• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan metode steinberg terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan metode steinberg terhadap"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

Pengaruh Penerapan Metode Steinberg Terhadap Keterampilan Membaca Awal Siswa Kelas II SD Negeri Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Steinberg terhadap keterampilan membaca awal siswa Kelas II SD Negeri Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. “Pengaruh Penerapan Metode Steinberg Terhadap Keterampilan Membaca Awal Siswa Kelas II SD Negeri Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoretis

Manfaat Praktis

Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi guru untuk menambah koleksi metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran sehingga mampu melahirkan generasi cerdas yang menjadi harapan bangsa.

Metode

Menurut Hayani, metode pembelajaran merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran.Bagaimana proses pembelajaran berkembang hanya dapat dilihat dari pilihan metode yang digunakan dalam belajar. Menurut Prawiradilaga dalam Kusnadi, metode pembelajaran adalah tata cara, urutan, langkah-langkah dan cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, dapat dikatakan metode pembelajaran terfokus pada pencapaian tujuan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode pembelajaran adalah langkah-langkah yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran, yang bertujuan untuk menarik minat siswa dalam belajar agar pembelajaran berkembang efektif dan menyenangkan sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. tujuan dapat tercapai.

Metode Steinberg

Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya adalah mengajarkan siswa kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan tujuan dan fungsinya. Menurut Atmazaki dalam Khair (2018:89), mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk menjamin siswa mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik lisan maupun tulisan.

Hasil Penelitian Relevan

Penilaian membaca awal merupakan salah satu aspek kemahiran berbahasa yang mempunyai penilaian tersendiri. Untuk mempunyai kemampuan membaca yang baik, seseorang harus menguasai beberapa kriteria penilaian awal membaca. Kriteria penilaian keterampilan membaca menurut Nurgiyantoro adalah pemahaman rinci isi teks, kelancaran berekspresi, ketepatan diksi, ketepatan struktur kalimat dan makna cerita. Dalam penilaian keterampilan membaca pada penelitian ini, peneliti mengubah aspek penilaian yang disebutkan Nurgiyantoro menjadi tiga aspek yaitu pemahaman, kelancaran dan ketepatan.

Namun dari segi pembacaan kalimat, penerapan metode Steinberg menghasilkan peningkatan yang cukup tinggi dilihat dari skor pada pretest pembacaan kalimat. Hal ini dikarenakan pada saat membaca kalimat, anak sudah mengetahui arti kata yang tertera pada kalimat tersebut. Dan hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya dampak penerapan metode Steinberg pada keterampilan membaca permulaan pada anak autis (Pertiwi, 2019:10).

Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Kurniah (2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan metode ejaan pada keterampilan membaca awal di kelas awal siswa MIN Simullu Kabupaten Majene”, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat keefektifan pembelajaran. ejaannya. metode keterampilan membaca awal pada mahasiswa bergelar dimulai. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat peningkatan kemampuan membaca awal setelah penerapan metode permainan pada subjek penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa setiap metode yang digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan meningkatkan keterampilan membaca awal dapat memberikan pengaruh yang signifikan.

Peneliti juga akan melakukan penelitian yang sama yaitu mengenai keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas dua, namun menggunakan jenis metode pembelajaran yang berbeda.

Kerangka Pikir

Pada kesempatan kali ini peneliti akan menggunakan metode Steinberg dan melihat pengaruh penerapan metode tersebut terhadap pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menggunakan metode Steinberg dalam proses pembelajaran sebagai suatu tindakan dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan membaca awal siswa. Dengan metode ini juga diharapkan siswa mampu mengenal huruf dengan baik, membaca suku kata dan kata bahkan kalimat sederhana.

Pencapaian tersebut tidak lepas dari harapan agar mahasiswa juga mampu mencapai nilai KBM yang telah ditentukan.

Hipotesis Penelitian

Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Sampel

Desain Penelitian

Variabel Penelitian

Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Defenisi Operasional Variabel

Metode Steinberg

Keterampilan Membaca Permulaan

Instrumen Penelitian

Tes Membaca Permulaan

Dalam penelitian ini instrumen tes yang digunakan sebagai pretest dan posttest dipilih karena untuk mengetahui kemampuan membaca sebelum dan sesudah pengujian penerapan metode tersebut. Peneliti juga membuat lembar observasi yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran maupun pada saat pre-test. Tes membaca ini disusun sebagai penilaian bagi siswa dalam melakukan tindakan penelitian baik sebelum maupun sesudah perlakuan.

Teknik Analisis Data

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Analisis Statistik Inferensial a) Uji Normalitas
  • Hasil Analisis Statistik Deskriptif
  • Analisis Statistik Inferensial

Sumber : Hasil Olahan Data Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) hasil belajar siswa Kelas II SD Negeri Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa setelah dilakukan pre-test adalah 61,56 dari skor ideal yang dapat dicapai adalah 100. Skor rata-rata di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Kelas II SDN Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa berada pada kategori tidak tuntas. Artinya ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal kurang memuaskan, karena rata-rata skor 61,54 tidak mencapai KBM yang diharapkan yaitu 70.

Hal ini terlihat dari data berikut pada Tabel 4.5 yang disajikan secara kuantitatif dengan hasil hasil belajar pasca perlakuan. Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) hasil belajar siswa Kelas II SDN Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa setelah mengikuti post-test adalah sebesar 80,62 dari nilai ideal yang dapat dicapai. yang dicapai yaitu 100. Rata-rata skor pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa hasil belajar membaca awal siswa II. kelas di SDN Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa dengan kategori sempurna.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan dengan metode Steinberg mengalami perubahan yang signifikan, padahal sebelumnya pada pretest berada pada kategori belum tuntas, namun setelah dilakukan posttest berada pada kategori tuntas. Sumber : Data yang diolah Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa Kelas II SD Negeri Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa setelah dilakukan post-test berjumlah 16 siswa (100%) yang mempunyai menyelesaikan pemeriksaan mereka. hasil belajar. Artinya ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal memuaskan, karena rata-rata nilai yang diperoleh siswa sebesar 80,62 sudah mencapai KBM yang ditetapkan di sekolah yaitu 70.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Steinberg berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas II di Sekolah Dasar Negeri Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa.

Pembahasan

Uraian data yang diuraikan dalam temuan penelitian menunjukkan bahwa metode Steinberg berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas II SD Negeri Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa dilihat dari analisis statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS versi 25. nilai pretest terendah adalah 50 dan tertinggi 50 adalah 75, sedangkan nilai rendah pada posttest adalah 70 dan nilai tinggi adalah 95. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum menggunakan metode Steinberg untuk belajar membaca, hasil belajar awal siswa. masih di bawah KBM. Setelah diterapkan metode Steinberg hasil belajar siswa meningkat dengan nilai yang dicapai siswa mencapai KBM yang telah ditentukan yaitu 70.

Dalam proses pembelajaran tanpa menggunakan metode Steinberg, guru mempersiapkan terlebih dahulu bahan ajar yang ingin digunakan dalam pengajaran, antara lain RPP, lembar observasi dan tes serta bahan ajar dan penilaian. Dari hasil observasi peneliti selama proses pembelajaran pada saat pre test menunjukkan bahwa aktivitas atau keaktifan siswa masih kurang, dimana rata-rata persentase keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah 50% (belum tuntas). Hal ini disebabkan karena semangat siswa meningkat dalam belajar, mereka lebih bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, mereka aktif dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan, sehingga pada akhirnya persentase keaktifan atau keaktifan siswa meningkat drastis sehingga dapat mencapai tujuan. disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam belajar menjadi sangat aktif setelah menggunakan metode Steinberg dalam pembelajaran membaca awal, atau metode Steinberg mempunyai pengaruh.

Apabila thitung lebih besar dari tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Steinberg berpengaruh terhadap kemampuan membaca awal siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Steinberg dalam pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan membaca awal siswa kelas II di Sekolah Dasar Negeri Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. Respon siswa terhadap proses pembelajaran tanpa menggunakan metode Steinberg pada keterampilan awal siswa kelas II di Sekolah Dasar Negeri Bontoparang Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa dapat dikatakan cukup aktif dengan persentase 50%, sedangkan pada saat post -testing Respon siswa berubah menjadi sangat aktif dengan persentase 85%.

Hal ini terlihat dari antusias siswa yang lebih aktif, siswa lebih antusias ketika belajar, lebih percaya diri dalam menjawab pertanyaan baik lisan maupun tertulis ketika metode Steinberg digunakan dalam pembelajaran.

Saran

Pembelajaran Memulai Membaca melalui metode ejaan bagi siswa yang mengalami kesulitan membaca (disleksia) (Studi Kasus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Quraniyah VIII Palembang). Implementasi pembelajaran membaca awal (studi etnografi di SD Puncak Sekunig, Palembang). Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia. Penuh. Strategi Guru Kelas untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Sekolah Dasar “Aisyiyah Kamila Dinoyo Malang. Tesis. Pelatihan Guru Madrasah Ibtidyyah.

Profil Siswa yang Kesulitan Belajar Membaca Mulai Kelas Bawah di SD Negeri Tegal Paggung Kota Yogyakarta Skripsi Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar. Meningkatkan kemampuan membaca melalui media huruf dan gambar pada siswa kelas I SDN Landung Sari II Malang. Peningkatan keterampilan membaca awal melalui kartu bergambar pada kelompok A RA Al-Umron 1 Desa Bendosewu Kecamatan Talun Kabupaten Blitar.

Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Pemula Melalui Pendekatan Proses Pada Siswa Kelas II SDN 1 Wosu Kec. Penelitian Eksperimental Pembelajaran Bahasa Kedua, (online), Vol.6, No.11, (http://ejournal.undiksha.ac.id diakses 18 Januari 2022). Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Pemula Melalui Metode Sintetis Struktural Analitik (SAS) Siswa Kelas I SD Negeri I Gebang Sari Kebumen.Tesis.Universitas Negeri Yogyakarta: Kota Yogyakarta.

Peningkatan kemampuan membaca awal melalui kartu kata pada kelas B1 TK ABA Gedongkiwo Mantrijeron Yogyakarta.

Kompetensi Dasar (KD) Bahasa Indonesia

Indikator Pencapaian Kompetensi Bahasa Indonesia

Tujuan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Inti ▪ Pada awal pembelajaran, guru mengkondisikan siswa secara klasikal dengan mendeskripsikan ilustrasi gambar dan menjelaskan makna isi teks bacaan. Guru dapat mencatat siswa yang membaca sangat lambat dan siswa yang sudah sangat lancar membaca. Karena Semut dan Ulat menyadari pentingnya bekerja sama, seorang anak akan memakannya setelah apel yang mereka perebutkan.

Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik

Sumber dan Media Pembelajaran

SD NEGERI BONTOPARANG KECAMATAN PARANGLOE KABUPATEN GOWA

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode VAKT terhadap keterampilan menulis permulaan anak autis kelas II di Sekolah Autis Hiperaktif Putra

Pengajaran bahasa terdiri atas keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan membaca sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa, salah

Pengajaran bahasa terdiri atas keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan membaca sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa, salah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan membaca permulaan antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode global

Membaca permulaan diberikan di sekolah dasar kelas rendah yaitu kelas 1, 2, dan 3 (Iswara, 2011). 31) mengemukakan bahwa membaca permulaan merupakan suatu tahapan dalam belajar

Membaca permulaan adalah keterampilan dasar membaca bagi siswa dan alat untuk mengetahui makna dari isi mata pelajaran yang dipelajarinya disekolah.Membaca

PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK SAS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I A SDN MANNURUKI KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR SKRIPSI

Data mengenai keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDIT Raffasya Baitul Makmur Kecamatan Tallo Kota Makassar sebelum diimplementasikan metode Montessori berbantuan media