• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN NESTING TERHADAP PERUBAHAN SATURASI OKSIGEN PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH - Umpo Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN NESTING TERHADAP PERUBAHAN SATURASI OKSIGEN PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH - Umpo Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

75

DAFTAR PUSTAKA

Bayuningsih. R. (2011). Tesis: Efektifitas penggunaan nesting dan posisi prone pada bayi prematur terhadap saturasi oksigen dan frekuensi nadi di Rumah Sakit Umun Daerah Bekasi. Tidak di publikasikan. Depok: Universitas Indonesia

Berman, A., Snyder, S., & Kozier B (2009). Praktik Keperawatan Klinis.

Terjemahan: EGC

Depkes RI. (2006). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi:Deteksi,dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta : EGC

Efendi, D.,Sari, D., Riyantini, Y.,Novarddian, N.,Anggur, D.,&Lestari, P. (2019).

Pemberian Posisi (Positianing) Dan Nesting Pada Bayi Prematur:Evaluasi Implementasi KeperawatanDi Neonatal intensive Care Unit(Nicu). Jurnal Keperawatan Indonesia.22(3), 169-181.https://doi.org/10.7454/jkt.v22i3.619

Eliyanti,. Nasaratri Hasta Noeraini.(2020). Pengaruh Nesting Terhadap Perubahan Fisiologis Bayi Prematur Di Ruang Perinatologi RSUD DR. M. Yunus Bengkulu. JMK: JURNAL MEDIA KESEHATAN P-ISSN : 1979-5750 E- ISSN: 2654-5705

Hernawati, & Kamila. (2017). Buku Ajar Bidan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Trans Info Media.

Hidayat. A. (2005). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita : Buku praktikum mahasiswa kebidanan . Jakarta : EGC.

Information abaut new borns, htm, Diunduh dari URL :http://pediatrik.

Aappublications.org/cgi/content.

Kenner, C., & Mc. Grath., J.M (2004) Developmental Care Of New Borns

&Infants: A guide For Health Professionalis. St.Louis:Mosby Inc.

Kosim, M.S., Yunanto, A. Dewi, R,Surosa,G.I & Usman, A (2010). Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia.

Krisnadi, dkk. (2009). Prematuritas. Bandung: Refika Aditama.

Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT. Rinaka Cipta

Perinasia. (2003). Perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah Dengan Metode Kangguru. Jakarta:Perinasia.

(2)

Prawiroharjo S. (2012). Ilmu Kebidanan. Edisi Tiga Cetakan Keenam. Jakarta:

YPB-SP

Proverawati, & Ismawati. (2017). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Yogyakarta: Nuha Medika

Rahmawaty, S., Prawesti, A., & Fatimah, S. (2017). Pengaruh Nesting Terhadap Saturasi Oksigen dan Berat Badan Pada Bayi Premature di Ruang Perinatologi RSUP DR Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Keperawatan Aisyiyah, 4(6), 33–39. https://doi.org/10.1119/1.4789885

Rohmah, M., Saputri, N., & Bahari, J. (2020). Effectiveness Of Use Of Nesting On Body Weight, Oxygen Saturation Stability, And Breath Frequency In Prematures In Nicu Room Gambiran Hospital Kediri City. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1), 119–128. https://doi.org/10.30994/sjik.v9i1.275

Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS). Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8), 1–200.

https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201

Sulistriani,D.,Berliana,S.M.(2016).Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelahiran Bayi Prematur di Indonesia : Analisa Data Riskesdas 2013. E-Journal WIDYA Kesehatan dan Lingkung,1(2),109-112

WHO. (2012). Born Too Soon:The Global Action Report on Preterem Birth, Genewa:WHO, 2012

Wong, D., Easton, M., Winkelstein, L., & Schwart, P. (2009). Wong s essentials of pediatric nursing . Missiori Mosby Inc.

Zen, N. D. (2017). Tasikmalaya, Pengaruh nesting terhadap perubahan fisiologis dan prilaku bayi prematur di perinatologi Rumah Sakit Umun Daerah. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada,17 (2).

Referensi

Dokumen terkait

dengan berat badan lebih rendah. Alat pencernaan bayi prematur masih belum sempurna,. lambung kecil, enzim pencernaan belum

produksi ASI lebih rendah dari pada bayi yang lahir normal. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi prematur dapat. disebabkan oleh karena berat badannya yang rendah

Margono Soekarjo Purwokerto didapatkan pemberian nesting efektif meningkatkan kenyamanan yang ditandai dengan kestabilan parameter fisiologis (Suhu aksila, nadi,

Efektifitas Perawatan Metode Kanguru/ Kangaroo Mother Care terhadap Stabilitas Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir Rendah didukung oleh pendapat Indrasanto (2008) yang

Resusitasi pada bayi prematur sering membutuhkan konsentrasi oksigen yang lebih tinggi daripada resusitasi pada bayi cukup bulan untuk mencapai target saturasi yang

Dari hasil penelitian faktor yang mempengaruhi terjadinya bayi BBLR kurang bulan adalah status gizi ibu hamil, sedangkan faktor pendidikan ibu, status

Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk melihat efektifitas inisiasi menyusu dini pada bayi dengan berat lahir rendah dalam perjalanan waktunya sehingga menimbulkan

Mekanisme kehilangan energi pada bayi berat lahir rendah yang dikemukakan oleh Wilson dan Hockenberry (2007) bahwa bayi berat lahir rendah dengan prematur menghabiskan