• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SENGON SOLOMON (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) - Repository Universitas Panca Marga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SENGON SOLOMON (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) - Repository Universitas Panca Marga"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sengon yang mempunyai nama latin (Paraserianthes Falcataria L.

Nielsen) merupakan tanaman tahunan yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, karena hampir semua bagian tanaman sengon dapat dijual, mulai dari daun, buah, pohon dan akar serta merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dikembangkan dalam pembangunan Hutan Tanaman Industri maupun Hutan Rakyat di Indonesia. Di Indonesia sengon memiliki beberapa nama lokal antara lain: jeungjing (Sunda), sengon laut (Jawa), sika (Maluku), tedehu pute (Sulawesi), bae, wahogon (Irian Jaya) (Soerianegara dan Lemmens 1993 dalam Hidayat, 2002). Jenis ini merupakan jenis tanaman yang cepat tumbuh dan paling banyak dibudidayakan dengan pola agroforestry oleh masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa. Jenis ini dipilih karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain: masa masak tebang relatif pendek (5-7 tahun), pengelolaan relatif mudah, persyaratan tempat tumbuh tidak rumit, kayunya serbaguna, membantu menyuburkan tanah dan memperbaiki kualitas lahan dan dapat memberikan kegunaan serta keuntungan yang tinggi, misalnya untuk produksi kayu pertukangan, bahan bangunan ringan di bawah atap, bahan baku pulp dan kertas, peti kemas, papan partikel dan daunnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak (Soerianegara dan Lemmens 1993 dalam Hidayat, 2002).

Sengon mulai banyak dikembangkan sebagai hutan rakyat karena bisa tumbuh pada kondisi iklim yang luas, tidak menuntut persyaratan tempat tumbuh yang

(2)

2

tinggi (Syahri dan T. Hayati 1991 dalam Hadiyan Yayan, 2010). Menurut Siregar dkk. (2008) prospek penanaman sengon cukup baik, hal ini disebabkan karena kebutuhan kayu sengon mencapai 500.000 m3 per tahun. Dengan adanya permintaan kayu yang tinggi ini maka permintaan benih sengon juga semakin meningkat karena berkembang luasnya penanaman jenis ini untuk hutan tanaman industri dan hutan rakyat.

Budidaya sengon unggul (Paraserianthes falcataria) untuk pengembangan hutan rakyat. Hingga saat ini untuk mengembangkan hutan tanaman industri sengon, sebagian besar masih menggunakan benih yang tidak diketaui asal usulnya, sehingga berakibat pada rendahnya produktivitas kayu yang dihasilkan. Secara umum benih yang digunakan adalah benih ras lahan Jawa, yang dibawa oleh Teysmann dan di tanam di kebun raya Bogor pada tahun 1871 (Achmad dkk., 2004). Menurut hasil analisis isozym jenis sengon yang berkembang di Jawa mempunyai variasi genetik (genetic base) yang sangat sempit, sehingga pengembangan jenis ini dengan memperluas basis genetik perlu dilakukan. Selain untuk meningkatkan produktivitas juga untuk meningkatakan ketahanan terhadap penyakit (Seido dan Widyadmoko, 1993).

Pupuk kandang merupakan hasil samping yang cukup penting, terdiri dari kotoran padat dan cair dari hewan ternak yang bercampur sisa makanan, yang bisa menambah unsur hara dalam tanah (Sarief, 1989). Pemberian pupuk kandang pada tanaman selain dapat menambah tersedianya unsur hara, juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Beberapa sifat fisik tanah yang bisa dipengaruhi pupuk kandang diantaranya kemantapan agregat, bobot volume,

(3)

3

total ruang pori, plastisitas dan daya pegang air (Soepardi, 1983). Pemakaian pupuk kandang perlu dipertimbangkan, karena pupuk kandang dapat mempengaruhi berkembangnya gulma lebih cepat pada lahan yang diusahakan.

Gulma yang dibiarkan tumbuh pada tanaman dapat menurunkan hasil 20 % sampai 80 % (Moenandir dkk, 1993 dalam Mayadewi, 2007). Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menekan hal tersebut yaitu dengan menggunakan jenis pupuk kandang yang tepat.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah lama perendaman berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit tanaman sengon solomon (Paraserianthes falcataria (L) Nilsen) ?

2. Apakah macam pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit tanaman sengon solomon (Paraserianthes falcataria (L) Nilsen)

3. Apakah terjadi interaksi antara lama perendaman dan macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan bibit tanaman sengon solomon (Paraserianthes falcataria (L) Nilsen) ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap pertumbuhan bibit tanaman sengon solomon (Paraserianthes falcataria (L) Nilsen) 2. Untuk mengetahui macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan bibit

tanaman sengon solomon (Paraserianthes falcataria (L) Nilsen)

(4)

4

3. Untuk mengetahui apakah terjadi interaksi antara lama perendaman dan perlakuan macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan bibit tanaman sengon solomon (Paraserianthes falcataria (L) Nilsen).

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti dan pembaca, diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan baru tentang pengaruh lama perendaman dan macam pupuk kandang pada pertumbuhan bibit tanaman sengon solomon (Paraserianthes falcataria (L) Nilsen)

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan landasan penelitian- penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

perlakuan yang ada, pemberian konsentrasi gandasil-D 2 (K2M2) dengan komposisi media tumbuh tanah + pasir + pupuk kandang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bibit

Pertumbuhan tinggi, diameter batang dan jumlah anak daun pada bibit sengon (Paraserianthes falcataria) yang lebih baik terdapat pada perlakuan G (NPK+10 gr kompos dengan EM4)

media pertumbuhan bibit sengon dan untuk menentukan dosis optimum pupuk K?K.. (15-15-15) yang diharapkan dapat lebih memacu

Komposis i Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon ( Paraserianthes falcataria L. Dibimbing oleh YADI SETIADI. falcataria ) merupakan jenis pohon yang bernilai ekonomi

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan bibit sengon (Paraserianthes falcataria), akasia (Acacia mangium) dan suren (Toona

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan bibit sengon (Paraserianthes falcataria), akasia (Acacia mangium) dan suren (Toona

Pengelolaan Penyakit di Pembibitan Sengon Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen. Dibimbing oleh SURYO WIYONO. Pengelolaan penyakit merupakan aspek penting dalam

Tabel 3 menunjukkan bahwa potensi tumbuh maksimum benih sengon pada perlakuan lama perendaman memiliki kemampuan yang berbeda dalam meningkatkan potensi tumbuh