• Tidak ada hasil yang ditemukan

The population was class IX student of SMPN 2 Sipora in 2016

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "The population was class IX student of SMPN 2 Sipora in 2016"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS IX SMPN 2

SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Eko Gusnaldi*), Anna Cesaria**), Hamdunah**)

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research was based on the student’s mathematical concept understanding at Class IX SMPN 2 Sipora and students preferred to ask the smarter students while doing exercise. This study aimed at determining whether the student's understanding of mathematical concepts by implementing Peer Tutoring Method is better than student’s understanding of mathematical concepts with conventional teaching of class IX at SMPN 2 Sipora Mentawai Islands Regency. This research was an experimental research. The population was class IX student of SMPN 2 Sipora in 2016. The random sampling technique was used, the selected classes were class IX.B as the experimental class and class IX.C as the control class. The instrument used in this research was test of the understanding of mathematical concepts in the form of essays with its reliability 0,93. the technique of data analysis was using one-tailed t-test and obtained tcount = 2.56 and ttable= 1.675 with α= 0.05 because tcount >ttable, then the research hypothesis was accepted. So, it can be concluded that the student’s understanding of mathematical concepts by implementing Peer Tutoring Method is better than the student’s understanding of mathematical concepts by implementing conventional teaching to students of class IX SMPN 2 Sipora Mentawai Islands Regency.

Keywords: Peer Tutoring, Mathematical concepts understanding

PENDAHULUAN

Matematika adalah salah satu ilmu yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika ini merupakan alat dan sarana pendidikan yang diperlukan untuk mengembangkan cabang-cabang ilmu yang lain.

Mengingat akan manfaat matematika tersebut, maka para siswa pada tingkat pendidikan dasar dan

menengah dituntut untuk menguasai matematika dengan baik. Hal ini diharapkan agar nantinya dapat menunjang keberhasilan dalam menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, pada tanggal 25 agustus 2015, diketahui banyak siswa yang tidak tertarik belajar matematika dan mengalami kesulitan

(2)

dalam memahami materi dengan baik karena proses pembelajaran yang monoton yaitu didominasi oleh metode ceramah. Ketika guru memberikan latihan, siswa lebih banyak bertanya ke siswa yang pintar daripada ke guru jika mengalami kesulitan.

Berdasarkan wawancara dengan guru matematika di SMPN 2 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran berlangsung banyak siswa hanya mendengar tanpa memahami penjelasan guru. Siswa hanya menyalin apa yang ada dipapan tulis tetapi tidak memahaminya. Siswa cenderung diam dan tidak mau bertanya jika ada materi yang tidak mereka pahami, sehingga guru kesulitan membedakan siswa yang paham dan yang tidak paham terhadap materi yang diajarkan. Hasil wawancara ini juga diperkuat dengan beberapa siswa kelas VIII SMPN 2 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai yang beranggapan bahwa saat mengerjakan latihan siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep.

Sehubungan dengan yang telah dikemukakan di atas, maka diperlukan solusi agar siswa dapat memahami materi dengan baik.

Dilihat dari komunikasi antar siswa terjalin sangat baik dan akrab, dimana siswa menyelesaikan soal latihan bersama dengan teman yang lebih pintar. Melihat hal tersebut, maka teman yang lebih pintar dimanfaatkan untuk membantu teman yang lain, tentunya masih dibawah bimbingan dan pengawasan guru. Salah satu solusi yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa adalah dengan menerapkan metode tutor sebaya.

Istarani (2012: 150) menyatakan bahwa ”metode tutor sebaya adalah cara penyajian bahan ajar dengan memanfaatkan siswa yang telah mampu menguasai materi tersebut sementara siswa yang lainnya belum. Dengan memanfaatkan kemampuan siswa yang ada, maka proses pembelajaran berlangsung dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa. Sementara gurunya memantau, jika ada yang tidak paham maka siswa dapat bertanya pada guru”.

(3)

Metode tutor sebaya ini banyak sekali manfaatnya baik dari diri siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajarkan.

Bagi tutor, dengan membimbing atau mengajarkan suatu topik atau konsep kepada temannya, maka pengertian terhadap bahan itu akan lebih mendalam dan akan mendapatkan pengalaman. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari dan diperolehnya atas tanggungjawab yang dibebankan kepadanya, sedangkan siswa yang dibimbing akan lebih mengerti karena bahasa siswa lebih dimengerti oleh temannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Nur Caya (2012) dengan judul

”Pengaruh Penerapan Pengajaran Tutor Sebaya disertai Handout Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat”. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut bahwa pembelajaran melalui tutor teman sebaya efektif meningkatkan pemahaman konsep siswa disertai pemberian Handout. Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan

penelitian sebelumnya, pada penelitian sebelumnya melihat pemahaman konsep matematis siswa melalui teman sebaya disertai Handout. Sedangkan pada penelitian ini dilihat pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Metode Tutor Sebaya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan metode tutor sebaya lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional siswa kelas IX SMPN 2 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah random terhadap subjek. Menurut Arikunto (2010: 126) rancangan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. RancanganPenelitian Kelas Perlakuan Tes Akhir

Eksperimen X O

Kontrol - O

Sumber: Arikunto (2010:126) Keterangan :

X =Pembelajaran matematika dengan menerapkan metode tutor sebaya.

O =Tes akhir

(4)

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Pada tanggal 25 Juli sampai 20 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas IX SMPN 2 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun Pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari lima kelas, dari lima kelas dipilih dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas IX.B sebagai kelas eksperimen dan kelas IX.C sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen

merupakan kelas yang

pembelajarannya dengan menggunakan Metode Tutor Sebaya sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang pembelajarannya dengan menggunakan pembelajaran

konvensional.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes akhir berbentuk essai. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di SMPN 1 Sipora. Berdasarkan hasil analisis butir soal dan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh r11= 0,93dan rtabel =

0,70 karena r11 > rtabel,berarti soal reliabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data hasil belajar matematika siswa melalui tes akhir yang diberikan pada kelas sampel diperoleh rata-rata, simpangan baku, skor tertinggi dan skor terendah seperti yang disajikan padaTabel 2.

Tabel 2. Deskripsi Data Skor Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas

Sampel ̅ S

Eksperimen 74,6 16,1 100 46,4 Kontrol 62,7 18,1 96,4 28,5

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata siswa kelas kontrol, sedangkan simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil dari simpangan baku kelas kontrol, berarti nilai pada kelas kontrol lebih beragam daripada kelas eksperimen.

Hasil pengujian hipotesis dengan uji t-satu pihak diperoleh thitung = 2,56 dan ttabel=1,675, karena thitung>ttabel maka tolak H0 dan terima H1. Jadi dapat disimpulkan bahwa

(5)

pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Metode Tutor Sebaya lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas IX SMPN 2 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai

Pelaksanaan Metode Tutor Sebaya. Dimana, diawali dengan guru membagikan bahan ajar kepada siswa dan meminta siswa untuk mempelajari bahan ajar tersebut, mengkondisikan siswa duduk berkelompok. Pembentukan

kelompok berdasarkan kemampuan akademik matematika mereka, hal ini dilakukan agar siswa yang kurang pandai bisa belajar dari siswa yang pandai sehingga semua siswa mampu memahami pelajaran yang diberikan, kemudian guru menunjuk salah satu siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah mereka buat dan kelompok lainnya menanggapi, selanjutnya guru mengkonfirmasi jawaban yang telah dibuat oleh siswa. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan memberikan tes akhir pada kedua kelas, yaitu kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat pada lembar jawaban tes akhir siswa.

Tes akhir yag diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol memuat dari indikator pemahaman konsep matematis yaitu menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Jawaban tes akhir ini dilihat dari perbandingan antara kelompok tinggi dengan kelompok tinggi pada kelas sampel, dan kelompok rendah dengan kelompok rendah pada kelas sampel.

Gambar 6. Lembar Jawaban Tes Akhir Soal Nomor 5 Kelas Eksperimen Kelompok Tinggi

Lembar jawaban tes akhir soal nomor 5 kelas eksperimen kelompok tinggi, terlihat semua jawaban siswa sudah pada skala 3 atau sesuai dengan indikator pemahaman konsep, siswa sudah mampu menentukan tinggi dari suatu

(6)

menaradan memahami semua konsep dari kesebangunan dalam mengaplikasikan konsep kepemecahan masalah.

Proses pembelajaran pada kelas kontrol yaitu pembelajaran konvensional, dimana siswa hanya menerima, mendengar dan mencatat apa yang diberikan oleh guru.

Gambar 7. Lembar Jawaban Tes Akhir soal nomor 5 kelas kontrol kelompok tinggi Lembar jawaban tes akhir siswa soal nomor 5 kelas kontrol kelompok tinggi, terlihat bahwa semua jawaban siswa sudah pada skala 3 atau sesuai dengan indikator pemahaman konsep, siswa sudah mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan metode tutor sebaya lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan metode tutor sebaya lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas IX SMPN 2 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Istarani. 2012. Kumpulan 40 metode pembelajaran. Medan:

Media Persada.

Nur Caya (2012) Pengaruh Penerapan PengajaranTutor Sebaya disertai Handout Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa gambaran pemahaman konsep fisika peserta didik kelas X di