• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW)

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 1 SOLOK SELATAN

Oleh:

Renny Atrimazona*), Sefna Rismen**), Dewi Yuliana Fitri**).

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACK

Background of this research is the result of studen’s learning still low and they have lears self confidence in math teaching process. Purpose of this research are to know how is the students self-confidence grade X MIA SMAN 1 Solok Selatan by applied learning model Think Talk Write (TTW) then, to see which model is better to use whether Think Talk Write (TTW) or scientific approach.

Design of this research is experiment research by using random sampling teachnique to choose saple of the research. Instruments that is used area self- confidence questionnaire and post test whith reliability 0,75. Teachnique of data analysis is T-test one side in gree 0,05.Based on the questionnaire that is analyzed, student’s self-confidence is learning is verygood. The result of hypothesis test show that Tcount is 2,20 and Ttable is 1,674. So, the result of student’s learning is better by using cooperative learning type Think Talk Write (TTW) than scientific approach at student’s grade X MIA SMAN 1 Solok Selatan.

Key words: Cooperative learning, Think Talk Write (TTW), Self-confidence, The result of learning

PENDAHULUAN

Pendidikan matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam pembentukan pola pikir siswa.

Pendidikan sebagai ujung tombak dalam membangun Sumber Daya Manusia (SBM). Matematika juga merupakan dasar dan titik pangkal penemuan serta pengembangan cabang-cabang ilmu lain dan sebagai landasan yang kuat bagi pengembangan teknologi. Oleh karena itu, matematika merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan

disekolah mulai dari SD, Sekolah Menengah bahkan Perguruan Tinggi dituntut untuk menguasai matematika dengan baik.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 1 Solok Selatan pada tanggal 3 Agustus 2015 – 20 Desember 2015 di kelas X MIA SMAN 1 Solok Selatan, di temukan bahwa pembelajaran matematika masih terpusat pada guru, kurangnya kerjasama antara siswa, adanya kelompok-kelompok siswa yang memilih berteman berdasarkan status sosial, serta siswa tidak mau bertanya tentang apa yang tidak

(2)

mereka pahami sehingga membuat kurang optimalnya hasil belajar siswa, siswa cenderung menyalin tugas temannya, dan jika diadakan diskusi hanya beberapa orang yang berdiskusi dan yang lain sibuk dengan urusan masing-masing.

Berdasarkan wawancara dengan guru matematika, siswa tidak mau bertanya tentang materi yang tidak mereka pahami, siswa kurang aktif, dan saat mengerjakan latihan yang diberikan siswa yang berkemampuan tinggi saja yang bisa menyelesaikan, sedangkan siswa yang lain menyalin hasil kerja temannya. Guru telah mengatasi permasalahan tersebut dengan memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya hal mana yang belum mereka pahami dan memberikan latihan kepada siswa di akhir pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siwa paham dan berani bertanya serta terbiasa mengerjakan soal-soal matematika. Sementara itu hasil wawancara dengan siswa, mereka menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga mereka kesulitan dalam memahami materi dan mengerjakan latihan.

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas yaitu, guru sebagai pemegang peranan penting dalam pembelajaran diharapkan mampu menciptakan kondisi belajar yang dapat melibatkan siswa secara aktif untuk mengkontruksi pengetahuan siswa.

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Think

Talk Write (TTW). Menurut Roger dan Jonshon dalam Lie (2010:30) Model pembelajaran kooperatif dapat menjalin kerja sama di antara siswa, membantu antar siswa dalam pembelajaran serta memberikan waktu kepada seluruh siswa untuk mencoba memikirkan dan menuliskan jawaban dari permasalahan tersebut.

Menurut Huda (2010: 218) Pembelajaran Think Talk Write (TTW) ini dimulai dari keterlibatan siswa dalam berfikir (Think) selanjutnya berbicara (Talk) dan membagi ide dengan kelompok masing-masing sebelum menulis (Write). Pada tahap Talk siswa diminta bertukar pikiran dengan teman kelompoknya sesuai dengan solusi yang mereka peroleh masing- masing pada tahap Think, sehingga hal ini akan meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran tipe Think Talk Write (TTW) menuntut siswa untuk berfikir, berdiskusi dengan teman, membuat kesimpulan dan bertanggung jawab.

Tipe pembelajaran kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) menggunakan kelompok-kelompok kecil dalam pembelajaran. Siswa dituntut untuk mau membaca, berpikir secara mandiri dan mengungkapkan hasil pemikirannya melalui diskusi kelompok. Siswa akan terbiasa untuk bekerja sama, berdiskusi dan berinteraksi dengan anggota kelompoknya masing- masing, dan siswa dapat saling membantu sehingga lebih mudah

(3)

memahami materi, serta meningkatkan rasa percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya, bertindak mandiri mengambil

keputusan dan berani

mengemukakan pendapat atau dengan kata lain bisa meningkatkan Self-confidence.

Self-confidence adalah suatu sikap yakin akan kemampuan diri sendiri dan memandang diri sendiri sebagai pribadi yang utuh dengan mengacu pada konsep diri. Ciri- ciri adanya Self-confidence yang ada pada diri setiap orang adalah percaya pada kemampuan sendiri, bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki konsep diri

yang positif, berani

mengemungkakan pendapat dan bertanggung jawab yang dikemungkakan oleh Lestari (2013:

95). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Self- Confidence siswa kelas X MIA SMAN 1 Solok Selatan dalam belajar matematika dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dan bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas X MIA SMAN 1 Solok Selatan dengan menerapkan Model Pembelajaran tipe Think Talk Write (TTW) lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pendekatan Scientific.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan

Rancangan penelitian random terhadap subjek. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Mei sampai 19 Mei 2016 di SMAN 1 Solok Selatan. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas kelas X MIA SMAN 1 Solok Selatan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian adalah secara acak. Kelas sampel yang terpilih adalah kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol.

Variabel dalam penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) sebagai variabel bebas dan Self-confidence dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket untuk mengetahui bagaimana Self- confidence siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dan tes hasil belajar untuk melihat hasil belajar siswa. sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas SMAN 3 Solok Selatan pada tanggal 12 Mai 2016 yang diikuti oleh 20 siswa. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan reliabilitas 0,75. Teknik

(4)

analisis data yang dipakai adalah analisis dengan uji-t satu pihak yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:

239).

HASIL DAN PEMBAHASAN Data tentang Self-confidence siswa dikumpulkan melalui pemberian angket yang hanya diberikan pada kelas eksperimen.

Penelitian ini menyelidiki bahwa Self-confidence siswa sudah berada dalam kriteria sangat baik dengan mengikuti pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW).

Self-confidence siswa dianalisis pada setiap item berdasarkan pernyataan positif dan pernyataan negatif untuk tiap-tiap indikator yang telah disusun. Ini dapat dilihat pada Tabel tabulasi angket siswa untuk setiap indikator.

Tabel 1. Persentase Rata-Rata Pernyataan Positif

Indikator No Ite m

Skor pernyataan Positif (%)

Keterangan

Percaya Diri

1

87

Sangat Baik 2

78

Sangat Baik 3

79

Sangat Baik Berani

Mengemun gkakan Pendapat

6 73 Baik

7 74

Baik Bertanggu

ng Jawab 11

83

Sangat Baik 12

77

Sangat Baik

13

83

Sangat Baik

Tabel 2. Persentase Rata-rata Pernyataan Negatif

Berikut ini akan diuraikan secara terperinci, self-confidance dalam mengikuti pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) berdasarkan jawaban per sub indikator angket Self-confidence. a) percaya diri, kepercayaan diri siswa terlihat sangat baik hal ini dikarenakan saat proses pembelajaran pada tahap awal siswa dituntut berfikir sendiri dan harus yakin akan kemampuannya, sehinnga siswa sudah terbiasa untuk percaya akan kemampuan yang dimilikinya.

b) berani mengemungkakan pendapat siswa sangat baik, karena pada tahap kedua yaitu tahap Talk siswa saling berkomunikasi sesama anggota kelompok untuk menyampaikan pendapatnya, walaupun pada pertemuan pertama siswa masih

Indikator N O It e m

Skor pernyataan Negatif (%)

Keterangan

Percaya Diri

4 70 Baik

5 82 Sangat Baik

Berani Mengemungk akan Pendapat

8 72 Baik

9 76 Sangat Baik

10 72

Baik

Bertanggung Jawab

14 85 Sangat Baik

15 88 Sangat Baik

(5)

belum berani untuk mengemungkakan pendapat, di karenakan siswa masih ragu dengan proses pembelajaran yang baru mereka kenal, tapi pada pembelajaran selanjutnya siswa sudah mulai berani. c) tanggung jawab siswa terlihat sangat baik, hal ini dikarenakan dengan pembelajaran tipe Think Talk Write (TTW) selama PBM berlangsung siswa diberikan

tanggung jawab untuk

menyelasaikan pertanyaan pada lembar kerjanya pertama secara individu, berkelompok dan individu lagi, siswa akan mengikuti pembelajaran dengan baik karena memiliki tanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan.

Terlihat setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) , Self-confidence siswa sangat baik pada masing- masing pernyataan. Kesimpulannya yaitu: Self-confidence siswa sangat baik setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW).

Hasil tes akhir pada kelas sampel yang diperoleh seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Tes Akhir Kelas Sampel

Kelas

Sampel S xmaks xmin

Eksperimen 88,86 8,24 100 72

Kontrol 84,14 7,64 94 72

Tabel 3 memperlihatkan bahwa skor rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari skor rata-rata siswa pada kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi dari pada simpangan baku kelas kontrol. Hal ini berarti umumnya nilai siswa kelas eksperimen tersebar terlalu jauh dari nilai rata-rata kelas. Selain itu, jika dilihat dari nilai maksimum dan nilai minimum yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen, juga lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t

satu pihak diperoleh

= 2,21dan = 1,674,

> , maka tolak . Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajar kooperatif tipe Think Talk Write(TTW) lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan Pendekatan Scientific di SMAN 1 Solok Selatan.

Hasil belajar matematika siswa kelas ekperimen lebih baik dari pada hasil

(6)

belajar kelas kontrol di karenakan, pada kelas eksperimen model pembelajarannya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) sedangkan kelas kontrol dengan pendekatan Scientific. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) mendidik siswa

untuk berani dalam

mengemungkakan pendapat, percaya diri akan kemampuannya, dan bertanggungjawab atas tugas yang diberikan. Dalam model pembelajaran tipe Think Talk Write (TTW) terdapat langkah-langkah yang menuntut siswa untuk percaya diri, berani, dan bertanggung jawab dalam belajar. Tahap Think siswa berfikir sendiri-sendiri , tahap Talk berani mengemungkakan pendapat dan percaya diri dalam berdiskusi di kelompoknya, sedangkan tahap Write siswa di uji kemampuannya untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan ini dapat memupuk rasa tanggungjawab atas jawaban yang ditulisnya dan percaya diri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Sehingga hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think

Talk Write (TTW) lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan pendekatan Scientific.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Self- confidence siswa sangat baik setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan pendekatan Scientific di SMAN 1 Solok Selatan.

DAFTAR RUJUKAN

Huda, Miftahul. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika.

Bandung: PT Refika Aditama.

Lestari,Karunia Eka. 2013.Penelitian Pendidikan Matematika.

Bandung: Refika Aditama Lie, Anita. 2010. Cooperative

Learning, Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang- Ruang Kelas. Jakarta:

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sudjana. (2005). Metode Statistik.

Bandung :Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Dua Tinggal Dua Tamu lebih baik dari pada hasil belajar