ABSTRAK
Uvi Kholfiah. (2015). “Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)
untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I” (PTK di kelas I SDN Bumijaya Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang). Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Serang.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang terjadi di SDN Bumijaya Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang yakni rendahnya keterampilan membaca permulaan, yang disebabkan karena pengajaran yang dilakukan guru masih dianggap sulit untuk dipahami siswa karena dalam pengajarannya guru tidak menggunakan metode yang relevan disesuaikan dengan perkembangan nalar dan pengalaman siswa. Tujuan dalam penelitian ini untuk memperbaiki pembelajaran membaca permulaan sehingga keterampilan siswa dalam membaca permulaan meningkat, maka peneliti menerapkan metode yang relevan yakni metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk pembelajaran membaca permulaan di kelas I. SAS, sebagai metode yang menekankan kepada bagaimana menyajikan bahan pelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan pengalaman bahasa siswa diselaraskan dengan bahasa lingkungannya yang memiliki landasan Gestalt, landasan filsafar skrukturalisme, dan landasan pedagogis. Pada penelitian ini subjek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas I SDN Bumijaya dengan jumlah siswa 30 terdiri dari 16 laki-laki dan 14 siswa perempuan. Tindakan penelitian ini menggunakan pengumpulan data berupa lembar observasi aktifitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar tes keterampilan membaca permulaan dengan metode SAS secara lisan. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan pada pembelajaran membaca permulaan dengan metode SAS. Dapat dilihat siklus I rata-rata aktivitas guru 2,8, siklus II 3,4, dan siklus III 4,0. Hasil rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan yaitu siklus I 2,7, Siklus II 3,5, siklus III 4,0. Serta hasil tes keterampilan membaca siswa secara lisan meningkat terlihat pada siklus I prosentase rata-rata yang didapat 66,5, siklus II 73,6, siklus III 84,5. Disimpulkan bahwa penerapan metode SAS dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan dengan rekomendasi untuk guru kelas bahwa perlu dilakukan perkembangan dalam membuat RPP guna perbaikan pengajaran sehingga keterampilan membaca permulaan siswa meningkat.
Uvi Kholfiah, 2015
Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
"Implementation Method SAS (Structural Analytical Synthetic) to Improve Reading Skills for Students Starters class I" (PTK in grade I SDN Bumijaya Ciruas District of Serang District). Program S1 PGSD UPI Serang Campus. Uvi Kholfiah. (2015).
This study was motivated by the issues raised in the District Bumijaya SDN Ciruas Serang District namely low skills of early reading, due to the teaching of the teachers are still considered difficult to understand the students because the teachers do not use teaching methods that are relevant and tailored to the developmental logic student experience, the purpose in this study to fix learning in erly reading so that students skills erly reading to increase, the researchers applied the relevant methods namely SAS methods (Structural Analytical Synthetic) for learning in erly reading at grade I. SAS, as a method emphasize to how to present learning materials in language environment thet has a foundation of Gestalt, grounding philoshophy of structuralisme, and pedagogical foundation. In this study, the subject of study is a grade I students of SDN Bumijaya the numbers of students is 30 consisting of 16 male and 14 female students. Action of study using data collection from teacher observation sheet activities, student activity observation sheet, and the sheet reading skills test of erly reading with SAS method. Can be seen the cycle I the average activity of 2.8 teachers, 3.4 cycle II and cycle III 4.0. The average result yield increased student activity is the cycle I of 2.7, cycle II 3.5, the cycle III 4.0. And the results of the students’ reading skills tests orally increase seen in the cycle I the average percentage obtained 66.5, 73.6, at cycle II, cycle III 84.5.Concluded that the application of the SAS method can increase skills of erly reading with a recommendation for classroom teachers that need to be done in making the RPP for the improvement of teaching so that reading skill of erly reading can be rise.
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL Hal.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI……… i
ABSTRAK……… ii
ABSTRACT……….. iii
LEMBAR PERNYATAAN……… iv
KATA PENGANTAR………. v
DAFTAR ISI……… vii
DAFTAR TABEL……… ix
DAFTAR BAGAN……….. x
DAFTAR GRAFIK………. xi
DAFTAR LAMPIRAN……… xii
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah……… 1
B. RumusanMasalah………. 3
C. TujuanPenelitian……….. 3
D. ManfaatPenelitian……… 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PembelajaranMetodeSAS……….. 5
1. PengertianMetode……… 5
2. Pengertian SAS………. 6
3. LandasanMetode SAS………. 7
4. Perananmetode SAS………. 8
5. KelebihandanKelemahanMetode SAS………... 9
6. PemilihanBahandanUrutanPembelajaran……….. 10
7. Teknikpembelajaranmetode SAS……… 10
B. PembelajaranMembaca………. 10
C. PembelajaranMembacaPermulaan………... 12
Uvi Kholfiah, 2015
Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. TujuanMembacaPermulaan……… 13
3. UraianPembelajaranMembacapermulaan di Kelas I SD.. 13
4. Peranan Guru dalamMengatasiKesulitanMembaca……. 14
D. SistemBelajarMengajarMembacaPermulaanDengan Metode SAS……… 15
E. Langkah-langkahPembelajaranMembacaPermulaan menggunakanmetode SAS………. 15
F. KajianPenelitianTerdahulu……… 17
G. KerangkaBerpikir………... 18
H. HipotesisTindakan………. 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian………. 20
B. ProsedurPenelitian……… 21
C. Model Penelitian……… 21
D. InstrumenPenelitian……….. 27
E. AlatPengumpulan Data……… 27
F. Analisis Data………. 30
G. LokasidanSubjekPenelitian……… 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian………. 32
1. PraSiklus……… 32
2. Siklus I………... 35
3. Siklus II……….. 43
4. Siklus III……… 52
B. PembahasanHasilPenelitian……… 63
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan……… 65
B. Rekomendasi………..…… 66
DAFTAR PUSTAKA………. 67
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru………. 28
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa……… 29
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Keterampilan Membaca Permulaan dengan Metode SAS……….. 30
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian………... 31
Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa (PraSiklus)………. 33
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktifitas Guru (Silkus I)………. 38
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktifitas Siswa (Silkus I)………. 39
Tabel 4.4 Data Hasil Tes Lisan (Siklus I)………….………. 41
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktifitas Guru (Silkus II)………. 47
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktifitas Siswa (Silkus II)………. 48
Tabel 4.7 Data Hasil Tes Lisan (Siklus II)………….………. 50
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktifitas Guru (Silkus III)………. 55
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktifitas Siswa (Silkus III)………. 56
Tabel 4.10 Data Hasil Tes Lisan (Siklus III)………….………. 57
Tabel 4.11 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru (Silkus I, II, dan III)……… 59
Tabel 4.14 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa (Silkus I, II, dan III)……… 61
Uvi Kholfiah, 2015
Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perbandingan Hasil Aktivitas Guru (Siklus I, II, dan III)…… 60
Uvi Kholfiah, 2015
Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
1. SK Pembimbing Skripsi Dari Direktur UPI Kampus Serang
2. Surat Izin Observasi Dari UPI Kampus Serang
3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
4. Lembar Observasi Aktifitas Guru dan Siswa
5. RPP Siklus I
6. Lembar Isi Video Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode SAS
Siklus I
7. Lembar Tes Lisan Siklus I
8. Jawaban Tes Lisan Siklus I
9. RPP Siklus II
10.Lembar Isi Video Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode SAS
Siklus II
11.Lembar Tes Lisan Siklus II
12.Jawaban Tes Lisan Siklus II
13.RPP Siklus III
14.Lembar Isi Video Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode SAS
Siklus III
15.Lembar Tes Lisan Siklus III
16.Jawaban Tes Lisan Siklus III
17.Foto-foto Kegiatan Penelitian (Siklus I, II, dan III)
Uvi Kholfiah, 2015
Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam
proses kegiatan pembelajaran di kelas rendah, pembelajaran membaca
masih rendah diminati oleh siswa. Hal tersebut disebabkan pengajaran
yang dilakukan guru tidak memperhatikan jiwa anak didik, sehingga masih
banyak siswa yang mendapatkan kesulitan memahami pelajaran membaca
permulaan ini. Ada beberapa faktor penyebab kesulitan siswa dalam
belajar membaca diantaranya dari aspek pengajaran guru dikelas, yaitu
dalam penggunaan metode ajar tidak memadukan metode dengan media
ajar yang relevan dalam belajar membaca permulaan, pembelajaran
terlihat monoton karena hanya menggunakan metode abjad, ceramah, dan
tidak melibatkan siswa selama pembelajaran berlangsung. Kemudian dari
aspek siswa yaitu kurang memiliki motivasi belajar akibatnya bingung
dalam memahami dan mempelajari materi membaca permulaan. Masalah
tersebut terjadi pula di SDN Bumijaya kecamatan Ciruas kabupaten
Serang, siswa kelas rendah khususnya di kelas I Sekolah Dasar tersebut
masih kesulitan belajar membaca, hal ini bisa dilihat dari hasil belajar
siswa yang belum mencapai nilai KKM. KKM yang ditetapkan di sekolah
tersebut dalam membaca ialah 75, akan tetapi pemerolehan hasil belajar
siswa selama ini baru mencapai nilai rata-rata sebesar 63,3.
Pada dasarnya belajar membaca permulaan merupakan melatih
siswa terampil dalam membaca dan mempermudah memahami pelajaran
yang lainnya pula, karena membaca merupakan pondasi awal siswa
memperoleh berbagai ilmu-ilmu pengetahuan. Kegiatan pembelajaran
dapat dikatakan berhasil jika siswa sudah lancar dan terampil dalam
membaca. Dalam hal tersebut, untuk mengajarkan membaca permulaan
kepada siswa harus disesuaikan oleh kemampuan nalar pada tahap usianya
yakni harus mulai ditunjukan atau diperkenalkan struktur totalitasnya atau
2
dari struktur tersebut, ini yang disebut dengan tahap analisis. Setelah
mengenal bagian serta fungsinya lalu siswa mengembalikan bagian-bagian
itu menjadi struktur totalitas seperti pada awalnya, dan ini yang disebut
tahap sintesa, agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai yang
diharapkan,maka untuk proses pembelajaran membaca permulaan
dibutuhkan metode yang tepat.
Menurut Subana,dkk (2011, hlm.176) metode SAS (Struktural
Analitik Sintetik) merupakan metode pembelajaran yang memiliki tahapan
pembelajaran diawali dengan urutan struktur (menampilkan keseluruhan),
analisis (proses penguraian),dan sintesis (penggabungan kembali ke
struktur awal). Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode SAS merupakan metode pembelajaran yang sangat sesuai
diterapkan pada tahap membaca permulaan di kelas 1 karena metode
tersebut memperhatikan kejiwaan dan nalar berpikir anak dalam belajar,
salah satunya yaitu dengan pembelajaran penguraian struktur kalimat
kemudian menganalisis dan menggabungkan kembali menjadi struktur
semula.
Peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran, maka disini
guru harus memiliki kemampuan dalam penyampaian pembelajaran yang
baik dan benar. Usaha guru untuk menciptakan kegiatan belajaran tidak
mudah diterima siswa, karena siswa memiliki karakter yang berbeda.
maka dengan ini guru harus memperhatikan metode ajar yang tepat dan
sesuai serta efektif.
Dari latar belakang diatas, maka peneliti ingin mencoba melakukan
penelitian yang bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dalam
membaca permulaan kelas I sekolah dasar.
Sehingga penulis menarik judul “Penerapan Metode (SAS)
Struktural Analitik Sintetik untuk Meningkatkan Keterampilan
Membaca Permulaan (Penelitian Tindakan Kelas bagi siswa kelas I
3
Uvi Kholfiah, 2015
Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian perbaikan
pembelajaran ini dibatasi melalui rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk
meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kela I di SD
Negeri Bumijaya Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang?
2. Seberapa besar peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa
dengan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) dikelas I SDNegeri
Bumijaya Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang?
C. Tujuan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan penerapan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)
untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I
di SD Negeri Bumijaya Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang.
2. Menganalisis peningkatan keterampilan membaca permulaan dengan
penerapan metode SAS (Struktur Analitik Sintetik) di kelas I SDN
Bumijaya Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat dari segi teoritik
Penelitian ini bermanfaat sebagai khasanah ilmu atau teori pendidikan
bahasa Indonesia di sekolah dasar khususnya pembelajaran membaca
permulaan bagi siswa kelas I.
2. Manfaat dari segi praktis
Untuk siswa:
a. Keterampilan membaca permulaan siswa kelas I akan meningkat
melalui penerapan metode SAS.
b. Pembelajaran akan lebih efektif dan efesien kerena situasi belajar
4
satunya yaitu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam situasi
yang menyenangkan dengan di padukan media kartu kata.
c. Menumbuhkan motivasi siswa dalam pembelajaran membaca
permulaan serta berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran
tersebut.
d. Mempermudah siswa dalam memahami materi membaca dan
materi menulis dalam pelajaran bahasa Indonesia melalui metode
Uvi Kholfiah, 2015
Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas I SDN
Bumijaya Kec. Ciruas Kab. Serang. PTK dalam istilah bahasa Inggris
Classroom Acton Research (CAR), yang artinya bahwa isi yang
terkandung dalam metode ini adalah sebuah kegiatan penelitian yang
dilakukan didalam kelas (Yusnandar dan Nura’eni, 2014, hlm. 6).
PTK meliputi tiga kata yaitu ‘Penelitian’, ‘tindakan’, dan ‘kelas’.
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam
rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang. Tindakan adalah suatu
gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam
pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Sedangkan
kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama dan tempat yang
sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama
Suharsimi dalam Ekawarna (2013, hlm. 4)
Bory dalam Yusnandar (2014, hlm. 9) menyebutkan secara
eksplisit bahwa tujuan utama dalam penelitian tindakan kelas ialah untuk
mengembangkan keterampilan guru didasarkan pada persoalan
pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya sendiri, dan bukan
bertujuan untuk mencapai pengetahuan ilmu dalam bidang pendidikan.
Dan tujuan dari metode penelitian itu sendiri ialah untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran dan meningkatkan kualitas pengajar
dengan cara melakukan refleksi secara kritis dan kolaboratif untuk
menangani segala bentuk kendala agar mutu hasil belajar siswa meningkat
B. Prosedur Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan model
Kemmis dan Taggart, dengan melalui beberapa tahapan yaitu seperti:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Kemudian melakukan
tindakan dalam beberapa siklus sampai kriteria keberhasilan yang telah
ditentukan sebelumnya oleh guru dan peneliti tercapai.
Terdapat penjelasan tahapan dalam penelitian tindakan kelas ialah
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Tahapan ini menjelaskan rencana yang sudah peneliti buat untuk nanti
nya dilaksankan.
2. Pelaksanaan (tindakan)
Pada tahapan ini merupakan tahapan pelaksanaan yang merupakan
penerapan dari isi rancangan yang sudah dibuat sebelum nya oleh
peneliti.
3. Pengamatan (observasi)
Pada tahap pengamatan peneliti melakukan observasi dilaksanakan
terhadap kondisi yang objektif dilapangan agar mengetahui
masalah-masalah yang dihadapi guru maupun siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
4. Refleksi
Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk melakukan evalusi dengan
apa yang sudah dilakukan peneliti dalam penelitian sebelumnya untuk
dipertimbangkan dan diperbaiki sebagaimana hasil dari penelitiannya.
C. Model Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan ialah model
Kemmis & Mc Taggart. Menurut Ekawarna (2013,hlm.19)
mengemukakan bahwa model Kemmis & Mc Taggart memiliki komponen
merupakan tindakan yang tidak terpisah dan terjadi dalam waktu yang
sama. Alur dari siklus-siklus dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Bagan 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas (model Kemmis & Taggart) Sumber: Ekawarna (2013) hlm. 20
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan langkah-langkah penelitian
sebagai berikut:
1. Pra siklus
Langkah pertama pada kegiatan model ini, diawali pada tahap
prasiklus dengan melakukan penelitian pendahuluan atau sebagai tahap
orientasi terhadap masalah yang akan diteliti. Pada tahap prasiklus ini
Pra Siklus Perencanaan
Tindakan Siklus I
Refleksi
Observasi
Refleksi Siklus III
Perencanaan Observasi Refleksi
Perencanaan
Siklus II Observasi
Tindakan
peneliti akan melakukan observasi masalah yang dihadapi siswa dalam
masalah kurangnya keterampilan membaca permulaan dikelas I.
Berdasarkan hasil observasi pertama peneliti bersama dengan
guru selanjutnya mengidentifikasi prioritas masalah yang dihadapi dan
segera dicari solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada di kelas
tersebut. Terdapat hasil bahwa masalah yang selama ini menjadikan
guru bersemangat dalam mengajar ialah merancang dan melaksanakan
pembelajaran membaca permulaan yang berkualitas dengan cara
menggunakan metode ajar yang baik, sehingga siswa dapat senang
mengikuti pembelajaran memabca permualaan, dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran membaca permulaan mengalami peningkatan.
Langkah selanjutnya melakukan refleksi, adanya kegiatan ini
bertujuan sebagai bahan rancangan untuk pemecahan masalah yang
didasarkan pada hasil diskusi dan evaluasi. Dalam penelitian ini
menggunakan III siklus hingga tujuan pembelajaran tercapai, akan
tetapi jika dengan menggunakan siklus I sampai siklus II pembelajaran
keterampilan membaca permulaan sudah tercapai sesuai dengan hasil
belajar yang diharapkan, maka tidak diperlukan lagi melakukan
siklus-siklus lainnya.
2. Siklus I
a. Perencanaan
Setelah berdiskusi dengan guru mengenai hasil belajar
siswa pada proses pra siklus diperoleh gambaran tentang metode
pembelajan yang akan digunakan pada pembelajaran keterampilan
membaca permulaan, dan peningkatan hasil belajar siswa.
Rancangan atau rencana kegiatan yang akan dilakukan pada siklus
I, antara lain:
1) Guru dan peneliti berdiskusi tentang bagaimana cara
mengajarkan membaca permulaan dengan menggunakan
metode SAS yang dipadukan menggunakan teknik kartu kata
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
3) Membuat media pembelajaran berupa untuk tindakan penelitian
tindakan kelas.
4) Membuat instrument untuk digunakan selama siklus penelitian
tindakan kelas.
5) Membuat sebuah lembar kerja siswa digunakan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam membaca
permulaan
b. Tindakan
Tindakan yang akan dilakukan pada siklus I antara lain:
1) Membahas materi untuk bahan dalam penyampaian membaca
permulaan, misalkan materi bercerita yang bertemakan
keluargaku.
2) Menjelaskan cara membaca sebuah kalimat pendek yang benar
dengan metode SAS.
3) Menjelaskan cara menganalisis atau menguraikan kalimat
berdasarkan langkah-langkah dari metode SAS dengan paduan
kartu-kartu kalimat dan kartu huruf berwarna.
4) Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan analisis atau
pengurain kalimat dengan menggunakan metode yang
ditetapkan dan media yang sudah disediakan.
5) Guru memberikan lembar kerja siswa.
c. Observasi
1) Peneliti melakukan pengajaran sekaligus mengamati kegiatan
pembelajaran membaca permulaan dari awal pembelajaran
hingga akhir pembelajaran.
2) Mengamati kegiatan siswa dalam membaca permulaan yang
benar dengan penerapan metode SAS.
3) Kemampuan guru mengusahakan strategi pembelajaran
menggunakan teknik kartu kata dan kartu huruf yang dibuat
semenarik mungkin agar siswa senang dan aktif dalam
mengikuti pembelajaran membaca permulaan, sehingga
meningkatkan hasil belajar siswa kelas I dalam keterampilan
membaca permulaan.
d. Refleksi
Dalam kegiatan ini membuat refleksi sebagai berikut: jika
keterampilan siswa dalam membaca permulaan dengan metode
SAS masih kurang, maka refleksi yang dilakukan adalah
memberikan penjelasan kepada siswa bagaimana cara menguraikan
kalimat menjadi kata, suku kata dan huruf dibantu dengan
menggunakan teknik dan kartu huruf yang sudah didesain banyak
warna yang menarik siswa belajar.
3. Siklus II
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pelaksaan pembelajaran kembali yang
disesuaikan dari refleksi pada siklus I.
b. Tindakan
Guru dan peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran membaca
permulaan dengan metode SAS yang dipadukan dengan teknik
kartu kata dan kartu huruf yang berdasarkan dari rancangan
kegiatan pembelajaran perbaikanpada siklus II ini.
c. Observasi
Guru dan peneliti bekerjasama melakukan pengamatan terhadap
kegiatan pembelajaran membaca permulaan yang sedang
berlangsung, apakah mengalami peningkatan hasil belajar siswa
akan tetapi memperoleh hasil yang sama dengan hasil belajar siswa
pada siklus sebelumnya.
d. Refleksi
Peneliti melakukan perefleksian dalam kegiatan pembelajaran
membaca permulaan pada siklus II ini dengan melakukan evaluasi
kegiatan pembelajaran, yang kemudian menyusun kembali rencana
pelaksanaan pembelajaran untuk kegiatan pada siklus III.
4. Siklus III
a. Perencanaan
Peneliti kembali merancang kegiatan pembelajaran membaca
permulaan dengan menggunakan metode SAS.
b. Tindakan
Peneliti yang dibantu guru melaksanakan pembelajaran
berdasarkan RPP yang telah dibuat pada tahap perencanaan siklus
III.
c. Observasi
Sama halnya pada kegiatan observasi di siklus II bahwa kegiatan
guru dan peneliti bekerjasama melakukan pengamatan terhadap
kegiatan pembelajaran membaca permulaan yang sedang
berlangsung disiklus III.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi disiklus III ini, peneliti menganalisis dan
membuat sebuah kesimpulan dari hasil pelaksanaan pembelajaran
yang telah direncanakan dengan melakukan tidakan.Dugaan
apakah pembelajaran yang sudah dibuat dan dilakukan dengan
tindakan dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan, biasanya instrument
penelitian dipakai guna menanyakan atau mengamati sesuatu sehingga
diperoleh informasi yang dibutuhkan (Anggoro, 2007, hlm. 36).Dalam
penelitian ini instrumennya ialah peneliti itu sendiri.
E. Alat Pengumpulan Data
Menurut Gulo, W (2010, hlm. 28) menyebutkan bahwa pengumpulan data
dilakukan dalam rangka pembuktian hipotesis. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa observasi, tes, dan
dokumentasi. Dapat dilihat dibawah ini kegiatan yang dilakukan saat
penelitian dari masing-masing tahap tersebut, antara lain:
1. Observasi
Menurut Nana (2010, hlm. 220) observasi atau pengamatan adalah
suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang berlangsung.
Dalam penelitian ini, menurut peneliti bahwa observasi merupakan
tindakan yang dilakukan peneliti untuk mengamati kegiatan pembelajaran
membaca permulaan di Sekolah Dasar baik dari kinerja guru maupun
keadaan siswa. Bertujuan memperoleh data prilaku siswa sehingga
didapatkan hasil dan perubahan siswa dalam memperbaiki proses
pembelajaran. Dalam kegiatan observasi yang dilakukan yaitu mengamati
aktivitas guru dan aktivitas siswa didalam kelas, dan instrument yang
digunakan pada saat observasi yakni lembar observasi dan data nilai siswa
pada tahap pra siklus.Adapun format lembar kerja observasi aktivitas guru
Tabel 3.1
Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Pembelajaran Membaca Permulaan dengan Metode SAS
Aspek yang diamati Nilai
1 2 3 4
Kemampuan membuka pelajaran 1. Membangkitkan motivasi siswa Kegiatan Inti
2. Guru bercerita atau bisa juga bertanya jawab dengan siswa dan disertai dengan media gambar.
3. Guru membaca beberapa nama-nama dari sebutan gambar (gambar ibu, gambar ayah, gambar Sari dan sebagainya)
4. Guru menyuruh siswa untuk mengikuti membaca kalimat pendek tersebut (kegiatan struktural)
5. Guru memberikan contoh bagaimana cara menguraikan kalimat pendek menjadi kata, suku kata, dan huruf (kegiatan analisis) dan dihubungkan lagi menjadi kalimat semula dengan tahapan penggabungan kembali dari kata, suku kata huruf sehingga membentuk kalimat utuh kembali (kegiatan sintetik)
6. Guru memberi kesempatan terhadap siswa untuk melakukan sendiri terhadap penguraian
7. Guru mencoba memberikan tugas kelompok disetiap masing-masing siswa
Menutup Pelajaran
8. Menyimpulkan materi yang telah diajarkan
9.Memberikan pujian kepada siswa atas partisipasi dan semangat mengikuti pelajaran
Kriteria Penilaian:
4 = Sangat Baik = 3,2 – 4
3 = Baik = 2,2 – 3
2 = Cukup = 1,2 – 2
1 = Kurang = 0 - 1,1
Tabel 3.2
Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Membaca Permulaan dengan Metode SAS
Aspek yang diamati
Skor
1 2 3 4
a. Partisipasi siswa untuk membaca kalimat sederhana secara keseluruhan (kegiatan Struktural)
b.Keaktifan siswa saat diberi tugas untuk menguraikan kalimat pendek, kemudian menghuungkan kembali menjadi struktur kalimat yang utuh (kegiatan analisis dan sintesis)
c. Perhatian siswa saat dibagi kelompok d.keaktifan dan kenyamanan siswa saat
berdiskusi bersama teman kelompok untuk membaca secara bergantian, menguraikan dan merangkai kata di depan papan tulis menjadi struktur kalimat seperti semula menggunakan media kartu kata
Kriteria Penilaian:
4 = Sangat Baik = Siswa yang sudah lancar membaca
3 = Baik = siswa yang sudah mengeja dan mengenal huruf 2 = Cukup = Siswa yang belum bisa mengeja
1 = Kurang = Siswa yang belum mengenal huruf
2. Tes
Tes yang digunakan ialah tes tulis dan tes lisan.Dengan tujuan
memperoleh data mengenai peningkatan keterampilan siswa pada
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Tes Keterampilan Membaca Permulaan
No. Indikator Deskriptor Skor
1. Intonasi
Jelas dalam penggunaan tanda baca (titik,
koma, tanda seru, dan tanda Tanya) 30
Kurang jelas dalam pemenggalan kata dan
jeda 15
Tidak jelas dalam pemenggalan kata/jeda 5
2. Kelancaran
Lancar dan relevan dalam membaca 30
Kurang lancar membaca 15
Tidak lancar membaca 5
3. Dokumentasi
Berdasarkan pengetahuan peneliti setelah membaca beberapa
referensi yang tersedia bahwa dokumentasi merupakan suatu teknik
pengumpulan data yang berupa dokumentasi penting dalam penelitian,
baik dokumen gambar maupun dokumen elektronik yang kemudian
kumpulan dokumen tersebut dianalisis untuk dijadikan pembuktian
kevalidan data.
F. Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang terpenting dalam proses
penelitian tindakan kelas, karena pada tahap ini peneliti akan memperoleh
kevalidan dan data awal sampai akhir penelitian. Pada penelitian ini
analisis data yang digunakan ialah analisis data dengan pendekatan
kualitatif.Data yang berupa skor kemampuan membacakemudian
dilakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif
persentase dan mencari nilai rata-rata. Dalam analisis ini hasil kemampuan
dicari skor rata-rata dalam satu kelas yang digunakan sebagai objek
penelitian.Rumus hitung untuk mencapai prosentase belajar antara lain:
Data analisis kualitatif akan memberikan sebuah gambaran
mengenai siswa yang masih kesulitan dalam membaca. Adapun kriteria
penilaiannya sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteia Penilaian
No. Interval Nilai Prosentase Kriteria/ Kategori
1. 90-100 90% - 100% Sangat baik
2. 80-89 80% - 89% Baik
3. 70-79 70% - 79% Cukup
4. 60-69 60% - 79% Kurang
Kemudian ketetapan dalam indikator keberhasilan pada keterampilan
membaca permulaan dengan metode SAS. Penggunaan metode SAS dapat
dikatakan berhasil jika minimal 15 siswa dari 30 siswa mencapai nilai KKM
yang telah ditetapkan di kelas 1 dalam pembelajaran membaca permulaan.
G. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian yang peneliti lakukan ialah mengambil subjek
penelitiannya siswa Sekolah Dasar kelas I semester genap tahun ajaran
2014-2015 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari laki-laki 16
orang dan perempuan 14 orang. Rata-rata = �� � ℎ�� ��
�� �� �� �����
Prosentase = Peningkatan Setiap Siklus X 100%
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SD Negeri Bumijaya Kecamatan
Ciruas Kabupaten Serang.Alamat sekolah Kampung Dukuh Desa
Uvi Kholfiah, 2015
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
1. Penerapan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) yang baik dan
menarik dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa
di kelas rendah sekolah dasar, karena metode ini memiliki keunggulan
yang mampu membuat siswa mudah mempelajari belajar membaca,
dan metode ini berlandaskan psikologi gestalt (mengenalkan siswa
terhadap sesuatu yang bersifat global, kemudian mengenali
bagian-bagiannya dalam arti khusus pada materi membaca permulaan siswa
dikenalkan untuk membaca kalimat pendek, kemudian diajarkan dan
ditunjukan cara penguraian dari bagian-bagian huruf dalam
kalimatnya), serta landasan pedagogis (pada landasan ini dimaksud
memperhatikan siswa dengan detail untuk dididik dan membantu siswa
mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa dan
lingkungannya.
2. Pada saat pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan
metode SAS, pemerolehan rata-rata hasil aktivitas guru dan siswa
mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus III.
Aktivitas guru pada siklus I sebesar 2,8, meningkat saat pelaksanaan
tindakan siklus II yaitu memperoleh rata-rata 3,4, dan pada siklus III
hasil pemerolehannya 4,0. Selanjutnya rata-rata hasil aktivitas siswa
siklus I memperoleh 2,7, siklus II 3,5, dan siklus III 4,0.
Selanjutnya prosentase pemerolehan hasil keterampilan siswa pada
siklus I diperoleh 4,8%, siklus II meningkat diperoleh hasil 9,6%, dan
pada siklus III mengalami peningkatan kembali yang sangat baik yakni
diperoleh hasil 12,8%.
B. Rekomendasi
Atas dasar pembahasan dan kesimpulan diatas, peneliti
Uvi Kholfiah, 2015
Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kepada Guru Kelas I
Hendaknya mengembangkan dalam pembuatan RPP dengan
menggunakan instrumen yang disesuaikan dengan perkembangan nalar
dan pengalaman bahasa siswa, agar keberhasilan belajar sesuai dengan
yang diharapkan.
2. Kepada Kepala Sekolah SD
Berdasarkan data di dapat pada saat penelitian, sebaiknya kepala
sekolah melakukan pendataan mengenai peningkatan keterampilan
membaca permulaan bagi siswa kelas I dengan tujuan sebagai dasar
memotivasi untuk menciptakan perkembangan pembelajaran yang
lebih baik lagi.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya
Peneliti menghimbau untuk para peneliti selanjutnya yang tertarik akan
melakukan penelitian berikutnya dengan permasalahan yang sama dan
solusi yang sama, maka harus gunakanlah subjek penelitian yang lebih
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL Hal.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI……… i
ABSTRAK……… ii
ABSTRACT……….. iii
LEMBAR PERNYATAAN……… iv
KATA PENGANTAR………. v
DAFTAR ISI……… vii
DAFTAR TABEL……… ix
DAFTAR BAGAN……….. x
DAFTAR GRAFIK………. xi
DAFTAR LAMPIRAN……… xii
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah……… 1
B. RumusanMasalah………. 3
C. TujuanPenelitian……….. 3
D. ManfaatPenelitian……… 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PembelajaranMetodeSAS……….. 5
1. PengertianMetode……… 5
2. Pengertian SAS………. 6
3. LandasanMetode SAS………. 7
4. Perananmetode SAS………. 8
5. KelebihandanKelemahanMetode SAS………... 9
6. PemilihanBahandanUrutanPembelajaran……….. 10
7. Teknikpembelajaranmetode SAS……… 10
B. PembelajaranMembaca………. 10
C. PembelajaranMembacaPermulaan………... 12
Uvi Kholfiah, 2015
Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. TujuanMembacaPermulaan……… 13
3. UraianPembelajaranMembacapermulaan di Kelas I SD.. 13
4. Peranan Guru dalamMengatasiKesulitanMembaca……. 14
D. SistemBelajarMengajarMembacaPermulaanDengan Metode SAS……… 15
E. Langkah-langkahPembelajaranMembacaPermulaan menggunakanmetode SAS………. 15
F. KajianPenelitianTerdahulu……… 17
G. KerangkaBerpikir………... 18
H. HipotesisTindakan………. 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian………. 20
B. ProsedurPenelitian……… 21
C. Model Penelitian……… 21
D. InstrumenPenelitian……….. 27
E. AlatPengumpulan Data……… 27
F. Analisis Data………. 30
G. LokasidanSubjekPenelitian……… 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian………. 32
1. PraSiklus……… 32
2. Siklus I………... 35
3. Siklus II……….. 43
4. Siklus III……… 52
B. PembahasanHasilPenelitian……… 63
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan……… 65
B. Rekomendasi………..…… 66
DAFTAR PUSTAKA………. 67
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru………. 28
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa……… 29
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Keterampilan Membaca Permulaan dengan Metode SAS……….. 30
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian………... 31
Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa (PraSiklus)………. 33
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktifitas Guru (Silkus I)………. 38
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktifitas Siswa (Silkus I)………. 39
Tabel 4.4 Data Hasil Tes Lisan (Siklus I)………….………. 41
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktifitas Guru (Silkus II)………. 47
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktifitas Siswa (Silkus II)………. 48
Tabel 4.7 Data Hasil Tes Lisan (Siklus II)………….………. 50
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktifitas Guru (Silkus III)………. 55
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktifitas Siswa (Silkus III)………. 56
Tabel 4.10 Data Hasil Tes Lisan (Siklus III)………….………. 57
Tabel 4.11 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru (Silkus I, II, dan III)……… 59
Tabel 4.14 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa (Silkus I, II, dan III)……… 61
[image:31.595.109.505.121.612.2]Uvi Kholfiah, 2015
Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
DAFTAR GRAFIK
[image:33.595.118.506.232.617.2]Grafik 4.1 Perbandingan Hasil Aktivitas Guru (Siklus I, II, dan III)…… 60
Uvi Kholfiah, 2015
Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Bagi Siswa Kelas I
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
1. SK Pembimbing Skripsi Dari Direktur UPI Kampus Serang
2. Surat Izin Observasi Dari UPI Kampus Serang
3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
4. Lembar Observasi Aktifitas Guru dan Siswa
5. RPP Siklus I
6. Lembar Isi Video Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode SAS
Siklus I
7. Lembar Tes Lisan Siklus I
8. Jawaban Tes Lisan Siklus I
9. RPP Siklus II
10.Lembar Isi Video Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode SAS
Siklus II
11.Lembar Tes Lisan Siklus II
12.Jawaban Tes Lisan Siklus II
13.RPP Siklus III
14.Lembar Isi Video Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode SAS
Siklus III
15.Lembar Tes Lisan Siklus III
16.Jawaban Tes Lisan Siklus III
17.Foto-foto Kegiatan Penelitian (Siklus I, II, dan III)