• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh

Nur Za’ima Fajria NPM. 21701082255

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI MALANG

2022

(2)

ABSTRAKSI

Inti pembahasan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah kurangnya perhatian/manajemen terhadap CSR. Perusahaan menganggap CSR sebagai masalah yang akan berdampak pada nilai perusahaan itu sendiri. Kajian ini bertujuan untuk tahu: pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan, pengaruh parameter CSR lingkungan terhadap nilai perusahaan, pengaruh parameter CSR komunitas terhadap nilai perusahaan, pengaruh parameter CSR ketenagakerjaan terhadap nilai perusahaan, pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajemen sebagai variabel moderasi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini melibatkan 70 perusahaan high profile, sedangkan sampel penelitian ini adalah 31 perusahaan yang memiliki data lengkap untuk dianalisis. Itu teknik analisisnya adalah regresi linier sederhana, regresi moderat analisis dan regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: CSR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Lingkungan parameter CSR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Itu Parameter CSR community berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Parameter CSR ketenagakerjaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajemen sebagai variabel moderasi tidak mampu memoderasi pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci: CSR, nilai perusahaan, lingkungan, masyarakat, lingkungan, manajemen

(3)

ABSTRACT

The core of the discussion presented in this study is the lack of attention/management on CSR. Companies consider CSR as a problem that will have an impact on the value of the company itself. This study aims to determine: the effect of CSR on firm value, the effect of environmental CSR parameters on firm value, the effect of community CSR parameters on firm value, the effect of employment CSR parameters on firm value, the effect of CSR on firm value with management ownership as a moderating variable.

The research method used is causal associative method. The population in this study involved 70 high profile companies, while the sample of this study was 31 companies that had complete data for analysis. The analysis techniques are simple linear regression, moderate regression analysis and multiple regression.

The results of this study indicate that: CSR has a negative and insignificant effect on firm value. Environmental CSR parameters have a negative and insignificant effect on firm value. The CSR community parameter has a negative and insignificant effect on firm value.

Employment CSR parameters have a positive and insignificant effect on firm value.

Management ownership as a moderating variable is not able to moderate the effect of CSR on firm value.

Keywords: CSR, corporate value, environment, society, environment, manag

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam setiap perkembangannya perusahaan selalu berusaha untuk mempertahankan keunggulan bisnisnya untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Dengan adanya jaminan kesejahteraan ini, pemegang saham tidak akan ragu untuk menginvestasikan modalnya.

Salah satu indikator untuk menilai nilai perusahaan memiliki prospek baik atau tidak di masa yang akan datang, adalah dengan melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Pada dasarnya tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan, dengan cara memaksimumkan keuntungan atau profit yang besar.

Selain itu bertujuan untuk mensejahterakan pemilik perusahaan atau pemilik modal, dimana manajemen bekerja untuk mensejahterakan pemilik modal. Berdasarkan penjelasan tentang keberpihakan pemilik modal dalam perusahaan, seringkali mengakibatkan perusahaan melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam dan sosial kemasyarakatan secara tidak terkendali atau tidak terkendali, sehingga dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup masyarakat. keseimbangan dalam kehidupan sosial manusia jika pemilik modal hanya bermuara pada keuntungan saja.

Perkembangan suatu perusahaan dapat mengakibatkan ketimpangan sosial dan kerusakan lingkungan di wilayah sekitar perusahaan. Ellington merumuskan ruang lingkup tanggung jawab perusahaan dalam model triple bottom line, yaitu people, planet, dan profit.

Untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan, dalam operasionalnya perusahaan harus memperhatikan pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Oleh karena itu, ada kesadaran untuk mengurangi dampak negatif dari operasional bisnis dengan mengembangkan Corporate Social Responsibility (CSR).

(6)

Corporate Social Responsibility merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseeroan Terbatas yang selanjutnya ditetapkan oleh PP No. 47 Tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan Perseroan Terbatas, sehingga dari peraturann tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam mengoperasionalkan usahanya wajib melakukan pertanggungjawaban atas kondisi sosial dan lingkungan dan melaporkan pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan.

Menurut Puspaningrum (2015) pada era masyarakat yang mulai peduli terhadap lingkungan, CSR merupakan hal yang wajib dilakukan dan bukan sekedar pilihan sukarela bagi perusahaan. Kewajiban perusahaan dalam menerapkan CSR diatur dalam Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007. Pasal 74 Undang – Undang Perseroan Terbatas menyatakan: (a) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Pasal 74:1). (b) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatuhan dan kewajaran (Pasal 74 : 2). (c) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai denan ketentuan peraturan perundang – undangan (Pasal 74 : 3). Dengan peraturan ini, perusahaan khususnya perseroan terbatas yang bergerak dibidang atau berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

Hasil penelitian terdahulu mengenai hubungan CSR dan nilai perusahaan beberapa menunjukan ketidaksamaan hasil. Hasil penelitian Puspaningrum (2015) menyimpulkan bahwa CSR memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dalam sector pertambangan. Namun, bertentangan dengan hasil penelitian dari Fajriana (2016) dan

(7)

Suryonugroho (2016) dimana CSR berpengaruh positif dan sama-sama tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dalam sector pertambangan. Penelitian Setianingrum (2015) menyimpulkan CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Selain masalah CSR, ada satu faktor yang juga mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu kepemilikan manajerial. Dalam meningkatkan nilai perusahaan sering terjadi konflik keagenan, yaitu konflik kepentingan antara pemegang saham dan manajer. Manajer perusahaan cenderung mengejar tujuan pribadi mereka sendiri, misalnya untuk mendapatkan bonus setinggi mungkin (Warsono et al., 2009: 10 -11). Manajer hanya fokus pada proyek dan investasi yang akan memberikan pengembalian besar dalam jangka pendek daripada memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan berinvestasi pada proyek yang menguntungkan dalam jangka panjang. Pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi manajer karena apa yang dilakukan manajer akan meningkatkan biaya perusahaan sehingga menyebabkan penurunan laba perusahaan dan mempengaruhi harga saham sehingga nilai perusahaan (Prabandari, 2020).

Kepemilikan manajerial dapat menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah keagenan yang muncul antara kedua belah pihak sehingga kemungkinan perilaku oportunistik manajer akan berkurang. Proporsi kepemilikan manajerial dalam perusahaan dapat menunjukkan adanya kesamaan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham.

Dengan bertambahnya kepemilikan saham, tindakan yang menguntungkan pribadi manajer dapat dicegah, sehingga dapat menyatukan kepentingan agen dan prinsipal. Peningkatan kepemilikan saham oleh manajemen akan meningkatkan posisinya di mata pemegang saham sehingga manajemen akan termotivasi untuk mengambil keputusan yang meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Bayu Suryonugroho. Penelitian ini memiliki perbedaaan ada pada tahun pengamatan dan objek

(8)

penelitian. Untuk sampel pengamatan penelitian acuan menggunakan perusahaan pemenang ISRA yang terdaftar di BEI dengan menggunakan 4 tahun pengamatan yaitu tahun 2009 hingga 2012, sedangkan pada penelitian ini menggunakan sampel perusahaan high profile yang terdaftar di BEI dengan menggunakan 4 tahun pengamatan yaitu tahun 2017 hingga 2020.

Perusahaan high profile dipilih karena dilihat dari pengertiannya bahwa high profile merupakan perusahaan yang mempunyai sensivitas tinggi terhadap lingkungan, aktifitas operasionalnya berpotensi tinggi bersinggungan dengan kepentingan masyarakat luas.

Penulis mengharapkan dipenelitian ini akan memberikan informasi sosial yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang low profile. Contoh perusahaan high profile adalah pertambangan, pertanian, kehutanan, perikanan, kimia, otomotif, barang konsumsi, makanan dan minuman, kertas, farmasi dan plastik, sedangkan perusahaan bertipe low profile adalah sebaliknya, antara lain perusahaan kontraktor, jasa dan perdagangan, tekstil dan produk tekstil, produk alat rumah tangga, dan perbankan.

Dalam penelitian ini juga menggunakan variabel pemoderasi dimana untuk mengetahui apakah bersifat memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel predictor atau penjelas (independent) terhadap variabel respon atau tergantung (dependent) (Solimun et all, 2017 : 79)

Menurut Fajriana (2016) juga mengemukaan pendapatnya bahwa perusahaan diharapkan tidak mempunyai tanggung jawab yang hanya menitik beratkan pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangan saja. Tanggung jawab perusahaan juga harus menitikberatkan pada triple bottom lines, selain aspek finansial serta tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup (sustainable environtment responsibility). Kondisi keuangan saja tidak cukup untuk menjamin nilai

(9)

perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin dimana sebuah perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Selain mengejar profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat dan ikut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pada laporan tahunan perusahaan publik di Indonesia telah menyebutkan aspek pertanggungjawaban sosial meskipun hanya dalam bentuk yang relatif sederhana.

Perusahaan berhak memilih bentuk pengungkapan yang sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas organisasinya. Meskipun informasi menganai CSR yang diungkap dalam laporan tahunan tersebut belum mendetail, setidaknya perusahaan telah menyadari pentingnya informasi yang terkait dengan CSR.

Pengungkapan program CSR tidak terlepas dari struktur kepemilikan yang ada di perusahaan, karena setiap struktur kepemilikan memegang peranan penting dalam menentukan besarnya pengeluaran CSR. Struktur kepemilikan dalam perusahaan diperoleh dari perbandingan jumlah kepemilikan saham dalam suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dimiliki oleh pemerintah, perseorangan, masyarakat luas, investor asing, atau orang lain yang berada dalam perusahaan (manajerial). Perbedaan persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh investor dapat mempengaruhi tingkat kesempurnaan pengungkapan dalam suatu perusahaan. Semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, maka semakin detail pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Keterlibatan kepemilikan manajerial dalam perusahaan akan berdampak positif bagi perusahaan dalam melakukan pengawasan terhadap perusahaan sehingga dapat melaksanakan program CSR (Rivandi, 2020).

Menurut Nuradawiyah & Susilawati (2020) Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap suatu perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.

(10)

Pertumbuhan nilai perusahaan dianggap penting karena peningkatan nilai perusahaan dan akan membuat pemiliknya lebih sejahtera. Nilai perusahaan digambarkan dengan harga saham yang stabil dan cenderung meningkat. Semakin tinggi harga saham maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Manajemen akan berpikir kreatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam memaksimalkan kinerja perusahaan, seorang manajer harus memiliki kemampuan dan mampu melihat peluang yang ada. Perusahaan yang memiliki kinerja maksimal akan mengalami kenaikan harga saham di pasar. Hal ini akan memberikan sinyal positif bagi setiap investor untuk dapat menyetorkan modalnya ke perusahaan dalam bentuk investasi.

Peningkatan dan penurunan nilai perusahaan dipengaruhi oleh adanya kepemilikan manajerial dan perusahaan. Kepemilikan saham oleh manajemen dapat mengurangi masalah keagenan yang timbul diantara agen (manajer) dan principal (Pemegang saham) sehingga dapat menurunkan terjadinya perilaku oportunistik manajer. Peningkatan persentase kepemilikan saham manajemen dalam perusahaan menjadikan posisi manajer dengan para pemegang saham menjadi sejajar sehingga manajemen yang selaku pemegang saham akan lebih termotivasi untuk mengambil keputusan yang akan mengakibatkan meningkatnya nilai perushaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Pemoderasi”

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Tanggungjawab Sosial Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai variabel Pemoderasi?

2. Apakah Tanggung jawab Sosial Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?

3. Apakah parameter Environment dari CSR berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?

(11)

4. Apakah parameter Community dari CSR berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?

5. Apakah parameter Employment dari CSR berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh Tanggungjawab Sosial Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai variabel pemoderasi.

2. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

3. Penelitian ini untuk mengatahui bagaimana pengaruh parameter Environment dari CSR terhadap Nilai Perusahaan

4. Penelitian ini untuk mengatahui bagaimana pengaruh parameter Community dari CSR terhadap Nilai Perusahaan

5. Penelitian ini untuk mengatahui bagaimana pengaruh parameter Employment dari CSR terhadap Nilai Perusahaan

1.4 Manfaat Penelitian

Pada penelitian ini penulis berharap manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan lebih lanjut mengenai variabel-variabel apa saja yang dapat berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan baru tentang tanggungjawab sosial perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

(12)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa pikiran tetang pentingnya tanggungjawab sosial perusahaan yang diungkapkan dalam laporan keberlanjutan serta meningkatkan kepedulian ligkungan.

b. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru dalam mempertimbangkan dalam berinvestasi.

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharap memberikan umpan secara aktif agar lebih kritis mengenai hak-hak yang harusnya dapat diperoleh, sehingga dalam mengontrol perilaku perusahaan dapat berjalan.

(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepemilikan Manajerial (Manajerial) tidak mampu memoderasi pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan (TobinsQ).

2. Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (TobinsQ).

3. CSR Parameter Environment memiliki tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (TobinsQ).

4. CSR Paramaeter Community tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perudahaan (TobinsQ).

5. CSR Parameter Employment tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (TobinsQ).

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini jauh dari kata sempurna dan memiliki beberapa keterbatasan:

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada perusahaan high profile di BEI sehingga tidak bisa dijadikan patokan untuk seluruh perusahaan. Masih banyak sektor perusahaan yang masih bisa di gunakan khususnya pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Periode-periode yang digunakan terbatas yakni hanya 2017 – 2020 sehingga kurang mencerminkan keadaan jangka panjang yang memungkinkan hasil yang berbeda pada

(14)

setiap kurun waktu tertentu.

3. Masih banyak perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan tahunannya di BEI terutama pada tahun-tahun sekarang.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan yang telah diuraikan, maka peneliti memiliki beberapa saran untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya, adapun saran-saran tersebut antara lain:

1. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel perusahaan penelitian sehingga agar hasil yang diperoleh dapat lebih baik. Selain itu juga pengukuran indeks CSR harus terus menerus mengikuti perkembangan yang ada dan disesuaikan dengan keadaan di Indonesia pada umumnya, serta dapat memberikan bobot yang berbeda pada setiap item pengungkapan dalam mengukur indeks CSR.

2. Disarankan untuk melakukan penelitian dengan periode-periode yang lebih banyak dan terbaru. Hal ini bertujuan agar memperluas hasil penelitian.

3. Bagi perusahaan diharapkan mau dengan sukarela melakukan kegiatan CSR secara nyata dan mengungkapkannya dalam laporan keberlanjutan demi kelangsungan usaha dalam jangka Panjang dan eksistensinya serta memberikan manfaat lebih luas untuk seluruh stakeholder.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, S., Java, C., Yaqin, A., Yogyakarta, K., Dinia, K. N., & Java, C. (2020). Jurnal Akuntansi dan Audit Syariah. 1(1), 62–76.

Badjuri, A., & Kartika, A. (2021). Jurnal Bisnis dan Ekonomi Peran Corporate Social Responsibility Sebagai 28(1), 1–19.

Brammer S, Brooks C, dan Pavelin S. 2005. Corporate Social Performance and Stock Returns: UK Evidence from Disaggegate Measures, Financial Management.

DAROMES, F. E. (2020). Peran Mediasi Pengungkapan Lingkungan Pada Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi, 14(1), 77–101.

https://doi.org/10.25170/jak.v14i1.1263

Fajriana, A. (2016). Pengauh Corporate Social Responcibility (CSR), Keputusan Investasi, Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Pemoderasi.

Fortuna, & Putra, I. N. W. A. (2020). Pengaruh Kinerja Lingkungan, Pengungkapan Informasi Lingkungan, dan Good Corporate Governance pada Harga Saham Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi, 30(4), 1019.

https://doi.org/10.24843/eja.2020.v30.i04.p18

Ichwani, R. (2020). Fakultas bisnis dan ekonomika universitas atma jaya yogyakarta yogyakarta 2020.

Nuradawiyah, A., & Susilawati, S. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi, 9(2), 218–232. https://doi.org/10.37932/ja.v9i2.154 Prabandari, L. R. R. (2020). PERUSAHAAN DALAM PRESPEKTIF TEORI KEAGENAN

(studi pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate Dan Construction yang

terdaftar di BEI pada periode 2016-2018). Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 9–38.

Purwaningsih, E. (2017). Pengaruh Implementasi Kinerja Lingkungan Terhadap Return Saham Yang Dimoderasi Corporate Governance. Jurnal Wahana Akuntansi, 12(2), 171–189. https://doi.org/10.21009/wahana.12.025

Puspaningrum, Y. (2015). Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), Keputusan Investasi, Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Pemoderasi. Core.Ac.Uk.

https://core.ac.uk/download/pdf/148614396.pdf

Ratih, dewa ayu, & Damayanthi, gusti ayu eka. (2016). Pengaruh Moralitas Aparat,

Kesesuaian Kompensasi, Dan Ketaatan Aturan Akuntansi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Kampar). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 3(1), 1623–1637.

(16)

Ratnadewi, P. A., & Ulupui, I. G. K. A. (2016). Mekanisme Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 14(1), 548–574.

Rivandi, M. (2020). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan High Profile di BEI. Akuntabilitas, 13(2), 205–220. https://doi.org/10.15408/akt.v13i2.17336

Setianingrum, W. A. (2015). Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi. (Studi pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013).

Solimun, Adji ARF, Nurjannah. (2017). METODE STATISTIKA MULTIVARIAT

PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL (SEM) PENDEKATAN WarpPLS.

Malang: UB Press

Sulistiawati, E., & Dirgantari, N. (2017). Analisis Pengaruh Penerapan Green Accounting Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Reviu Akuntansi Dan Keuangan, 6(1), 865–872.

https://doi.org/10.22219/jrak.v6i1.5082

Suryonugroho, B. (2016). Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajemen dan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating. The Economist, 54–68.

https://en.wikipedia.org/wiki/Corporate_social_responsibility

Tarigan, Henni Kristiana. 2008. Perbedaan Kualitas Pengungkapan Akuntansi Lingkungan Hidup dalam Laporan Tahunan pada Perusahaan Besar di Indonesia. Skripsi.

Universitas Lampung

v. M. buyanov. (2020). CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, CONCENTRATED OWNERSHIP STRUCTURES, AND EARNINGS QUALITY IN INDONESIAN COMPANIES. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 4(3), 310–321.

Wijaya, G. E., Wahyuni, M. A., & Yuniarta, G. A. (2017). Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Manajerial terhadap Praktek Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013-2015.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Undiksha, 8(2), 1–12.

Williams, S. Mitchell dan Carol-Anne Ho Wern Pei. 1999. Corporate social disclosures by listed companies on their web sites: an international comparison, The International Journal of Accounting 34 (3) : 389- 419

Zaki, M. P. (2020). Peran Akuntansi PertanggungJawaban Sosial Perusahaan Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan Dalam Perspektif Islam. 2017(1), 1–9.

Referensi

Dokumen terkait

Ukuran suatu perusahaan tidak dapat dijadikan sebagai tolak ukur pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh perusahaan, dikarenakan perusahaan memiliki kewajiban

Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Kesehatan Bank Terhadap Nilai Perusahaan Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Oleh: Labdhawara