• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK DI RT 24

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK DI RT 24 "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pendidikan

Sebagaimana kita ketahui, pendidikan pada hakikatnya sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks.7 Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar yang dilalui peserta didik dalam segala lingkungan dan sepanjang hidupnya. Pendidikan berlangsung seumur hidup, lingkungan pendidikan adalah segalanya diluar peserta didik. Ciri-ciri pendidikan dalam arti sempit adalah masa pendidikan yang terbatas, lingkungan pendidikan yang dikembangkan di sekolah, bentuk-bentuk kegiatan yang terprogram, dan tujuan pendidikan ditentukan oleh sekolah.

Pengertian Karakter

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai kehidupan yang baik, mulia, benar dan indah. Karakter mengandung nilai-nilai yang khas, misalnya mengetahui nilai kebaikan, ingin berbuat baik, benar-benar menjalani kehidupan yang baik dan berdampak baik terhadap lingkungan. Karakter berkembang ketika nilai-nilai diubah menjadi keyakinan dan digunakan untuk menyikapi suatu kejadian agar selaras dengan nilai-nilai moral yang baik.

Pendidikan Karakter

Pendidikan Karakter merupakan gerakan nasional untuk mewujudkan sekolah guna mengembangkan peserta didik yang beretika, bertanggung jawab, dan peduli dengan cara menanamkan dan mengajarkan karakter yang baik dengan menitikberatkan pada nilai-nilai universal. Pendidikan karakter adalah mengajarkan siswa tentang nilai-nilai dasar kemanusiaan, antara lain kejujuran, kebaikan, kemurahan hati, keberanian. Pendidikan karakter merupakan upaya yang disengaja untuk mengembangkan karakter yang baik berdasarkan nilai-nilai inti yang baik bagi individu dan baik bagi masyarakat.

Pengertian Keluarga

Baik atau tidaknya karakter seorang anak tergantung pada seberapa baik anak tersebut dan bagaimana orang tua berusaha membimbing dan mengarahkannya. Orang tua yang mempunyai akhlak yang baik dan tahu bagaimana cara mewariskannya kepada anaknya tentu akan menjamin anaknya mempunyai akhlak yang baik. Selain itu, orang tua yang berkarakter buruk akan lebih sulit tumbuh dengan berkarakter baik.

Seiring dengan pengaruh zaman yang tidak bisa dihindari, pendidik mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dalam membentuk karakter. Tugas mengasuh anak pada hakikatnya tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain, kecuali mengasuh di luar keluarga hanya sekedar membantu meringankan beban. Keluarga tidak hanya bertugas membesarkan anak, namun sekaligus mampu berperan sebagai anak, dimana anak dapat berperan sebagai dirinya sendiri, beradaptasi dengan meniru pola dan perilaku orang tua serta orang-orang terdekatnya. lingkungan keluarga.

Karena keluarga merupakan tempat berlangsungnya sosialisasi yang berfungsi dalam pembentukan kepribadian sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk sosial dan agama.25 Tanggung jawab yang harus diemban oleh orang tua adalah sebagai berikut. Orang tua bertanggung jawab terhadap perlindungan anak, termasuk menjamin kesehatan anak, baik mental maupun fisik dari berbagai penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat merugikan dirinya. Orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan anaknya, karena orang tua harus membekali anaknya dengan ilmu dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anaknya di masa depan, agar di masa dewasanya dapat mandiri dan bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan beragama. .

Oleh karena itu, orang tua harus senantiasa mengupayakan kebahagiaan anak dalam kemampuannya memenuhi kebutuhannya sesuai dengan perkembangan usia, disertai dengan pendidikan agama dan akhlak yang baik.

Pengertian Akhlak

Hipotesis Kerja/Alternatif (Ha): Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pendidikan karakter dalam keluarga terhadap pembentukan moral anak di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu. Hipotesis Nol/Nil (Ho) : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pendidikan karakter dalam keluarga terhadap pembentukan moral anak di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu. 35 Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengaruh pendidikan karakter dalam keluarga terhadap pembentukan moral anak.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket interaksi sosial atau angket dengan model skala likert 38 yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pembentukan karakter dengan pembentukan moral anak usia sekolah dasar di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu. . Dengan demikian metode ini merupakan suatu teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui pendidikan karakter anak pada keluarga di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu. Data dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaitu pembentukan karakter dalam keluarga (X), dan satu variabel terikat yaitu pembentukan akhlak (Y) pada anak usia sekolah dasar di Rt 24 Desa Kandang Mas Bengkulu. Kota.

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa hubungan pembentukan karakter dengan pembentukan moral anak di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu menunjukkan nilai linieritas sebesar. Untuk menguji kebenaran hipotesis pembentukan karakter dalam keluarga dengan pembentukan moralitas anak di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu, perlu dilakukan uji kebenaran koefisien menggunakan uji t dengan rumus. Artinya faktor pendidikan karakter tergolong tinggi dalam mempengaruhi pembentukan moral anak di Desa Rt 24 Kandang Mas Kota Bengkulu.

Orang tua hendaknya dapat meningkatkan pendidikan karakter dengan meningkatkan pembentukan moral anak melalui kegiatan pendukung.

Kajian Penelitian Terdahulu

  • Liharda
  • Maulida Zulfa Kamalia
  • Faiz Mukhlis

Kerangka Berpikir

Keluarga sebagai fasa awal pendidikan, Islam melihat keluarga bukan sahaja sebagai institusi kehidupan manusia yang memberi peluang kepada ahlinya menjalani kehidupan yang sengsara atau bahagia di dunia dan akhirat.

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Pendidikan karakter dalam keluarga, sebagai orang tua hendaknya menyayangi anak-anaknya dan mendidiknya dengan memberi keteladanan. Hasil uji normalitas data pengukuran masing-masing variabel pendidikan karakter keluarga dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini. Dari hasil uji normalitas pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa hasil data variabel pendidikan karakter pada rumah tangga di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu mempunyai nilai sebesar 0,842 dengan p > 0,05 berdasarkan pada hasil tersebut dapat dikatakan sebaran

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh linier antara data pendidikan karakter dalam keluarga dengan pembentukan karakter anak. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi pendidikan karakter dengan pembentukan moral yang disajikan pada tabel 4.5 terlihat koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,731. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara pendidikan karakter dengan pembentukan moral, karena nilai koefisien korelasinya mendekati 1.

Dengan demikian, terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pembentukan karakter dan pembentukan moral, semakin tinggi pembentukan karakter maka semakin tinggi pula pembentukan moral anak. Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap pembentukan moralitas. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang dengan pembentukan karakter yang tinggi mempunyai pendidikan moral yang tinggi.

Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya korelasi kuat antara pembentukan karakter dan pembentukan moral. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara pembentukan karakter dengan pembentukan moral anak. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pembentukan karakter dengan pendidikan moral anak usia sekolah dasar di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu, dengan koefisien korelasi (rx2Y) sebesar 0,731 tingkat signifikansi 0,000 p > 0,05 berarti Ha ditolak. dan Ho diterima yang berarti dalam penelitian ini diperoleh hasil pendidikan karakter yang tinggi, hasil terbentuknya moralitas anak yang tinggi.

Tabel 3.7  Koofisien Alfa
Tabel 3.7 Koofisien Alfa

Variabel dan Definisi Operasional

Tehnik Pengumpulan Data

Uji Coba Instrumen

Uji validitas merupakan suatu prosedur pengujian untuk melihat apakah pernyataan-pernyataan yang digunakan dalam kuesioner dapat diukur secara akurat atau tidak. Untuk itu angket diujikan terlebih dahulu kepada 30 orang siswa di luar sampel yaitu di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu. Pengujian item angket pada pertanyaan nomor 2 dan seterusnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti menguji angket pada pertanyaan nomor 1.

Perhitungan reliabilitas kuesioner dilakukan dengan mengkonsultasikan koefisien reliabilitas yang dihitung dengan nilai kritis atau standar reliabilitas. Artinya apabila koefisien reliabilitasnya lebih besar atau sama dengan 0,7 (ri ≥ 0,7), maka kuesioner tersebut dapat dikatakan reliabel.

Teknik Analisis Data

Mas saat ini adalah Tuan. Bambang Irawan yang telah menjabat 2 tahun sebagai ketua Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu. Saat ini di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu dikelola oleh seorang ketua RT yang dibantu oleh wakil ketua RT, bendahara, sekretaris dan juga warga masyarakat RT 24.

Lapangan yang ada di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas ini biasanya untuk mengadakan kegiatan, bisa digunakan untuk bermain dan juga perlombaan. Berdasarkan hasil uji validitas angket diketahui bahwa angket pendidikan karakter disebarkan kepada 30 responden yang terdiri dari 30 item pernyataan, 6 item dinyatakan valid dan 24 item dinyatakan valid.Untuk lebih jelasnya lihat Lampiran 3 Tabel 4.1 menunjukkan Alpha Cronbach sebesar 0,905 yang berarti mempunyai Alpha Cronbach > 0,8 sehingga data pendidikan karakter mempunyai reliabilitas yang baik.

Variabel pembentukan akhlak anak di Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu mempunyai nilai sebesar 0,478 dengan p > 0,05. Hal ini dibuktikan dengan jawaban angket pendidikan karakter dan pembentukan moral yang diisi oleh anak-anak dan hasilnya dilaporkan bahwa jika skor angket pendidikan karakter rendah, maka skor angket pendidikan karakter pun rendah. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun masih mempunyai beberapa keterbatasan seperti keterbatasan penelitian dalam menyelidiki variabel-variabel yang berkaitan dengan penelitian ini, berdasarkan Rt 24 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu, temuannya mungkin berbeda jika dilakukan di tempat lain. sekolah.

Tabel 4.3  Uji linier
Tabel 4.3 Uji linier

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pembahasan

Kebahagiaan yang akan dicapai dalam pembentukan akhlak anak adalah kebahagiaan yang dapat melindungi individu dan melindungi orang-orang disekitarnya.

Keterbatasan Penelitian

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti topik yang sama, disarankan untuk memperhatikan variabel lain yang diyakini berperan dan mempengaruhi hasil belajar. Pola Asuhan Orang Tua Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Anak Kajian Masyarakat Dayak Kecamatan Halong Kabupaten Balangan Jilid 7 Nomor 1. Pengaruh Kecerdasan Emosi Orang Tua Dan Pola Asuh Demokratis Terhadap Disiplin Siswa Kelas X Tata Tertib SMAN 1 Minggir.

Pengaruh pola asuh orang tua terhadap disiplin belajar siswa di SMP IT Al-Mukminun Metro. Pengaruh pola asuh demokratis orang tua terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa kelas XI SMAN 1 Donorojo. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Sosial (Harga Diri) Remaja di SMA Negeri 7 Manado.

PENUTUP

Saran

Gambar

Tabel 3.7  Koofisien Alfa
Tabel 4.3  Uji linier

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dibuatkan beberapa kesimpulan hasil penelitian, yaitu terdapat hubungan negatif yang signifikan antara gaya humor