• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM KONSELING INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS XI MAN 1 PADANG LAWAS PLUS KETERAMPILAN DAN RISET TAHUN AJARAN 2021/2022

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM KONSELING INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS XI MAN 1 PADANG LAWAS PLUS KETERAMPILAN DAN RISET TAHUN AJARAN 2021/2022"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

Pengaruh Pendekatan Perilaku Dalam Konseling Individu Terhadap Harga Diri Siswa Kelas XI MAN 1 Padang Lawas Plus Keahlian dan Penelitian Tahun Pelajaran 2021/2022. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh pendekatan behavioris dalam konseling individu terhadap harga diri siswa kelas XI MAN 1 Padang Lawas Plus Keahlian dan Penelitian tahun pelajaran 2021/2022.

Identifikasi Masalah

Layanan konseling individu dengan teknik pendekatan perilaku sangat efektif digunakan dalam meningkatkan kepercayaan diri. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Pendekatan Perilaku Konseling Individu Terhadap Kepercayaan Diri Siswa Kelas XI MAN 1 Padang Lawas Plus Ketrampilan dan Penelitian T.A.2021/2022.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dalam penelitian ini, karena masih banyak siswa yang kurang percaya diri di lingkungan sekolah, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “Pengaruh Pendekatan Perilaku dalam Konseling Individu Terhadap Kepercayaan Diri Siswa”. Siswa Kelas XI MAN 1 Padang Lawas Plus Keterampilan dan Riset.” Penelitian ini akan memberikan wawasan kepada peserta didik yang kurang percaya diri dan dapat mengembangkan potensi dirinya.

Landasan Teoretis Kepercayaan Diri

  • Pengertian Rasa Percaya Diri
  • Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
  • Dimensi kepercayaan diri
  • Ciri-Ciri Rasa Percaya Diri
  • Ciri-Ciri Tidak Percaya Diri
  • Aspek-aspek kepercayaan diri
  • Pentingnya Rasa Percaya Diri
  • Membangun Rasa Percaya Diri

Timbulnya rasa percaya diri pada diri seseorang diawali dengan berkembangnya konsep diri yang diperoleh melalui pergaulan dalam suatu kelompok. Kepercayaan diri yang tinggi mengacu pada berbagai aspek kehidupan seseorang, di mana ia memiliki kemampuan untuk percaya.

Konseling Individual

  • Pengertian Konseling Individual
  • Tahapan konseling individual
  • Azas-azas dalam Konseling Individual
  • Tujuan konseling individual
  • Manfaat Konseling Individual

Dalam proses orientasi dan konseling diperlukan suasana terbuka baik dari konselor maupun klien. Upaya bimbingan dan konseling memerlukan perubahan pada diri individu yang dibimbing, yaitu perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Pendekatan Behavioristik

  • Pengertian Pendekatan Behavioristik
  • Tahapan Pelaksanaan Pendekatan Behavioristik
  • Mengimplementasikan Teknik (Technique Implementation)
  • Evaluasi dan Mengakhiri Konseling (Evaluation Termination)
  • Ciri-ciri Pendekatan Behavioristik
  • Karakteristik pendekatan behavioristik
  • Tujuan Pendekatan Behavioristik

Pendekatan behavioris banyak digunakan untuk tujuan klinis (Corey, 2005, Woolfe dan Dryden, 1998, Ivey, 1987), jadi pendekatan behavioris adalah upaya untuk mengubah penyimpangan perilaku dengan menggunakan pengkondisian atau proses pembelajaran lainnya. Analisis ini mencoba mengidentifikasi peristiwa yang memulai perilaku dan melacaknya dalam kaitannya dengan masalah penyelia. Setelah tujuan konseling dirumuskan, konselor dan konseli menentukan strategi pembelajaran terbaik untuk membantu konseli mencapai perubahan perilaku yang diinginkan.

Perilaku konselor digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi keefektifan konselor dan keefektifan teknik-teknik tertentu yang digunakan. Pandangan bahwa gejala perilaku ditentukan oleh perbedaan individu yang terkondisi dan terbentuk secara anatomis, sesuai dengan lingkungan masing-masing. Pandangan bahwa gejala perilaku ditentukan oleh perbedaan individu yang terbentuk secara kontingen dan otonom sesuai dengan lingkungannya masing-masing.

Pengaruh Layanan Konseling Individual Terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Menurut Core 1986, tujuan pendekatan behavioris adalah untuk merefleksikan penggunaan strategi konseling dan sebagai kerangka kerja untuk mengevaluasi hasil konseling. Sembuhkan gejala secara langsung dengan menghilangkan respons terkondisi yang salah dan membentuk respons terkondisi yang diharapkan. Tes penelitian ini adalah Kelas XI MAN 1 Padang Lawas Plus Skills Plus Research. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan pretes.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan layanan konseling individu adalah lembar pelaksanaan layanan konseling individu.

Penelitian Relevan

Kesamaan penelitian Wiwinda dengan penelitian penulis adalah terkait kepercayaan diri, sedangkan perbedaannya adalah adik Wiwinda menggunakan teknik asertif training, sedangkan penulis menggunakan layanan konseling individu dengan pendekatan behaviorist.

Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang teori di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah layanan konseling one to one dengan pendekatan behavioral dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan self esteem siswa kelas XI MAN 1 Padang Lawas Plus Skills and Research.

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual  2.5. Hipotesis
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual 2.5. Hipotesis

Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Jenis penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian 1 Populasi

Sampel Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Konseli atau klien mengalami kesulitan pribadi yang tidak dapat diselesaikan sendiri, kemudian mencari bantuan konselor sebagai petugas profesional dalam posisinya dengan pengetahuan dan keterampilan psikologis. Konseling ditujukan bagi individu normal yang menghadapi kesulitan dalam mengalami masalah pendidikan, pekerjaan dan sosial serta tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri. Keyakinan merupakan aspek kepribadian berupa keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai dengan keinginannya, senang, optimis, cukup toleran dan bertanggung jawab.

Percaya diri dapat diartikan sebagai sikap mental optimisme terhadap kemampuan anak menyelesaikan segala sesuatu dan kemampuan melakukan penyesuaian terhadap keadaan.

Desain Penelitian

Melakukan konseling individu terhadap kepercayaan diri siswa dengan mengadakan post test pada mata pelajaran dengan menyebarkan angket yang telah divalidasi. Bandingkan perbedaan pre-test dan post-test untuk menentukan apakah perlakuan (X) berpengaruh. Setelah semua langkah penelitian dilakukan, peneliti akan melanjutkan kegiatan dengan mengumpulkan data setelah penelitian dan menyusun laporan hasil penelitian.

Untuk mengetahui sejauh mana sikap yang dimiliki siswa perlu dilakukan pengukuran, dalam hal ini menggunakan skala sikap, pengumpulan data dilakukan melalui angket yang dibagikan kepada siswa yang menjadi subjek. Pengukuran kepercayaan diri siswa dalam penelitian ini menggunakan skala likert metode pengukuran kepercayaan diri atau sering disebut dengan skala Likert. Saat memberikan jawaban, siswa hanya memberikan tanda centang (√) pada kolom atau tempat yang sesuai.

Penyusunan instrumen

Uji Reliabilitas

Uji Hipotesis

Uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon merupakan penyempurnaan dari uji tanda tangan. Tes ini juga disebut tes peringkat bertanda. Hal ini karena selain memberi tanda positif (+) dan negatif (-) untuk menunjukkan perbedaan pengujian, juga diberikan rating terhadap perbedaan tersebut. Langkah-langkah pengujian hipotesis (Uji Wilcoxon) dengan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

H0 : Tidak ada perbedaan antara siswa yang memiliki harga diri tinggi dan rendah. H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi dan siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah. Sedangkan untuk data yang tidak berdistribusi normal, perhitungannya menggunakan uji non parametrik yaitu uji rank-order Wilcoxon.

Gambaran Umum Sekolah A. Identitas Sekolah

Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah

Namun setelah tahun 1993 madrasah swasta tersebut menjadi madrasah aliyah negeri yang dipimpin oleh Dr. Pada tanggal 07 Januari 2016 Madrasah Aliyah Negeri Sibuhuan dipimpin oleh Mahyarni Junida Nasution, S.Pd, MA sampai sekarang.

Visi dan Misi 1. Visi

Misi

Data Siswa

Data Guru

Deskripsi Hasil Data Penelitian a. Kecenderungan Variabel Penelitian

Saat pengujian angket ini sebelumnya dilakukan pengecekan hasil tanggapan 35 siswa dengan total 50 angket harga diri. Selain itu, data yang dideskripsikan menurut angket yang valid pada sub pembahasan ini merupakan hasil tanggapan 30 responden khusus dari kelas XI IIS 2 Man 1 Padang Lawas Plus Keahlian dan Penelitian. Kuesioner yang berkaitan dengan variabel Y berjumlah 50 item kuesioner yang terdiri dari 4 indikator, sehingga menghasilkan instrumen yang valid sebanyak 32 item kuesioner yang telah lulus persyaratan uji analisis dan akan digunakan untuk memperoleh data penelitian.

Kuesioner kepercayaan diri siswa terdiri dari 50 item yang terbagi dalam 4 aspek yang meliputi: Percaya pada kemampuan diri sendiri, bertindak mandiri dalam pengambilan keputusan, memiliki rasa positif terhadap diri sendiri dan berani mengungkapkan pendapat. Hasil analisis butir setelah dilakukan pengujian menunjukkan bahwa terdapat 23 butir soal yang gagal, dengan koefisien selisih jauh lebih kecil dari 0,27; Dalam angket kemampuan berbicara siswa ini terdapat 27 item yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Hasil lengkap perhitungan item yang valid pada skala keterampilan berbicara siswa dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.3. Ringkasan Perhitungan Angket Kepercayaan Diri
Tabel 4.3. Ringkasan Perhitungan Angket Kepercayaan Diri

Reliabilitas Instrumen

Analisis Data Penelitian

Data Responden Post-test Angket Kepercayaan Diri

Uji z Normalitas z

  • Uji Hipotesis

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat diketahui bahwa layanan konseling individu dengan pendekatan perilaku dapat membantu siswa meningkatkan harga dirinya, dengan bantuan layanan konseling one-on-one ini siswa dapat mengetahui apa yang Efek akan terjadi jika siswa kurang percaya diri. percaya diri, dan siswa juga dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya percaya diri. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dimana konseling individu dengan pendekatan perilaku dapat meningkatkan harga diri siswa, dimana beberapa siswa sebelumnya tidak menganggap pentingnya membangun rasa percaya diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasi siswa yang kurang percaya diri untuk mandiri baik di depan teman maupun guru misalnya tidak berani mengeluarkan pendapat, selalu berpikir pesimis dan tidak bisa mandiri mengembangkan potensi dirinya. . karena mereka takut. terlebih dahulu sebelum mencoba dan selalu menganggap bahwa kegagalan adalah akhir dari usaha yang dicapai.

Berdasarkan hasil penelitian dan pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa yang memiliki kepercayaan diri tentunya juga membutuhkan proses interaksi sosial karena interaksi sosial sangat penting bagi siswa untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal. , baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Selain itu siswa yang memiliki rasa percaya diri tentunya dapat menunjang prestasi belajarnya di sekolah, karena dengan rasa percaya diri siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya dengan baik. Kemudian dalam pemberian konseling individu kedua siswa tersebut mulai paham dan paham betapa pentingnya rasa percaya diri untuk mengungkapkan pikiran di depan banyak orang.

Saran

DATA OTANG TUA

Identitas

Daftar Pertanyaan Angket Instrumen Kepercayaan Diri

Scale: ALL VARIABLES

7 Saya percaya bahwa saya kreatif 8 Saya percaya pada kemampuan saya 9 Saya akan mengambil semua resiko. 11 Saya tahu bagaimana mengarahkan diri saya dan berkembang ke arah yang lebih baik 12 Saya akan merencanakan sesuatu sebelumnya. 17 Saya akan selalu memperhatikan sikap saya terlebih dahulu saat menghadapi masalah. 18 Saya selalu optimis bahwa saya akan melakukannya.

20 Saya merasa marah pada diri sendiri jika saya tidak dapat berbicara di depan banyak orang 21 Saya tidak ragu untuk menghormati dan.

Wilcoxon Signed Ranks Test

Kontak psikologis yaitu penerimaan terhadap kondisi konseli dengan membuka topik yang netral sehingga konseli merasa diterima. Tujuan Umum Mampu meningkatkan rasa percaya diri peserta didik melalui layanan konseling individu dengan pendekatan perilaku, mengoptimalkan diri dan menentukan pilihan dalam kehidupannya menjadi pribadi yang lebih baik bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain. Tujuan Khusus Agar siswa dapat mengatasi masalah harga diri rendah yang dialami siswa melalui layanan konseling individual dengan pendekatan perilaku yaitu mampu mengenali pengaruh buruk diri sendiri dan orang lain.

8 Topik masalah Meningkatkan rasa percaya diri siswa 9 Gejala yang terjadi Suka menyendiri, tidak berpikir optimis, tidak. Tujuan khusus Agar siswa dapat mengatasi masalah rendahnya rasa percaya diri yang dialami siswa melalui layanan konseling individual dengan pendekatan. Kontak psikologis yaitu penerimaan terhadap keadaan konseli dengan membuka topik yang netral sehingga konseli merasa diterima b.

8 Topik masalah Meningkatkan rasa percaya diri siswa 9 Gejala yang muncul Suka menyendiri, tidak berpikir optimis, tidak. Kontak psikologis yaitu menerima keadaan konselor dengan membuka topik yang netral sehingga konselor merasa diterima.

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual  2.5. Hipotesis
Tabel 3.2. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Sebelum Ujicoba
Tabel 4.1. Data Siswa
+6

Referensi

Dokumen terkait

Apakah ada pengaruh Konsep Diri dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AKL SMK Budisatrya Medan Tahun Pembelajaran 2021/2022.. 1.5