• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Kajian Pustaka

Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek I (kelompok atas) tuntas tingkat pemahaman masalah dengan baik. b) Tahap persiapan rencana. Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa peserta ujian I (kelompok atas) lulus pada tingkat ujian remedial dengan baik. Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek II (kelompok menengah) menyelesaikan tahap pelaksanaan rencana dengan baik. d) Tahap verifikasi ulang.

Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek II (Kelompok Madya) mampu menyelesaikan ujian ulang dengan baik. Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek II (kelompok menengah) mampu menyelesaikan ujian ulang dengan baik. Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek II (Kelompok Madya) mampu menyelesaikan ujian ulang dengan baik.

Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa Proyek III (Kelompok Rendah) mampu menyelesaikan tahap ujian ulang dengan baik. Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa Subjek III (Kelompok Rendah) mampu menyelesaikan tahap pelaksanaan rencana dengan baik.

Hasil Penelitian Relevan

Kerangka Pikir

Hasil belajar yang terdiri dari pemahaman konseptual, analisis dan pemecahan masalah merupakan aspek berpikir matematis yang sangat berharga. Dalam proses pembelajaran matematika, banyak siswa yang menemui kendala dalam menyelesaikan tugas, sehingga hasil belajar yang dicapai kurang memuaskan. Paradigma bahwa jawaban akhir adalah satu-satunya tujuan penyelesaian masalah menjadi penyebab permasalahan tersebut.

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu bentuk kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi, karena tindakan pemecahan masalah melibatkan kemampuan matematis lainnya, seperti menerapkan aturan pada masalah yang tidak beraturan, menemukan pola, membentuk pemahaman konsep atau koneksi matematis (Haloho, S.H. 2016 :47). ). Sehubungan dengan judul peneliti, peneliti ingin menganalisis kemampuan penyelesaian masalah matematika pada operasi bilangan bulat, karena siswa pada umumnya mengalami kesulitan dalam mengartikan dan melakukan operasi bilangan bulat dengan cepat dan akurat. Padahal, penguasaan operasi hitung bilangan bulat merupakan salah satu konsep matematika penting yang diperoleh siswa ketika berhadapan dengan bahan ajar matematika secara keseluruhan, karena merupakan salah satu landasan dalam pembelajaran matematika.

Hampir semua konsep matematika berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat, terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah. Alasan peneliti memilihnya adalah karena ia merangkum seluruh pendapat para ahli dan juga umumnya digunakan dalam kurikulum matematika di seluruh dunia dan merupakan bagian nyata dari pemecahan masalah.

METODE PENELITIAN

  • Metode Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Keabsahan Data

Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara di atas disimpulkan bahwa Subjek I (Kelompok Tinggi) dapat menyelesaikan tahap ujian ulang dengan baik. Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Subjek I (Kelompok Tinggi) mampu menyelesaikan tahap ujian ulang dengan baik. Dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Proyek I (Kelompok Tinggi) mampu menyelesaikan tahap pemahaman masalah dengan baik. b) Tahap persiapan rencana.

Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek I (Kelompok Tinggi) kurang begitu mampu menyelesaikan tahap perencanaan. Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa Subjek II (Kelompok Tengah) kurang mampu menyelesaikan tahap pemahaman masalah ketika menentukan apa yang diketahui dalam masalah. b) Tahap persiapan rencana. Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek II (Kelompok Tengah) mampu menyelesaikan tahap pelaksanaan rencana, namun kurang cermat dalam menuliskan jawabannya. d) Tahap Pemeriksaan Ulang.

Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek III (Kelompok Rendah) sebenarnya sudah mampu menyelesaikan tahap perencanaan, hanya saja tidak menyelesaikan lembar jawaban. d) Fase pengendalian ulang. Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek III (Kelompok Rendah) sebenarnya sudah mampu menyelesaikan tahap recheck, hanya saja ia tidak menuliskan jawabannya pada lembar jawaban.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil tes dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek I (Kelompok Senior) mampu menyelesaikan tahap pelaksanaan rencana dengan baik. d) Tahap Pemeriksaan Ulang. Dilihat dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek III (Kelompok Rendah) tidak mampu menyelesaikan seluruh langkah pada soal nomor 3 karena sulit untuk dilakukan.

Gambar 4.1 Jawaban Subjek I (Kelompok Tinggi) pada soal nomor 1 tahap  memahami masalah
Gambar 4.1 Jawaban Subjek I (Kelompok Tinggi) pada soal nomor 1 tahap memahami masalah

Pembahasan

Pada soal nomor 3 pada tahap pemahaman soal SI, pada soal ini anda dapat menuliskan informasi apa saja baik yang diketahui maupun yang diperlukan. Pada tahap perencanaan, subjek menuliskan rencananya dengan mempersiapkan (menghitung) segala hal yang diperlukan untuk menyelesaikan soal tersebut, namun tidak menuliskan rumus yang akan digunakan, melainkan mengerjakan langsung soal tersebut dan mendapatkan jawaban yang benar. Pada soal nomor 1, S2 menandai hal-hal yang diketahui tetapi tidak menandai hal-hal yang ditanyakan pada soal.

Pada tahap perencanaan, subjek tidak menuliskan langkah-langkah apa yang akan digunakannya nanti, melainkan langsung menyelesaikan permasalahan yang ada dengan hasil yang benar dan sekaligus menyelesaikannya. Subjek juga tidak menuliskan rencana penyelesaiannya, melainkan langsung mengerjakan soal nomor 2 dan menuliskan jawaban yang benar. Pada soal nomor 3, S2 menuliskan informasi yang diketahui, namun tidak menuliskan seluruh atau sebagian saja yang diketahui, dan peserta ujian tidak menuliskan apa yang ditanyakan.

Pada query nomor 1, S3 langsung mengerjakan query tersebut tanpa menuliskan informasi apapun pada query tersebut dan juga tidak menuliskan apa yang diminta. Pada soal nomor 2, S3 juga langsung mengerjakan soal tersebut tanpa menuliskan keterangan pada soal tersebut dan tidak menuliskan apa yang ditanyakan. Subjek juga tidak menuliskan terlebih dahulu langkah-langkah penyelesaian yang akan digunakan, melainkan langsung mengerjakan soal namun mendapatkan jawaban yang benar.

Dan pada tahap pemeriksaan ulang, subjek tidak menuliskan kesimpulan akhir yang diperoleh dari soal tersebut. Pada soal ini S3 bahkan tidak menuliskan langkah-langkah penyelesaiannya melainkan hanya menuliskan penyelesaian permasalahannya saja namun hanya mengerjakan 1 point yaitu mencari jumlah nilai yang benar saja, padahal masih banyak nilai yang memiliki harus diselesaikan untuk mendapatkan jawaban yang benar untuk mendapatkan. Selain itu subjek juga tidak menuliskan informasi baik yang diketahui maupun ditanyakan, subjek juga tidak menuliskan kesimpulan akhir yang dicapai.

Subjek memahami pertanyaan dengan baik dan menyelesaikannya dengan jawaban yang benar, namun tidak menuliskan apa yang ditanyakan dan rencana penyelesaiannya. Subjek mampu menyelesaikan permasalahan dengan benar namun hanya menuliskan sebagian hal yang diketahuinya, tidak menuliskan apa yang ditanyakan dan tidak menuliskan rencana penyelesaiannya. Subjek hanya menyebutkan beberapa hal yang diketahuinya karena kesulitan menentukannya, namun mampu menyatakan soal dan rencana penyelesaiannya dengan benar.

Keterbatasan Penelitian

Siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang tinggi adalah (a) siswa yang dapat mengidentifikasi dan memahami masalah, (b) tidak menuliskan rencana penyelesaian terhadap beberapa permasalahan, (c) siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan benar walaupun tidak dituliskan solusinya. rencana, (d) siswa yang dapat menarik kesimpulan dari setiap soal yang dikerjakannya. Siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah rata-rata adalah (a) siswa memahami masalah dengan baik tetapi kurang teliti dalam menuliskan informasi dalam masalah, (b) siswa mengetahui rencana mana yang akan digunakan tetapi tidak menuliskannya, (c) siswa dapat menyelesaikannya soal sudah baik dan benar, (d) siswa dapat menarik kesimpulan dari setiap soal yang dikerjakannya. Siswa yang kemampuan pemecahan masalahnya rendah adalah (a) sudah mengetahui soal-soal yang berbeda-beda dan ada juga soal yang belum dipahami siswa serta siswa juga tidak menuliskan isi semua soal tersebut. b) untuk soal yang dipahami, siswa mengetahui rencana mana yang akan digunakan, tetapi mereka tidak menuliskannya dan untuk pertanyaan yang tidak dipahami, siswa tidak menuliskan rencana, (c) untuk pertanyaan yang dipahami, siswa menyelesaikan soal tersebut benar dan untuk soal yang belum dipahami, siswa hanya menuliskan sebagian kecil saja dari yang seharusnya, (d) hanya terdapat 1 soal yang kemudian siswa menuliskan kesimpulannya.

Siswa perlu lebih sering memecahkan masalah matematika untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan lebih terorganisir serta teliti dalam pemecahan masalah. Bagi guru hendaknya memperbaiki metode pengajarannya dan memperhatikan siswa mengenai proses pengerjaan jawaban dari soal yang diberikan dan membiarkan siswa lebih terbiasa mengerjakan soal matematika, yang dapat melatih pemecahan masalah siswa, sehingga siswa dapat meningkat. mereka dapat lebih meningkatkan keterampilan. keterampilan dalam memecahkan berbagai masalah matematika. Analisis Keterampilan Pemecahan Masalah dan Sikap Matematis Siswa Kelas XI SMA Putra Juang pada Materi Peluang.

Analisis kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari gaya kognitif siswa pada Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project. Analisis kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMA ditinjau dari dimensi tipe kepribadian Myer Briggs Type Indicator (MBTI). Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya kognitif melalui model SSC dengan pendekatan saintifik pada siswa kelas VIII.

Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sekolah menengah kelas IX pada penyelesaian soal model Program for International Student Assessment (PISA) pada perubahan dan hubungan substantif. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Berdasarkan Cara Berpikir Siswa Melalui Pembelajaran Student Group Achievement Department (STAD) Kelas VIII MTs Al Jamiyatul Washliyah Tembung. Analisis kemampuan pemecahan masalah matematika pada soal tipe TIMSS berdasarkan gaya kognitif siswa pada model pembelajaran berbasis masalah.

Setiap soalan yang betul diberi nilai 5, jika salah diberi nilai -3 dan jika tidak dijawab nilainya ialah -1. Setiap soalan yang betul menerima nilai 5, jika salah ia menerima nilai -3 dan jika tidak dijawab nilainya ialah -1. Pada pendapat anda, adakah terdapat kaitan antara apa yang diketahui dan apa yang ditanya daripada soalan ini?

PENUTUP

Kesimpulan

Pada soal nomor 2, SI mampu memahami permasalahan dengan menuliskan informasi pada soal tersebut.

Tabel 4.1 Kualifikasi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika  Siswa Kelas VII.A SMP Negeri 3 Marioriwawo
Tabel 4.1 Kualifikasi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII.A SMP Negeri 3 Marioriwawo

Saran

  • Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
  • Kualifikasi Kemampuan Pemecahan Masalah
  • Indikator Pemecahan Masalah Polya Beserta Aktivitas Siswa
  • Kualifikasi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah
  • Hasil Triangulasi Subjek I
  • Hasil Triangulasi Subjek II
  • Hasil Triangulasi Subjek III
  • Perbandingan Antara Ketiga Subjek dari Setiap Tahap

Gambar

Tabel 4.1 Kualifikasi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika  Siswa Kelas VII.A SMP Negeri 3 Marioriwawo
Gambar 4.1 Jawaban Subjek I (Kelompok Tinggi) pada soal nomor 1 tahap  memahami masalah
Gambar 4.2 Jawaban Subjek I (Kelompok Tinggi) pada soal nomor 1 tahap  melaksanakan rencana
Gambar 4.3 Jawaban Subjek I (Kelompok Tinggi) pada soal nomor 1 tahap  memeriksa kembali
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain faktor radikal bebas dari perlakuan plasma dan juga jarak waktu antara perlakuan plasma hingga ke perendaman, nilai persentase kadar pencangkokan yang lebih tinggi pada waktu