• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASI"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Manajemen Risiko Terhadap Risiko Pembiayaan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi” ini disusun untuk memenuhi tugas akhir yaitu tesis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) akuntansi. , Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh informasi manajemen risiko terhadap risiko pembiayaan dengan good corporate governance sebagai variabel moderasi. Studi ini juga menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan yang baik memperkuat hubungan antara informasi manajemen risiko dan risiko pembiayaan.

Upaya peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko dapat dilakukan melalui manajemen risiko terintegrasi yaitu penerapan Enterprise Risk Management (ERM) (Rizka & Arifin, 2015). Perbaikan tata kelola perusahaan dapat dilakukan dengan menerapkan manajemen risiko untuk menghindari dan mengendalikan risiko yang ada dalam perusahaan. Dari berbagai penelitian diatas masih terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian, sehingga penelitian ini berusaha mengungkapkan bagaimana pengaruh pengungkapan manajemen risiko dapat mempengaruhi risiko pembiayaan pada bank umum syariah di Indonesia.

Selain itu, penelitian ini juga berupaya membuktikan peran GCG dalam memperkuat hubungan antara manajemen risiko dan risiko pembiayaan pada bank umum syariah di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Pengungkapan Manajemen Risiko Terhadap Risiko Pembiayaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia”. Untuk menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan yang baik terhadap hubungan antara pengungkapan manajemen risiko dan risiko pembiayaan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan terkait pengaruh informasi manajemen risiko terhadap risiko pembiayaan dengan tata kelola perusahaan yang baik sebagai variabel moderasi.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistimatika Penulisan

Bab ini memuat hasil analisis data dan hasil pengujian hipotesis dari pengolahan analisis data deskriptif, analisis regresi berganda, pengujian asumsi klasik, pengujian hipotesis dan interpretasi hasil penelitian. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, keterbatasan penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi penelitian.

KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Teori Keagenan
  • Teori Stakeholder
  • Risiko
  • Manajemen Risiko
  • Pengungkapan Manajemen Risiko
  • Risiko Pembiayaan
  • Good Corporate Governance

Penelitian Terdahulu

Hipotesis Penelitian

  • Pengaruh Pengungkapan Manajemen Risiko Terhadap Risiko

Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan umum syariah di Indonesia selama periode 2013-2017. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari laporan keuangan perusahaan Bank Umum Syariah tahun 2013-2017 yang dapat dilihat pada Laporan Publikasi Bank Indonesia dari Direktorat Perbankan Indonesia tahun dan dari website masing-masing perusahaan sampel. .

Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data dokumenter yaitu pengumpulan data dengan mempelajari catatan atau dokumen perusahaan (data sekunder) dan studi pustaka dan dari berbagai sumber.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

  • Variabel Independen
  • Variabel Dependen
  • Variabel Moderasi

Corporate governance atau tata kelola perusahaan adalah suatu sistem yang digunakan dalam mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan (Daniri, 2005). Indikator peringkat GCG menggunakan bobot peringkat berdasarkan nilai komposit ketentuan Bank Indonesia menurut PBI No. Pengukuran variabel ini menggunakan matriks pemeringkatan faktor-faktor tata kelola perusahaan berdasarkan Peraturan PBI Derivatif No.

13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yaitu Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.

Metode Analisis Data

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Asumsi Klasik
  • Uji Hipotesis
  • Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa GCG memoderasi pengaruh informasi manajemen risiko terhadap risiko pembiayaan.

BAB DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Data tersebut diperoleh dari laporan keuangan tahunan perbankan syariah untuk periode yang diperoleh dari website resmi masing-masing perusahaan perbankan syariah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan kriteria tertentu.

Analisis Statistik Deskriptif

Nilai minimal good corporate governance adalah 1 yang diperoleh beberapa bank syariah yaitu BCA Syariah dan Mandiri Syariah. Dapat diartikan bahwa nilai peringkat komposit good corporate governance terbaik di antara perusahaan sampel adalah 1. Dapat diartikan bahwa peringkat komposit good corporate governance terendah di antara perusahaan sampel adalah 3.

Nilai rata-rata peringkat komposit tata kelola perusahaan yang baik tahun 2013-2017 adalah 1,8291 dengan standar deviasi 0,64241. 12/13/DPbS - Implementasi Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Nilai rata-rata termasuk dalam kategori penerapan GCG Bank menurut kriteria/indikator sebesar 1,8291 atau peringkat komposit 2 sedangkan nilai standar deviasi adalah 0,64241 dapat diartikan bahwa tingkat pengukuran sebaran data variabel GCG adalah sebesar 0,64241. Artinya nilai pengungkapan risiko yang paling rendah diantara perusahaan sampel adalah 0,54.

Artinya nilai pengungkapan risiko tertinggi diantara perusahaan sampel adalah 0,72. Nilai rata-rata ini dapat diartikan bahwa tingkat pengungkapan risiko yang diungkapkan oleh perbankan syariah sebesar 0,6507 atau 65,07% sedangkan nilai standar deviasi sebesar 0,04081 yang berarti besarnya tingkat penyebaran data variabel pengungkapan risiko sebesar 0,04081. Hal ini dapat diartikan bahwa nilai distressed financing yang paling rendah diantara perusahaan sampel adalah 0,00.

Nilai rata-rata ini berarti bahwa tingkat risiko pembiayaan bermasalah pada bank syariah adalah 5,86%, sedangkan nilai standar deviasi adalah 0,07727, yang berarti tingkat penyebaran data variabel pembiayaan bermasalah adalah 0,07727.

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinieritas
  • Uji Heteroskedastisitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji model regresi dan mengetahui korelasi antar variabel independen. Dari hasil analisis uji multikolinearitas di atas, nilai koefisien tolerance di atas 0,1 dan VIF di bawah 10. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas pada model regresi ini dan dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah terdapat disparitas varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya dalam model regresi. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

Uji Hipotesis

  • Uji T
  • Uji Koefisien Determinasi (R 2 )

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menguji signifikansi koefisien regresi variabel pengungkapan manajemen risiko. Pada taraf signifikansi α = 5%; maka koefisien regresi signifikan karena signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan manajemen risiko berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko pembiayaan, sehingga hipotesis pertama penelitian ini terkonfirmasi. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menguji signifikansi koefisien regresi pengungkapan variabel interaksi manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik.

Besarnya koefisien regresi antara variabel interaksi risk disclosure management dan good corporate governance adalah -0,034 dan nilai signifikansi 0,000. Pada taraf signifikansi α = 5%; maka koefisien regresi signifikan karena signifikansinya 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa good corporate governance memoderasi pengaruh management risk disclosure terhadap financing risk sehingga hipotesis kedua penelitian ini terbukti. Uji koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan persentase variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen dalam model penelitian ini.

Hasil ini dapat disimpulkan bahwa besarnya variasi variabel bebas yang mempengaruhi model persamaan regresi adalah sebesar 71,7% dan sisanya sebesar 28,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model regresi. Berdasarkan hasil analisis regresi linier termoderasi di atas, maka model persamaan regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Hasil ini dapat diartikan bahwa jika besarnya nilai seluruh variabel independen adalah 0, maka besarnya risiko pembiayaan akan menjadi 1,188.

Hasil ini berarti jika variabel pengungkapan risiko naik satu satuan, maka risiko pendanaan akan turun sebesar -1,673 dengan asumsi semua variabel independen lainnya konstan. Hasil ini berarti bahwa jika variabel interaksi pengungkapan risiko dan peringkat GCG komposit naik satu satuan, risiko pembayaran turun sebesar 0,034, dengan asumsi semua variabel independen lainnya konstan.

Pembahasan

  • Pengaruh Pengungkapan Manajemen Risiko Terhadap Risiko
  • Pengaruh Pengungkapan Manajemen Risiko Terhadap Risiko

Salah satu bentuk informasi yang dibutuhkan investor dan pemegang saham adalah informasi tentang kondisi yang dapat menggambarkan kegiatan operasional perusahaan. Informasi tersebut adalah profil risiko perusahaan dan bagaimana perusahaan mengelola risiko bisnisnya (Bertinetti, Cavezzali, & Gardenal, 2013). Lebih banyak informasi risiko yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat mengurangi tingkat kredit bermasalah di bank syariah.

Secara khusus pengungkapan manajemen risiko merupakan informasi yang ditujukan kepada nasabah yang akan mengajukan pembiayaan dari bank syariah. Informasi ini memberikan pandangan operasional perusahaan terhadap situasi risiko dan bagaimana perusahaan mengelola risiko yang akan dialami bank. Informasi tersebut dapat menambah kepercayaan nasabah dalam mengajukan pembiayaan kepada bank, karena bank menjamin perlindungan terhadap dana nasabah, apabila bank telah melakukan manajemen risiko dan mengungkapkannya dalam laporan keuangan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Haneef et al., (2012) bahwa risk management disclosure berpengaruh negatif terhadap financing risk. Pengaruh pengungkapan manajemen risiko terhadap risiko keuangan dengan good corporate governance sebagai variabel pembiayaan dengan good corporate governance sebagai variabel moderator. Artinya risiko GCG akan meningkatkan pengaruh pengungkapan manajemen risiko terhadap risiko pembiayaan.

Jika penerapan GCG di bank umum syariah berhasil diterapkan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI), maka penerapan GCG mampu mengurangi risiko pembiayaan. Mekanisme GCG dibuat untuk meminimalkan risiko yang mungkin timbul, sehingga semakin baik penerapan GCG maka semakin baik pula manajemen risiko di bank, termasuk manajemen risiko dalam pembiayaan yang disalurkan (Hidayat & Arfianto, 2017). Manajemen risiko merupakan upaya yang dilakukan oleh direksi, direksi, manajemen dan karyawan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mekanisme GCG yang lebih baik akan menurunkan tingkat pengungkapan risiko dan NPF.

Rekapitulasi Hasil Uji

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh risk disclosure terhadap financing risk dengan good corporate coverage sebagai variabel moderasi pada perbankan syariah selama tahun 2013–2017.

Implikasi Penelitian

Bagi peneliti selanjutnya, kami berharap dapat memperoleh tambahan pengetahuan terkait pengungkapan manajemen risiko dan risiko pembiayaan.

Keterbatasan Penelitian dan Saran

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh good corporate governance terhadap pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan dengan proporsi dewan komisaris

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan Terhadap Manajemen Laba Dengan Good Corporate