• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model problem based learning (pbl)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model problem based learning (pbl)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI BOWLING KAMPUS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP N 5 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

Riri Yesa Hardani*,Yulia Haryono**, Merina Pratiwi**

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRAK

This research was derived from the facts showing that the students’ mathematics conceptual understanding was still low anf the teacher did not review and draw conclusion at the end of the class. The purpose of this research was to reveal whether the application of Problem Based Learning (PBL) model assisted with Bowling Campus could increase the students’ mathematics conceptual understanding in class VIII of SMP N 5 Sutera. This was a pre-experimental research which used One Shot Case Study. Based on the result of data analysis by t-test, it was found out that he value of tcalculated was 5.29 indicating that the hypothesis was acceptes. Thus, it was revelaed that the students’ mathematics conceptual understanding could be improved by using PBL learning model assisted wiith Bowling Campus.

.

Key Term : Mathematics Conceptual Understanding, Problem Based Learning Model assisted with Bowling Campus

PENDAHULUAN

Matematika sebagai ilmu dasar memegang peranan penting dalam membentuk pola pikir peserta didik dan melatih kemampuan penalaran dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan. Matematika dapat membentuk pola pikir kritis, logis, sistematis, dan analitis. Matematika juga digunakan oleh disiplin ilmu lain sebagai ilmu penunjang, seperti dalam ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial. Oleh karena itu, matematika wajib dipelajari oleh setiap jenjang pendidikan baik jenjang pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah maupun perguruan tinggi.Menurut Permendiknas No 22 tahun 2006 dalam Shadiq (2009:2) tentang standar isi, tujuan pembelajaran matematikadapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran dapat tercapai jika siswa mempunyai kemampuan pemahaman konsep, penalaran, kemampuan pemecahan masalah, komunikasi dan sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Agar siswa memiliki semua kemampuan ini, maka siswa harus terlihat aktif dalam pembelajaran. Dalam belajar, siswa tidak hanya menunggu penjelasan dari guru tetapi siswa belajar sendiri

konsep dari materi yang sedang dipelajari.

Hal ini terlihat dari hasil observasi dan wawancara guru matematika yang dilakukan di SMPN 5 Sutera pada tanggal 3, 5, dan 6 januari 2014 terlihat bahwa pembelajaran masih terpusat pada guru, dimana siswa hanya menerima dan mencatat apa yang dijelaskan guru. Rendahnya minat siswa untuk bertanya karena ketika siswa mengalami kesulitan, siswa tidak mau bertanya kepada guru sehingga terlihat sekali siswa kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Kebanyakan siswa tidak mau bertanya kepada guru, dengan alas an takut salah, malu dibilang bodoh sama temannya dan kurang percaya diri. Disini juga terlihat siswa malas mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru, siswa tersebut hanya mengandalkan temannya yang pintar saja. Pada saat diberikan soal-soal latihan yang berbeda dengan contoh yang telah diberikan siswa mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya.

Di akhir pembelajaran guru tidak melakukan peninjauan ulang dan menarik kesimpulan terhadap materi yang telah di pelajari.Untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan memberikan suatu model pembelajaran yang membiasakan siswa untuk mengorganisasi masalah secara sendiri yang bermakna untuk

(2)

siswa. Arends (1997) dalam suprihatiningrum (2013: 215) Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu pendekatan pembelajaran, yang mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.

Masalah yang diberikan adalah masalah yang otentik yang mana siswa dapat mengembangkan kemandirian dalam merumuskan gagasan yang dipelajari sehingga siswa memiliki kemauan serta tanggung jawab sendiri dalam menyelesaikan masalah. Hal ini akan menimbulkan motivasi dan kemandirian siswa untuk mengerjakan tugas yang akan diberikan.

Problem Based Learning (PBL) dilakukan dalam kelompok dimana, siswa diberi permasalahan untuk bekerja sendiri mendefenisikan apa yang mereka ketahui kemudian berdiskusi dalam kelompok untuk mengetahui informasi yang belum lengkap dan menyampaikan hasil diskusi.

Untuk lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, maka guru bias melakukan pembelajaran model Problem Based Learning disertai strategi Bowling Kampus. Strategi bowling kampus merupakan suatu strategi alternative dalam peninjauan ulang materi.

Pada strategi ini guru memberikan pertanyaan berupa konsep dan siswa diajak untuk berpikir kritis, adu kecepatan dalam menjawab pertanyaan guru. Pertanyaan tersebut merupakan kesimpulandari materi yang telah dipelajari. Bagi siswa yang bisa menjawab dengan benar pertanyaan tersebut akan mendapat nilai yang ditulis dalam sebuah kartu indeks yang telah diberikan sebelumnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model Problem Based Learning (PBL) disertai strategi Bowling Kampus berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP N 5 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Nia Mustika (2011) dengan judul Penerapan strategi belajar aktif tipe Listener Team diiringi evaluasi Bowling Kampus dalam pembelajaran matematika pada kelas X Boga SMKN 6 Padang Tahun pelajaran 2011/2012.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan pada semester genap

dikelas VIII Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMPN 5 Sutera, adalah penelitian pra eksperimen dengan rancangan the one shot case study merujuk kepada Arikunto (2010:

124). Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 5 Sutera. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah total sampling atau sampling jenuh merujuk kepada Sugiyono (2010: 124). Alasan penelitian ini menggunakan total sampling atau sampling jenuh karena kelas VIII SMPN 5 Sutera hanya ada satu lokal.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran Problem Based Learning disertai Bowling Kampus, sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa. Instrument yang digunakan adalah tes akhir. Reliabilitas yang diperoleh merujuk kepada Arikunto (2010:

239).yaitu0,82. Data tes akhir dianalisis menggunakan t-tes merujuk kepadaArikunto (2010: 124) karena data berdistribusi normal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang telah dilakukan, model pembelajaran Problem Based Learning disertai Bowling Kampus terlihat siswa kelas eksperimen lebih semangat dalam belajar.

Pertemuan pertama guru terlebih dahulu menjelaskan tentang Problem Based Learning disertai Bowling Kampus. Selanjutnya siswa diminta untuk duduk dalam kelompok yang telah ditentukan. Pertemuan kedua siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep.

Pertemuan ketiga siswa tidak bisa menyatakan ulang sebuah konsep, tetapi siswa sudah mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah. Pertemuan keempat indicator pemahaman konsep, menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah, sebagian siswa ada yang belum mampu menyatakan indikator pemahaman konsep, dan sebagian lagi ada siswa yang sudah mampu menyelesaikan dengan baik. Pertemuan pada kelas eksperimen dilaksanankan empat kali pertemuan dan satu kali tes akhir. Contoh jawaban siswa pada lembar kasus yang di berikan pada setiap kelompok :

(3)

Gambar 1.Jawaban Siswa pada lembar kasus Soal tes yang diberikan mengandung indicator tujuan dari pembelajaran. Lembar jawaban siswa pada tes akhir dapat dilihat sejauh mana pemahaman konsep siswa. Contoh hasil jawaban siswa kelas eksperimen :

Gambar 2.Lembar Jawaban Siswa pada Tes Akhir

Dari jawaban siswa pada Gambar 2, terlihat bahwa siswa telah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah. Dari gambar di atas terlihat bahwa siswa sudah mampu menentukan penyelesaian dari persamaan linear.

Setelah dilakukan analisis data tes akhir diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1.Perhitungan Rata-rata ( ), simpangan baku (S), skor tertinggi ( ), skor terendah ( ) tes akhir kelas sampel

Nilai S

Tes Akhir 75,72 20,13 100 31,58

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata- rata kelas eksperimen 75,72, simpangan baku 20,13 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 31,58. Pengujian hipotesis menggunakan uji t satu arah, diperoleh thitung= 5,29 dan ttabel= 1,673. thitung>ttabel maka H0

ditolak, sehingga disimpulkan bahwa Penerapan Model Problem Based Learning disertai Bowling Kampus berpengaruh terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa kelas VIII SMPN 5 Sutera.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemahaman konsep matematis tes akhir siswa dalam penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning disertai Bowling Kampus di kelas VIII SMPN 5 Sutera.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Mustika Nia. (2011). Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Listener Team diiringi Evaluasi Bowling Kampus dalam Pembelajaran Matematika Pada Kelas X Boga SMKN 6 Padang.

Skripsi tidak diterbitkan. STKIP PGRI Sumbar.

Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran Matematika. Yogyakarta. Depdiknas.

Silberman, Melvin L. (2013). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Referensi

Dokumen terkait

36 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI PIS pada Konsep Sistem Peredaran

Hasil Belajar Kognitif dilihat dari Kondisi awal Sebelum perbaikan menunjukkan bahwa 12 dari 20 siswa tidak tuntas, Rata-rata hasil belajar hanya 65, KKM yang harus dilampaui siswa