• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)i SKRIPSI UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN ETIKA BERKOMUNIKASI SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Oleh: HANI RISKA IRAWATI NPM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)i SKRIPSI UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN ETIKA BERKOMUNIKASI SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Oleh: HANI RISKA IRAWATI NPM"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Judul: UPAYA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN ETIKA KOMUNIKASI SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018. JUDUL: UPAYA GURU AGAMA ISLAM DALAM PEMBANGUNAN ETIKA KOMUNIKASI SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN TAHUN PENDIDIKAN 2017/2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya, faktor pendukung dan faktor penghambat guru pendidikan agama Islam dalam mengembangkan etika komunikasi siswa.

Dari hasil penelitian terlihat bahwa upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mensosialisasikan etika komunikasi kepada siswa di SMP Negeri 2 Pekalongan melalui tiga cara yaitu: 1) memberikan motivasi, 2) memberikan petunjuk, 3) pembiasaan. latihan. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka menjadi dasar dasar dilakukannya penelitian dengan judul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mendorong Etika Komunikasi Siswa Di SMP Negeri 2 Pekalongan”. Mengetahui upaya guru PAI dalam mensosialisasikan etika komunikasi kepada siswa di SMP Negeri 2 Pekalongan tahun pelajaran 2017/2018.

Untuk mengetahui faktor pendukung dalam mensosialisasikan etika komunikasi pada siswa SMP Negeri 2 Pekalongan tahun pelajaran 2017/2018. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam mensosialisasikan etika komunikasi pada siswa SMP Negeri 2 Pekalongan tahun pelajaran 2017/2018. Terkait dengan judul penelitian penulis yang berjudul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Etika Komunikasi Di SMP Negeri 2 Pekalongan”, penulis mengutip beberapa pernyataan yang berkaitan dalam hal ini.

Dalam penelitian ini, penulis lebih memfokuskan pada masalah upaya guru pendidikan agama Islam dalam mengembangkan etika komunikasi siswa. Bentuk upaya guru agama Islam dalam mensosialisasikan etika komunikasi siswa di SMP Negeri 2 Pekalongan. Jenis bimbingan yang diberikan oleh guru pendidikan agama Islam tentang etika berkomunikasi siswa dengan memberikan contoh untuk ditiru.

Berdasarkan hasil wawancara, upaya guru PAI dalam mensosialisasikan etika komunikasi siswa dengan memberikan pedoman antara lain: memberikan contoh cara berkomunikasi yang baik dengan guru atau teman sekelas. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mempromosikan Etika Komunikasi Siswa Di SMP Negeri 2 Pekalongan. Berkaitan dengan upaya guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan etika komunikatif, salah satunya adalah adanya faktor pendukung dari keluarga (orang tua).

Upaya guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi permasalahan dalam mensosialisasikan etika komunikasi siswa yaitu adanya kerjasama antara guru dan orang tua dalam mensosialisasikan etika komunikasi pada siswa. Baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat, memahami bahwa upaya guru pendidikan agama Islam untuk mengedepankan etika komunikatif siswa dengan memberikan bimbingan cukup berhasil. Upaya guru pendidikan agama Islam untuk meningkatkan etika komunikasi siswa melalui latihan pembiasaan merupakan langkah awal dalam membentuk kepribadian siswa dan bertujuan untuk menciptakan suasana yang harmonis.

Berdasarkan apa yang telah penulis implementasikan dengan judul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Etika Komunikasi Siswa Di SMP Negeri 2 Pekalongan Tahun Pelajaran 2017/2018”.

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sebagai khazanah pengetahuan dan sumbangan pemikiran bagi kehidupan bermasyarakat tentang pentingnya etika komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Menyediakan data bagi siswa agar dapat mengontrol segala bentuk perilaku khususnya dalam etika komunikasi yang mengarah pada moralitas remaja.

Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Jazilatun Rosida berjudul: “Peran Guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Dalam Membentuk Akhlah Siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah Purbolinggo Lampung Timur Tahun Pelajaran 2010/2011”. Menyatakan bahwa: “Peranan guru mata pelajaran Aqidah Akhlak dalam membimbing akhlak peserta didik memiliki kedudukan yang sangat penting keberadaannya di dunia pendidikan, baik formal maupun nonformal. pembentukan akhlak siswa, yaitu mengajarkan dan mengamalkan aqidah akhlak yang baik kepada siswa, mampu memahami, menghayati dan meyakini keberadaan ajaran Islam.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Edi Hariyanto, tentang “Etika guru dalam proses belajar mengajar Islam menurut K.H. Berdasarkan kedua kajian di atas, penulis dapat memahami bahwa setiap pembahasan sangat berkaitan, yaitu tentang moral siswa, khususnya tentang etika dalam proses belajar mengajar. 7 Jazilatun Rosida, Peran Guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah Purbolinggo Lampung Timur Metro Tahun Pelajaran: STAIN Jurai Siwo Metro, 2011), h.

Hasyim Asy'ari i Adabul 'Alim Wal Muta'allims bog", afhandling, Fakultet for Tarbiyah IAIN Wali Songo Semarang.

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam
  • Syarat-syarat Guru pendidikan Agama Islam
  • Tugas dan Tanggung Jawab Guru Pendidikan Agama Islam
  • Macam-macam Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam
  • Etika Berkomunikasi Siswa
    • Pengertian Berkomunikasi Siswa
    • Bentuk-bentuk Etika Berkomunikasi
    • Tahap-tahap Etika Berkomunikasi
    • Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Etika

Guru agama Islam harus berusaha semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, karena ini adalah amanah yang mereka terima dalam kedudukannya sebagai seorang guru. Inilah tugas terpenting yang harus dilakukan oleh para guru pendidikan agama Islam, yaitu: “memurnikan, mensucikan, mensucikan dan membimbing hati manusia untuk mendekati (taqqarub) Allah. Mempersiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan yaitu Ketetapan MPR No.

Hal ini menyebabkan muncul sebagai upaya guru untuk meningkatkan berbagai kualitas pendidikan agar sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan, salah satunya adalah etika komunikasi siswa. Motivasi merupakan daya dorong yang secara sungguh-sungguh berusaha meningkatkan etika komunikasi mahasiswa dan dengan motivasi yang baik untuk meningkatkan etika komunikasi mahasiswa maka akan memberikan hasil yang baik dalam memberikan motivasi. Untuk meningkatkan etika komunikasi siswa melalui pembiasaan, dalam kaitannya dengan pengajaran dalam Islam dapat dikatakan pembiasaan adalah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak berpikir, bertindak dan berperilaku sesuai dengan tuntutan ajaran agama Islam 28 Bimbingan melalui Pembiasaan meliputi, yaitu melalui pembiasaan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa yang santun, banyak berdiskusi dengan orang lain dan bergaul dengan lingkungan yang baik.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal juga mempengaruhi anak dalam etika komunikasi yang baik. Lingkungan sekolah seperti guru, tenaga administrasi, dan teman sekelas dapat menjadi faktor pendukung etika komunikasi siswa.36 Penyesuaian diri yang baik merupakan bagian dari pembentukan moral yang erat hubungannya dengan perkembangan agama seseorang.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Sumber primer adalah sumber data yang menyediakan data secara langsung kepada pengumpul data. Sumber data primer yang digunakan peneliti adalah hasil observasi langsung dan wawancara dengan guru dan siswa pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Pekalongan. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data dalam pengumpulan data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen”.42 Pengertian lain dari data sekunder adalah “data yang biasanya disusun dalam bentuk dokumen”.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan kepala sekolah, pegawai UT, serta referensi buku tentang upaya guru pendidikan agama Islam dalam mendorong moral siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi antara dua orang yang di dalamnya seseorang ikut serta yang ingin memperoleh informasi dari orang lain dengan cara mengajukan pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu”. Pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden)”. 46. ​​Berdasarkan jenis wawancara di atas, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur untuk memperoleh data yang valid dan fokus pada pokok pertanyaan yang akan diteliti. Serta klien yang dapat memberikan informasi terkait upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan akhlak peserta didik.

45Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: Rosdakarya, 2008), hal.180. Observasi adalah pengamatan yang disengaja dan sistematis terhadap fenomena sosial dengan gejala psikologis untuk kemudian direkam 47 Pengertian lain dari observasi adalah “pengamatan secara sistematis dan pencatatan gejala yang tampak pada objek penelitian. Metode observasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yang digunakan adalah observasi jujur ​​atau terselubung, yaitu peneliti yang mengumpulkan data dengan jujur ​​mengatakan kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian.

Berdasarkan jenis metode observasi di atas, objek observasi atau observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yang peneliti lakukan di SMP Negeri 2 Pekalongan mengenai upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan akhlak siswa.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

Sedangkan mengenai upaya guru PAI dalam mensosialisasikan etika komunikasi siswa, peneliti berkesimpulan bahwa upaya guru PAI dalam mensosialisasikan etika komunikasi siswa di SMP Negeri 2 Pekalongan sudah kadaluarsa dan dapat dilaksanakan dengan baik. berhasil. Hambatan yang muncul dalam menjunjung etika komunikasi mahasiswa lebih banyak disebabkan oleh faktor di luar kepribadian mahasiswa. Faktor pendukung yang mempengaruhi upaya guru pendidikan agama Islam dalam mensosialisasikan etika komunikasi peserta didik, yaitu: Pertama, lingkungan keluarga (orang tua) selalu memberikan nasihat tertentu kepada anaknya, memberikan contoh dalam berbicara yang santun dan bertindak sesuai dengan standar yang berlaku; Kedua, lingkungan instruksional (sekolah), yaitu memberikan petunjuk dan contoh praktik komunikasi etis yang baik kepada siswa.

Bagaimana cara Bapak (Kepala Sekolah) dalam membimbing para guru (PAI) dalam mensosialisasikan etika komunikasi siswa. Observasi ini dilakukan di SMP Negeri 2 Pekalongan dengan tujuan untuk mengetahui upaya guru PAI dalam mensosialisasikan etika komunikasi siswa. UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN ETIKA KOMUNIKASI SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

Selain memberikan motivasi, juga dengan membimbing siswa yang merupakan guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan etika komunikasi pada siswa yaitu dengan memberikan contoh kepada anak untuk bersikap sopan, hormat kepada orang tua, guru dan teman saat berinteraksi. atau berkomunikasi. S.1 “Responnya sangat baik karena motivasi yang diberikan guru PAI sangat membantu siswa untuk mengetahui cara berkomunikasi yang baik, seperti memberikan pengarahan kepada siswa tentang etika komunikasi yang baik atau sopan.” Bentuk bimbingan yang diberikan oleh guru PAI terkait etika komunikasi siswa dengan membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa mengenai etika komunikasi.

Bentuk keragu-raguan yang diberikan oleh guru pendidikan agama Islam terkait dengan etika berkomunikasi dengan siswa dengan memberi contoh untuk diteladani oleh siswa, agar anak berperilaku sopan terhadap orang tua, guru dan teman-temannya. G” Upaya guru PAI dalam mengatasi kesulitan dalam mensosialisasikan etika komunikasi siswa yaitu adanya kerjasama antara guru dan orang tua dalam mensosialisasikan etika komunikasi siswa. Hal ini baik karena guru PAI benar-benar memberikan pengarahan yang baik tentang bagaimana cara berkomunikasi dengan baik dan sopan dengan orang tua, guru dan teman.

Bentuk pengajaran yang diberikan oleh guru PAI berkaitan dengan etika komunikasi siswa dengan memberikan keteladanan agar siswa dapat meneladani dan bersikap baik kepada orang tua, guru dan teman.

Tabel Hasil Wawancara
Tabel Hasil Wawancara

Gambar

Tabel Hasil Wawancara
Tabel Hasil Wawancara
Tabel Hasil Wawancara

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hasil dari penelitian ini adalah upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sudah dilaksanakan di SD Negeri II Bangsri

Upaya yang harus dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan akhlak anak didik, selain menggunakan beberapa metode dalam penyampaian materi juga

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI BANDUNG TULUNGAGUNG. TAHUN

Upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di SDLB Insan Prima Bestari (IPB) Sukarame Kota Bandar Lampung dalam pembinaan pengamalan ibadah shalat bagi

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya pembinaan akhlak dalam membentuk sikap sopan santun siswa terhadap guru sudah dikatakan berhasil dibuktikan dengan

Guru Pendidikan Agama Islam dalam perannya sebagai motivator sudah cukup baik dalam proses pembelajaran, guru telah melakukan hal-hal untuk meningkatkan motivasi

Berdasarkan hasil analisa data, maka dapat disimpulkan bahwa peran guru agama di MTs Negeri Mantingan dalam pembinaan karakter siswa sebagai korektor, yaitu guru

Kedua, pelaksanaan upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan mutu proses di SMPN 5 Jember tahun pelajaran 2017/2018 adalah, diantaranya: a Melaksanakan strategi pembelajaran