PENDAHULUAN
LatarBelakang
Diduga pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Makassar. Diduga pengeluaran pemerintah pada bidang kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Makassar. Hipotesis pengujian pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
RumusanMasalah
TujuanPenelitian
ManfaatPenelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- PertumbuhanEkonomi
- PengeluaranPemerintah
- Teori – TeoriPengeluaranPemerintah
- Pendidikan
- Kesehatan
- TinjauanEmpiris
- KerangkaKonsep
- Hipotesis
Menurut pandangan para ekonom klasik, hukum hasil yang semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Teori pertumbuhan ekonomi klasik melihat bahwa jika terjadi kekurangan produk, produksi marjinal lebih tinggi dibandingkan pendapatan per kapita. Di Indonesia, belanja pemerintah dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai bentuk belanja pembiayaan, antara lain belanja rutin dan belanja pembangunan.
Dari sisi pengeluaran terdapat tiga pos pokok, pertama belanja negara untuk pembelian barang dan jasa, kedua belanja negara untuk gaji pegawai, dan belanja negara untuk transfer pembiayaan. Belanja negara merupakan salah satu komponen kebijakan fiskal yang tujuan utamanya adalah mencapai stabilitas perekonomian yang permanen dengan tetap menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi.Jika melihat perkembangan kegiatan negara dari tahun ke tahun, jelas bahwa peran negara selalu meningkat. hampir seluruh bidang perekonomian. Meningkatnya peran negara terlihat dari meningkatnya volume belanja negara dan porsinya terhadap pendapatan nasional.
Pada pembangunan ekonomi tahap menengah, investasi pemerintah masih diperlukan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi agar dapat terus menguat. Menurut (Sitaniapessy 2013), pengeluaran pemerintah merupakan bagian dari kebijakan fiskal, yaitu suatu tindakan pemerintah untuk mengatur berfungsinya perekonomian dengan menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran pemerintah setiap tahunnya. Jika pemerintah telah menetapkan kebijakan pembelian barang dan jasa, maka pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Tentu saja pemerintah tidak hanya sekedar membelanjakan, tetapi juga memperoleh pendapatan dan pengeluaran pemerintah dimasukkan dalam suatu konsep pendapatan dan belanja negara yang terpadu. Belanja pemerintah yang tinggi di bidang pendidikan dapat meningkatkan fasilitas sistem pendidikan sehingga meningkatkan kemampuan masyarakat. Terkait dengan teori human capital, human capital memegang peranan penting, bahkan lebih penting dibandingkan faktor teknologi, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi (Wahid, 2012).
METODE PENELITIAN
- JenisPenelitian
- LokasidanWaktuPenelitian
- DefenisiOperasional
- PopulasidanSampel
- Pengumpulan Data
- TeknikAnalisis
Sampel dalam penelitian ini adalah pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan dan kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012-2017. Prediktor: (konstan), Pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi, Pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Prediktor : (konstan), Pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi, Pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi b.
Dampak Belanja Pemerintah Sektor Pendidikan dan Dampak Belanja Pemerintah Bidang Kesehatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 2012-2018. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan (X1) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) di kota Makassar. Penggunaan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa selama setahun pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Makassar.
Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan dan kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi kota makassar, dapat diambil suatu kesimpulan. 3,182 dengan nilai probabilitas sebesar 0,049 dibawah 0,05 atau 5% yang artinya variabel pengeluaran pemerintah sektor pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Makassar. Analisis pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan dan pendidikan pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 1970-2015.
Belanja pemerintah di bidang kesehatan untuk pertumbuhan ekonomi, belanja pemerintah di bidang pendidikan untuk pertumbuhan ekonomib.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
GambaranUmumObjekPenelitian
Kota Makassar merupakan dataran rendah dengan ketinggian bervariasi antara 1-25 meter diatas permukaan laut.Pada tanggal 1 September 1971, Kota Makassar berganti nama menjadi kota Ujung Pandang setelah kota tersebut diperluas dari 21 km2 menjadi 175,77 km2. Kota Makassar merupakan kota internasional dan terbesar di Indonesia Timur dan dahulu pernah menjadi ibu kota negara Indonesia Timur, Provinsi Sulawesi. Secara administratif Kota Makassar terdiri dari 15 kecamatan dan 153 kelurahan. Ketinggian Kota Makassar bervariasi antara 0-25 meter di atas permukaan laut, dengan suhu udara antara 20˚C hingga 32˚C.
Kota Makassar diapit oleh dua sungai yaitu: Sungai Tallo yang mengalir di utara kota dan Sungai Jeneberang yang mengalir di selatan kota. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik mempunyai tugas merancang dan melaksanakan kebijakan di bidang metodologi dan informasi statistik, yang terdiri atas Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei, Direktorat Komunikasi Statistik, dan Direktorat Informasi Statistik. Sistem. Deputi Statistik Sosial mempunyai tugas merancang dan melaksanakan kebijakan di bidang statistik sosial.
Deputi Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang statistik produksi. Rencana Strategis Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota (BPKA) Kota Makassar merupakan rencana strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun yang meliputi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan BPKA Kota Makassar disusun sesuai tugas, wewenang dan fungsi BPKA Kota Makassar dan berpedoman pada RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-2019 dan merupakan dokumen publik yang mempunyai peranan strategis dalam penjabaran operasional visi tersebut. dan misi Walikota Makassar periode 2014-2019. Fungsi Renstra BPKA dalam pelaksanaan pembangunan daerah Kota Makassar merupakan dokumen yang menguraikan RPJMD Kota Makassar tahun 2014-2019 yang disusun berdasarkan tahapan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Renstra BPKA juga menjadi dokumen acuan dalam penyusunan rencana kerja (renja) BPKA tahunan, dengan harapan tujuan dan sasaran pembangunan dalam RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-2019 dapat tercapai secara bertahap setiap tahunnya.
Penyajian Data
Berdasarkan tabel terlihat pertumbuhan PDB kota Makassar, dari data tersebut terlihat pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu mencapai 9,64 persen dan pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan yaitu 8,55 persen, dan pada tahun 2014 hingga tahun 2015 pertumbuhan ekonomi tetap konstan menurun menjadi 7,39 persen dan 7,55 persen, pertumbuhan ekonomi kembali meningkat pada tahun 2016 sebesar 8,03 persen, hingga meningkat kembali pada tahun 2017 yaitu 8,20. Berdasarkan tabel 4.2, perekonomian Kota Makassar mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi pada tahun 2017 dibandingkan pertumbuhan ekonomi tiga tahun terakhir. Laju pertumbuhan PDB Kota Makassar pada tahun 2015 mencapai 7,55 persen, tahun 2016 sebesar 8,03 persen, dan tahun 2017 pertumbuhannya sebesar 8,20 persen.
Kategori sektor usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2017 dicapai oleh kelompok perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 10,08%, disusul informasi dan komunikasi sebesar 9,81 persen. Sementara itu, kelompok usaha lainnya mencatat pertumbuhan kurang dari 10 persen pada tahun 2017 dan semuanya positif kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Sementara pertumbuhan lapangan usaha lainnya kurang dari 10 persen, antara lain lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 1,58 persen, lapangan usaha industri pengolahan sebesar 6,33 persen, lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 6,42 persen, lapangan usaha penyediaan air bersih, pengolahan limbah. dan daur ulang 6,88 persen, konstruksi 8,42 persen, lapangan usaha pengangkutan dan pergudangan 8,82 persen, lapangan usaha penyediaan akomodasi makanan dan minuman 8,71 persen, lapangan usaha informasi dan komunikasi 9,81 persen, jasa keuangan dan asuransi 5,82 persen, jasa korporasi 1,36 persen, pemerintahan administrasi, pertahanan dan bantuan sosial wajib 5,75 persen, jasa pendidikan 9,34 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1,88 persen, dan jasa lainnya sebesar 9,42.
Sedangkan pertumbuhan negatif terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar -4,37 persen dan sektor real estate sebesar -2,30 persen.
HasilPengolahan Data
Persamaan regresi linier berganda menunjukkan nilai konstanta sebesar 76,360 yang artinya jika variabel total belanja pemerintah sektor pendidikan dan belanja pemerintah bidang kesehatan sama dengan nol maka besarnya pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 76,360. Variabel pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu dengan nilai koefisien belanja pemerintah sektor pendidikan sebesar -6,259 maka hubungan tersebut mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan. Jika ada pergantian pemerintahan. belanja sektor pendidikan sebesar 1% maka akan mengubah pertumbuhan ekonomi sebesar -6.259. Selain itu variabel belanja pemerintah bidang kesehatan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 3.966 sehingga hubungannya positif dan signifikan. perubahan belanja pemerintah sebesar 1% maka akan mengubah pertumbuhan ekonomi sebesar 3.966. Berdasarkan tabel 4.7 diketahui nilai signifikansi pengaruh X1 dan 3=3) dengan melihat F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen (X1 dan X2 secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen) ) (kamu).
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen merupakan parsial belanja negara pada sektor pendidikan dan belanja negara pada sektor kesehatan.
Analisis dan Interpretasi
Koefisien variabel pengeluaran pemerintah sektor pendidikan (X1) diperoleh t-3,208>t tabel 3,182 dengan tingkat signifikan sebesar 0,049 lebih kecil dari tingkat signifikan sebesar 0,05 atau 5%. Jadi Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh antara pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kota makassar dan nilai signifikansinya positif dan t hitungnya negatif sehingga pengeluaran pemerintah di kota makassar sektor pendidikan mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan. dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi di kota makassar. Penggunaan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Makassar selama tahun 2012-2017. Hal ini sesuai dengan penelitian Mardiyad Yudha Pratama (2016) bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Makassar. dampak negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, koefisien variabel pengeluaran pemerintah bidang kesehatan (X2) diperoleh thitung sebesar 3,966 > ttabel 3,182 dengan tingkat signifikan sebesar 0,029 lebih kecil dari tingkat signifikan sebesar 0,05 atau 5%. Berdasarkan hasil analisis pengeluaran pemerintah sektor pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar per tahun, ternyata nilai thitung lebih kecil dari t tabel yaitu -3,208 <. Berdasarkan hasil analisis pengeluaran pemerintah bidang kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi kota Makassar per tahun ternyata nilai hitung lebih besar dari tabel t yaitu sebesar 3,966.
Pemerintah daerah sebagai pengambil kebijakan khususnya Pemerintah Kota Makassar juga harus memperhatikan variabel pengeluaran masyarakat pada sektor pendidikan dan kesehatan agar variabel tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di masa depan. Analisis pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui pertumbuhan ekonomi di Makassar periode 1996-2010. Pengaruh pengeluaran pemerintah sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan bantuan sosial terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Analisis dampak pengeluaran pemerintah terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui pertumbuhan ekonomi di Makassar periode 1996-2011.
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN