• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK BERBAGI PENGETAHUAN SECARA AKTIF TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DISERTAI HANDOUT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PANTAI CERMIN

KABUPATEN SOLOK

JURNAL

ARIFNA HIDAYATI NPM.11050018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)

2 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK BERBAGI PENGETAHUAN SECARA AKTIF TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DISERTAI HANDOUT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PANTAI CERMIN

KABUPATEN SOLOK

Oleh :

Arifna Hidayati*), Yulyanti Harisman**), Siskha Handayani**)

*) Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this research is about the comprehension of students’ matematical concept that still low and learning process is still not give the opportunity toward students to active knowledge sharing. The purposes of this research is to know the comprehension of students’ matematical concept by applying active learning study, active knowledge sharing technique is better than by using learning convensional at VIII grade student SMPN 2 Pantai Cermin Solok. The type of this research is experiment research . The population of this research is VIII grade student SMPN 2 Pantai Cermin Solok that registered at the first semester in 2015/2016 academic year.

The technique sampling is random. The instrument of this research is the test in form of essay. The result of hypothesis is gotten 3,88 and 1,68 at

0,05, because that reject . In summary, the comprehension of students’ mathematical concept by applying active learning strategy Active Knowledge Sharing technique is better than the comprehension of students’

mathematical concept by using conventional learning.

Keyword: Comprehension Of The Students’ Mathematical Concept, Active Knowledge Sharing, Handout.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan mempunyai peran yang penting dalam pendidikan.

Pentingnya matematika dapat dilihat dari aspek matematika dipelajari pada semua jenjang pendidikan dan matematika merupakan ilmu universal

artinya ilmu yang mencakup seluruh bidang ilmu pengetahuan.

Hasil observasi di SMPN 2 Pantai Cermin Kabupten Solok, diperoleh gambaran bahwa siswa kurang aktif bertanya pada guru dan temannya serta kurang aktif memberi tanggapan, siswa

(3)

3 yang berpartisipasi aktif kebanyakan

siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang duduk di bagian depan kelas.

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII, diperoleh informasi bahwa guru telah berusaha agar siswa berpartisipasi aktif dalam berbagi pengetahuan di kelas, yaitu dengan menunjuk beberapa siswa berkemampuan tinggi untuk membantu teman-temannya yang kesulitan mengerjakan latihan yang diberikan, namun usaha ini belum memberikan hasil yang memuaskan.

Salah satu penyebabnya karena kebanyakan siswa yang kurang paham tidak mau bertanya kepada siswa yang sudah paham, artinya belum terjadi kegiatan berbagi pengetahuan secara aktif antar siswa. Berikutnya penyampaian materi pelajaran yang dilakukan guru sering menggunkan pembelajaran langsung, guru jarang mengarahkan siswa untuk belajar dalam diskusi kelompok sehingga interaksi antar siswa kurang dalam berbagi pengetahauan.

Mengatasi masalah di atas, maka solusi yang diberikan adalah sebaiknya guru menggunakan strategi yang dapat mengaktifkan siswa dalam berbagi pengetahuan dalam belajar yaitu strategi pembelajaran aktif teknik berbagi pengetahuan secara aktif.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif teknik berbagi pengetahuan secara aktif lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian relevan telah dilakukan oleh Wenida Musti Danir (2011). Kesimpulan yang diperoleh adalah hasil belajar matematika yang menggunakan Metode Belajar Aktif Tipe Berbagi Pengetahuan secara Aktif lebih baik daripada pembelajaran konvensional.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah memodifikasi kegiatan berkeliling ruangan dengan kegiatan diskusi kelompok. Alasan melakukan modifikasi yaitu mengatasi masalah penelitian sebelumnya bahwa saat siswa

(4)

4 diajak berkeliling ruangan, terjadi

keributan yang mengganggu pembelajaran pada kelas lain.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan guru, diperoleh informasi bahwa siswa jarang diarahkan belajar dalam diskusi kelompok, sedangkan berdasarkan observasi peneliti siswa banyak melakukan kegiatan diskusi saat menjawab pertanyaan guru dan mengerjakan latihan. Selain itu peneliti juga menggunakan handout untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang sedang dipelajari dan membantu siswa menjawab daftar pertanyaan yang diberikan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Pantai Cermin Kabupaten Solok tahun pelajaran 2015/2016, terpilih kelas VIII a sebagai kelas eksperimen dan VIII b sebagai kelas kontrol.

Definisi operasional variabel penelitian adalah strategi pembelajaran aktif teknik

berbagi pengetahuan secara aktif memiliki tahap pelaksanaan yaitu membagi siswa dalam beberapa kelompok, meminta siswa untuk menjawab pertanyaan pada daftar pertanyaan secara individu sebaik yang mereka bisa, kemudian siswa berdiskusi kelompok tentang pertanyaan yang tidak bisa dijawab secara sendiri, selanjutnya perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan diakhiri pengerjaan soal latihan untuk memantapkan konsep siswa (Modifikasi dari active learning, Silberman, 2007:82).

Pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa dalam menyatakan

ulang sebuah konsep,

mengklasifikasikan objek menurut sifat- sifat tertentu sesuai dengan konsep, dan mengaplikasikan konsep ke dalam pemecahan masalah.

Pembelajaran konvensional adalah rangkaian kegiatan belajar yang dimulai dari penyajian materi pelajaran, kemudian pemberian contoh soal dan penyelesaiannya, dilanjutkan dengan pemberian latihan kepada setiap siswa dan diakhiri dengan pemberian pekerjaan rumah.

(5)

5 Instrumen yang digunakan adalah tes

akhir berbentuk essay yang mengandung indikator pemahaman konsep. Teknik analisis data pemahaman konsep dilakukan dengan menguji normalitas sampel menggunakan uji Liliefors, uji homogenitas variansi menggunakan uji F, dan uji hipotesis dengan menguji kesamaan rata-rata kelas sampel.

Pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Pengujian berpedoman pada Sudjana (2005).

Hipotesis penelitian adalah pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan strategi pembelajaran aktif teknik berbagi pengetahuan secara aktif lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi data hasil tes pemahaman konsep matematis siswa kelas sampel, disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Tes Pemahaman Konsep Matematis Kelas Sampel.

Kelas sampel

( ) (

Eksperimen 77,44 19,32 100 38

Kontrol 54,94 21,94 94 23

Tabel 1 menggambarkan bahwa rata-rata pemahaman konsep siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata- rata pemahaman konsep siswa kelas kontrol. Tingginya nilai rata-rata kelas eksperimen mengambarkan banyaknya siswa yang menjawab benar soal tes akhir. Simpangan baku kelas kontol lebih besar dibandingkan dengan simpangan baku kelas eksperimen, ini berarti nilai siswa pada kelas kontrol lebih beragam dibandingkan dengan kelas eksperimen.

Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi kelas sampel. Hasil uji normalitas menggunakan uji Liliefors adalah sebagai berikut nilai pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol. Berdasarkan kriteria pengujian bahwa terima jika kecil dari , maka berdasarkan hasil pengujian menunjukkan

sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas sampel berdistribusi normal.

Hasil uji homogenitas variansi dengan menggunakan uji diperoleh nilai , serta yaitu

(6)

6

dan pada

. Berdasarkan kriteria pengujian, hasil yang diperoleh menunjukkan

sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil tes pemahaman konsep siswa mempunyai variansi yang homogen.

Berdasarkan pengujian sebelumnya diperoleh kesimpulan bahwa kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji satu pihak menggunakan uji statistik t.

Hasil uji terhadap nilai tes diperoleh

dan pada

, maka berdasarkan kriteria pengujian berarti tolak . Perhitungan ini membuktikan rata-rata pemahaman konsep kelas eksperimen lebih besar dibandingkan rata-rata kelas kontrol, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis penelitian terbukti.

Pelaksanaan pembelajaran dengan teknik berbagi pengetahuan memberikan dampak positif bagi siswa saat pembelajaran berlangsung seperti siswa aktif bertanya pada temannya jika ada

persoalan pada daftar pertanyaan yang diberikan guru tidak dipahami oleh siswa, selain itu siswa juga mau membantu anggota kelompoknya yang tidak mengerti saat diskusi berlangsung dan siswa juga aktif tampil ke depan kelas mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tanpa ditunjuk oleh guru.

Suasana berbeda ditemukan pada kelas kontrol, dimana pembelajaran yang berlangsung adalah pembelajaran konvensional. Pembelajaran yang dilaksanakan guru di awali dengan penyajian materi pelajaran, pemberian contoh soal dan penyelesaiannya, kemudian siswa diminta mencatat materi yang disampaikan guru, dilanjutkan dengan pengerjaan latihan dan pembahasannya serta diakhiri dengan pemberian pekerjaan rumah.

Pembelajaran yang berpusat pada guru mengakibatkan siswa hanya menerima pemahaman materi dari guru dan tidak ada kesempatan berbagi pengetahuan dengan siswa lain, akibatnya tes akhir siswa kelas kontrol lebih banyak memperoleh nilai dibawah KKM dan jawaban siswa masih banyak berbeda dengan konsep yang disampaikan guru.

(7)

7 Berikut contoh jawaban siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol yang berkemampuan rendah, dengan indikator pemahaman konsep menyatakan ulang sebuah konsep.

Gambar 1. Jawaban tes akhir siswa kelas eksperimen berkemampuan rendah.

Jawaban siswa adalah suku ketiga dari bentuk aljabar dijadikan bentuk kuadrat, selanjutnya suku kedua dijadikan dua kali akar kuadrat suku pertama dan akar kuadrat suku ketiga. Konsep ini telah dilakukan dengan jelas dan benar sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa sudah dapat menyatakan ulang sebuah konsep.

Gambar 2. Jawaban tes akhir siswa kelas kontrol berkemampuan rendah.

Gambar 2 menggambarkan pengerjaan siswa menggunakan cara berbeda dalam memperoleh hasil pemfaktorkan walaupun hasilnya benar. Selain itu

siswa kurang teliti dalam menuliskan kembali soal pada lembar jawaban tes akhir sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa belum mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan tepat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa pada kelas eksperimen dengan menerapkan pembelajaran aktif teknik berbagi pengetahuan secara aktif lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa pada kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 2 Pantai cermin.

DAFTAR PUSTAKA

Silberman, Mel. 2007. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudjana, Nana. 2005. Metode Statistika.

Bandung : Tarsito

Wenida Musti Danir. 2011. “Penerapan Metode Belajar Aktif Tipe Berbagi Pengetahuan Secara Aktif Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Pariaman Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Padang: STKIP PGRI.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa yang menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe berbagi pengetahuan secara aktif lebih baik dari pada pemahaman konsep