PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Indonesia diperlukan indikator yang dapat memberikan gambaran yang jelas dan akurat. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis tertarik untuk memilih judul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kesejahteraan Nelayan di Kota Makassar.
Rumusan Masalah
Selain itu, minimnya teknologi modern juga menjadi salah satu hal yang menghambat kesejahteraan masyarakat nelayan. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di Kabupaten Luwu, diperlukan penelitian mengenai pengaruh teknologi dan permodalan dengan menggunakan teknik penelitian langsung atau wawancara.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Kesejahteraan
Arthur Dunham dalam Sukoco (1991) mengartikan kesejahteraan sosial sebagai kegiatan terorganisir yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dengan memberikan bantuan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dalam berbagai bidang seperti kehidupan keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang. , standar hidup dan hubungan sosial. Pelayanan kesejahteraan sosial memberikan perhatian utama kepada individu, kelompok, komunitas dan unit populasi yang lebih luas; Pelayanan ini meliputi pemeliharaan atau perawatan, penyembuhan dan pencegahan. 14 Pendapat lain tentang kesejahteraan juga dikemukakan oleh Friedlander dalam Sukoco Kesejahteraan sosial adalah sistem pelayanan dan lembaga sosial yang terorganisir, yang dirancang untuk membantu individu dan burung belibis mencapai standar hidup dan kesehatan yang memuaskan, serta hubungan pribadi dan sosial yang memungkinkan mereka mencapai tujuan mereka. seluruh potensinya dan memajukan kesejahteraannya selaras dengan kebutuhan keluarganya dan masyarakat”) Yaitu bahwa kesejahteraan sosial adalah suatu sistem pelayanan dan kelembagaan sosial yang terorganisasi, yang ditujukan kepada perseorangan.
Nelayan
Nelayan buruh adalah nelayan yang bekerja dengan alat tangkap orang lain dan sebaliknya, meskipun melaut merupakan pekerjaan berat, namun pada umumnya mereka hanya mempunyai keterampilan dasar saja. Perorangan adalah nelayan yang memiliki peralatan dan penangkapan ikan hanya di laut dan tidak melibatkan orang lain dalam usahanya. Masyarakat heterogen adalah masyarakat yang tinggal di desa-desa yang mudah dijangkau melalui transportasi darat, sedangkan masyarakat homogen yang berada di desa-desa nelayan terpencil biasanya menggunakan alat tangkap.
Masyarakat nelayan hanya mempunyai tingkat pendidikan yang rendah; jelas pilihan pekerjaan mereka adalah menjadi nelayan yang bekerja. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat nelayan dan terbatasnya kemampuan dalam memanfaatkan teknologi alat penangkapan ikan menjadikan masyarakat nelayan identik dengan masyarakat yang ada. mampu menangkap ikan di laut. Nelayan adalah orang yang mencari ikan (berbudidaya) di laut dan di tempat yang masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Jadi jika seseorang menangkap ikan di tempat budidaya ikan seperti kolam, tambak, danau, sungai, maka ia tidak dianggap sebagai nelayan. Pada prinsipnya penangkapan ikan ekonomi teknis yang dilakukan nelayan merupakan suatu proses produksi ekstraktif, dengan menggunakan hasil alam tanpa mengembalikan sebagian hasilnya untuk kebutuhan di masa yang akan datang.
Dilihat dari teknologi alat penangkapan ikan yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua yaitu nelayan modern dan nelayan tradisional.Gustaf Ranis mengartikan sektor tradisional sebagai sektor yang belum terpengaruh oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Atau dapat dikatakan nelayan modern menggunakan teknologi penangkapan ikan yang lebih canggih dibandingkan dengan nelayan tradisional. Merujuk pada sejarah perkembangan nelayan Indonesia, nelayan Indonesia jangka panjang merupakan kelompok masyarakat yang diwariskan. Dan yang harus dilakukan untuk menangkap ikan di laut adalah nelayan harus dimanfaatkan dan bisa diartikan sebagai nelayan.
Teori Pendapatan
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penelitian ini akan mulai menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Kota Makassar. Teknologi ditengarai memberikan dampak positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Kota Makassar. Modal ditengarai berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Kota Makassar.
Pengalaman kerja diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat nelayan di kota Makassar yang berjumlah 3.464 jiwa. Nilai koefisien sebesar 1,432 menunjukkan bahwa variabel teknologi (X1), modal (X2) dan pengalaman kerja (X3) bernilai 0 atau konstan, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di kota Makassar sebesar 1,432 persen.
Kemudian dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Kota Makassar. Teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Kota Makassar, diperoleh nilai variabel teknologi dengan nilai 0,000 < 0,005 dan thitung 4,413 > ttabel 1,985. Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Kota Makassar, dimana nilai untuk variabel modal diperoleh nilai 0,000 < 0,05 dan thitung 7,493 > ttabel 1,985.
Pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di kota Makassar dengan nilai variabel pengalaman kerja diperoleh sebesar 0,00 < 0,05 dan t hitung 9,103 > t tabel 1,985.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan
Tinjauan Empiris
Kerangka Konsep
Hipotesis
Jenis Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Yaitu penggunaan alat penangkapan ikan yang modern, misalnya perahu motor, jaring dan alat penangkapan ikan yang canggih, atau peralatan penangkapan ikan tradisional seperti perahu layar/dayung dan peralatan penangkapan ikan yang sangat sederhana. Pengetahuan atau keterampilan yang diketahui dan dikuasai seseorang sebagai hasil perbuatan atau pekerjaan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu dihitung berdasarkan jam kerja nelayan.
Populasi dan Sampel
Sampel adalah bagian dari suatu populasi. Sampel adalah ciri-ciri atau ciri-ciri yang dimiliki suatu populasi. Sampel juga dapat dikatakan sebagai sebagian kecil yang diambil dari anggota suatu populasi berdasarkan prosedur yang telah ditentukan sehingga dapat digunakan untuk mewakili populasi tersebut. Dari rumus data Slovin diperoleh jumlah sampel sebanyak 98 nelayan di Kota Makassar.
Teknik Pengumpulan Data
Metode Analisis
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel independen. Uji R2 digunakan untuk mengetahui berapa persentase variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
Uji F ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dimana Ho diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (tidak signifikan), yaitu perubahan yang terjadi pada variabel dependen. variabel. variabel terikat tidak dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas, dimana tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain untuk mengetahui apakah setiap variabel independen benar-benar dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen.
Uji t digunakan untuk mengambil keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak, dimana tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%, (modal kerja, pengalaman, teknologi) terhadap variabel dependen (pendapatan nelayan) dan dengan asumsi variabel dependen lainnya adalah konstan. Dan apabila yang perlu dilakukan atau diubah adalah dengan mengetahui pengaruh masing-masing atau sebagian variabel, dan pengalaman atau variabel bebas, mengetahui apa yang harus dilakukan dan digunakan untuk pendapatan nelayan dan secara individu, mengubah atau menjelaskan pengaruh signifikan terhadap variabel bebas. variabel.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Hasil Penelitian
Sebaran responden menurut jumlah anggota keluarga Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya orang, baik anggota keluarga maupun kerabat, yang dihidupi dan dibiayai oleh pekerja sektor informal (subsektor perikanan) di Kota Makassar. Berdasarkan tabel di atas terlihat hubungan jumlah pencari nafkah dengan jam kerja nelayan bahwa jumlah pencari nafkah terbanyak terdapat pada kelompok responden dengan 3-5 orang pencari nafkah yaitu mencapai 52 orang. Dari tabel diatas. menunjukkan adanya hubungan pendapatan dengan waktu kerja nelayan dari 98 responden dengan pendapatan tertinggi yaitu sebesar 65,1% dengan waktu kerja 45-75 jam.
1.000.000 yaitu sebesar 61,2 persen dengan jam kerja 45-75 jam per minggu, dimana semakin banyak modal yang digunakan untuk melaut maka nelayan akan menambah jam kerjanya. Jam kerja adalah jumlah atau lamanya waktu yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan atau mencari makan serta menjual hasil tangkapannya setiap hari. Tujuan penambahan jam kerja nelayan adalah untuk lebih meningkatkan produksi yang dihasilkan atau dengan kata lain memperoleh pendapatan lebih.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 98 responden nelayan, jumlah jam kerja maksimal adalah 45-75 jam per minggu, dimana 69 responden bekerja. Sedangkan untuk jam kerja <45 jam sebanyak 22 responden, sedangkan untuk nelayan dengan jam kerja >75 jam per minggu hanya berjumlah 7 responden.
Pembahasan
Oleh karena itu, untuk variabel Teknologi terlihat H0 ditolak dan H1 diterima, karena variabel Teknologi berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 yang berarti lebih kecil dari variabel Teknologi. nilai signifikansi sebesar 0,05, dan nilai t hitung sebesar 3,029 yang berarti lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,985 atau t skor > t tabel. Sedangkan untuk variabel pengalaman kerja terlihat H0 ditolak dan H1 diterima, karena variabel pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05, dan nilai t hitung sebesar 4,389 artinya lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,985 atau t skor > t tabel. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh teknologi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan adalah positif dan signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan. Yang menyatakan bahwa modal mempunyai dampak positif dan signifikan terhadap peningkatan perekonomian dan hubungan sosial pada kalangan nelayan di desa Panimbang Jaya Pandegelang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Desi Astuti (2015) dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Wilayah Langkat.
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian yang telah saya lakukan untuk melihat faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Usaha Nelayan Di Kabupaten Bone, Jurnal Universitas Hasanuddin.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Dampak Modal, Jam Kerja, Pengalaman Kerja dan Teknologi Terhadap Pendapatan Nelayan di Desa Tamasaju Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar, Jurnal Universitas Hasanuddin. Indah." Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Perikanan Laut: Studi Kasus Kapal Motor Di Kota Padang". Analisis Masalah Kemiskinan Dan Tingkat Pendapatan Nelayan Tradisional Di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Tenaga Kerja Nelayan Di Sepanjang Muara Sungai Ijo Gading Kabupaten Jembrana. Peranan tenaga kerja, modal dan teknologi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan di Desa Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Modal Usaha UKM, Jakarta : PT. 1995), penurunan pasar usaha perikanan laut: Tinjauan sosio-ekonomi perikanan di Jawa dan Madura.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Pada Usaha Penangkapan Ikan Perahu Motor Tempel Tradisional Di Kecamatan Ujung Tanah Pelabuhan Paotere Kota Makassar, Jurnal Universitas Negeri Makassar: tidak dipublikasikan.