PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Masalah
Sistematika Pembahasan
LANDASAN TEORI (Digital Marketing, Capacity Building, Sales
Kajian pustaka
Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel Y. Pada penelitian-penelitian sebelumnya variabel Y menggunakan kinerja, sedangkan pada penelitian ini kinerja penjualan atau sales performance. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian kualitatif sedangkan penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada penelitian ini terletak pada variabel Y, pada penelitian sebelumnya menggunakan pendapatan UMKM sedangkan pada penelitian ini menggunakan kinerja penjualan.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada variabel Y, pada penelitian sebelumnya menggunakan omzet penjualan, sedangkan pada penelitian ini digunakan kinerja penjualan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran digital berpengaruh terhadap kinerja pemasaran UMKM makanan di Banyumas.29 Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan variabel pemasaran digital dan sama-sama menggunakan metode penelitian kuantitatif. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada variabel Y, pada penelitian sebelumnya menggunakan kinerja pemasaran sedangkan pada penelitian ini digunakan kinerja penjualan.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada metode yang digunakan; penelitian sebelumnya menggunakan metode penelitian survei deskriptif, sedangkan penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan pemasaran digital berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja penjualan.31 Persamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah menggunakan variabel pemasaran digital dan kinerja penjualan. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada metode penelitiannya, penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan pemasaran digital dapat meningkatkan efisiensi UMKM di Desa Ujungnegoro Kabupaten Batang.33 Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan variabel pemasaran digital. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada metode penelitiannya. Pada penelitian sebelumnya digunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan pada penelitian ini digunakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemasaran digital dapat meningkatkan keterlibatan konsumen dan konversi ke penjualan.34 Persamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan variabel pemasaran digital.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada variabel Y, penelitian sebelumnya menggunakan pertumbuhan SMS dan penelitian ini menggunakan kinerja penjualan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemasaran digital mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada variabel Y, penelitian sebelumnya menggunakan variabel Y kinerja keuangan, yang ini menggunakan kinerja penjualan.
Kerangka pemikiran
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah hal-hal yang ditentukan oleh peneliti untuk dipahami dan dipelajari untuk diambil kesimpulan Secara umum, dalam penelitian ilmiah terdapat variabel bebas dan variabel terikat 3 Berdasarkan hipotesis penelitian di atas maka variabel yang akan diteliti dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas. variabel (variabel bebas) diberi simbol “X” dan variabel terikat (variabel terikat) diberi simbol (Y). Variabel bebas (X) merupakan variabel bebas yang artinya suatu variabel yang dapat mempengaruhi penyebab besarnya nilai variabel terikat yang lain. Definisi operasional merupakan variabel penelitian yang digunakan untuk memudahkan pemahaman setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis.
Kinerja penjualan merupakan hasil penerapan berbagai strategi atau evaluasi penjualan yang diterapkan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran organisasi perusahaan.
Lokasi Penelitian
Populasi Dan Sampel
Jenis Dan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, skala penilaian Likert empat poin digunakan untuk menghilangkan tanggapan netral dalam kuesioner. Jawaban yang netral tidak dapat memberikan penegasan terhadap jawaban yang diberikan responden dan berdampak pada perolehan informasi yang kurang optimal. 12 Anom Hery Suasapha, “Skala Likert untuk Penelitian Pariwisata; Beberapa catatan untuk mengaturnya dengan baik", Revista Turistike 19 No.
15 Endang Widiastuti, »SMS Gateway Application for Vocational School Student Attendance Using a Likert Scale at SMK Negeri 1 Nguling,« Spirit Journal 9 št.
Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
- Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
Y: Variabel terikat yaitu kinerja penjualan X1: Variabel bebas yaitu pemasaran digital X2: Variabel bebas yaitu peningkatan kapasitas. Berdasarkan penyajian tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan pada variabel pemasaran digital yang berjumlah 24 pernyataan dinyatakan valid. Analisis regresi linier sederhana dilakukan untuk mengetahui bagaimana variabel pemasaran digital mempengaruhi variabel kinerja penjualan dan variabel peningkatan kapasitas mempengaruhi variabel kinerja penjualan.
Nilai positif berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel digital marketing (X1) dengan kinerja penjualan (Y). Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan digital marketing (X1) terhadap kinerja penjualan (Y). 3.) Koefisien determinasi. 4,779 > F tabel 2,99 maka H03 ditolak dan Ha3 diterima yang berarti variabel digital marketing dan variabel capacity building secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja penjualan di Domikadogiftshop Ponorogo.
Jadi persentase kontribusi digital marketing dan capacity building terhadap kinerja penjualan sebesar 28,5% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa digital marketing dapat mendongkrak kinerja penjualan pada suatu perusahaan. Dampak pemasaran digital dan peningkatan kapasitas terhadap kinerja penjualan. Berdasarkan hasil analisis uji F diketahui bahwa variabel digital marketing dan variabel capacity building mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja penjualan.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa digital marketing dan capacity building secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja penjualan. Sedangkan nilai R2 sebesar 0,285 yang berarti variabel pemasaran digital dan peningkatan kapasitas secara bersama-sama mempengaruhi kinerja penjualan sebesar 28,5% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jika suatu perusahaan menerapkan digital marketing dan capacity building secara maksimal maka kinerja penjualan perusahaan tersebut akan maksimal.
Kemudian, untuk jumlah pegawai yang berusia >20 tahun dan berjenis kelamin perempuan serta memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi atau setara dengan SLTA, digital marketing dan capacity building berpengaruh terhadap kinerja penjualan. Berdasarkan uraian dan analisis hasil penelitian mengenai dampak pemanfaatan digital marketing dan peningkatan kapasitas terhadap kinerja penjualan di domikadogifshop Ponorogo, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis uji t nilai sig < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa digital marketing berpengaruh terhadap kinerja penjualan domikadogiftshop Ponorogo.
Hal ini dibuktikan dengan uji F dengan nilai sig < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa digital marketing dan capacity building berpengaruh terhadap kinerja penjualan domikadogiftshop. Apa pengaruh digital marketing dan capacity building terhadap kinerja UKM di kota Medan?” Familiar Journal Juara 3 No.
