PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG
Oleh
Armon Yuri Alwaliyyu*), Zulfitri Aima**), Rahima**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This research background by understanding on mathematical concept of student still lower and also process study centrally to seen teacher from result of middle test semester I class student mathematics of VII SMPN 30 Padang school Year 2014 / 2015. This research aim to know the understanding on mathematical concept student by applying model study type co-operative of NHT better than the understanding of mathematical concept of student with conventional study class of VII SMPN 30 Padang.
This type research is experiment research, with device research of random to subject.
Population in this research is class student of VII SMPN 30 Padang school year 2014 / 2015 which consist of eight class. Technique intake of random sampling, chosen as class of sampel is VII9 as experiment class and of VII8 as control class. Instrument which is used in this research tes of understanding of matematis concept. Analyse technique data the used test of t one side. Pursuant to result of data analysis concluded by result final tes of result learn experiment class student mathematics is 65,37 is higher the than class control that is 50,71. Examination hypothesis use test of t one side, obtained by t hitung = 3,050 and t tabel = 1,668. Because t_hitung>t_tabel hence research hypothesis accepted.
So that can be concluded there are influence applying of model study type co-operative of Numbered Head Together ( NHT) to understanding on mathematical concept student at class of VII SMPN 30 Padang.
Key Words : Numbered Head Together Strategies, Understanding on Mathematics Concept PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu ilmu yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya dalam perkembangan teknologi. Karena itu mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar
dengan tujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, inovatif dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Mengingat begitu pentingnya pembelajaran matematika maka berbagai upaya telah dilakukan oleh guru agar tujuan pembelajaran
matematika itu tercapai. Salah satu cara yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan diatas dengan cara menerapkan berbagai metode dan strategi dalam pembelajaran. Di dalam pembelajaran, guru harus mampu memilih metode dan strategi yang dipakai sesuai dengan karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan kurikulum yang dipakai saat itu. Pemilihan metode dan strategi yang dipakai oleh guru bertujuan agar proses pembelajaran menjadi lebih baik serta dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.
Hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika dan juga siswa kelas VII SMPN 30 Padang pada 28 November 2014 diketahui bahwa pemahaman konsep matematis siswa masih rendah, Siswa sulit bekerjasama karena pembagian tempat duduk siswa berdasarkan jenis kelamin saja, tidak terjalinnya diskusi yang baik antar siswa, serta hasil belajar siswa masih banyak yang dibawah KKM yang telah ditetapkan sekolah.
Menghadapi hal yang demikian, perlu dilakukan pembaharuan dalam proses pembelajaran matematika. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif numbered head together (NHT)
Model pembelajaran kooperatif Tipe numbered head together adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional (Trianto:
2009: 82). Pada strategi numbered head together memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat serta juga mendorong siswa meningkatkan semangat kerja sama dalam kelompok, sehingga masing-masing anggota kelompok paham dengan hasil kerja kelompoknya dan bertanggung jawab terhadap hasil diskusinya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif numbered head together lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMPN 30 Padang.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Resi Novita dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 28 Padang.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek.
Penelitian dilakukan pada tanggal 20 Februari sampai tanggal 09 Maret 2015 di SMPN 30 Padang. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 30 Padang Tahun Pelajaran 2014/2015 kecuali VII1 karna kelas unggul dengan sampel kelas VII9 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII8 sebagai kelas kontrol.
Prosedur penelitian terdiri tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap akhir.
Instrumen penelitian adalah tes akhir dengan 5 butir soal esai dengan indikator menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah yang diuji cobakan di kelas VII7 SMPN 13 Padang dengan 32 orang siswa pada tanggal 04 maret 2015. SMPN 13 Padang dan SMPN 30 Padang memiliki kemampuan akademis yang sama dan memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sama yaitu 75.
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran, maka diperoleh bahwa semua soal mempunyai kriteria sedang. Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal maka diperoleh bahwa semua soal diterima atau baik.
Reliabilitas soal ditentukan dengan rumus alpha (Arikunto, 2010: 239).
Hasil perhitungan diperoleh r11 = 0,85 dan rtabel = 0,412 dengan 𝛼𝛼 = 0,05 dan N = 32. Jadi r11 > rtabel maka soal tes akhir reliabel.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data test akhir diperoleh rata-rata ( X� ), simpangan baku (S), nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai terendah (Xmin), seperti pada Tabel 1:
Tabel 1. Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel
Kelas
Sampel X� S Xmaks Xmin
Eksperimen 65,37 18,90 95,24 32,13 Kontrol 50,71 20,61 80,95 20,24
Pada Tabel 2 terlihat bahwa simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah daripada simpangan baku kelas kontrol. Ini berarti nilai pada kelas kontrol lebih menyebar dari pada kelas eksperimen
Hipotesis penelitian adalah
“Pemahaman konsep matematis siswa dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang
menerapkan pembelajaran konvesional pada siswa kelas VII
SMPN 30 Padang”. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Liliefors
dan uji homogenitas dengan uji F merujuk pada Sudjana (2005:466).
Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa data kedua kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen.
Jadi, uji hipotesis dilakukan dengan uji t satu pihak, dengan selang kepercayaan 95% diperoleh nilai t = 3,050 dan p-value = 0,000. Berarti p- value < 0,05 , maka tolak H0. Jadi pemahaman konsep matematis siswa menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe numbered head together lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa
menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII
SMPN 30 Padang.
Penyebab pemahaman konsep kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol karena pada saat menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe numbered head together karena siswa dibiasakan untuk bekerja sama dengan teman sekelompoknya untuk saling berbagi ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat serta mendorong siswa meningkatkan semangat kerja sama dalam kelompok, sehingga
masing-masing anggota kelompok paham dengan hasil kerja kelompoknya dan bertanggung jawab terhadap hasil diskusinya.
Indikator yang diamati yaitu menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep ke pemecaham masalah. Contoh jawaban tes akhir siswa yang mencerminkan pemahaman konsep sebagai berikut:
Gambar 1. Kemampuan mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah kelas eksperimen
Pada gambar 1 siswa sudah mampu memahami dan menyelesaikan jawaban soal dengan benar, dimana siswa sudah mampu menyelesaikan PLSV dan PtLSV serta membuat grafik pada garis bilangan. Dimana siswa mampu memasukkan nilai x = 3 pada soal 5a dan x < 6 pada soal 5b ke dalam
bentuk persamaan grafik garis bilangan dengan baik. Berarti kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep kepemecahan masalah sudah baik
sesuai dengan indikator pemahaman konsep yang diharapkan. Sedangkan jawaban siswa kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 2:
Gambar 2. Kemampuan mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah kelas kontrol
Jawaban siswa pada Gambar 2, pada soal 5a siswa mampu menyelesaikan persamaan linear satu variabel tetapi dalam membuat ke dalam bentuk persamaan grafik dimana siswa belum mampu memasukkan nilai x = 3 ke persamaan dalam bentuk grafik.
Pada soal 5b siswa belum mampu menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel, dimana siswa menjumlahkan 1
2 x + 3 menjadi 31
2
karna pada konsepnya penjumlahan bisa dilakukan jika mempunyai variabel yang sama.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe numbered head together lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa
menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII
SMPN 30 Padang.
Oleh karena itu, disarankan bagi guru bidang studi matematika SMPN 30 Padang untuk dapat mencoba pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe numbered head together ini dalam proses pembelajaran dan bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa dan menguasai kelas dengan baik agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Nana Sudjana.2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.