PENGARUH PENDAPATAN, TINGKAT PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA, DAN JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI KENAGARIAN KAMBANG UTARA
KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
E-JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
Oleh :
SINTA YELPI SARI 11090311
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG 2015
PENGARUH PENDAPATAN, TINGKAT PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA, DAN JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI KENAGARIAN KAMBANG UTARA
KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh
,
1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar 2, 3) Dosen Program Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar
Email: [email protected]
ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pendapatan orang tua berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendidikan anak, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,003, nilai koefisien ini signifikan karena thitung sebesar 5,826 >
ttabel sebesar 1,66757 dengan nilai sig 0,000 < α 0,05, berarti H0 ditolak dan H1 diterima. 2) Tingkat Pendidikan kepala keluarga berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendidikan anak, dengan nilai koefisen regresi sebesar 0,456, nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,733 > ttabel sebesar 1,66757 dengan nilai sig 0,000 < α 0,05., berarti H0 ditolak dan H1 diterima. 3) Jumlah tanggungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendidikan anak, dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,709 nilai koefisien ini signifikan karena thitung sebesar -2,503 > ttabel sebesar 1,66757 dengan nilai sig 0,015 > α 0,05.
Berarti H0 ditolak dan H1 diterima. 4) Pendapatan orang tua, tingkat pendidikan kepala keluarga, dan jumlah tanggungan keluarga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendidikan anak. Dimana diperoleh nilai Fhitung 39,948
> 2,73dengan tingkat sig 0,000 < 0,05, hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
ABSTRACT
The results showed that 1) Revenue parents significantly influence the child's education level, with a regression coefficient of 0.003, the coefficient is significant because thitung 5,826> t table of 1.66757 with sig value 0,000 <α 0.05, mean H0 rejected and H1 accepted. 2) Level of Education head of household significant effect on the level of education of children, with the value of regression coefficient of 0.456, the coefficient is significant because the value thitung 5.733> ttable of 1.66757 with sig value 0,000 <α 0.05., Then H0 is rejected and H1 accepted. 3) The number of dependents significant effect on the level of children's education, with a regression coefficient of -0.709 coefficient is significant because thitung -2.503> ttable of 1.66757 with sig 0.015> α 0.05.
Mean H0 rejected and H1 accepted. 4) income parents, the education level of the head of the family, and the number of family dependents simultaneously significant effect on the level of education of children. Where the obtained value of F 39.948> 2.73 with the level of sig 0.000 <0.05, this means that H0 is rejected and H1 accepted.
PENDAHULUAN
Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Semakin tinggi cita-cita manusia semakin menuntut kepada peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana mencapai cita-cita. Semakin tinggi cita-cita yang hendak diraih, maka semakin kompleks jiwa manusia itu, karena didorong oleh tuntutan hidup yang meningkat pula. Itulah sebabnya pendidikan beserta lembaga lembaganya harus menjadi cermin dan cita-cita manusia disatu pihak dan pada waktu bersamaan, pendidikan sekaligus menjadi lembaga yang mampu mengubah dan meningkatkan cita-cita manusia sehingga tidak terbelakang dan statis.
Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita, sesuai dengan tujuan nasional yang dicantumkan berdasarkan Undang- Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 2 yaitu: pendidikan bangsa berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman.
Sedangkan pada pasal 3 mengatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemauan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan harus terus menerus diperbaiki baik segi kualitas maupun kuantitas. Adanya pendidikan 9 tahun menunjukkan bahwa pemerintah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Menurut Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 19 mengatakan bahwa pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka. Dan terakhir pada pasal 20 juga memperjelas tentang perguruan tinggi yaitu:
perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas. Perguruan
tinggi berkewajiban
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi atau vokasi.
Fenomena yang terjadi pada Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Pesisir Selatan Tahun 2014 No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase
1 Belum sekolah 1.378 17,53
2 Tidak tamat SD 1.120 14,24
3 Tamat SD 1.038 13,20
4 Tidak tamat SMP 731 9,30
5 Tamat SMP 1.212 15,41
6 Tidak tamat SMA 764 9,72
7 Tamat SMA 1.192 15,16
8 D1/D3 185 2,35
9 Stata 1/ (S1) 241 3,06
10 S2/S3 2 0,03
Jumlah 7.863 100
Sumber: Kantor Wali Nagari Kambang Utara 2014 Dari tabel 3 di atas dapat
diketahui bahwa tingkat pendidikan masyarakat dapat dikatakan sangat rendah, dimana diketahui yang tidak tamat SD ada sebanyak 1.120 orang dengan persentasinya sebesar 14,24%, ditingkat SMP ada sebanyak 731 orang dengan persentasinya sebesar 9,30%, dan ditingkat SMA ada sebanyak 764 orang dengan persentasinya sebesar 9,72%, yang belum sekolah sebanyak 1.378 orang dengan persentasenya sebesar 17,53%, yang tamatan S1 hanya 241 orang dengan persentasenya sebesar 3,06%, dan yang tamatan S2 hanya 2 orang dengan persentasenya sebesar 0,03%.
Sehingga dapat dikatakan bahwa di Kenagarian Kambang Utara ini pendidikan masyarakatnya masih tergolong rendah.
Menurut Suryani (2002:99) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak secara umum ada 2 yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal terdiri dari:
tingkat pendidikan kepala keluarga, umur kepala keluarga, pendapatan
orang tua, jumlah tanggungan, nilai anak dalam keluarga, status sosial, persepsi terhadap tingkat pendidikan formal. Faktor eksternal terdiri dari jarak tempat tinggal, keterdedahan informasi, jumlah jam kerja anak, relevansi kurikulum. Dan berdasarkan hasil penelitian Fatoni (dalam Rahmawati, 2012) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pendidikan anak yang dibagi menjadi dua yaitu faktor internal (dari keluarga atau orang tua) dan faktor eksternal (dari lingkungan serta sarana informasi).
Faktor internal yaitu terdiri dari beberapa hal yaitu umur kepala keluarga, tingkat pendidikan kepala keluarga, besar keluarga (jumlah tanggungan), total pendapatan keluarga, total pengeluaran keluarga, persepsi tentang arti penting sekolah, persepsi tentang biaya pendidikan, dan status usaha kepala keluarga. Faktor eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah, informasi terhadap pendidikan, sarana pendidikan, serta jarak sarana pendidikan. Dari pendapat ahli dan hasil penelitian di atas
diketahui banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak dalam sebuah keluarga, sebagiannya yaitu pendapatan orang tua, tingkat pendidikan kepala keluarga, dan jumlah tanggungan dalam keluarga.
Menurut Jhingan (2003:31) menyatakan bahwa pendapatan adalah penghasilan berupa uang selama periode tertentu. Maka dari segi pendapatan dapat dilihat bahwa semakin tinggi pendapatan suatu rumah tangga maka pendidikan anaknya bisa ditingkatkan.
Selain itu pendidikan orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam tingkat pendidikan anak, terutama dari pendidikan kepala keluarga. Karena kepala keluarga merupakan pimpinan dari sebuah rumah tangga, harmonisnya sebuah rumah tangga bergantung pada ketegasan dari kepala keluarga, sehingga kepala keluarga merupakan suri tauladan bagi anggota keluarga.
Menurut Hasbullah (2009:90) menjelaskan bahwa sikap anak di sekolah terutama akan dipengaruhi oleh sikap orang tuanya (kepala keluarga). Pendidikan kepala keluarga mempunyai pengaruh besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Kepala keluarga yang berpendidikan tinggi akan mempunyai persepsi dan motivasi yang cukup besar dalam pendidikan anaknya. Tinggi atau rendahnya tingkat pendidikan kepala keluarga akan memberikan pengaruh pada pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga. Dimana tingkat pendidikan yang tinggi akan memperoleh pendapatan yang tinggi, begitu juga sebaliknya tingkat pendidikan yang rendah akan memperoleh pendapatan yang rendah
pula. Sehingga tinggi rendahnya tingkat pendidikan suatu rumah tangga tentu akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan suatu keluarga. Hal inilah yang menyebabkan kepala keluarga memberikan partisipasi dengan cara yang berbeda-beda dalam kegiatan pendidikan anaknya.
Namun demikian, selain pendapatan rumah tangga dengan tingkat pendidikan kepala keluarga, jumlah tanggungan keluarga juga berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak. Keluarga yang memiliki tanggungan yang banyak sulit bagi orang tua untuk mengontrol dan memotivasi anak untuk pendidikan, untuk pembentukan sikap, dan tingkah laku yang baik, sehingga anak melakukan hal-hal yang menyimpang tanpa diketahui oleh orang tua. Sesuai dengan pendapat Elfindri (2001:97) mengemukakan bahwa besar kecilnya jumlah tanggungan keluarga sangat berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak karena jumlah keluarga yang besar akan cenderung susah memenuhi kebutuhan, terutama dalam bidang pendidikan. Sebaliknya jika jumlah anggota keluarga yang sedikit akan lebih memperhatikan kebutuhan anggota keluarganya dari segala hal baik itu sandang, pangan dan juga pendidikan.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dinyatakan Dalyono (2012:59) yang menyatakan bahwa faktor orang tua sangat besar pengaruhnya tehadap keberhasilan anak dalam belajar.
Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anaknya, tenang atau tidaknya situasi
dalam rumah, semuanya mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar.
Hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah ada pengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan antara pendapatan orang tua, tingkat pendidikan kepala keluarga, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap tingkat pendidikan anak di Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh baik secara parsial maupun simultan dari pendapatan orang tua, tingkat pendidikan kepala keluarga, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap tingkat pendidikan anak di Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai maka jenis penelitian ini berupa deskriptif dan asosiatif. Menurut Sugiyono (2013:10) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Menurut Sugiyono (2013:119) populasi adalah wilayah generlisasi yang terdiri atas:
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah
kepala keluarga di Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Menurut Arikunto (2010:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sehingga sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat dijadikan bahan penelitian. Oleh karena adanya keterbatasan penulis maka penelitian ini tidak dapat dilakukan terhadap semua populasi, tetapi pada sebagian populasi yang dapat mewakilinya.
Mengingat populasinya sangat besar dan lokasinya luas, serta agar diperoleh sampel yang representative yaitu sampel yang benar-benar menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, maka sampel diambil memakai dengan teknik Combined Sampling yaitu Purposive Sampling dan Proportional Sampling, dan Random Sampling.
Purposive Sampling yaitu penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap objek yang sesuai dengan tujuan penelitian Arikunto (2010:183). Dalam hal ini penelitian dilakukan pada kepala keluarga kenagarian Kambang Utara yang anak-anaknya sedang bersekolah.
Karena keterbatasan waktu dan tempat penelitian, dari 8 kampung hanya diambil 3 kampung dilihat dari anak- anak usia umur sekolah yang tertinggi yaitu: Kampung Akad, Kampung Baru, dan Padang Panjang 2.
Proporsional Sampling yaitu Sampling yang bertujuan untuk memperoleh sampel yang representative dari setiap wilayah ditentukan sebanding dengan banyaknya subyek dari masing-masing wilayah Arikunto (2010:182).
Penelitian ini memproporsionalkan sampel dari masing-masing kampung yang sudah terpilih sesuai Area
Sampling dengan 10%. Maka setiap kampung akan diproporsionalkan sebesar 10% agar sampel yang diperoleh representative, sesuai dengan banyak subjek dari setiap kampung. Random Sampling yaitu apabila peneliti mengambil sampel dengan melakukan undian yang mana berlaku untuk semua populasi Arikunto (2010:177). Adapun Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, angket dan wawancara.
Angket yang dipakai adalah pertanyaan terbuka atau kuisioner terbuka. Kuisioner dengan pertanyaan terbuka yaitu kuisioner yang mengajukan pertanyaan tanpa disertai jawaban, dalam kuisioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan kalimatnya sendiri. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif dan induktif.
PEMBAHASAN
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan). Dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak adalah:
1. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendapatan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak di Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dibuktikan bahwa koefisien regresi sebesar 0,003, nilai koefisien ini signifikan karena thitung sebesar 5,826 > ttabel
sebesar 1,66757 dengan nilai sig 0,000 < α 0,05. Artinya pendapatan orang tua secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak ini dilihat secara kausal dengan nilai β pada variabel pendapatan. Semakin tinggi pendapatan orang tua maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak begitu juga sebaliknya apabila pendapatan rendah maka pendidikan yang ditempuh anak juga akan rendah.
2. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa tingkat pendidikan kepala keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendidikan anak di Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Pesisir Selatan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,456, nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,733 >
ttabel sebesar 1,66757 dengan nilai sig 0,000 < α 0,05. Artinya pendidikan kepala keluarga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendidikan anak ini dilihat secara kausal dengan nilai β pada variabel tingkat pendidikan kepala keluarga. Semakin tinggi tingkat pendidikan kepala keluarga akan semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak begitu juga sebaliknya apabila tingkat pendidikan kepala keluarga rendah maka pendidikan yang ditempuh anak juga akan rendah.
3. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendidikan
anak di Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Pesisir Selatan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa nilai koefisien regresi sebesar -7,09, nilai koefisien ini signifikan karena thitung sebesar -2,503 > ttabel sebesar 1,66757 dengan nilai sig 0,015 <
α 0,05. Artinya jumlah tanggungan keluarga secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendidikan anak, ini dilihat secara kausal dengan nilai β pada variabel jumlah tanggungan keluarga.
Besar kecilnya jumlah tanggungan keluarga akan mempengaruhi tingkat pendidikan anak karena setiap pertambahan jumlah tanggungan keluarga akan bertambah juga tingkat pengeluaran orang tua. Semakin tinggi jumlah tanggungan keluarga akan semakin rendah tingkat pendidikan anak.
4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa variabel pendapatan orang tua, tingkat pendidikan kepala keluarga dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak di Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dibuktikan bahwa nilai koefisien F yang bernilai Fhitung 95,427 > Ftabel 2,73dengan tingkat sig 0,000 < 0,05. Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai RSquare sebesar 0,806 yang artinya 80,60% perubahan pada variabel dependen (tingkat pendidikan anak) dapat dijelaskan oleh variabel independen
(pendapatan orang tua, tingkat pendidikan kepala keluarga, dan jumlah tanggungan keluarga) sedangkan sisanya sebesar 19,40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hal ini dapat diasumsikan bahwa pendapatan orang tua, tingkat pendidikan kepala keluarga, dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap pendidikan anak di Kenagarian Kambang utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
PENUTUP
Berdasarkan pokok permasalahan yang diajukan dan telah dilakukan analisa data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendapatan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak di Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana diperoleh koefisien regresi sebesar 0,003, nilai koefisien ini signifikan karena thitung sebesar 5,826 > ttabel sebesar 1,66757 dengan nilai sig 0,000 < α 0,05, berarti H0 ditolak dan H1
diterima.
2. Tingkat Pendidikan kepala keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak di Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Pesisir Selatan. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi 0,456, nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,733 > ttabel sebesar 1,66757 dengan nilai sig 0,000 < α 0,05., berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
3. Jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan anak di Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi sebesar - 0,709, nilai koefisien ini signifikan karena thitung sebesar -2,503 >
ttabel sebesar 1,66757 dengan nilai sig 0,015 > α 0,05. Berarti H0
ditolak dan H1 diterima.
4. Pendapatan orang tua, tingkat pendidikan kepala keluarga, dan jumlah tanggungan keluarga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendidikan anak di Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisisr Selatan. Dimana diperoleh nilai Fhitung 39,948 > Ftabel 2,73 dengan tingkat sig 0,000 < 0,05, hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas yang telah peneliti uraikan, maka penulis dapat menyarankan sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada orang tua meningkatkan pendapatannya melalui berbagai usaha sehingga kebutuhan pendidikan anak dapat terpenuhi.
2. Diharapkan kepada orang tua untuk
lebih meningkatkan
pengatahuannya terhadap pendidikan anak agar orang tua lebih mempedulikan lagi tentang tingkat pendidikan anaknya, supaya anak dapat bersaing dalam memasuki pasar kerja dimasa yang akan datang.
3. Diharapkan kepada kepala keluarga agar dapat memperhatikan jumlah tanggungan (anak) agar beban biaya dapat terkendali, baik biaya
hidup sehari-hari maupun biaya pendidikan anak.
4. Diharapkan kepada orang tua untuk mencari pekerjaan sampingan selain dari pekerjaan tetapnya, kegiatan ini tidak lepas dari dorongan pemerintah agar meningkatkan pendapatan masyarakat Kambang Utara.
5. Untuk meningkatkan tingkat pendidikan di Kambang Utara, perlu diadakan program penyuluhan pendidikan dari pemerintah daerah setempat melalui program wajib belajar 9 tahun. Bagi masyarakat setempat maupun pemerintah daerah dapat memberikan bantuan bagi mereka yang benar-benar tidak mampu agar dapat menyekolahkan anaknya sampai pendidikan menengah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi sosial.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta
Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Elfindri. 2001. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Padang: Andalas University Press.
Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 4th. Semarang:
Badan Penerbit_Unip.
Hamalik. Oumar. 2009. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hamdani. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ihsan, Fuad. 2010. Dasar- Dasar Kependidikan: Komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta.
Jhingan, ML. 2003. Ekonomi
Pembangunan dan
Perencanaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rahmawati, Sri. 2012. Pengaruh Penghasilan Terhadap Pendidikan Anak. (online).
http://kuliahitukeren.blogspot.c om./2012/07/faktor-faktor- yang-mempengaruhi. html.
diunduh tanggal 7 Agustus 2015).
Sangadji, EM. & Susanti. 2010.
Metodologi Penelitian Praktis dalam Penelitian Yogyakarta:
CV. Andi Offset.
Siregar, Syofia. 2013. Statistik Parametik untuk Kuantitatif.
Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Sugiyono, 2012. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi Teori Pengantar.
Jakarta: Rajawali Press.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta.
ANDI
Suryani, N. 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta:
Cidesindo.
Todaro, Michael P. 1998.
Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.
. 2000. Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Triwiyanto, Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Permendiknas. 2014. UU RI No. 20 tahun 2003: tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Sinar Grafika.
Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika Teori dan Aplikasinya.
Ekonisia: Yogyakarta.
Zen, Zelhendri, dkk. 2012. Pengantar pendidikan. Padang: Sukabina Press.