PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE DISERTAI KUIS
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 SUTERA PESISIR SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JURNAL
ICE LUSIANA PUTRI NPM. 10050146
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2016
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 SUTERA
PESISIR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Ice Lusiana Putri*, Rahmi **, Alfi Yunita**
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR,
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
ABSTRACT
The background of this research is the students mathematics learning is still low.
This research aims to determine how the progress of students mathematics learning and to determine whether the results of students mathematics learning using Cooperative Learning Model Think Pair Square type with Quiz better than the results of students mathematics learning using conventional learning in class VIII SMPN 2 Sutera Pesisir Selatan of the Year 2015/2016. This type of research is experimental research, the design of random of the the subject. The Instrument used in this research are quiz and a final test result of learning mathematics. The form of tests used is essay with reliability of 0.94. The technique of data analysis used is the t test of the parties. Hypothesis test is using t-test one hand, obtained t
= 3.21 and t table = 1.67. Because t count > t table the research hypothesis is accepted. The conclusion result of students mathematics learning using Cooperative Learning Model Think Pair Square with Quiz better than the results of students mathematics learning by using conventional learning in class VIII SMPN 2 Sutera Pesisir Selatan year 2015/2016
Keywords: result of mathematich, Think Pair Square, Quiz
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu ilmu yang tidak bisa dipisahkan dari manusia. Matematika membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupan untuk memenuhi segala kebutuhan. Selain itu, matematika mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam penentuan hidup manusia
di masa depan. Di samping itu, matematika juga merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang menjadi sarana untuk berfikir kritis, sistematis, logis, kreatif, terstruktur dan memiliki keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya.
Kenyataan yang ditemukan, tidak sesuai dengan fakta di sekolah.
Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah dan belum mampu memahami pelajaran matematika dengan baik, ditemukan proses pembelajaran yang diterapkan di SMPN 2 Sutera masih terpusat pada guru, pembelajaran yang terjadi cendrung satu arah. Siswa hanya mendengar dan mencatat materi yang disampaikan guru, ketika siswa ditanya tentang apa yang dijelaskan oleh guru, masih banyak siswa yang belum bisa menjawabnya, begitu juga pada saat mengerjakan soal latihan, banyak siswa yang belum mampu mencapai hasil belajar yang diharapkan. Siswa juga tidak terbiasa berdiskusi sehingga siswa kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
Mengatasi permasalahan yang terjadi maka diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square disertai Kuis. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square ini menuntut siswa untuk berpikir secara mandiri (individu), berpasangan, dan berempat dalam kelompok. Model pembelajaran kooperatif ini menuntut siswa untuk belajar secara mandiri dan saling membantu dalam belajar serta
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Sementara itu kuis bertujuan untuk melihat perkembangan hasil belajar matematika siswa. Kuis diberikan di akhir pembelajaran untuk melihat perkembangan hasil belajar matematika siswa terhadap meteri yang sudah diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square disertai Kuis di kelas VIII SMPN 2 Sutera dan mengetahui hasil belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square disertai Kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 2 Sutera.
Penelitan ini relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Bangga (2013) “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square disertai kuis untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa kelas XI IPS SMAN 1 Painan.” Hasil penelitian ini
memberikan kesimpulan perkembangan indikator pemahaman konsep matematis siswa bervariasi setiap pertemuannya, serta pemahaman konsep matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Square disertai kuis lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa mengunakan pembelajaran konvensional. Kesimpulan yang diperoleh adalah hasil belajar matematika siswa melalui pengaruh penggunaan model pembelajaran Think Pair Square disertai Kuis lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Sutera Tahun Pelajaran 2015/2016. Sampel diambil secara acak, kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Square disertai Kuis pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol dan variabel terikat adalah hasil belajar matematika siswa kedua kelas sampel.
Pada pelaksanaan penelitian model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square disertai kuis diterapkan di kelas eksperimen selama lima kali pertemuan dengan materi relasi dan fungsi. Sedangkan dikelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional selama lima kali pertemuan dengan materi yang sama.
Instrumen penelitan yang digunakan adalah kuis dan tes akhir yang berbentuk esai. Sebelum dilakukan tes akhir terlebih dahulu dilakukan uji coba tes di SMPN 4 Sutera. Hasil dari uji coba dianalisis untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda yang berpedoman pada Depdiknas (2001: 26-28) serta reliabilitas soal yang berpedoman pada Arikunto (2009: 109). Hasil dari analisa diperoleh bahwa soal nomor 4b dibuang dan soal yang lainnya diterima. Hasil uji reliabilitas
diperoleh dan
dengan dan . Menurut kriteria yang di ungkapkan oleh Arikunto (2010: 402), maka soal tes akhir reliabel atau dapat dipercaya.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil kuis yang diberikan selama penelitian sebanyak 5 kali diperoleh data tentang perkembangan perkembangan hasil belajar matematika siswa yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Rata-rata Skor Kuis Siswa Pada Kelas Eksperimen Pertemuan Rata-rata
I 73,63
II 78,42
III 71,92
IV 85,87
V 88,69
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa perkembangan hasil belajar matematika siswa bervariasi setiap pertemuannya.
Berdasarkan hasil tes akhir yang dilakukan pada kedua kelas sampel, diperoleh data tentang hasil belajar matematika siswa yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Analisa Hasil Belajar Matematika Kelas Sampel
Kelas Sampel S Xmaks Xmin
Eksperimen 81,25 14,3 100 47 Kontrol 68,3 16,4 96,4 27,1
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol, dan simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah dari simpangan baku kelas kontrol.
Artinya nilai kelas eksperimen lebih homogen dari kelas kontrol.
Untuk mengambil kesimpulan dari penelitian ini maka dilakukan uji hipotesis. Sebelum uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas kedua sampel. Setelah dilakukan uji normalitas dan didapat sampel berdistribusi normal, mempunyai variansi yang sama maka uji yang digunakan adalah uji t satu pihak yaitu pihak kanan.
Berdasarkan Uji t satu pihak yang dilakukan dapat dilihat bahwa pada taraf 0,05 diperoleh thitung = dengan t(0,95)48) = 1,67, karena thitung> ttabel maka tolak H0 dan terima H1. Artinya rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square disertai kuis lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan
menggunakan pembelajaran konvensional.
PEMBAHASAN
Berdasarkan tes akhir dan analisa data yang dilakukan pada kedua kelas sampel terlihat bahwa hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran koopertif tipe Think Pair Square disertai kuis lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional.
Gambaran proses
pembelajaran pada kelas eksperimen sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square disertai kuis, yaitu guru menjelaskan materi pelajaran, setelah itu guru membagikan lembaran soal kepada seluruh siswa dan siswa diminta untuk memikirkan jawaban dari soal yang diberikan secara individu.
Kemudian guru membimbing siswa secara berpasangan untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap sebelumnya.
Setelah itu guru membimbing siswa untuk berkelompok berempat membahas apa yang telah mereka kerjakan saat berpasangan. Setelah
berkelompok, siswa menampilkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Jika terdapat hasil kerja kelompoknya yang berbeda dengan kelompok yang tampil maka
dipersilahkan untuk
mempresentasikan di depan kelas.
Selanjutnya di akhir pembelajaran diberikan kuis untuk melihat perkembangan hasil belajar matematika siswa.
Pembelajaran yang berlangsung pada kelas kontrol adalah pembelajaran konvensional. Guru menerangkan pelajaran dan memberi beberapa contoh soal sedangkan siswa hanya mendengar, memperhatikan, dan mencatat apa yang disampaikan guru. Setelah itu siswa diminta untuk mengerjakan latihan. Hasil belajar matematika siswa rendah karena siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Perkembangan hasil belajar matematika siswa dengan
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe think pair square disertai kuis
pada siswa kelas VIII SMPN 2 Sutera Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016 sudah baik 2. Hasil belajar matematika siswa
dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square disertai Kuis lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional di SMPN 2 Sutera Pesisir Selatan Tahun Ajaran 2015/2016.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi). Jakarta:
Rineka Cipta.
Bangga, Febrian Belia. 2013.
“Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Disertai Kuis
Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Painan.” http://ejournal- s1.stkip-pgri-
sumbar.ac.id/index.php/matema tika/article/view/162. Diakses tanggal 5 Mei 2015.
Depdiknas. (2001). Penyusunan Butir Soal dan Instrumen Penilaian.
Jakarta: Depdiknas