• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DISERTAI KUIS TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTs TI BATANG KABUNG

PADANG

Oleh

Yona Nopriza*), Yulia Haryono**), Anny Sovia**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRACT

This research base on students comprehension of mathematical concepts that were still low. This research’s purpose is to determine students achievement of understanding mathematical concepts for implementing cooperative learning model snowball throwing with quiz and find out if the students understanding of mathematical concepts by implementing cooperative learning model accompanied quiz snowball throwing better than students understanding of mathematical concepts that use conventional learning in the classroom VIII MTs TI Batang Kabung Padang. This type of research was experiment research. Population in this study were all class VIII MTs TI Batang Kabung Padang. Technique is random sampling, the sample is a class VIIID and class VIIIA. Hypothesis testing using t- test of the parties with the assistance of MINITAB, the P-value obtained is smaller than α, so it can be concluded that the students understanding of mathematical concepts using cooperative learning model snowball throwing with quiz better than students understanding of mathematical concepts by using conventional learning in class VIII MTs TI Batang Kabung Padang.

Key Words : comprehension of mathematical concept, Snowball Throwing.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Matematika mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan. Berdasarkan peranan matematika, maka tujuan dari pembelajaran matematika yaitu agar

siswa mempunyai kemampuan pemahaman konsep.Dengan pemahaman konsep siswa lebih mudah memecahkan permasalahan dan kemampuan siswa dalam bernalar dan berkomumikasi juga lebih baik jika siswa mempunyai pemahaman konsep yang baik.

Berdasarkan observasi pada tanggal 16 sampai 21 September 2013

(2)

di MTs TI Batang Kabung Padang terlihat bahwa proses pembelajaran kurang berjalan dengan kondusif dimana saat pembelajaran berlangsung beberapa orang siswa masih berjalan- jalan ke bangku teman-teman yang lain. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Hal tersebut membuat siswa kurang bergairah atau bersemangat dalam pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar terasa membosankan. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran, siswa banyak yang mengobrol dan mengganggu teman yang lain. Siswa malu bertanya dan mengeluarkan pendapat terhadap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Selain itu dalam menyelesaikan latihan yang diberikan guru, siswa juga terbiasa menunggu jawaban dari teman yang lain.

Mengatasi masalah di atas, guru sebagai salah satu komponen utama dalam proses pembelajaran diharapkan mampu menggunakan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga dapat mendorong semangat siswa untuk mengembangkan potensinya masing-masing. Salah satu model

pembelajaran yang diperkirakan mampu mengatasi permasalahan ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, yang merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan cara siswa berkreatifitas membuat soal metematika dan menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh temannya dengan sebaik-baiknya. Kemudian pada akhir pembelajaran diadakan kuis.

Melalui kuis dapat dilihat sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari setiap kali pertemuan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketercapaian pemahaman konsep matematis siswa selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing disertai kuis dan mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VIII MTs TI Batang Kabung Padang.

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah ketercapaian pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung

(3)

Padang dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing disertai kuis? dan apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional pada kelas VIII MTs TI Batang Kabung Padang?

Menurut Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011: 125) langkah- langkah pembelajaran Snowball Throwing adalah guru menyampaikan materi yang akan disajikan, guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi, masing- masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya, masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok, kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang

lain selama ± 15 menit, setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian, evaluasi, penutup.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Penelitian dilakukan pada tanggal 01 Maret s/d 12 April 2014 di MTs TI Batang Kabung Padang.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelasVIII MTs TI Batang Kabung Padang tahun pelajaran 2013/2014 dengan sampel kelas VIIID

sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIA sebagai kelas kontrol.

Penelitian ini diawali dengan guru membentuk siswa dalam kelompok heterogen berdasarkan kemampuan akademik. Hal ini bertujuan agar siswa saling berdiskusi.Guru memilih masing- masing ketua kelompok berdasarkan kemampuan akademik yang tinggi, kemudian guru memberikan bahan bacaan berupa buku paket agar siswa (selain ketua kelompok) mempunyai

(4)

bahan untuk sumber bacaan ketika ketua kelompok mendapat penjelasan materi dari guru.Guru memberikan dua lembar kertas pada masing-masing kelompok dengan warna yang berbeda, satu lembar kertas warna pink untuk menulis pertanyaan dan satu lembar kertas warna kuning untuk menulis jawaban pertanyaan yang didapat dari kelompok lain. Guru memilih secara acak pada tiap anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Kemudian guru memberikan kuis pada akhir pembelajaran.

Instrumen penelitian adalah kuis dan tes akhir. Rubik yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman pada Iryanti, (2004:

13).Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Anderson Darlingdan uji homogenitas dengan uji F merujuk pada Sudjana (2005:249).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Kuis

Hasil persentase ketercapaian pemahaman konsep matematis siswa diperoleh melalui kuis yang diadakan setiap pertemuan sebanyak 4 kali

pertemuan dengan soal mengandung indikator pemahaman konsep.

Tabel 1. Persentase Ketercapaian Nilai Kuis Pemahaman

Konsep Matematis Siswa disetiap Pertemuan

Pertemuan I II III 1V

Persentase Nilai Kuis

67,66

%

84,72 %

87,2

%

69,78

%

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat gambaran pemahaman konsep matematis siswa. Dimana pemahaman konsep matematis siswa tidak stabil karena persentase nilai kuis mengalami peningkatan dan juga penurunan. Hal ini disebabkan karena setiap pertemuan tingkat kesukaran materi berbeda-beda.

2. Tes Akhir

Berdasarkan hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata (𝑋 ), simpangan baku (S), skor tertinggi(Xmaks) dan skor terendah (Xmin), seperti pada Tabel 2:

Tabel 2. Perhitugan Rata-rata (𝑿), Simpangan Baku (S), Skor Tertinggi (Xmaks), Skor Terendah (Xmin) Tes Pemahaman Konsep Matematis Siswa Pada Kelas Sampel

KelasSampel 𝑿 S Xmaks Xmin

Eksperimen 67,60 21,43 100 35 Kontrol 50,03 20,46 85,83 15

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-rata pemahaman konsep matematis siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata siswa kelas

(5)

kontrol, dan simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi dari simpangan baku kelas kontrol.

Hipotesis penelitian adalah

“Pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing disertai kuis lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung Padang”.

Uji hipotesis dilakukan dengan uji t satu pihak, diperoleh P- value = 0,004, maka tolak H0. Jadi hipotesis pada penelitian ini diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipeSnowball Throwing disertai kuis lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas VIII.

Pada kelas eksperimen yaitu kelas VIIID dengan penerapan Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, menyampaikan pesan

tersebut kepada temannya dalam suatu kelompok, juga menciptakan suasana rileks, menyenangkan, tidak monoton, dan tidak malu bertanya. Pembelajaran Snowball Throwing adalah sebuah pertanyaan yang dilemparkan dan digulung seperti bola. Kemudian pada akhir pembelajaran diadakan kuis.

Melalui kuis ini dapat dilihat sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari setiap kali pertemuan. Sedangkan pada kelas kontrol yaitu kelas VIIIAyang menerapkan pembelajaran konvensional. Siswa hanya mendengar, memperhatikan, dan mencatat apa yang disampaikan guru. Setelah guru menerangkan pelajaran siswa diberi beberapa contoh soal dan disuruh mengerjakan latihan. Jadi dalam pembelajaran konvensional yang aktif adalah guru sehingga komunikasi yang terjadi hanya satu arah.Dalam menjawab soal yang diberikan siswa pada umumnya sudah bisa menyatakan ulang sebuah konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dan mengaplikasikan konsep atau algoritma

ke pemecahan masalah.

Dengandemikian siswa memenuhi

(6)

indikator pemahaman konsep dengan baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka disimpulkan bahwa ketercapaian pemahaman konsep matematis siswa sudah mengalami peningkatan setiap pertemuannya dan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VIII MTs TI Batang Kabung Padang.

Disarankan kepada guru matematika MTs TI Batang Kabung Padang dapat menerapkan pembelajaran koopertif tipe Snowball Throwing disertai kuis pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman konsep. dan pada penelitian selanjutnya diharapkan agar model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat diterapkan pada pokok bahasan lain.

DAFTAR PUSTAKA

Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta:

Depdiknas.

Sudjana. (2002). Metode Statistika.Bandung: Trasito.

Syafriandi. (2001). Analisis Statistik Inferensial Dengan Menggunakan Minitab.

Padang: UNP.

Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohamad. (2011). Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Disertai

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe pair check lebih baik dari pada pemahaman