• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENER TEAM DISERTAI KUIS

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 11 PADANG

Harisa *, Rahmi **, Zulfaneti **

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

Abstract

The research was motivated by lack of students ‘understanding of mathematical concepts so the effect on students’ mathematics learning outcomes. The goal is to determine whether students’ understanding of mathematical concepts to the application of active learning strategies listener type quiz team with a better understanding of the mathematical concepts students with conventional teaching class VIII SMPN 11 Padang. The research design used random on the subject. Data analysis techniques using the t test with the help of one party software MINITAB. Results of data analysis that the samples were normally distributed and homogenous real level a = 0.05. Hypothesis test P-value 0.015 is less than a = 0.05. So the understanding of mathematical concepts students with active learning strategies listener type better than quiz team with good understanding of the mathematical concepts students with conventional teaching class VIII SMPN 11 Padang.

Key word: Understanding the concept, Listener Team, Quiz

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu

pelajaran yang mempunyai peranan penting

dalam perkembangan ilmu dan teknologi.

Matematika juga diperlukan untuk

mengembangkan kemampuan berfikir logis

dan kritis. Oleh karena itu, matematika

perlu diajarkan dari jenjang pendidikan

mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA.

Mengingat begitu penting peranan

matematika pemerintah terus-menerus

memperbaiki komponen-komponen

penunjang pendidikan. Berbagai usaha juga

telah dilakukan oleh guru untuk

meningkatkan hasil belajar matematika

siswa seperti diadakan remedial dan selama

proses pembelajaran berlangsung guru telah

memaksimalkan pembelajaran dengan cara

memberikan kesempatan untuk bertanya,

memberikan penegasan, memberikan

kesimpulan menyampaikan tujuan

pembelajaran, dan memberikan umpan

balik. Namun, usaha yang telah dilakukan

tersebut belum melihatkan hasil yang

(2)

Berdasarkan observasi pada tanggal

25 Oktober 2011, pada saat guru

menjelaskan materi tentang sistem persamaan linear dua variabel dengan subpokok persamaan linear satu variabel.

Selama proses pembelajaran siswa tidak fokus mendengar serta menyimak penjelasan guru, dan belum bisa menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk reprensentasi matematis masih rendah. Seperti pada saat diberikan latihan siswa tidak bisa membedakan antara variabel dan konstanta. Terlihat bahwa pemahaman konsep siswa terhadap materi masih rendah. Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang

ditunjukkan siswa dalam memahami konsep

dan dalam melakukan prosedur (algoritma)

secara luwes, akurat, efisien dan tepat”

(Shadiq, 2009:13).

Untuk mengatasi permasalahan

diatas, salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe

Listener Team.

Menurut Silberman (2006:121)

Listener Team adalah salah satu cara untuk

membantu siswa agar dapat tetap fokus dan

jeli selama berlangsungnya pengajaran

berbasis ceramah. Listener team merupakan

kelompok-kelompok kecil yang

bertanggung jawab untuk memperoleh

kejelasan materi pembelajaran yang

disajikan. Agar dapat efektif, guru harus

lebih dahulu membangkitkan minat siswa

melibatkan siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung dan menekankan

kembali apa yang telah diajarkan. Untuk

mengoptimalkan pembelajaran maka

diadakan kuis pada tiap akhir pertemuan.

Tujuan dilakukan penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah

pemahaman konsep matematis siswa yang

menggunakan strategi pembelajaran aktif

tipe listener team disertai kuis lebih baik

dari pada pemahaman konsep matematis

siswa dengan menggunakan pembelajaran

konvensional siswa kelas VIII SMPN 11

Padang.

Penelitian relevan yang dilakukan

oleh Nia Mustika (2009) dengan judul

“penerapan Strategi Belajar aktif Tipe

Listener Team dalam pembelajaran

matematika pada kelas XI perhotelan

SMKN 6 Padang tahun pelajaran

2009/2010. Hasil yang diperoleh adalah

hasil belajar siswa yang menggunakan

(3)

baik dari hasil belajar dengan menggunakan

pembelajaran konvensional. Sedangkan penelitian yang dilakukan bertujuan untuk melihat hasil belajar dikhususkan pada pemahaman konsep matematika siswa.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini penelitian eksperimen. Rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi seluruh siswa kelas VIII SMPN 11 Padang, sedangkan sampel yang terpilih kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Variabel bebas pada kelas eksperimen menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe listener team, sedangkan pada kelas kontrol mengunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan variabel terikatnya pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 11 padang.

Data primer berisi hasil tes akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Data sekunder diperoleh dari guru matematika kelas VIII yaitu hasil ujian semester I SMPN 11 padang.

Instrumen yang digunakan dalam

penelitian tes akhir berbentuk esai yang memuat indikator pemahaman konsep. Pengukuran pemahaman konsep siswa mempedomani rubrik yaitu digunakan

rubrik analitik yang (Iriyati, 2004:15-16).

Sebelum digunakan instrumen diuji cobakan, selanjutnya dianalisis untuk mengetahui apakah soal tes akhir dapat dipercaya. Analisis didasarkan pada rumus

(Depdiknas, 2001:28), hasil analisis menunjukan semua soal diterima.

Teknik analisis data menggunakan uji t satu pihak dengan bantuan minitab, untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. Kriteria pengujian berpedoman pada Syafriandi (2001:4)

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan data yang diperoleh dari kedua kelas sampel, rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Terlihat pada tabel berikut.

Tabel analisis pemahaman konsep siswa kelas sampel

Didalam analisis data terdapat uji

(4)

bantuan minitab. Hasil uji normalitas pada

kelas eksperimen diperoleh P-Value sebesar 0,095 dan pada kelas kontrol diperoleh P-Value sebesar 0,166 Nilai P-Value kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih besar

dari α yang ditetapkan yaitu 0,05, maka H0

diterima, yaitu nilai pemahaman konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

Hasil uji homogenitas variansi dengan bantuan Minitab menunjukkan bahwa selang kepercayaan bagi simpangan baku untuk kelas sampel beririsan. Sehingga variansi nilai pemahaman konsep kedua kelas sampel adalah homogen.

Berdasarkan pengujian hipotesis dengan bantuan Minitab α = 0,05 diperoleh

P-Value = 0,015. P-Value kecil dari α = 0,05 maka tolak H0 dan terima H1. Disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe listener

team disertai kuis lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.

PEMBAHASAN

Proses pembelajaran di kelas

eksperimen dilaksanakan dengan menerapkan strategi pembelajaran aktiftipe

listener Team disertai kuis, sedangkan dikelas kontrol menerapkan pembelajaran

konvensional. Dalam penelitian ini peneliti

mengamati tiga indikator yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu, dan mengaplikasikan konsep

atau algoritma kepemecahan masalah.

Berdasarkan tes akhir yang diperoleh pada kedua kelas sampel yaitu, untuk indikator pertama yaitu menyebutkan apa saja rusuk-rusuk yang terdapat pada bangun ruang kubus. Umumnya siswa dari kelas eksperimen sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar. Sedangkan pada kelas kontrol siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep tetapi masih terdapat kesalahan. Untuk mengoptimalka pembelajaran aktif tipe listener team, maka dikolaborasikan dengan pemberian kuis pada setiap akhir pertemuan.

Untuk indikator kedua yaitu mengklasifikasikan objek menurut sifat

tertentu yaitu menentukan bidang sisi yang mempunyai luas yang sama pada balok. Pada kelas eksperimen siswa dapat menentukan bidang sisi tersebut tetapi

(5)

mempunyai luas yang sama pada bangun

balok tersebut.

Pada indikator ketiga yaitu mengaplikasikan konsep atau algiritma kepemecahan masalah. Sebelum siswa

menyelesaikan soal terlebih dahulu siswa harus mengetahui apa yang diketahui, ditanya, baru siswa dapat menyelesaikan jawaban dari soal tersebut. Untuk kelas eksperimen siswa sudah mampu menyelesaikan jawaban dengan sempurna, tsedangkan pada kelas kontrol siswa juga sudah mampu menyelesaikan soal walaupaun masih terdapat sedikit kekurangan, seperti siswa tidak menuliskan kesimpulan dari jawaban tersebut.

Terlihat pada gambar berikut salah satu contoh jawaban kelas eksperimen dan kontrol.

Contoh jawaban kelas eksperimen

Contoh jawaban kelas kontrol

Hasil penelitian pada kedua kelas sampel memperlihatkan bahwa nilai tes

akhir pemahaman konsep matematis siswa,

yaitu nilai rata– rata pada kelas eksperimen 78,1 sedangkan pada kelas kontrol 69,03. Artinya pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen yang menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe listener team disertai kuis lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan

pembahasan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis dengan menerapkan pembelajaran aktif tipe listener team

disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Padang. DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.. Depdiknas. (2001). Penyusunan Butir Soal

dan Instrumen Penilaian. Jakarta: Depdiknas.

Iryati, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas.

(6)

Team dalam Pembelajaran

Matematika pada Kelas XI

Perhotelan SMKN 6

Padang. Padang STKIP PGRI Padang Sumatera

Barat.

Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran

Matematika. Yogyakarta:

Depdiknas.

Silberman, Melvin. (2006). Active

Learning. 101 Cara Belajar

Aktif. Bandung : Nusa

Media.

Syafriandi. (2001). Analisis Statistika

Inferensial dengan Menggunakan Minitab.

Gambar

Tabel analisis pemahaman konsep siswa

Referensi

Dokumen terkait

Analisa data digunakan untuk menganalisa efektivitas latihan HIIT dan circuit training terhadap peningkatan VO 2 max pada pemain sepak bola SSB Porma FC Malang

kenyataan yang boleh mencemarkan nama baik kenyataan yang boleh mencemarkan nama baik rakan sejawat dihadapan pelajar atau ibu bapa. rakan sejawat dihadapan pelajar atau ibu bapa.

Dalam masa yang sama, bagi mempercepatkan proses kelulusan kepada peserta terkilan, Majlis Mesyuarat Kerajaan Negeri (MMKN) telah bersetuju untuk menurunkan kuasa kepada

Tembung jamboran wuutuh , yen tembunge ngarep wandane wekasan sigeg saliyane ka tembunge sing buri apurwa aksara ha pamacane miturut sastra laku , nanging panulise

Istilah kekerasan terhadap perempuan juga berarti segala bentuk kekerasan yang berdasar jender yang akibatnya dapat berupa kerusakan atau penderitaan fisik,

Tujuan riset ini sendiri adalah untuk menguji pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan sektor farmasi

mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Dari struktur ini terbagi lagi menjadi enam perangkat yakni elemen 5W+1H atau what, who, when, where,

Dari data sebelumnya menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang yaitu 126 responden (50.4%), pada uji chi square didapatkan nilai