PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS X TATA NIAGA DI SMK-E ADI KARYA KABUPATEN PESISIR SELATAN
JURNAL
Oleh:
DEBI FIRMANSYAH 12090130
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2017
PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS X TATA NIAGA DI DI SMK-E ADI KARYA KABUPATEN PESISIR SELATAN
Oleh :
Debi Firmansyah1, Sri Wahyuni2, Dessyta Gumanti3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
STKIP PGRI Sumatera Barat
2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
Email :[email protected] ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan karakter, lingkungan sekolah dan motivasi belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan. Sampel berjumlah 70 orang dengan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) pendidikan karakter berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,410 dan thitung3,774 > ttabel1,996. (2) lingkungan sekolah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,317 dan thitung2,917 < ttabel1,996. (3) pendidikan karakter berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,336 dan thitung 3,809 > ttabel 1,996. (4) lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,291 dan thitung3,415 > ttabel 1,996. (5) motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,367 dan thitung4,075 > ttabel1,996.
Kata kunci: pendidikan karakter, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan hasil belajar ABSTRACT
This study was aimed to analyze the influence of character education, school environment and motivation of class X grade tata niaga at SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan.
Samples numbered 70 people with path analysis. The results showed that: (1) the character education significantly influence students' motivation in class X grade tata niaga at SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan, where the path coefficient values obtained thitung 0.410 and 3.774> 1.996 ttabel. (2) The school environment can affect motivation of class X grade tata niaga at SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan, where the path coefficient values obtained thitung 0.317 and 2.917 <ttabel1.996.. (3) the character education significantly influence the results of class X grade tata niaga at SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan, where the path coefficient values obtained thitung 0.336 and 3.809> 1.996 ttabel. (4) the school environment significantly influence the results of class X grade tata niaga at SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan, where the path coefficient values obtained thitung0.291 and 3.415> 1.996 ttabel. (5) motivation to learn a significant effect on the results of class X grade tata niaga at SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan, where the coefficient values obtained 0,367 lines and thitung4.075> 1.996 ttabel. Keywords: character education, school environment, learning motivation and learning outcomes
Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan untuk membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
Hasil belajar merupakan patokan untuk melihat keberhasilan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah, untuk itu hasil belajar yang didapatkan siswa disekolah harus mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan di sekolah tersebut.
Menurut Slameto, (2010:54) hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal semua bersumber dari luar seperti keluarga, didikan orang tua, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan, sekolah, metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, keadaan gedung, metode belajar, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Faktor internal adalah semua yang bersumber dari diri siswa seperti:
faktor kesehatan, cacat tubuh, intelegensi, perhatian, minat, kreativitas, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan, kelelahan dan lain-lain.
Berdasarkan data yang peneliti temukan saat observasi pada bulan April 2016, hasil belajar nilai ujian semester 1 pada mata pelajaran
produktif Menata Produk siswa kelas X semester 1 masih ada yang rendah, rata-rata nilai tiap kelas masih banyak yang belum mencapai KKM yang sudah ditetapkan disekolah yaitu 75. Hal ini dilihat pada Tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Rata-rata nilai MID Semester 2 TP 2015/2016 siswa kelas X Tata Niaga SMK-E Adi Karya
Kelas rata- rata
K K M
Juml ah sisw
a
Siswa yang tuntas
Siswa yang tidak tuntas Juml
ah
% Juml
ah
%
X TN A
71,9 7
75 35 20 57,1
4%
15 42,8
6%
X TN B
63,7 4
75 35 17 48,5
7%
18 51,4
3%
Sumber:Guru mata pelajaran kelas X Tata Niaga SMK-E Adi Karya tahun 2016.
Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai mid semester 1 mata pelajaran produk Menata Produk siswa kelas X SMK-E Adi Karya masih belum memuaskan dan masih belum sesuai yang diharapkan. Dengan rata-rata nilai siswa kelas X TN A adalah 57,14% dengan jumlah siswa yang tuntas 20 orang dan tidak tuntas 42,86% dengan jumlah siswa 15 orang. Sedangkan, kelas X TN B siswa yang tuntas yaitu 48,57%
dengan jumlah siswa 17 orang dan yang tidak tuntas hanya 51,43%
dengan jumlah siswa 18 orang.
Salah satu faktor intern yang mempengaruhi hasil belajar adalah pendidikan karakter. Karena dalam pendidikan karakter tujuan pembelajaran yang dikehendaki merupakan perubahan sikap siswa yang semula kontraproduktif berubah
menjadi produktif, inovatif dan kreatif. Khan, (2010:14).
Pendidikan karakter memiliki korelasi positif pada keberhasilan akademik siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.Menurut Suyanto, (2010:3).
“Peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi akademik ditunjukkan oleh sekolah yang menerapkan pendidikan karakter, adanya penurunan drastis pada prilaku negatif siswa yang dapat
menghambat keberhasilan
akademik”.
Hasil belajar yang buruk dapat diakibat dari siswa suka melanggar peraturan, norma sosial dan hukum formal, membolos sekolah, ingin jadi bebas, berbuat semaunya.
Berdasarkan fenomena yang terjadi sedikitnya orang tua yang memberikan bimbingan agama dirumah, dilihat dari beberapa siswa tidak mengikuti shalat zhuhur bersama yang diadakan setiap setiap harinya. Ada beberapa siswa yang menyontek pada saat ujian berlangsung dan membuat keributan.
Siswa yang tidak menghargai pendapat temannya, dilihat dari siswa tersebut yang mentertawakan temannya yang memberikan pendapat. Adanya siswa yang tidak teliti dan tertib dalam mengerjakan, dilihat dari siswa bekerja sama mengerjakan tugasnya sehingga membuat suasana jadi ribut.
Peneliti juga menemukan siswa yang mengerjakan tugas tidak tepat waktu. Adanya siswa yang kurang mencari sumber belajar, mereka hanya mendengarkan apa yang diterang oleh guru tanpa ada interaksi yang membuat suasana
belajar yang nyaman. Adanya siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, dilihat dari banyak siswa yang mengerjakan tugas disekolah seharusnya dikerjakan dirumah. Disamping itu, adanya siswa yang tidak mengerjakan piket kelas, dan dikerjakan pada saat guru akan masuk kelas, sehingga proses belajar jadi terganggu. Berdasarkan hasil dari pemaparan kondisi tersebut jelas terlihat kalau siswa masih kontraproduktif. Dengan pendidikan karakter yang demikian diduga mempengaruhi hasil belajar.
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah metode lingkungan sekolah. Menurut Slameto, (2010:64). “faktor lingkungan sekolah yang mempengaruhi belajar meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.”
Berdasarkan observasi awal dilihat dari guru mengajar tidak menggunakan metode diskusi, guru hanya menerangkan saja pelajaran, sehingga proses pembelajaran tidak tercapai dengan semestinya. Adanya siswa yang tidak bertanya kepada guru terkait pelajaran yang disampaikan, siswa hanya mendengarkan saja apa yang disampaikan oleh gurunya. Apabila dalam belajar diskusi siswa tersebut tidak memecahkan materi yang dipelajari, sehingga tidak interaksi.
Selain itu, peneliti melihat masih kurangnya buku diperpustakaan, dan siswa kesulitan untuk mencari buku
sumber untuk belajar. Disamping itu, masih banyaknya siswa yang datang terlambat kesekolah dengan waktu masuk yang telah ditentukan.
Berdasarkan penjelasan diatas diduga lingkungan sekolah mempengaruhi hasil belajar. Selain dari dua faktor yang disebutkan diatas faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar. Menurut Uno, (2012:3) motivasi adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu.
Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Berdasarkan observasi awal diketahui adanya siswa yang tidak mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh gurunya dengan teliti, sehingga mereka membuat keributan dan berjalan dikelas. Adanya siswa yang mudah putus asa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya, ketika ada soal yang sulit, mereka tidak berusaha untuk mengerjakanya dan mereka keluar dari kelas. Kebanyakan siswa yang tidak mau mencari penjelasan dari guru walaupun ia tidak mengerti dengan pelajaran tersebut, mereka hanya menerima palajaran tanpa bertanya kembali kepada guru tersebut. Adanya siswa yang tidak mengerjakan tugas oleh guru nya, ketika disuruh mengumpulkan tugas banyak yang tidak mengumpulkan tugas tersebut. Banyak siswa yang bosan dengan materi yang diulang oleh guru, agar siswa lebih memahami pelajaran tersebut, padahal siswa itu belum tentu
mengerti, sehingga pencapaian pembelajaran tidak tercapai. Selain itu, dilihat banyak siswa tidak berani mengemukakan pendapat dalam pembelajaran, mereka hanya menerima apa yang disampaikan oleh gurunya. Maka keadaan yang seperti ini diduga motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar.
KAJIAN PUSTAKA Teori Hasil Belajar
Menurut Oemar Hamalik, (2012:27) menyatakan bahwa
“belajar itu suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan tingkah laku.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.
Siswa adalah penentu terjadi atau tidak terjadinya proses belajar.
Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Lingkungan sekitar yang dipelajari siswa berupa keadaan alam benda-benda, hewan- hewan, atau bahan lain yang dijadikan bahan ajar.
Teori Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah mengajarkan kebiasaan cara berfikir cerdas dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerjasama sebagai masyarakat dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat di pertanggungjawabkan”, Khan, (2010:1).
Menurut Manaf, (2013:101)
“Pendidikan karakter merupakan proses membantu generasi muda untuk menjadi manusia yang utuh dan penuh, menyangkut semua aspek kehidupan manusia seperti kognitif, afektif, sosial, moral, emosi, estetika, agama, kepribadian dan fisik”.
Teori Lingkungan Sekolah
Menurut Hamalik,
(2012:195) lingkungan adalah segala sesuatu yang ada dialam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu.
Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan yang dapat mendorong dan merangsang siswa untuk belajar, selain itu lingkungan sekolah juga harus dapat memberikan rasa aman dan kepuasan, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa Djamarah, (2002:29).
Teori Motivasi Belajar
Menurut Saefullah,
(2012:290) motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak melakukan sesuatu kegiatan dalam rangka pencapaian serta sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri manusia yang dapat memengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan dan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Menurut Slameto, (2010:170) mengemukakan bahwa motivasi adalah pendorong suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia
menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Hipotesis
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan karakter (X1) terhadap motivasi belajar (X3) siswa.
H0:β1= 0
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan karakter (X1) terhadap motivasi belajar (X3) siswa.
Ha: β1≠ 0
2. Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah (X2) terhadap motivasi belajar (X3) siswa.
H0: β2 = 0
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah (X2) terhadap motivasi belajar(X3) siswa.
Ha: β2 ≠ 0
3. Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan karakter (X1) melalui (X3) terhadap hasil belajar siswa
H0: β3 = 0
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan karakter (X1) melalui (X3) terhadap hasil belajar siswa.
Ha: β3 ≠ 0
4. Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan anatar lingkungan sekolah (X2) melalui (X3) terhadap hasil belajar siswa.
H0: β4 = 0
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah (X2) melalui (X3) terhadap hasil belajar siswa
Ha: β4 ≠ 0
5. Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar (X3) terhadap hasil belajar siswa H0: β5 = 0
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar (X3) terhadap hasil belajar siswa.
Ha: β5 ≠ 0
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Asosiatif-kausal. Menurut Siregar, (2013:144). Asosiatif-kausal adalah penelitian yang mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian asosiatif adalah untuk mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dan tujuan dari penelitian kausal adalah untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara variabel-variabel yang berfungsi sebagai penyebab dan variabel mana berfungsi sebagai variabel akibat.
Teknik analisis data yang di- gunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis Jalur.
Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan suatu instrumen.Sebuah instrumen dikatakan valid atau sahih
mempunyai validitas
tinggi.Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Arikunto,
(2014:168). Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana validitas data yang didapatkan dari penyebaran angket (kuesioner).
Pernyataan dinyatakan valid jika corrected item-total correlation
>0,361. Untuk mengetahui reliabilitas variabel digunakan nilai Cronbach’s alpha minimal 0,70 Semakin dekat koefisien keandalan dengan 1,0 semakin baik Arikunto, (2014:197). Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach Alph denga menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0.
Diperoleh bahwa uji validitas pedidikan karakter (X1) yang valid 20 dan tidak valid 4 dengan reliabilitas sebesar .882. Lingkungan sekolah (X2) yang valid 13 dan tidak valid 2 dengan reliabilitas sebesar .828 dan motivasi belajar (X3) yang valid 16 dan tidak valid 2 dengan reliabilitas .856.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Variabel Pendidikan Karakter (X1)
Dapat diketahui bahwa variabel pendidikan karakter memiliki total rata-rata sebesar 4,03 dengan tingkat pecapaian 80,59%
yang berada pada kategori baik.
Deskripsi Variabel Lingkungan Sekolah (X2)
Dapat diketahui bahwa variabel lingkungan sekolah memiliki total rata-rata sebesar 3,70 dengan tingkat pecapaian 74,06%
yang berada pada kategori cukup baik.
Deskripsi Variabel Motivasi Belajar (X3)
Dapat diketahui bahwa variabel motivasi belajar memiliki total rata-rata sebesar 3,66 dengan tingkat pecapaian 73,24% yang berada pada kategori cukup baik.
Analisi Jalur
Tabel 2. Hasil Analisis Jalur Sub Struktur I
Variabel Endogen
Variabel Eksogen
Koefisi en Jalur
t hitung Sig Ket
Motivasi Belajar (X3)
Pendidik an Karakter (X1)
0,410 3,774 0,00
0
Signifika n
Lingkung an Sekolah (X2)
0,317 2,917 0,00
5
Signifika n
F hitung : 21,912 F sig : 0,000 R square : 0,395
Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti) SPSS, 2016
Dari hasil analisis jalur pengaruh variabel pendidikan karakter (X1) terhadap variabel motivasi belajar (X3) menunjukkan koefisien jalur PX3X1 = 0,410. Nilai thitung= 3,774 dengan tingkat level sig 0,000 < 0,05. Berdasarkan analisis data tersebut menunjukkan bahwa pendidikan karakter berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan. Ini memberikan gambaran bahwa apabila pendidikan karakter baik maka motivasi belajar juga akan lebih baik.
Pengaruh variabel lingkungan sekolah (X2) terhadap variabel motivasi kerja (X3) menunjukkan koefisien jalur PX3X2= 0,317. Nilai thitung 2,917 dengan tingkat level sig 0,005 < 0,05. Data tersebut
menunjukkan bahwa lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK-E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan. Ini memberikan gambaran bahwa apabila lingkungan sekolah baik maka motivasi belajar akan lebih baik.
Berdasarkan tabel 2 dapat terlihat nilai Fhitung= 21,912 > Ftabel= 2,74dan pada signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pendidikan karakter (X1) dan lingkungan sekolah (X2) terhadap motivasi belajar (X3) siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan.
Tabel 3. Hasil Analisis Jalur Sub Struktur II
Variab el Endog
en
Variabel Eksogen
Koefisi en Jalur
T
Hitung Sig Ket
Hasil Belajar (Y)
Pendidikan Karakter (X1)
0,336 3,809 0,00 0
Signifikan
Lingkungan Sekolah (X2)
0,291 3,415 0,00 1
Signifikan Motivasi
Belajar (X3)
0,367 4,075 0,00 0
Signifikan F hitung : 45,989
F sig : 0,000 R square : 0,676
Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti), 2016
Dari hasil analisis pengaruh variabel pendidikan karakter (X1) terhadap variabel hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan (Y) menunjukkan koefisien jalur PY1X1= 0,336. Nilai thitung= 3,809 dengan sig 0,000 < 0,05. Berdasarkan analisis data tersebut menunjukkan bahwa pendidikan karakter berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan. Ini memberikan gambaran bahwa apabila pendidikan karakter baik maka hasil belajar siswa akan lebih baik juga.
Pengaruh variabel lingkungan sekolah (X2) terhadap variabel hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan(Y) menunjukkan koefisien jalur PYX2= 0,291. Nilai thitung 3,4157 dengan sig 0,001 < 0,05 data tersebut menunjukkan bahwa lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan. Ini memberikan gambaran bahwa apabila lingkungan sekolah baik maka hasil belajar siswa akan lebih baik juga.
Pengaruh variabel motivasi belajar (X3) terhadap variabel hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan (Y) menunjukkan koefisien jalur PYX3= 0,367. Nilai thitung 4,075 dengan sig 0,000 < 0,05 data tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan. Ini memberikan gambaran bahwa apabila motivasi belajar itu baik maka hasil belajar juga akan lebih baik.
Berdasarkan tabel 21 dapat terlihat nilai Fhitung= 45,989 > Ftabel= 2,74dan pada signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pendidikan karakter (X1), lingkungan sekolah (X2) dan
motivasi belajar (X3) hasil belajar (Y) siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan
HASIL UJI HIPOTESIS Hasil Uji t
Berdasarkan hasil uji t dari Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah:
a. Pengujian hipotesis pertama Hipotesis pertama penelitian adalah “pendidikan karakter berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan”. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis pertama diketahui koefisien jalur pengaruh pendidikan karakter terhadap motivasi belajar (Px3x1) adalah 0,410 dengan nilai t hitung adalah 3,774 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis pertama diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
b. Pengujian hipotesis kedua Hipotesis penelitian adalah “ lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan”.
Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kedua diketahui koefisien jalur pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi kerja (Px3x2)
adalah 0,317 dengan nilai t hitung adalah 2,917 dan nilai signifikansi 0,005. Nilai nilai signifikansi lebih besar dari alpha (0,005 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis kedua diterima pada tingkat kepercayaan 5%.
c. Pengujian hipotesis ketiga Hipotesis penelitian adalah “pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan”. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis ketiga diketahui koefisien jalur pengaruh pendidikan karakter terhadap hasil belajar (Pyx1) adalah 0,336 dengan nilai t hitung adalah 3,809 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis ketiga diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
d. Pengujian hipotesis keempat Hipotesis penelitian adalah “lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan”.
Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis keempat diketahui koefisien jalur pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar (Pyx2) adalah 0,291 dengan nilai t hitung adalah 3,415 dan nilai signifikansi 0,001. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,001 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis keempat
diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
e. Pengujian hipotesis kelima Hipotesis penelitian adalah “motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan”.
Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kelima diketahui koefisien jalur pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar (Pyx3) adalah 0,367 dengan nilai t hitung adalah 4,075 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000< 0,05). Hal ini berarti hipotesis kelima diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pendidikan karakter berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,410 dan thitung sebesar 3,774 > ttabel sebesar 1,996 dengan nilai signifikan 0,000 <
0,025 berarti Ha diterima dan Ho
ditolak. Artinya apabila pendidikan karakter meningkat sebesar satu-satuan, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,410 satuan dengan asumsi variabel lingkungan sekolah tetap.
2. Lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan.
Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,317 dan thitung sebesar 2,917 < ttabel sebesar 1,996 dengan nilai signifikan 0,005 < 0,025 berarti Haditerima dan Ho ditolak. Artinya apabila lingkungan sekolah meningkat sebesar satu-satuan, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,317 satuan dengan asumsi variabel pendidikan karakter tetap.
3. Pendidikan karakter berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,336 dan thitung sebesar 3,809 > ttabel sebesar 1,996 dengan nilai signifikan 0,0050<
0,025 berarti Ha diterima dan Ho
ditolak. Artinya pendidikan karakter meningkat sebesar satu- satuan, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,336 satuan dengan asumsi variabel lingkungan sekolah dan motivasi belajar tetap.
4. Lingkungan sekolah
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,291 dan thitung sebesar 3,415 > ttabel sebesar 1,996 dengan nilai signifikan 0,001 <
0,025 berarti Ha diterima dan Ho
ditolak. Artinya apabila lingkungan sekolah meningkat sebesar satu-satuan, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,291 satuan dengan asumsi variabel pendidikan karakter dan motivasi belajar tetap.
5. Motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Niaga di SMK E Adi Karya Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,367 dan thitung sebesar 4,075 > ttabel sebesar 1,996 dengan nilai signifikan 0,000 <
0,025 berarti Ha diterima dan Ho
ditolak. Artinya apabila motivasi belajar meningkat sebesar satu- satuan, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,367 satuan dengan asumsi variabel pendidikan karakter dan lingkungan sekolah belajar tetap.
B. SARAN
1. Dari hasil penelitian secara keseluruhan pendidikan karakter berada pada kategori kurang dimana tingkat pencapaian terendah berada pada indikator toleransi dengan TCR 77,43%.
Maka dari itu peneliti menyarankan sebaiknya siswa meningkatkan sikap toleransi yang baik sesama teman serta meningkatkan sikap mandiri dalam mengerjakan tuas-tugas yang diberikan oleh guru dengan
sungguh-sungguh dan
meningkatkan tanggung jawab sebagai siswa dengan cara berangkat lebih awal kesekolah untuk melaksanakan piket kebersihan kelas.
2. Dari hasil penelitian secara keseluruhan lingkungan sekolah berada pada kategori kurang dimana tingkat pencapaian terendah berada pada indikator waktu sekolah dengan TCR 70,00%. Maka dari itu peneliti menyarankan kepada siswa agar datang sebelum jam pelajaran dimulai, karena masuk sebelum jam pelajaran dimulai akan menghilangkan rasa cemas, takut, dan sebagainya, dan juga menyiapkan mental kita untuk belajar dengan lebih serius.
3. Dari hasil penelitian secara keseluruhan motivasi belajar berada pada kategori kurang dimana tingkat pencapaian terendah berada pada indikator menunjukan minat terhadap bermacam-macam permasalahan dengan TCR 69,90%. Maka dari itu peneliti menyarankan kepada siswa meningkatkan sikap tekun dalam belajar dengan cara mengerjakan soal-soal yang memerlukan ketelitian, kecermatan dan ketepatan dan meningkatkan belajar mandiri dengan cara berusaha belajar sendiri sebelum guru di sekolah memberikan materi.
DAFTAR PUSTAKA
Slameto. (2010). Belajar dan Fakto- Faktor yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Khan, Y. (2010). Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri.
Yogyakarta: Pelangi Publishing.
Suyanto. (2010). Urgensi Pendidikan Karakter. Jombang: IPJO.
Uno, H. B. (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Oemar Hamalik. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Manaf, M. A. (2013). Urgensi Pendidikan Karakter. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Djamarah, S. B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Saefullah. (2012). Psikologi Perkembangan dan Pendidikan.
Bandung: CV. Pustaka Setia.
Siregar. (2013). Statistik Deskriptif Untuk Penelitian Dilengkapi perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta:
Raja Wali Pers.
Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.