1
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 7 PADANG Januria Fatmi Adila*, Rahima**, Siskha Handayani**
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR.
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR.
ABSTRACT
The background of the research showed that student’s concept understanding was low on asking and answering questions given by teachers during the learning process. The research aimed at finding out how student’s activities during the learning process of the learning cell type application and student’s concept understanding applying active learning strategy of the learning cell type was better than conventional learning. It was an experiment research with research design random subject. Population was all students at VII SMPN 7 Padang Academic Year 2015/2016. Sampling technique was random sampling in which VII3was experiment class and VII5 was the control class. The instrument used was an essay final test with the reliability 0.82. Technique of data analysis used one party t-test.
Based on the final test data analysis, it can be summarized that both classes have a normal and homogen distribution. The hypothesis test results that 2.71 is higher than 1.67. it can be concluded that the hypothesis is accepted where student’s concept understanding applying active learning strategy of the learning cell type is better than conventional learning at VII class SMPN 7 Padang.
Keywords: The Learning Cell, Math Concept Understanding
PENDAHULUAN
Matematika melatih kemampuan siswa dalam berpikir secara rasional, logis, dan sistematis. Kemampuan memahami konsep matematika merupakan kemampuan siswa dalam menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan atau algoritma secara luwes, akurat,
efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 15 s/d 22 Oktober 2015 di SMPN 7 Padang kelas VII, terlihat bahwa pembelajaran matematika masih terpusat kepada guru. Dimana guru yang banyak berperan dalam belajar sedangkan siswa takut untuk
bertanya dan mengeluarkan pendapat, sehingga siswa hanya mendengar dan mencatat materi yang dijelaskan oleh guru. Hasil dari wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII SMPN 7 Padang, diperoleh informasi bahwa siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran. Siswa hanya menunggu penjelasan dari guru, dan kemauan siswa dalam bertanya dan mengemukakan ide dalam pembelajaran masih kurang. Salah satu usaha untuk mengatasi masalah di atas, diperlukan pembelajaran yang membuat siswa dapat berdiskusi dan bekerjasama, serta membuat siswa berani untuk bertanya dalam proses pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe The Learning Cell.
Strategi The Learning Cell menurut Zaini (2008: 86) adalah salah satu bentuk pembelajaran aktif dalam bentuk berpasangan, dimana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasarkan materi bacaan yang sama.
Berdasarkan kutipan strategi
tersebut, diharapkan siswa dapat bekerja sama dalam kelompoknya, siswa saling berbagi informasi sehingga informasi yang diterima semakin banyak. Penelitian relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Mutia Rahmi (2013) dengan judul Pengaruh Penerapan Strategi The Learning Cell dalam Pembelajaran Matematika untuk Menumbuh
kembangkan Kemampuan
Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII MTsN 1 Lembah Gumanti Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematika siswa dengan Penerapan Strategi The Learning Cell lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakasanakan tanggal 09 April 2016 sampai dengan tanggal 03 Mai 2016 semester genap tahun pelajaran 2016/2017 dan dilaksanakan di kelas VII SMPN 7 Padang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Model rancangannya Random terhadap subjek. Menurut Arikunto (2010: 124) rancangan penelitian ini dapat digambarkan seperti Tabel 1.
Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Tes
Akhir
Eksperimen X O
Kontrol - O
Sumber: Arikunto (2010: 124) Keterangan:
X = Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Cell
O = Tes akhir
Variabel bebas adalah strategi Learning Cell. Sedangkan variabel terikat adalah aktivitas dan pemahaman konsep matematis siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 7 Padang yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2016/2017.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak karena populasi dalam penelitian ini normal, homogen dan memiliki kesamaan rata-rata, dan kelas yang terpilih menjadi kelas eksperimen adalah kelas VII.3 dan kelas kontrol adalah kelas VII 5.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas siswa dan tes
akhir yang berbentuk essay. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas VII 4 SMPN 6 Padang pada tanggal 27 April 2016. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal diterima dengan reliabelitas 0,82.
Untuk mengukur pemahaman konsep siswa dengan pemberian skor pada Iryanti, (2004:18).
Teknik analisis data aktivitas dengan menggunakan rata-rata dan tes akhir dengan menggunakan uji t-satu pihak dengan taraf nyata . (Sudjana, 2005:239).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Selama proses pembelajaran berlangsung, diadakan observasi tentang aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.
Observasi ini dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Untuk mengetahui hasil aktivitas siswa selama penelitian, maka lembar obervasi dianalisis dengan menentukan persentase setiap aktivitas yang diamati. Deskripsi data aktivitas siswa selama penelitian yang diperoleh adalah peningkatan
aktivitas dari pertemuan pertama sampai pertertemuan kedua dan mengalami penurunan pada pertemuan ketiga, sedangkan pertemuan keempat sampai pertemuan kelima mengalami peningkatan pada aktivitas membaca buku teks maupun aktivitas bertanya dan menjawab pertanyaan.
Sedangkan pada aktivitas siswa menanggapi siswa lain yang presentasi di depan kelas mengalami peningkatan dari pertemuan pertama hingga pertemuan kelima.
Hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi dan terendah dari masing- masing kelas diperoleh data seperti Tabel 2.
Tabel 2. Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel
Kelas
Sampel S Eksperi
men 82,6 11,4 100 62,8 Kontrol 74,4 12,8 91,2 45,1 Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol.
Simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah daripada simpangan
baku kelas kontrol, hal ini menunjukkan bahwa niai pada kelas kontrol lebih beragam dibandingkan kelas eksperimen. Berdasarkan hasil Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t satu pihak dengan taraf nyata
diperoleh
lebih besar dari pada . Hal ini menunjukkan pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Cell lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Cell dapat membuat siswa mampu bekerjasama dalam kelompok kecil (berpasangan) dan bertanya tentang apa yang belum dimengerti dan dipahami.
Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Cell dilaksanakan dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca buku guna memperoleh informasi dan pemahaman. Setelah selesai membaca dan memahami buku teks siswa diminta membuat satu
pertanyaan yang sudah dipahami jawabannya oleh siswa dan dituliskan di lembar tanya jawab yang telah diberikan guru.
Selanjutnya guru membagi siswa dalam bentuk pasangan belajar dan mengarahkan siswa berdiskusi untuk menjawab dan memahami konsep dari pertanyaan yang telah ditulis oleh pasangannya masing-masing.
Guru meminta siswa untuk bergantian menjelaskan jawabannya kepada pasangannya masing-masing.
Jika siswa tersebut salah atau tidak benar dalam menjelaskan jawaban dari pertanyaan pasangannya, maka pasangan tersebut yang berkewajiban untuk menjelaskan penyelesaian dari pertanyaannya.
Setelah diskusi tanya jawab dilakukan, guru memanggil secara acak untuk menuliskan hasil diskusi didepan kelas dan memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang kurang mengerti tentang hasil diskusi yang telah dituliskan. Guru memberikan penguatan kepada siswa atas jawaban yang telah ada didepan kelas serta memberikan penghargaan berupa pujian kepada siswa yang telah berani tampil
menjelaskan hasil diskusi didepan kelas.
Secara keseluruhan uji hipotesis yang diperoleh dari tes akhir yag dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learnng Cell lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Mengalami peningkatan pada pertemuan pertama sampai kelima setiap aktivitas yang dilakukan walaupun ada penurunan pada pertemuan ketiga pada aktivitas membaca buku teks maupun aktivitas bertanya dan menjawab pertanyaan
2. Pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe The Leaning Cell lebih baik
daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional kelas VII SMPN 7 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metode Statistika.
Bandung : Tarsito.
Zaini, Hisyam. (2007). Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta : Center for
Teaching Staff
Development.
Rahmi, Mutiara. (2010). Pengaruh Penerapan Strategi The Learning Cell dalam Pembelajaran Matematika Untuk
Menumbuhkembangkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Padang Tahun Pelajaran 2010- 2011. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: STKIP PGRI Sumbar