• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK TEHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

SISWA KELAS VIII SMPN 1 HILIRAN GUMANTI

Romi Abdul Azis*), Zulfitri Aima **), Rahima**)

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRACT

This research is motivated by the students understanding of mathematical concepts is still low and the distribution of tasks within the group is not optimal.

This study aims to determine whether the students understanding of mathematical concepts with pair check type of cooperative learning is better than the students' understanding of mathematical concepts by applying conventional learning. This type of research is experimental research design with Random to the subject. The study population was class VIII SMP 1 Hiliran Gumanti in the academic year 2015/2016 with a sample of students in the class VIII.4 as a class experiment and VIII.3 as the class control. The research instrument was the ultimate test and a test is an essay by r11 = 0.86. Data analysis technique used is one sample t-test.

Hypothesis test results obtained t > ttable then the hypothesis is accepted. So it was concluded that the students understanding of mathematical concepts by applying the pair check type of cooperative learning better than the students' understanding of mathematical concepts by applying conventional learning in class VIII SMPN 1 Hiliran Gumanti

Keywords: understanding of mathematical concepts, pair check.

PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 5-8 Januari 2016 di SMPN 1 Hiliran Gumanti didapat bahwa mata pelajaran matematika dianggap sulit untuk dipahami dan dipelajari oleh siswa. Kebanyakan siswa hanya mendengar, mencatat, kurang aktif dalam bertanya pada saat

pembelajaran berlangsung, dengan kata lain pembelajaran berlangsung satu arah, aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika juga masih rendah, siswa masih pasif dan kurang berpartisipasi dalam pembelajaran matematika. Siswa juga kurang memanfaatkan belajar kelompok.

(2)

Siswa kurang termotivasi dalam belajar sehingga hanya menerima konsep yang diberikan guru tanpa ada usaha merumuskan sendiri konsep matematika itu.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian yang dilakukan berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Check terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 1 Hiliran Gumanti”.

Pair Check atau pengecekan berpasangan melibatkan delapan langkah yang direkomendasikan oleh Spenser Kagan dalam Ibrahim dkk (2000: 49)

Langkah-langkah proses pembelajaran dengan tipe Pair Check dalam pelaksanaannya yaitu :

a. Guru meminta siswa mendiskusikan soal latihan (setiap kelompok mendapat soal yang sama) pada lembar kegiatan atau masalah dengan cara Pair Check yaitu siswa 1 mengerjakan latihan dan siswa 2 juga mengerjakan latihan berfungsi sebagai pelatih dan pengecek.

b. Guru memantau dan membimbing kerja siswa dalam mengerjakan

latihan yaitu dengan cara berkeliling disetiap meja pasangan.

c. Guru memilih secara acak salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain menanggapinya.

d. Guru meminta siswa yang mempresentasikan menyatakan suka cita dengan melakukan jabat tangan dengan pasangannya apabila kelompok setuju dengan

jawaban-jawaban yang

dipresentasikan.

e. Guru mengkonfirmasikan kembali hasil diskusi siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe pair check lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 1 Hiliran Gumanti.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Fitrinawati yaitu Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Check dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMPN

(3)

30 Padang”. Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu yaitu pada penelitian yang

dilakukan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Pair Check pada materi lingkaran, sedangkan pada penelitian yang dilakukan Fitrinawati yaitu pembelajaran kooperatif tipe Pair Check pada materi phytagoras

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Januari sampai dengan 03 Februari semester genap tahun pelajaran 2015/2016 di SMPN 1 Hiliran Gumanti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan dua kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rancangan penelitian yang digunakan adalah random terhadap subjek.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Hiliran Gumanti yang terdaftar pada tahun pelajaran 2015/2016.

Menurut Arikunto (2010: 174)

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel yang dipilih dalam penelitian haruslah

menggambarkan karakteristik dari suatu populasi. Pada penelitian ini sampel yang dibutuhkan sebanyak dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Instrumen yang digunakan adalah tes akhir dan bentuk tes yang digunakan adalah tes essai dengan reliabilitas tes 0,86 merujuk pada Arikunto (2010: 228) yang berfungsi untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa terhadap materi yang telah diajarkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data tes akhir diperoleh nilai rata-rata (𝑥 ), simpangan baku (𝑆), skor tertinggi (𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠) dan skor terendah (𝑥𝑚𝑖𝑛) terlihat pada tabel 1.

Tabel 1 : Analisis Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Sampel Kelas

Sampel 𝑿 S 𝑿𝒎𝒂𝒌𝒔 𝑿𝒎𝒊𝒏

Eksperimen

( VIII4) 69,43 11,53 87,04 46,3 Kontrol

(VIII3) 56,48 11,92 74,07 34,48

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen

(4)

lebih tinggi dari pada rata-rata pemahaman konsep matematis siswa pada kelas kontrol. Skor tertinggi yang diperoleh siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada skor tertinggi kelas kontrol.

Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji- t satu pihak merujuk pada Sudjana (2005: 239), diperoleh nilai thitung = 3,35 dan ttabel =

1,69 dengan α = 0,05, karena thitung >

ttabel maka hipotesis penelitian

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe pair check lebih baik dari pada pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMPN 1 Hiliran Gumanti.

PEMBAHASAN

Hasil analisis data memperlihatkan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Ini menunjukkan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe pair check lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran

konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Hiliran Gumanti.

Model pembelajaran kooperatif tipe pair check ini dilaksanakan pada kelas eksperimen. Menerapkan model pembelajaran ini dapat meningkatkan kerjasama siswa dalam belajar sehingga siswa lebih bersemangat dalam proses pembelajaran. Teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk untuk menjelaskan hal yang sudah dimengerti kepada siswa lainnya. Sehingga siswa lebih memahami lagi konsep yang tidak dipahaminya.

Pada kelas kontrol pembelajaran berlangsung secara konvensional yaitu proses pembelajaran yang biasa dilaksanakan di kelas. Hasil tes yang diberikan pada kelas kontrol siswa yang tuntas hanya 1 siswa dan yang tidak tuntas adalah 18 siswa dengan rata-rata kelas 56,48.

Jawaban siswa pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 1.

(5)

Gambar 1. Contoh Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan Tinggi Kelas Eksperimen

Gambar 1 terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas eksperimen telah mampu menyatakan ulang konsep luas lingkaran untuk menentukan luas seperempat lingkaran yang ada pada soal. Siswa telah mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah dengan menuliskan jawaban yang benar dan tepat sesuai dengan indikator yang diharapkan.

Sedangkan jawaban siswa berkemampuan tinggi pada kelas kontrol terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Contoh Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan Tinggi Kelas Kontrol.

Gambar 2. terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas kontrol tidak dapat mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah, terlihat bahwa jawaban dari siswa tersebut belum lengkap.

Jawaban siswa berkemampuan sedang pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Contoh Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan Sedang Kelas Eksperimen

Gambar 3 terlihat bahwa siswa berkemampuan sedang pada kelas eksperimen telah mampu telah benar dalam menyatakan konsep yang diinginkan oleh soal . Adapun jawaban siswa berkemampuan sedang pada kelas kontrol terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Contoh Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan Sedang Kelas Kontrol

Gambar 4 terlihat bahwa siswa tidak dapat menyatakan ulang konsep

(6)

dengan sempurna untuk menentukan unsur lingkaran.

Hasil jawaban siswa berkemampuan rendah pada kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Contoh Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan Rendah Kelas Eksperimen

Gambar 5 terlihat bahwa siswa berkemampuan rendah pada kelas eksperimen telah mampu menuliskan jawaban dengan benar dan juga siswa telah benar dalam menyatakan konsep yang diinginkan oleh soal. Jawaban siswa berkemampuan rendah :

Gambar 6. Contoh Hasil Tes Akhir Siswa Berkemampuan Rendah Kelas Kontrol

Gambar 6 memperlihatkan bahwa siswa berkemampuan rendah pada kelas kontrol belum mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe pair check lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMPN 1 Hiliran Gumanti.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi). Jakarta:

Rineka Cipta.

Ibrahim, Dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika.

Bandung: Tarsito.

Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontenporer. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe pair check terlaksana dengan baik sesuai