Pengaruh Penggunaan Media Smart Circuit Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Smart Circuit melalui model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar matematika, lembar observasi dan dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar matematika sebelum menggunakan media Smart Circuit melalui model Cooperative Learning (pretest) adalah 57,16 dengan kategori rendah, sedangkan rata-rata skor siswa setelah menggunakan media Smart Circuit melalui model Cooperative Learning ( tes awal). posttest) sebesar 80,99 dan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan media Smart Circuit melalui model Cooperative Learning dalam pembelajaran matematika berpengaruh terhadap hasil belajar matematika. Jika siswa memandang pembelajaran matematika sebagai pelajaran yang sulit sehingga menyebabkan mereka menjadi malas, bosan, dan jenuh dalam belajar, maka hal tersebut akan berdampak pada hasil belajar siswa (Puspita, dkk. 2017: 49).
Guru kelas V SDN Bawakaraeng II ini mengakui, hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika masih rendah. Hal inilah yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Smart Circuit Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar”.
Rumusan Masalah
Memanfaatkan kenyataan tersebut, pembelajaran kelompok kooperatif akan melatih siswa untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab.
Tujuan Penelitian
Manfaat Praktis a. Bagi Siswa
Penerapan media rangkaian pintar melalui model Cooperative Learning dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat meningkatkan pengalaman dan aktivitas belajar siswa sehingga meningkatkan hasil belajar. Penggunaan pembelajaran kooperatif melatih siswa memecahkan masalah melalui kerjasama dengan siswa lain. Smart Circuit Media merupakan media pembelajaran yang berhasil meraih juara 1 pada lomba pembuatan media pembelajaran tingkat nasional tahun 2009.
Menurut Yusuf dan Auliya (Miris dan Budiyono, media Smart Circuit merupakan salah satu permainan yang dikembangkan dari permainan ular tangga. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat-alat pada media Smart Circuit rancangan Yusuf dan Auliya, sedikit mengalami perubahan. mempertimbangkan jumlah siswa dan waktu pembelajaran, maka Peneliti menggunakan papan permainan Smart Circuit yang berukuran besar agar permainan Smart Circuit dapat digunakan dalam proses pembelajaran kelompok.
Ketika siswa menyelesaikan suatu masalah pada rangkaian pintar, tetapi jawaban yang dikatakan siswa salah, maka kelompok tersebut akan mendapat kartu penalti. Media rangkaian pintar ini mempunyai kelebihan dan kekurangan yaitu memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pembuatan dan penggunaannya serta keterbatasan bahan yang digunakan pada media tersebut.
Penelitian Relevan
Hal ini dibuktikan dengan selisih rata-rata pemahaman siswa melalui uji t sebesar 45,39 dan selisih rata-rata kemampuan berpikir kreatif sebesar 38,71 serta rata-rata peningkatan (n-gain) hasil belajar sebesar 0,74 dengan kriteria tinggi dan rata-rata peningkatan. n-gain) kemampuan berpikir kreatif sebesar 0,66 dengan kriteria sedang. Kesamaan disertasi ini dengan disertasi peneliti adalah sama-sama menggunakan media Smart Circuit sebagai media pembelajarannya.
Kerangka Berpikir
Kerangka Pikir D. Hipotesis
Desain Penelitian
Pada desain ini, sebelum diberikan treatment, sampel terlebih dahulu diberikan pre-test dan pada akhir pembelajaran sampel diberikan post-test. Pada awal kegiatan pembelajaran, siswa akan diberikan tes (pre-test) untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam mengenal bangun datar sebelum mendapat perlakuan. Setelah diberikan treatment, siswa diberikan tes (post-test) di akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dalam mengenal bangun datar (Iswara, dkk., 2018: 3).
Hasil pre-test berupa skor awal kemampuan belajar matematika siswa kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar. Treatment merupakan kegiatan/perlakuan yang dilakukan terhadap sampel dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media Smart Circuit melalui model pembelajaran kooperatif. Dilakukan posttest untuk mengetahui hasil hasil belajar matematika setelah menggunakan media Smart Circuit melalui model pembelajaran kooperatif.
Posttest dilakukan dengan melakukan tes berupa tes tertulis seperti pada pretest yaitu tes bangun datar.
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Populasi
Definisi Operasional Variabel
Media rangkaian cerdas yang dijadikan sasaran dalam penelitian ini terdiri dari papan permainan, dadu, dan potongan yang berisi soal-soal bangun datar. Hasil belajar matematika yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah hasil kemampuan siswa dalam bidang studi matematika setelah melalui proses belajar mengajar yang diukur dengan tes hasil belajar. Model pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini adalah pembelajaran kelompok sehingga siswa dapat bekerja sama memecahkan masalah.
Teknik Pengumpulan Data
Metode observasi ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung, apakah sesuai atau tidak, dan untuk mengamati aktivitas siswa selama diberikan perlakuan.
Instrumen Penelitian
- Soal Tes Hasil Belajar Matematika
- Lembar Observasi
- Dokumen
Teknik Analisis Data
- Analisis Data Statistik Deskriptif
- Analisis Data Statistik Inferensial
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Smart Circuit melalui model Cooperative Learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar. Tidak terdapat pengaruh penggunaan media Smart Circuit melalui model Cooperative Learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar. Terdapat pengaruh penggunaan media Smart Circuit melalui model Cooperative Learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar.
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran ketuntasan hasil belajar matematika siswa yang meliputi perlakuan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) berupa penggunaan Media Smart Circuit melalui Model Cooperative Learning, dan hasil observasi. aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan Media Smart Circuit melalui model Cooperative Learning. Pada Tabel 4.1 diatas terlihat rata-rata skor hasil belajar matematika siswa sebelum mendapat perlakuan (pretest) adalah 57,16 dan setelah mendapat perlakuan (posttest) adalah 80,99 dari nilai ideal 100. Pada Tabel 4.2 diatas dapat dilihat terlihat bahwa sebelum penggunaan media Smart Circuit melalui model Cooperative Learning (pretest) terhadap 24 siswa kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar terdapat 11 siswa (45,83%) yang mendapat nilai kategori sangat rendah, 4 siswa ( 16,67%) yang mendapat nilai kategori sangat rendah, rendah mendapat nilai 5 siswa (20,83%) kategori sedang, 4.
Sedangkan setelah menggunakan media Smart Circuit melalui model Cooperative Learning (posttest), dari 24 siswa kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar terdapat 4 siswa (16,67%) yang mendapat nilai kategori sangat rendah, 1 siswa (4,17%). %) yang mendapat skor pada kategori sangat rendah. yang mendapat nilai dalam kategori rendah, 4 orang siswa (16,67%) yang mendapat nilai dalam kategori sedang, 6 orang siswa (25%) yang mendapat nilai dalam kategori tinggi, dan 9 orang siswa (37,5%) yang mendapat nilai sangat tinggi. . Rata-rata skor hasil belajar siswa sebelum menggunakan Media Smart Circuit melalui Model Cooperative Learning (pretest) sebesar 57,16 dikonversi ke 5 kategori diatas, sehingga rata-rata skor hasil belajar matematika siswa secara umum berada pada kategori rendah. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan Media Smart Circuit melalui Model Pembelajaran Kooperatif (posttest) sebesar 88,99 dikonversi ke 5 kategori diatas, maka nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa secara umum berada pada kategori tinggi.
Dari tabel 4.3 di atas terlihat bahwa sebelum penggunaan media rangkaian pintar melalui model pembelajaran kooperatif (pretest), jumlah siswa yang belum memenuhi kriteria minimal ketuntasan individu sebanyak 16 siswa (66,67%) dan siswa yang tidak memenuhi KKM individu. bertemu dengan individu tersebut. kriteria ketuntasan minimal sebanyak 8 siswa (33,33%). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas V di SDN Bawakaraeng II Kota Makassar belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar klasikal siswa ≥ 75%. Sedangkan setelah menggunakan media Smart Circuit melalui model Cooperative Learning (posttest), jumlah siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal individu sebanyak 5 siswa (20,83%) dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal individu sebanyak 19 siswa. (79.17) . %).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa Kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar klasikal siswa ≥ 75%. Tabel 4.7 menunjukkan nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil belajar pre dan post test sebesar 0,176. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi 25.0 pada Tabel 4.8 diperoleh nilai = 11,431 dan = 1,714. Dengan demikian dapat disimpulkan ditolak dan diterima yang artinya penggunaan media Smart Circuit melalui model Cooperative Learning berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa Kelas V di SDN Bawakaraeng II Kota Makassar.
Pembahasan
Hasil analisis statistik inferensial yang dibahas merupakan pembahasan hasil uji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa data lolos uji normalitas dan uji homogenitas yang merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji hipotesis. Didapatkan hasil uji hipotesis dengan uji t sampel berpasangan = 11,431 dan = 1,714 sehingga dapat disimpulkan ditolak dan diterima.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa Media Smart Circuit melalui Model Pembelajaran Kooperatif berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurkhasanak pada tahun 2015 mengenai pengaruh penggunaan media Smart Circuit yang mengatakan bahwa penggunaan media Smart Circuit dapat diterapkan pada siswa karena mampu mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penggunaan Media Smart Circuit melalui Model Pembelajaran Kooperatif berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Bawakaraeng II Kota Makassar.
Saran
Pengaruh Penggunaan Media Keranjang Hamtaro Terhadap Pembelajaran Matematika di MI Al-Bustanussaniyah Gambut (Penelitian Eksperimental Kelas I Materi Operasi Berhitung). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013 tentang Penerapan Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Korelasi persepsi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan hasil belajarnya di Kelas V Sd Negeri I Pagar Air Aceh Besar.
Meningkatkan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya.
INSTRUMEN PENELITIAN
- KISI-KISI INSTRUMEN SOAL 2. SOAL PRETEST
- LEMBAR PRETEST SISWA 4. SOAL POSTTEST
- PEDOMAN PENILAIAN
- RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 8. KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI
- STANDAR KOMPETENSI
- KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
- TUJUAN
- MODEL, METODE & MEDIA
- KEGIATAN PEMBELAJARAN
- PENILAIAN
Pada awal pembelajaran guru menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang bangun datar.
DATA HASIL PENELITIAN
LA MPI
IL ANALISIS DATA
Dari data hasil posttest diatas terlihat nilai ∑fx = 1943,69 dan nilai N sendiri sebesar 24.