• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan strategi pembelajaran aktif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan strategi pembelajaran aktif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE (QSH) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

SISWA KELAS XI IPS SMA PGRI 1 PADANG

Sri Wahyuni*), Delsi K**), Mulia Suryani**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated by the students understanding of mathematical concepts are still low in eleventh grade of IPS SMA PGRI 1 Padang. It cause of the learning process are dominated by the teacher. The students only receives the material that taught by the teacher. So, the mutual interaction between the teacher and the students are still low. One effort that can be applied to solve the problem is applying a kind of active learning strategics. It is questions students have (QSH) strategies. This research aims to determine students understanding of mathematical concepts by applying the active learning, QSH strategies is better than conventional learning. This research is experimental research. The population in this research is XI IPS SMA PGRI 1 Padang Academic Years 2014/2015. The sampling techique is done by randomly XI IPS 1 as an experimental class and XI IPS 2 as an control class. In this research, the researcher use the final test that made in the essay from as instrument statistical test that used is t test. The results of the hypothesis is obtained tcalculated = and ttable=1,6706. It means that the H0 is rejected because tcalculated > ttable with significance lever = 0,05 it can be concluded that the students understanding of the mathematical concepts by applying active learning QSH strategies is better that conventional learning.

Key Words : Understanding of mathematical concepts, Applying active learning QSH strategies

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat berperan penting dalam dunia pendidikan.

Sehingga matematika menjadi mata pelajaran wajib pada setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran matematika diharapkan dapat membentuk pola pikir siswa seperti logis, kritis dan sistematis.

Pola pikir ini dapat terbentuk jika setiap siswa mampu memahami matematika dengan baik. Diharapkan dengan pola pikir yang dimiliki maka siswa dapat bertindak atas dasar pemikiran untuk menghadapi perubahan dalam kehidupan. Untuk itu, guru dituntut dapat memilih strategi serta metode

pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Dalam pembelajaran matematika siswa diharapkan mampu memahami konsep matematika.

Pemahaman konsep matematis dalam pembelajaran matematika memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan sekedar hafalan, namun siswa mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman konsep matematis yang baru diperlukan pemahaman konsep sebelumnya. Semakin baik pemahaman konsep siswa maka semakin tinggi tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

(2)

Tujuan pembelajaran matematika salah satunya siswa mampu memahami konsep- konsep matematika, sehingga hasil belajar matematika siswa meningkat.

Kenyataan yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan belum berhasil meningkatkan kemampuan berfikir dalam memahami konsep materi pelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas XI IPS SMA 1 PGRI Padang pada tanggal 3-7 November 2014, bahwa kurikulum yang pakai SMA PGRI 1 Padang adalah kurikulum 2013. Tetapi dalam pelaksanaannya guru masih menjelaskan materi, memberi contoh soal, siswa mencatat apa yang dijelaskan guru dan guru memberi latihan kepada siswa. Sehingga proses pembelajaran cenderung didominasi oleh guru. Dan pada saat guru menjelaskan materi siswa kurang memperhatikan.

Mereka sibuk dengan aktivitas lain seperti mengobrol dengan teman. Siswa cenderung hanya menerima pelajaran yang diajarkan oleh guru. Dan ketika guru menanyakan apakah mengerti dengan materi yang diajarkan, hanya sedikit yang menjawab.

Belum adanya peran aktif siswa dalam proses pembelajaran.

Hasil wawancara dengan guru matematika kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang ternyata siswa cenderung menerima pelajaran yang diberikan guru tanpa dipahami terlebih dahulu. Siswa tidak bertanya langsung kepada guru, padahal guru telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Belum ada peran aktif

siswa disebabkan karena siswa kurang berani bertanya langsung kepada guru.

Sehingga interaksi timbal balik antara guru dan siswa masih kurang. Di samping itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan jika pertanyaan menunjukkan adanya perubahan sedikit dengan contoh yang diberikan guru.

Sehingga menyebabkan pemahaman konsep siswa terhadap pelajaran yang diajarkan masih rendah.

Salah satu usaha yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pemahaman konsep matematis siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif. Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Questions Students Have (QSH). Questions Students Have dapat diartikan sebagai pertanyaan yang dimiliki siswa. Inti dalam proses pembelajaran setiap siswa diminta partisipasi dalam mengungkapkan pertanyaan yang dimilikinya, baik tentang materi atau contoh soal yang tidak dipahami.

Materi atau contoh soal yang tidak dipahami tersebut harus diungkapkan agar guru mengetahui materi yang tidak dipahami siswa dan terjalinnya interaksi aktif antara siswa dan guru sehingga pembelajaran tidak hanya didominasi oleh guru. Oleh karena itu, melalui strategi pembelajaran aktif tipe Questions Students Have (QSH) diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep

(3)

siswa serta melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran.

Adapun langkah-langkah strategi pembelajaran aktif tipe Questions Students Have (QSH) adalah siswa dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen (Lie (2002:

42) dan masing-masing siswa diberikan kartu kosong dan diminta mempelajari materi pada bahan ajar. Kemudian setiap siswa menuliskan pertanyaan pada kartu kosong tersebut. Setelah itu, kartu diedarkan searah jarum jam kepada anggota kelompok untuk membaca dan memberi tanda centang dianggap sulit atau tidak dipahaminya.

Setelah kartu tersebut kembali kepemiliknya, tiap anggota kelompok menghitung tanda centang yang ada pada kartunya. Kemudian dipilih kartu yang memiliki tanda centang terbanyak untuk diajukan sebagai pertanyaan yang mewakili kelompok. Setelah itu, guru menunjuk salah seorang siswa untuk mengumpulkan pertanyaan dari tiap-tiap kelompok dan menuliskan ke papan tulis. Kemudian siswa mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang ada di papan tulis. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan jawaban. Kemudian guru memberi kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa. Hal ini merujuk pada Silberman (2009:73)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe QSH lebih baik daripada pemahaman konsep matematis

siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Elfisa Delfia Andesta (2013) dengan judul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Aktif Tipe Questions Students Have terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 1 Pasaman Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Elfisa (2013) pada tahap pelaksanaannya satu kelompok hanya dapat membuat satu pertanyaan dan diedarkan ke kelompok lain, namun pada penelitian ini setiap siswa dalam kelompok dapat membuat pertanyaan masing-masing dan diedarkan ke anggota kelompok.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 1 Padang pada tanggal 16 Maret sampai 7 April 2015. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek (Arikunto, 2010: 126). Variabel bebas yaitu penerapan strategi pembelajaran aktif tipe QSH di kelas eksperimen dan penerapan pembelajaran konvensional di kelas kontrol.

Variabel terikat yaitu pemahaman konsep matematis siswa kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang yang terpilih menjadi sampel.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang yang terdaftar pada semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan sampel kelas

(4)

XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 2sebagai kelas kontrol.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk uraian. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas XI IPS 1 SMA PGRI 4 Padang pada tanggal 30 Maret 2015 yang diikuti 18 orang siswa. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal diterima/

baik dengan reliabilitas 0,923. Menurut kriteria dalam Arikunto (2010: 228) instrumen tersebut reliabel. Untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa digunakan rubrik holistik skala 4 merujuk pada Iryanti (2004: 13).

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan uji-t satu arah. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas merujuk pada Sudjana (2005: 249, 466), kemudian uji hipotesis dengan uji-t satu arah pada Sudjana (2005: 239).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data mengenai pemahaman konsep siswa dapat dilihat dari hasil tes akhir pemahaman konsep matematis siswa setelah diberikan perlakuan dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Questions Students Have (QSH) dan pembelajaran konvensional. Hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi dan terendah dari masing- masing kelas diperoleh data seperti Tabel 1.

Tabel 1. Rata-Rata, Simpangan Baku, Nilai Tertinggi dan Terendah Tes Pemahaman Konsep Matematis Kelas Sampel

Kelas Sam

pel

Rata- rata

Sim pangan

baku

Nilai ter tinggi

Nilai teren

dah Ekspe

rimen 61,57 18,15 95 32 Kon

trol 50,56 15,89 86 29 Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata siswa kelas kontrol.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang menggunakan uji t satu arah diperoleh thitung = dan ttabel =1,6706 dengan thitung > ttabel maka maka tolak H0 dan terima H1 merujuk pada Sudjana (2005: 239). Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe QSH lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.

Proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe QSH diawali dengan membentuk kelompok.

Guru membagikan bahan ajar dan kartu kosong kepada masing-masing siswa. Siswa memahami dan mendiskusi materi pada bahan ajar yang dibagikan. Selanjutnya setiap siswa menuliskan pertanyaan pada kartu kosong yang telah dibagikan.

Kemudian kartu tersebut diedarkan searah jarum jam kepada anggota kelompok untuk membaca dan memberi tanda centang dianggap sulit atau tidak dipahaminya.

Setelah kartu tersebut kembali kepemiliknya, tiap anggota kelompok menghitung tanda centang yang ada pada

(5)

kartunya. Kemudian dipilih kartu yang memiliki tanda centang terbanyak untuk diajukan sebagai pertanyaan yang mewakili kelompok. Setelah itu guru menunjuk salah seorang siswa untuk mengumpulkan pertanyaan dari tiap-tiap kelompok dan menuliskan ke papan tulis. Kemudian siswa mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang ada di papan tulis. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan jawaban. Kemudian guru memberikan latihan kepada siswa untuk memantapkan pemahaman konsep siswa.

Pada pertemuan pertama kendala yang dihadapi yaitu beberapa siswa yang mencentang kartu yang dimiliki sehingga guru langsung memberikan arahan bahwa kartu yang dimiliki tidak dicentang supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan pertanyaan yang akan diajukan. Pemberian arahan ini terus dilakukan untuk pertemuan berikutnya. Pada saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan jawaban, tidak ada yang mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan.

Pertemuan kedua kendala yang dihadapi yaitu saat mengedarkan kartu sedikit terhambat karena ada siswa yang menahan kartu sehingga guru meminta agar siswa tidak menahan kartu. Pada pertemuan ini, guru juga memberikan arahan agar siswa benar-benar memahami materi dan berdiskusi dalam menjawab pertanyaan.

Siswa yang dapat mempersentasikan jawaban dari pertanyaan akan mendapatkan plus, ini dilakukan untuk memotivasi siswa dalam proses pembelajaran

Pada pertemuan ketiga, siswa sudah terbiasa dalam mengikuti langkah-langkah strategi pembelajaran aktif tipe QSH. Ketika guru memberikan instruksi kegiatan selanjutnya, siswa cepat untuk menanggapi.

Pada pertemuan keempat ini siswa sudah terbiasa dalam mengikuti langkah-langkah strategi aktif tipe QSH. Saat menjawab pertanyaan, siswa sudah mulai percaya diri untuk menjelaskan jawaban.

Selesai semua materi diajarkan, selanjutnya diadakan tes akhir di kelas sampel. Gambaran untuk hasil tes akhir dapat dilihat dari lembar jawaban siswa di kelas eksperimen dan kontrol sebagai berikut:

Hitunglah nilai dari limit fungsi berikut.

a.

b. Jawaban siswa:

Pada kelas eksperimen siswa sudah dapat menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah. Siswa mampu mengitung nilai limit tak berhingga. Dapat dilihat pada Gambar 1 pada soal no 6a:

Gambar 1. Contoh Lembar Jawaban Siswa Kelas Eksperimen

(6)

Pada kelas kontrol, siswa masih salah dalam membuat penyelesaian aljabar . Dapat dilihat pada Gambar 2 pada soal no 6a:

Gambar 2. Contoh Lembar Jawaban Siswa Kelas Kontrol

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan Pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif tipe Questions Students Have lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas XI IPS SMA PGRI 1 Padang.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Elfisa Delfia Andesta. (2013). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Aktif Tipe Questions Students Have terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 1 Pasaman Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan. STKIP PGRI SUMBAR.

Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja.

Yogyakarta: Depdiknas.

Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning, Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas.

Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Silberman, Mel. (2009). Active learning:

101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudjana. (2005). Metode Statistika.

Bandung: Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi