• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penambahan Brij35 serta Methacryloyloxylethyl Phosphoryl Choline terhadap Karakteristik dan Kinerja Membran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Penambahan Brij35 serta Methacryloyloxylethyl Phosphoryl Choline terhadap Karakteristik dan Kinerja Membran"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Penambahan Brij35 serta Methacryloyloxylethyl Phosphoryl Choline terhadap Karakteristik dan Kinerja Membran

Mukramah Yusuf Wahab1*, Syawaliah Muchtar2, Nasrul Arahman3, Sri Mulyati4, Medyan Riza5, Umi Fathanah6, Aula Chairunnisak7, Fauzan Al Chalifa8

1,2,3,4,5,6,7Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, Indonesia

8PT Kurita Indonesia, Jl. Jababeka XII A Kav. V-6, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang-Bekasi 17530, Indonesia

*Koresponden email: [email protected]

Diterima: 7 Juni 2023 Disetujui: 14 Juli 2023

Abstract

The features and performance of a modified polyvinylidene fluoride (PVDF) membrane are discussed in this article. The membrane was created by mixing non-ionic surfactants and zwitterionic additives using the nonsolvent-induced phased separation (NIPS) method. The amount of hydrophilicity of the membrane was examined by measuring the water contact angle on the membrane surface. The effect of adding additives to the membrane system was analyzed by analyzing changes in the morphological structure of the membrane using SEM. In addition, the filtration capability of the membrane was evaluated with the help of a cross-flow module in the testing process. After that, a humic acid solution was employed as a representation of the contaminant in the test that rejected it. The modified membrane showed a higher maximum flow rate when it was tested with pure water samples after adding Brij35-5. However, the selectivity decreased from 96% (with pure PVDF) to 76%. The modified membrane, with added additives, demonstrated improved performance with a flow rate of 126 L/m2h and successfully removed 90% of humic acid. In contrast, the unmodified membrane did not achieve these outcomes.

Keywords: membrane, PVDF, MPC, Brij, hydrophilic

Abstrak

Artikel ini melaporkan tentang karakteristik dan kinerja dari membran polyvinylidene fluoride (PVDF) yang dimodifikasi dengan memadukan surfaktan nonionik dan aditif zwitterionik melalui metode nonsolvent- induced phased separation (NIPS). Modifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan sifat hidrofilisitas dan kinerja membran. Membran PVDF modifikasi dibuat dengan penambahan 5 gram Brij-35 dan variasi Methacryloyloxylethyl phosphorylcholine (MPC) sebanyak 0,5 dan 1 gram sebagai aditif, menggunakan pelarut N, N-dimethylacetamide (DMAc) dan non-pelarut berupa akuades. Pengaruh penambahan aditif ke dalam sistem membran dianalisis dengan mengamati perubahan struktur morfologi membran menggunakan SEM, tingkat hidrofilisitas membran diuji dengan mengukur sudut kontak air pada permukaan membran.

Selain itu membran juga diuji kinerja filtrasinya menggunakan modul cross-flow. Filtrasi dilakukan pada tekanan operasi 1 bar. Kemudian untuk pengujian rejeksi, digunakan larutan asam humus sebagai model kontaminannya. Kinerja filtrasi membran menggunakan sampel air murni menghasilkan nilai fluks maksimal pada membran yang dimodifikasi dengan penambahan Brij35-5. Namun, selektivitas yang dihasilkan menurun dari 96% (pure PVDF) menjadi 76%. Di sisi lain, membran yang dimodifikasi dengan penggabungan aditif mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik yaitu dengan nilai fluks sebesar 126 L/m2h dan mampu merejeksi asam humus sebesar 90%.

Kata Kunci: membran, PVDF, MPC, Brij, hidrofilik

1. Pendahuluan

Sejak diperkenalkan setengah abad yang lalu, teknologi membran telah menarik banyak minat para peneliti. Penerapannya dalam memproduksi air dalam jumlah besar lebih menguntungkan dibandingkan dengan proses konvensional [1]. Hal ini disebabkan pengoperasiannya yang relatif sederhana dengan kebutuhan energi dan biaya perawatan yang rendah dibandingkan dengan metode konvensional.

Salah satu bahan polimer yang biasa digunakan sebagai membran ultrafiltrasi adalah Polyvinylidene fluoride (PVDF). Polimer ini populer karena memiliki ketahanan yang unggul terhadap bahan kimia, stabilitas yang luar biasa bahkan pada suhu operasi yang lebih tinggi, dan kekuatan mekanik yang memuaskan, sehingga banyak digunakan dalam pembuatan membran untuk berbagai aplikasi [2]. Namun, membran PVDF murni memiliki sifat hidrofobik, yang menyebabkan interaksi yang lemah dengan air tetapi interaksi yang kuat dengan molekul kontaminan, yang merupakan kelemahan utama dalam aplikasi praktis

(2)

[3]. Untuk itu, berbagai metode digunakan untuk meningkatkan kinerja membran, di antaranya peningkatan hidrofilisitasnya melalui penambahan komponen hidrofilik [4][5][6][7].

Keterlibatan aditif hidrofilik dalam modifikasi membran telah dipelajari oleh sejumlah peneliti sebelumnya [8][9][10][11]. Hasil penelitian tersebut melaporkan telah berhasil meningkatkan karakteristik membran dalam hal struktur pori dan hidrofilisitas permukaan membran, fitur yang sangat menguntungkan dalam filtrasi [12][13][14][15]. Ada begitu banyak bahan hidrofilik yang dapat digunakan sebagai aditif membran, termasuk surfaktan seperti Tetronic 1307 [16], sodium dodecyl sulfate (SDS) [17], Triton x-100 [18], dan Tween 80 [19][20].

Surfaktan merupakan bahan terpenting dalam kelompok detergen. Surfaktan terdiri dari bagian hidrofobik yang terikat pada gugus fungsi hidrofilik, dan dibagi menjadi: anionik, kationik, non-ionik, dan zwitterionik [21]. Sebelumnya telah ditetapkan bahwa penambahannya ke dalam larutan dope dapat meningkatkan porositas membran dan meningkatkan permeabilitas air murni [16]. Brij adalah jenis surfaktan lain yang dapat digunakan sebagai aditif membran dan memiliki kinerja yang luar biasa sebagai agen pembentuk pori dan fluks. Brij adalah surfaktan non-ionik amfifilik yang memiliki bagian hidrofilik dan lipofilik dengan nilai keseimbangan hidrofil-lipofilik (HLB) >10. HLB adalah parameter yang mengukur afinitas surfaktan terhadap air, dan umumnya berkisar antara 0-20. Bahan dengan angka HLB

>10 menunjukkan afinitas yang lebih tinggi terhadap air (hidrofilik) sedangkan bahan dengan angka HLB

<10 memiliki afinitas yang tinggi terhadap minyak (lipofilik) [22].

2-Methacryloyloxylethyl phosphorylcholine (MPC) adalah monomer zwitterionik yang memiliki sifat antifouling. Strukturnya terkomposisi dari golongan metakrilat dan fosforilkolin (PC) [23]. Struktur zwitterionik dapat menginduksi interaksi elektrostatik dengan molekul air di sekitarnya, sehingga dapat menurunkan bio-fouling (low protein-fouling properties)[24][25].

Pada penelitian sebelumnya, modifikasi telah dilakukan dengan penggabungan aditif surfaktan (Brij35) dengan aditif nano-silika [9]. Dalam studi ini, modifikasi dilakukan dengan penggabungan Brij35 dan MPC. Ma et al. (2015) [26] telah melakukan modifikasi membran PVDF dengan penambahan MPC yang dilakukan dengan teknik coating. Pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa membran yang dihasilkan memiliki karakteristik dan kinerja yang lebih baik dibandingkan membran murni. Pada penelitian ini, modifikasi dilakukan dengan teknik pencampuran (blending). Metode blending ini merupakan metode yang paling umum dilakukan pada modifikasi membran.

2. Metode Penelitian Bahan dan Peralatan

Bahan utama membran berupa polimer Polyvinylidene fluoride (PVDF, Solef 6012) dengan berat molekul 380,000 diperoleh dari sigma aldrich. Pelarut yang digunakan adalah N, N-dimethylacetamide (DMAc). Brij 35 (Mw 1199,56 g/mol) dan Methacryloyloxylethyl phosphorylcholine (MPC) diperoleh dari Sigma Aldrich Co., LLC, Germany digunakan sebagai membran modifyng agent. Non pelarut yang dipilih sebagai media presipitasi pada coagulation bath adalah air serta asam humus sebagai model foulant.

Plat kaca (media support) dan aplikator digunakan untuk mencetak membran, modul ultrafiltrasi digunakan untuk menguji kinerja membran serta peralatan analisis laboratorium lainnya digunakan pada penelitian ini.

Pembuatan membran

MPC dengan variasi konsentrasi (0,5 dan 1 gram) dan Brij35 sebanyak 5 gram dilarutkan ke dalam pelarut (DMAc), kemudian ditambahkan polimer PVDF sebanyak 17 gram dilarutkan kedalam pelarut (DMAc). Pelarutan dilakukan dengan menggunakan magnetic stirrer pada temperatur 60°C. Setelah larutan homogen kemudian dicetak pada media support menggunakan aplikator dengan ketebalan 0,2 mm, dan setelah itu dimasukkan ke dalam media yang berisi larutan non pelarut. Non pelarut yang digunakan adalah akuades. Komposisi larutan casting dapat dilihat pada Tabel 1.

(3)

Tabel 1. Komposisi larutan casting membrane [9]

Uji Karakterisasi dan Kinerja Membran

Membran yang dihasilkan dikarakterisasi mencakup struktur morfologi dan hidrofilisitas membran.

Morfologi membran diamati menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM, JSF- 7500F, Jeol Co. Ltd, Jepang). Sebelum dianalisa, sampel terlebih dahulu dikeringkan menggunakan freeze dryer (FD-1000, EYELA, Jepang). Kemudian untuk analisa hidrofilisitas membran dilakukan dengan menguji sudut kontak air yang diukur dengan menggunakan water contact angle meter (Drop Master 300, Kyowa Interface Science Co., Jepang).

Selain itu membran juga diuji kinerja filtrasinya menggunakan modul cross-flow. Filtrasi dilakukan pada tekanan operasi 1 bar. Kemudian untuk pengujian rejeksi, digunakan larutan asam humus sebagai model kontaminannya.

3. Hasil dan Pembahasan Morfologi membran

Gambar 1 menunjukkan hasil analisis SEM dari morfologi cross section pada membran PVDF murni dan modifikasi. Seperti dapat dilihat dari hasil analisa tersebut, penambahan aditif menghasilkan membran dengan struktur pori yang berbeda dari membran PVDF murni (Gambar 1a). Faktor yang mendominasi pembentukan membran yang dibuat dengan inversi fase, yaitu berkaitan dengan kesetimbangan fase antara komponen-komponen dalam sistem, dan yang kedua berkaitan dengan sifat-sifat difusivitas antara komponen-komponen [27]. Pengaruh penambahan Brij terhadap morfologi membran telah dibahas pada penelitian sebelumnya [9]. Membran dengan penambahan MPC terlihat memiliki beberapa lapisan, yaitu: lapisan kulit bagian atas, struktur makrovoid dan struktur sponge.

Gambar 1. Hasil analisa SEM pada cross section membran (a) PVDF, (b) Brij-5, (c) MPC-0.5, (d) MPC-1, (e) PBM.

Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa perubahan komposisi larutan dope akan menghasilkan membran dengan struktur morfologi yang berbeda. Membran dengan penggabungan aditif (Brij35 dan

Membran ID

PVDF (wt ratio)

MPC (wt ratio)

Brij35 (wt ratio)

DMAc (wt ratio) Pure

PVDF

17 0 0 83

MPC–0.5 17 0,5 0 82,5

MPC – 1 17 1 0 82

Brij-5 17 0 5 78

PBM 17 1 5 77

(4)

MPC) memiliki struktur morfologi khususnya makrovoid yang mirip dengan membran yang dimodifikasi dengan penambahan Brij35 saja. Namun membran ini memiliki struktur spong layer yang serupa dengan membran dengan penambahan MPC saja. Hal ini menunjukkan adanya kombinasi antara Brij35 dan MPC sehingga menghasilkan struktur morfologi yang berbeda.

Hidrofilisitas Membran

Analisa hidrofilisitas membran dilakukan dengan mengukur sudut kontak air yang terbentuk pada permukaan membran. Sebelum dilakukan pengukuran, sampel terlebih dahulu dikeringkan selama semalam dengan menggunakan freeze-dryer. Kemudian 1µ air (Milli-Q) diteteskan pada permukaan membran dan diukur sudut kontaknya. Hasil analisa sudut kontak air pada membran yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 2 berikut. Dari hasil analisa tersebut, dapat dilihat bahwa membran PVDF murni memiliki sudut kontak tertinggi dibandingkan dengan membran modifikasi lainnya, dengan nilai rata-rata 71,7° ±1,5. Hal ini disebabkan karena PVDF murni bersifat hidrofobik.

Gambar 2. Hasil analisa sudut kontak air pada membran yang dihasilkan

Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa sudut kontak air yang terbentuk menjadi berkurang setelah membran dimodifikasi dengan penambahan aditif Brij dan MPC ke dalam larutan dope. Sudut kontak yang terbentuk pada membran yang dimodifikasi dengan penambahan Brij35 sebanyak 5 gram menurun menjadi 50° ±1,5. Hal ini disebabkan oleh adanya gugus OH yang terkandung dalam Brij35. Pada membran dengan penambahan MPC menghasilkan sudut kontak air yang lebih tinggi yaitu 68°±0,9 dan 66°±1,1 berturut- turut untuk penambahan MPC 0,5 dan 1 gram. Kemudian pada membran dengan kombinasi kedua aditif menghasilkan sudut kontak air yang lebih rendah dibandingkan membran dengan penambahan MPC saja, yaitu 64°±1,7. Kehadiran gugus hidrofilik dari aditif ini telah meningkatkan interaksi permukaan membran dengan air, sehingga sudut kontak air yang terbentuk menjadi lebih kecil, yang menandakan bahwa membran yang dimodifikasi lebih hidrofilik dibandingkan membran PVDF murni.

Kinerja Membran

Pengaruh penambahan aditif terhadap kinerja membran yang dihasilkan dapat dilakukan melalui pengujian filtrasi menggunakan modul ultrafiltrasi cross-flow. Gambar 3 menunjukkan hasil uji kinerja filtrasi pada membran yang dihasilkan. Kinerja filtrasi membran yang akan diaplikasikan untuk proses pengolahan air dapat dipelajari dengan mengukur dan menghitung nilai fluks air murni yang dihasilkan.

Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa membran PVDF murni menghasilkan nilai fluks hanya 36 L/m2h, hal ini disebabkan oleh sifat hidrofobik yang dimiliki oleh membrane PVDF murni. Kemudian setelah modifikasi, fluks yang dihasilkan meningkat menjadi 40 L/m2h untuk membran yang dimodifikasi dengan penambahan MPC 0,5 gram dan 52 L/m2h untuk membran yang dimodifikasi dengan penambahan 1 gram MPC.

Sedangkan pada membran yang dimodifikasi dengan penggabungan Brij35 dan MPC menghasilkan nilai fluks yang meningkat cukup signifikan yaitu sebesar 126 L/m2h. Hal ini terjadi karena membran modifikasi ini memiliki tingkat hidrofilisitas yang meningkat dan juga struktur pori yang lebih baik. Dari hasil analisa secara keseluruhan dapat dilihat bahwa peranan Brij35 lebih dominan terhadap karakteristik dan kinerja membran yang dihasilkan.

(5)

Gambar 3. Hasil pengujian fluks air murni pada membran yang dihasilkan

Uji Rejeksi Membran

Pengujian kinerja rejeksi membran juga dilakukan dengan menggunakan modul cross-flow, hanya saja pada pengujian ini digunakan sampel asam humus (50 ppm) sebagai umpan. Gambar 4 menunjukkan hasil analisa rejeksi asam humus terhadap membran yang dihasilkan. Dari hasil pengukuran fluks air murni (Gambar 3), dapat dilihat bahwa membran modifikasi memiliki nilai fluks yang lebih tinggi dibandingkan membran PVDF murni. Hal ini selain disebabkan oleh peningkatan hidrofilisitas membran yang dihasilkan, tapi juga disebabkan oleh peningkatan porositas membran. Sehingga, selektivitas yang dihasilkan menjadi berkurang. Membran PVDF murni menghasilkan nilai rejeksi tertinggi yaitu 96.09%. Pada membran yang dimodifikasi dengan penambahan MPC saja, kinerja pemisahan kembali meningkat yaitu 95% untuk membran dengan penambahan MPC 0.5 gram dan 94,3% untuk membran dengan penambahan MPC 1 gram. Sedangkan nilai rejeksi membran yang dimodifikasi dengan penambahan Brij35 saja menurun cukup signifikan menjadi 76%. Akan tetapi, kinerja pemisahan asam humus pada membran yang dimodifikasi dengan penggabungan Brij35 dan MPC menjadi lebih baik, yaitu sebesar 90%.

Gambar 4. Hasil pengujian kinerja pemisahan asam humus pada membran yang dihasilkan

4. Kesimpulan

Kinerja filtrasi membran menggunakan sampel air murni menghasilkan nilai fluks maksimal pada membran yang dimodifikasi dengan penambahan Brij35-5. Namun, selektivitas yang dihasilkan menurun dari 96% (pure PVDF) menjadi 76%. Di sisi lain, membran yang dimodifikasi dengan penggabungan aditif mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik yaitu dengan nilai fluks sebesar 126 L/m2h dan mampu merejeksi asam humus sebesar 90%.

(6)

5. Referensi

[1] H. Yu, X. Zhang, Y. Zhang, J. Liu, and H. Zhang, “Development of a hydrophilic PES ultrafiltration membrane containing SiO2@N-Halamine nanoparticles with both organic antifouling and antibacterial properties,” Desalination, vol. 326, pp. 69–76, 2013, doi: 10.1016/j.desal.2013.07.018.

[2] A. Basile and F. Gallucci, Membranes for Membrane Reactors: Preparation, Optimization and Selection. United Kingdom: John Wiley and Sons, 2011.

[3] S. Pourjafar, A. Rahimpour, and M. Jahanshahi, “Synthesis and characterization of PVA/PES thin film composite nanofiltration membrane modified with TiO2 nanoparticles for better performance and surface properties,” J. Ind. Eng. Chem., vol. 18, no. 4, pp. 1398–1405, Jul. 2012, doi:

10.1016/j.jiec.2012.01.041.

[4] S. Mulyati, M. . Armando, H. Mawardi, A. Fahrina, N. Malahayati, and Syawaliah, “Fabrication Of Hydrophilic And Strong Pet-Based Membrane From Wasted Plastic Bottle,” Rasayan J. Chem., vol.

11, no. 4, pp. 1609–1617, 2018.

[5] N. Kusumawati, P. Setiarso, and S. Muslim, “Polysulfone / Polyvinylidene Fluoride Composite Membrane : Effect Of Coating Dope Composition On Membrane Characteristics And Performance,” Rasayan J. Chem., vol. 11, no. 3, pp. 1034–1041, 2018.

[6] S. E. Cahyaningrum, N. Herdyastuti, A. Firdausa, and D. Yanrita, “Synthesis And Characterization Chitosan- Glutaraldehide Alginate Blends For Candidate Hemodialysis Membrane,” Rasayan J.

Chem., vol. 10, no. 3, pp. 959–966, 2017.

[7] I. Gustian and E. Maryanti, “Preparation Of Composite Membranes Based On Sulfonated Polysulfone And Activated Carbon,” Rasayan J. Chem., vol. 9, no. 4, pp. 608–613, 2016.

[8] N. Arahman, T. Maimun, and M. R. Bilad, “Fabrication Of Polyethersulfone Membranes Using Nanocarbon As Additive,” J. Geomate, vol. 15, no. 50, 2018.

[9] M. Y. Wahab, M. Syawaliah, J. Sungil, F. L. Feng, R. Saeid, T. Ryosuke, N. Arahman, S. Mulyati, M. Riza, M. Hideto., “Synergistic effects of organic and inorganic additives in preparation of composite poly(vinylidene fluoride) antifouling ultrafiltration membranes,” J. Appl. Polym. Sci., vol. 136, no. 27, pp. 1–10, 2019, doi: 10.1002/app.47737.

[10] S. Muchtar, M. Y. Wahab, S. Mulyati, N. Arahman, and M. Riza, “Superior fouling resistant PVDF membrane with enhanced filtration performance fabricated by combined blending and the self- polymerization approach of dopamine,” J. Water Process Eng., vol. 28, pp. 293–299, 2019, doi:

https://doi.org/10.1016/j.jwpe.2019.02.012.

[11] S. Muchtar, M. Y. Wahab, J. Sungil, F. L. Feng, R. Saeid, T. Ryosuke, N. Arahman, S. Mulyati, M.

Riza, M. Hideto., “Polydopamine-coated poly(vinylidene fluoride) membranes with high ultraviolet resistance and antifouling properties for a photocatalytic membrane reactor,” J. Appl. Polym. Sci., vol. 136, no. 14, p. 47312, Apr. 2019, doi: 10.1002/app.47312.

[12] C. Zhao, J. Xue, F. Ran, and S. Sun, “Modification of polyethersulfone membranes – A review of methods,” Prog. Mater. Sci., vol. 58, no. 1, pp. 76–150, Jan. 2013, doi:

10.1016/j.pmatsci.2012.07.002.

[13] N. Nasrollahi, S. Aber, V. Vatanpour, and N. M. Mahmoodi, “Development of hydrophilic microporous PES ultrafiltration membrane containing CuO nanoparticles with improved antifouling and separation performance,” Mater. Chem. Phys., vol. 222, pp. 338–350, 2019, doi:

https://doi.org/10.1016/j.matchemphys.2018.10.032.

[14] S. Ayyaru and Y.-H. Ahn, “Fabrication and separation performance of polyethersulfone/sulfonated TiO2 (PES–STiO2) ultrafiltration membranes for fouling mitigation,” J. Ind. Eng. Chem., vol. 67, pp. 199–209, 2018, doi: https://doi.org/10.1016/j.jiec.2018.06.030.

[15] N. E. Salim et al., “Effects of hydrophilic surface macromolecule modifier loading on PES/O-g- C3N4 hybrid photocatalytic membrane for phenol removal,” Appl. Surf. Sci., vol. 465, pp. 180–191, 2019, doi: https://doi.org/10.1016/j.apsusc.2018.09.161.

[16] N. Arahman, T. Maimun, Mukramah, and Syawaliah, “The study of membrane formation via phase inversion method by cloud point and light scattering experiment,” AIP Conf. Proc., vol. 1788, no.

1, pp. 030018 (1–7), 2017, doi: 10.1063/1.4968271.

[17] N. Ghaemi, S. S. Madaeni, A. Alizadeh, P. Daraei, V. Vatanpour, and M. Falsa, “Fabrication of cellulose acetate / sodium dodecyl sulfate nano fi ltration membrane : Characterization and performance in rejection of pesticides,” Desalination, vol. 290, pp. 99–106, 2012, doi:

10.1016/j.desal.2012.01.013.

(7)

[18] S. Saedi, S. S. Madaeni, A. Arabi Shamsabadi, and F. Mottaghi, “The effect of surfactants on the structure and performance of PES membrane for separation of carbon dioxide from methane,” Sep.

Purif. Technol., vol. 99, pp. 104–119, 2012, doi: 10.1016/j.seppur.2012.08.028.

[19] P. Zhang, H. Yang, and Z. Xu, “Preparation of Polyvinylidene Fluoride ( PVDF ) Membranes via Nonsolvent Induced Phase Separation Process using a Tween 80 and H 2 O Mixture As an Additive,” Ind. Eng. Chem. Res., vol. 51, pp. 4388–4396, 2012.

[20] M. Amirilargani, E. Saljoughi, and T. Mohammadi, “Effects of Tween 80 concentration as a surfactant additive on morphology and permeability of fl at sheet polyethersulfone (PES) membranes,” Desalination, vol. 249, no. 2, pp. 837–842, 2009, doi: 10.1016/j.desal.2009.01.041.

[21] N. Ghaemi, S. S. Madaeni, A. Alizadeh, P. Daraei, and A. Akbar, “Separation of nitrophenols using cellulose acetate nanofiltration membrane : Influence of surfactant additives,” Sep. Purif. Technol., vol. 85, pp. 147–156, 2012, doi: 10.1016/j.seppur.2011.10.003.

[22] A. Jijnssonl and B. Jijnsson, “The influence of nonionic and ionic surfactants on hydrophobic and hydrophilic ultrafiltration membranes,” J. Memb. Sci., vol. 56, pp. 49–76, 1991, doi:

https://doi.org/10.1016/0376-7388(91)85015-W.

[23] M.-C. Sin, S.-H. Chen, and Y. Chang, “Hemocompatibility of zwitterionic interfaces and membranes,” Polym. J., vol. 46, p. 436, Jun. 2014.

[24] S. Akhtar, C. Hawes, L. Dudley, I. Reed, and P. Stratford, “Coatings reduce the fouling of microfiltration membranes,” J. Memb. Sci., vol. 107, no. 3, pp. 209–218, 1995, doi:

https://doi.org/10.1016/0376-7388(95)00118-9.

[25] S. Morita and M. Tanaka, “Effect of Sodium Chloride on Hydration Structures of PMEA and P(MPC-r-BMA),” Langmuir, vol. 30, no. 35, pp. 10698–10703, Sep. 2014, doi: 10.1021/la502550d.

[26] W. Ma, S. Rajabzadeh, and H. Matsuyama, “Applied Surface Science Preparation of antifouling poly ( vinylidene fluoride ) membranes via different coating methods using a zwitterionic copolymer,” Appl. Surf. Sci., vol. 357, pp. 1388–1395, 2015, doi: 10.1016/j.apsusc.2015.10.007.

[27] M.-J. Han and S.-T. Nam, “Thermodynamic and rheological variation in polysulfone solution by PVP and its effect in the preparation of phase inversion membrane,” J. Memb. Sci., vol. 202, no. 1–

2, pp. 55–61, Jun. 2002, doi: 10.1016/S0376-7388(01)00718-9.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik Motivasi Belajar, Kualitas Pengajaran Dosen, Kualitas Pengajaran Asistensi dan Fasilitas Belajar, maka semakin baik pula prestasi belajar

Terlepas dari berbagai fenotipe asma pada anak-anak, kondisi ini secara keseluruhan diakui sebagai penyakit inflamasi kronis saluran napas yang ditandai dengan gejala variabel wheezing,