PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berdasarkan uraian latar belakang maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah pengawasan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Baraka Kabupaten Enrekang?” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemantauan kinerja pegawai pada Kantor Camat Baraka Kabupaten Enrekang. Kerangka konseptual ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh pengawasan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Baraka Kabupaten Enrekang.
Terkait dengan permasalahan di atas, maka diajukan hipotesis bahwa terdapat pengaruh pengawasan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kabupaten Baraka, antara lain sebagai berikut. Kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang berjumlah 35 pegawai yang dijadikan sampel penelitian mengenai pengaruh supervisi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang berjumlah 35 orang.
Berdasarkan tabel 4.2 menjelaskan bahwa 15 dari 35 responden (42,85) mempunyai tingkat pendidikan D3 (diploma), 5 dari 35 responden (14,26) mempunyai tingkat pendidikan D3 (diploma), 5 dari 35 responden (14,26) mempunyai tingkat pendidikan D3 (diploma), dan mempunyai gelar sarjana (S1). sarjana) sebanyak 15 pegawai dari 35 responden (42,85). Hasil penelitian mengenai pengaruh supervisi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang menunjukkan bahwa.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
- Pengertian Pengawasan
- Tujuan Pengawasan
- Tipe Pengawasan
- Teknik Pengawasan
- Kinerja Pegawai
- Tinjauan Empiris
- Kerangka Konsep
- Hipotesis
Guna lebih mengarahkan kegiatan penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan pada penelitian selanjutnya, maka penulis memilih lokasi dan subjek penelitian yaitu Kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang terdiri dari staf dan manajer di Kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang yang berjumlah 35 orang. Penelitian ini dilakukan melalui observasi atau inspeksi langsung di lokasi penelitian yaitu di kantor Bupati Baraka Kabupaten Enrekang.
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis untuk mempelajari sikap, keyakinan dan karakteristik sebagian orang khususnya dalam organisasi/lembaga, biasanya berbentuk lembaran yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda yang diberikan dengan titik yang ditetapkan. dalam penelitian ini kuesioner akan diberikan kepada para pekerja kantoran di kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Wawancara yang dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada narasumber teknis yaitu pimpinan dan pegawai Kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang untuk memperkuat pernyataan dari kuesioner yang tertera. Sejarah Singkat Kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang Kabupaten Enrekang merupakan jantung Semenanjung Sulawesi Selatan yang pada peta batas wilayahnya justru berbentuk hati.
Pegunungan Latimojong yang membentang dari utara ke selatan dengan ketinggian rata-rata ±3.000 meter di atas permukaan laut melingkupi Kabupaten Enrekang di sebelah timur, sedangkan Sungai Saddang di sebelah barat membentang dari utara ke selatan yang pengendalian airnya menentukan pengairan Saddang di Pinrang. Daerah Kabupaten dengan aliran air yang sampai ke Kabupaten Sidenreng Rappang. Kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang sebagai organisasi publik menyadari betul kondisi di atas agar kerangka kegiatan pembangunan dapat berlangsung secara terarah, terpadu, menyeluruh dan berkelanjutan. ' mengembangkan mekanisme akuntabilitas publik dengan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). LAKIP disusun sebagai pertanggungjawaban tahunan terhadap rencana strategis Kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang tahun 2004 hingga tahun 2018 yang juga merupakan kewajiban untuk dilaksanakan.
Mewujudkan koordinasi pembangunan pemerintah dan masyarakat menuju pelayanan prima untuk mendukung visi Kabupaten Enrekang sebagai agropolitikus yang religius. ramah lingkungan. 32. Susunan Kantor Kecamatan Baraka sebagai salah satu satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Enrekang ditetapkan dengan Keputusan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor. 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Enrekang, yang secara umum mempunyai fungsi dan tanggung jawab membantu bupati dalam mengoptimalkan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan pengembangan masyarakat di wilayah Kecamatan Baraka. Struktur organisasi kabupaten Baraka sesuai dengan peraturan daerah no. 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Enrekang dapat dilihat sebagai berikut.
84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, yang memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, untuk mempersiapkan dan menetapkan organisasi dan perangkat daerah sesuai kebutuhan, serta ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor. merupakan unsur pendukung pemerintahan Kabupaten Enrekang pada sektor publik yang dipimpin oleh seorang camat. Organisasi daerah mempunyai fungsi dan tanggung jawab membantu bupati dalam mengoptimalkan kegiatan negara, pembangunan, dan pengembangan masyarakat di wilayah kabupaten, dimana kantor daerah dipimpin oleh seorang manajer daerah yang dalam pelaksanaan tugas negara berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Bupati Erekang melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Enrekang. .
Manajemen Sumber Daya Manusia; Kebijakan Kinerja Pegawai; Tips Membangun Organisasi Kompetitif di Era Perdagangan Bebas Global BPFE: Yogyakarta. Daftar pertanyaan ini dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan data dalam penyusunan skripsi yang berjudul: “Dampak Pengawasan Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang”, dengan melakukan penelitian di Kecamatan Baraka Kantor, Enrekang. Daerah.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang termasuk Pembentukan Kecamatan Baraka. Sampai saat ini kedudukan kantor kabupaten Baraka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi berpedoman pada peraturan daerah no. Dari hasil diatas diketahui nilai konstanta matematis sebesar 21,491. Nilai konstanta tersebut mempunyai arti bahwa ketika pengawasan kerja bernilai 0 maka kinerja pegawai sebesar 21,491.
Selanjutnya nilai positif (0,285) yang terdapat pada koefisien regresi variabel independen (kontrol) menggambarkan arah hubungan antara variabel independen (kontrol) terhadap variabel dependen. kinerja pegawai) bersifat searah, dimana setiap peningkatan satu satuan pada variabel pengawasan maka akan mengakibatkan peningkatan kinerja pegawai sebesar 0,285. Persamaan regresi Y Kinerja Pegawai) bersifat searah, dimana setiap kenaikan satu satuan pada variabel Kontrol akan menghasilkan peningkatan kinerja pegawai sebesar 0,285. Dengan koefisien determinasi R2 sebesar 0,212 berarti pengawasan berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 21,1%, sedangkan sisanya sebesar 78,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang belum dieksplorasi.
Hasil uji parsial (uji t) antara variabel pengawasan dengan kinerja pegawai menunjukkan nilai t-score sebesar 2,978, koefisien regresi sebesar 0,285 dan nilai probabilitas sebesar 0,05, hal ini berarti supervisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. karyawan mempunyai kinerja sehingga hipotesis dapat diterima.
Tempat dan Waktu Penelitian
Defenisi Operasional Variabel
Pengawasan adalah suatu proses sistematis kegiatan manajemen untuk membandingkan (menjamin dan menjamin) bahwa maksud dan tujuan serta tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan standar, rencana, kebijakan, petunjuk dan ketentuan yang telah ditetapkan. . dan dapat diterapkan, serta mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan, untuk penggunaan manusia dan sumber daya. Kinerja suatu organisasi atau lembaga sangat dipengaruhi oleh kinerja individu, oleh karena itu, jika ingin meningkatkan kinerja organisasi maka kinerja individu tentunya harus mendapat perhatian.
Jenis dan Sumber Data
Data primer yaitu data yang dikumpulkan melalui observasi langsung dan wawancara kepada pimpinan atau pegawai Kantor Kecamatan Baraka yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen instansi dan informasi tertulis lainnya yang berasal dari pihak-pihak yang berkaitan erat dengan pembahasan ini.
Populasi dan Sampel
Teknik Pengumpulan Data
Metode Analisis
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Identifikasi Responden Penelitian
Hasil Analisis Data
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan mengungkapkan secara akurat data dan variabel yang diteliti. Uji validitas korelasi product moment Pearson menggunakan prinsip mengkorelasikan atau menghubungkan setiap skor item dengan skor total. Pada uji validitas ini jumlah sampel yang digunakan N = 35 dengan signifikansi 5% terlihat pada r tabel dan diperoleh nilai sebesar 0,334. Setelah diketahui angka r tabelnya, kemudian dibandingkan dengan r hitung yang diperoleh melalui hasil SPSS.
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel X berstatus valid karena rhitung > rtabel0,334. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel Y berstatus valid karena rhitung > rtabel0,334. Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu instrumen menghasilkan hasil pengukuran yang konsisten jika pengukuran dilakukan berulang kali.
Jika Cronbach Alpha semakin mendekati 1 berarti reliabilitas konsisten semakin tinggi, hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel. Hasil uji reliabilitas pada tabel menunjukkan bahwa seluruh variabel mempunyai nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan kuesioner tersebut reliabel yang berarti kuesioner tersebut layak digunakan dalam penelitian. . Kriterianya dapat ditentukan berdasarkan uji nilai signifikansi (sig), dengan ketentuan apabila nilai sig < nilai probabilitas 0,05 berdasarkan tabel diatas, maka nilai sig = 0,005 yang berarti < 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi dari penelitian ini signifikan atau memenuhi kriteria.
Pembahasan Hasil Penelitian
PENUTUP
Kesimpulan
Saran