• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh:

Anita Susanti Lubis*, Melisa**, Ainil Mardiyah**

*)Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman konsep matematis siswa yang masih rendah dan siswa kurang bertanggung jawab dalam kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak, yang terpilih sebagai kelas sampel adalah VIII4 sebagai kelas eksperimen dan VIII1 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir berbentuk esai yang reliabel. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t satu pihak, diperoleh thitung = 2,047 dan ttabel = 1,67. Berdasarkan perhitungan yaitu thitung > ttabel maka hipotesis penelitian ini diterima. Jadi, dapat disimpulkan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

(2)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh:

Anita Susanti Lubis*, Melisa**, Ainil Mardiyah**

*)Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRAK

Background of the research was based on the students mathematical concepts understanding was low and do not have responsibility in group work. The research aimed at determining whether the student's understanding of mathematical concepts that implement cooperative learning model of numbered head technique was better than the student's understanding of mathematical concepts who implement conventional teaching at class VIII SMPN 1 Ranah Batahan West Pasaman Regency in academic year 2016/2017. This type of research was experimental research by randomly designed of the subject. The research population was all students of class VIII SMPN1 Ranah Batahan West Pasaman Regency in academic year 2016 / 2017. Sampling technique was random sampling where VIII.4 as the experiment class and VIII.1 as the control class. The instrument using on this research was final test in essay from at reliable. Technique of data analisys using test of t one way, it was gotten t = 2,047 and t = 1,67. Based on the hypothesis testing t > t , so the hypothesis was accepted. so, the research hypothesis was accepted. It can be concluded that student’s understanding of mathematical concepts by implementing cooperative learning model of numbered head technique was better than student’s understanding of the mathematical concept by implementing conventional teaching at class VIII SMPN 1 Ranah Batahan West Pasaman Regency.

Keywords: cooperative learning model of numbered head technique, understanding concept

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dipelajari siswa mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah sampai ke Perguruan Tinggi.

Matematika dipelajari untuk

membentuk pola pikir siswa, karena matematika memiliki struktur keterkaitan yang kuat dan jelas antara konsepnya sehingga memungkinkan siswa untuk berpikir logis, kritis dan sistematis.

(3)

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 16-18 Mei 2016 di kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan terlihat bahwa pembelajaran masih cenderung berpusat pada guru. Pada saat guru memberikan latihan sebagian siswa hanya menunggu dan menyalin jawaban latihan dari teman tanpa mau mencari sendiri, karena siswa kurang mengerti terhadap soal latihan tersebut. Ini menunjukkan bahwa siswa kurang bertanggung jawab atas apa yang ditugaskan oleh guru. Jika dilakukan belajar kelompok hanya siswa dengan kemampuan tinggi saja yang aktif, sedangkan siswa lainnya menunggu jawaban dari teman kelompoknya tanpa mau berusaha terlebih dahulu.

Mengatasi permasalahan tersebut, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Lie (2010: 29) menyatakan bahwa: Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang

dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif.

Teknik kepala bernomor adalah salah satu model pembelajaran kooperatif, Lie (2010:59) menyatakan

“Teknik kepala bernomor ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide- ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu , teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka”.

Prosedur pelaksanakan pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor yaitu menurut Lie (2010:

60) sebagai berikut:

1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.

2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakanya.

3) Kelompok memutuskan jawaban yang paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawabanya.

4) Guru memanggil salah satu nomor, siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja mereka.

(4)

Berdasarkan kutipan di atas, dalam berdiskusi siswa menyatakan argumen atau pendapat dalam menyelesaikan permasalahan dalam kelompok, sehingga didapat suatu kesepakatan bersama. Setelah berdiskusi, guru mengevaluasi jawaban kelompok dengan cara memilih salah satu nomor secara acak. Siswa yang terpilih mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan hasil kerja kelompoknya, sehingga setiap anggota kelompok mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya. Dengan cara ini diharapkan siswa akan lebih bersungguh-sungguh mempelajari dan memahami apa yang dibahas dikelompoknya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat”.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh:

Apriyoni (2015) dengan judul

“penerapan pembelajaran kooperatif tipe numbered heads terhadap kemampuan bernalar dan berkomunikasi matematis siswa kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang”. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah bahwa kemampuan bernalar dan komunikasi matematis siswa lebih baik dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe numbered heads daripada dengan pembelajaran konvensional.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan tanggal 18 November sampai 02 Desember 2016 pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017 di Kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu random terhadap subjek. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan kelas yang terpilih sebagai

(5)

kelas eksperimen adalah kelas VIII.4 dan kelas kontrol adalah kelas VIII.1, berpedoman kepada Arikunto (2010:173).

Instrumen dalam penelitian ini berupa tes akhir yang berbentuk esai dengan r = 0,851 berpedoman kepada Arikunto (2010: 239). Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t berpedoman kepada Sudjana (2005:239).

Hipotesis penelitian adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perhitungan tes akhir pemahaman konsep matematis siswa dapat dilihat pada Tabel 1:

Tabel 1. Nilai hasil tes pemahaman konsep matematis siswa

Kelas S

Eksperimen 70,19 17,89 100 39 Kontrol 60,56 15,59 88 36

Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa nilai rata-rata pemahaman konsep matematis siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata pemahaman konsep matematis kelas kontrol dengan nilai maksimum dan nilai minimum yang berbeda. Siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 39, sedangkan siswa kelas kontrol memiliki nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 36.

Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi terlebih dahulu, hasil yang didapat dari uji yang dilakukan kedua kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen, maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji t satu pihak, diperoleh hasil perhitungan yaitu t = 2,047 dan

t = 1,676 dengan = 0,05,

karena t > maka terima H1. Jadi, dari uji hipotesis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa

(6)

dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat.

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan tiga kali pertemuan dengan tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor yaitusiswa dibentuk dalam kelompok kecil yang heterogendan setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor kepala, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. Guru memberikan lembar diskusi yang berisi soal latihan dan kelompok mendiskusikannya dengan anggota kelompok. Selanjutnya guru memanggil salah satu nomor siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut. Berikut adalah hasil diskusi kelompok pada pertemuan pertama yang terlihat pada Gambar 1.

Gambar1. hasil diskusi kelompok E pertemuan 1

Berdasarkan Gambar 1, siswa sudah bisa membuat model matematikanya dan jawaban siswa juga sudah benar.

Pembelajaran pada kelas kontrol yang diterapkan yaitu pembelajaran konvensional dan dilakukan tiga kali pertemuan, yaitu guru menjelaskan materi, guru memberikan contoh-contoh soal dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang tidak dimengerti dari penjelasan yang telah diberikan, kemudian menyuruh siswa mengerjakan latihan soal tersebut.

Gambaran untuk hasil tes akhir dapat dilihat dari lembar jawaban tes akhir pemahaman konsep matematis siswa dengan indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah dan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Hasil tes akhir pemahaman konsep matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang sama-sama berkemampuan tinggi pada soal nomor 1.b dengan indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.

(7)

Gambar 2. Jawaban tes akhir nomor 1.b pada kelas eksperimen

Sedangkan jawaban siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Jawaban tes akhir nomor 1.b pada kelas kontrol

Berdasarkan Gambar 2 dan Gambar 3 bisa dibandingkan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, Pada kedua kelas terlihat perbedaan dalam menjawab atau membuat model matematika pada soal nomor 1.b. Siswa berkemampuan tinggi pada kelas eksperimen sudah bisa dalam indikator menyajikan konsep ke dalam berbagai bentuk representasi matematis, namun pada kelas kontrol masih salah membuat model matematika pada persamaan kedua.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat diambil kesimpulan pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP N 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyoni. (2015) Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Terhadap Kemampuan Bernalar dan Berkomunikasi Matematis Siswa Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang.

Padang: STKIP PGRI Padang Sumatera Barat.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Lie, Anita. (2010). Coperative Learning . Jakarta : Grasindo

Sudjana. (2005). Metoda Statistika.

Bandung : Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

Ini berarti nilai pada kelas kontrol lebih menyebar dari pada kelas eksperimen Hipotesis penelitian adalah “Pemahaman konsep matematis siswa dalam pembelajaran matematika dengan model