• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)PENGARUH PERPUTARAN KOMPONEN MODAL KERJA SECARA PARSIAL TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)PENGARUH PERPUTARAN KOMPONEN MODAL KERJA SECARA PARSIAL TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERPUTARAN KOMPONEN MODAL KERJA SECARA PARSIAL TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. TELKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk

APRIJAL

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar [email protected]

ABSTRACT

Working capital is part of the company's assets that smoothly rotates to generate profits. In general, working capital on cash receivables and inventories, with the development of technology, mobile phone users cause the use of telecommunications services to increase and this is an opportunity for PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk in increasing its profit. Of the three elements of working capital, which of the turnover affects the increase and decrease in profitability when measured by ROA. To find out this problem, the ratio analysis used and multiple linear regression analysis. Based on the results of the analysis, cash turnover has no significant positive effect, turnover has a significant positive effect and inventory turnover has no effect on profitability (ROA)

Keywords: cash turnover, receivable turnover, inventory turnover, return on asset

PENDAHULUAN

Dengan berkembangnya teknologi pada era ini semua orang sudah menggunakan handpone baik kalangan orang tua ataupun anak- anak yang masih sekolah dengan berkembangnya aplikasi dan fitur-fitur handpone tersebut maka fungsi dari handpone bukan hanya untuk menelpon saja tetapi juga digunakan untuk mengakses informasi dan mempermudah kehidupan manusia, seperti pembelian barang- barang secara online, membayar listrik, dan transportasi barang-barang menjadi cepat dan muda, semua kebutuhan dapat dipenuhi dengan online dihandpone. Karena banyaknya handphone impor dengan fitur fitur yang canggih dan murah, maka permintaan handpone jadi meningkat. Meningkatnya pengguna handphone juga berpengaruh terhadap peningkatan jasa telekomunikasi dan ini merupakan peluang bagi PT. Telkom yang merupakan BUMN untuk meningkatkan profit. Untuk memanfaatkan peluang tersebut, yang harus dilakukan manajemen PT. Telkom adalah melakukan ekspansi dengan menambah aset-aset dan memperluas manajemen. Dengan modal yang besar dari sebelumnya memungkinkan

perusahaan akan kesulitan dalam mengelolah modal kerjanya dan berdampak pada penurunan ROA. Manajemen modal kerja adalah pengelolaan aktiva-aktiva lancar untuk meningkatkan profit. Adapun indikator untuk menilai kinerja manajemen modal kerja yang baik adalah dengan menggunakan rasio profitabilitas ROA.

Return on asset (ROA) digunakan untuk kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari asset atau biasa disebut tingkat pengembalian aset. Dimana indikatornya adalah laba bersih dan total asset. Secara umum, modal kerja terdiri dari aktiva lancer, seperti kas, piutang, dan persediaan. Hubungannya dengan ROA adalah laba bersih berasal dari hasil perputaran kas, piutang dan persediaan. Jika perputaran ketiga variabel tersebut lancer, maka akan berpengaruh pada peningkatkan ROA dan jika ketiga variabel tersebut perputarannya lambat maka akan menumpuk di aktiva dan akan mengakibatkan penurunan pada ROA. Jadi, peningkatan dan penurunan ROA tergantung dari perputaran kas, piutang, dan persediaan.

(2)

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Kasmir (2017), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka- angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian, angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.

Perbandingan angka-angka yang ada dalam satu laporan adalah komponen angka- angka dalam neraca. Misalnya, antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar atau antara total aktiva dengan total uang. Kemudian dalam satu perode yang sama berarti dalam satu tahun.

Namun jika membandingkan untuk beberapa periode, maka lebih dari 1 tahun, misalnya 3 tahun ( dengan anggapan 1 periode 1 tahun).

Selanjutnya, contoh perbandingan antar komponen yang ada di laporan keuangan adalah antara komponen yang ada dalam neraca dengan dalam laporan laba rugi. Misalnya, komponen dalam laba rugi yaitu penjualan dengan komponen neraca misalnya total aktiva atau antara laba bersih dengan penjualan. Dalam laporan posisi keuangan, kas merupakan aset yang paling lancar karena hampir pada setiap transaksi perusahaan kas akan selalu terpengaruh.

menurut Munawir (2011:14) “kas adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari parah langganan dan simpanan perusahaan dibank dalam bentuk giro atau permintaan deposit, yaitu simpanan dibank yang dapat diambil kembali setiap saat oleh perusahaan.”

Adapun rumus yang digunakan untuk mencari rasio perputaran kas adalah sebagai berikut:

Menurut Hery (2015:202) istilah piutang adalah sejumlah tagihan yang diterima oleh perusahaan (biasanya berupa kas) dari pihak lain, baik karena penyerahan barang atau saja secara kredit memberikan pinjaman maupun karena kelebihan pembayaran kas kepada pihak lain. Adapun

rumus yang digunakan untuk mencari rasio perputaran kas adalah sebagai berikut:

Menurut Arthur J. Keown dkk (2018:311) persediaan adalah melibatkan kontrol atas aktiva yang digunakan dalam proses produksi atau yang diproduksi untuk dijual dalam perjalanan operasi normal perusahaan.

Menurut Kasmir (2013:196) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam atau investasi. Sedangkan menurut Prihadi (2011:152) profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Return On Assets. Digunakan untuk mengukur tingkat laba terhadap aktiva yang digunakan dalam menghasilkan laba tersebut. Adapun rasio profitabilitas yang sering digunakan adalah ROA(Return on Asset).Return on Asset atau bisa disebut hasil pengembalian aset adalah rasio yang mengukur presentasi kemampuan seluruh aset yang diputar untuk menghasilkan laba bersih dalam satu periode. Semakin tinggi presentasi yang dihasilkan rasio ini maka akan semakin baik bagi perusahaan.

Rumus yang digunakan untuk mengukur hasil dari Return on Asset adalah

Hipotesis

1. Perputaran Kas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

2. Perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

3. Perputaran persediaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap proftiabilitas (ROA)

Perputaran kas : Penjualan bersih Rata-rata kas

Perputaran piutang : Pendapatan Rata-rata piutan

Return on Asset : EAT (Laba Bersih) Total Aset

(3)

Gambar 1. Model Penelitian Sumber : Aprijal (2020) METODE PENELITIAN

Adapun data yang diambil dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. TELKOM periode 2012 sampai dengan 2019 atau disebut bisa data sekunder yang diambil dari ticmi.co.id yang merupakan website Bursa Efek Indonesia. jenis data dalam penelitian ini adalah ada kuantitatif yang berupa angka-angka,sampel dalam penelitian ini adalah 8 tahun terakhir, variabel independen (X1) dalam penelitian ini adalah perputaran kas, (X2) adalah perputaran piutang dan (X3) adalah perputaran persediaan dan variabel dependennya (Y) adalah Return on asset.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menghitung rasio return on asset, perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan dalam Microsoft Excel dan melakukan uji asumsi klasik, hipotesis & regresi linear dalam aplikasi spss 23

HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Hasil analisis rasio perputaran kas, perputaran piutang,perputaran persediaan dan returnon on asset pt. Telkom periode 2012 sampai 2019

Sumber:Bursa efek Indonesia Diolah (2020) Pada tabel 1 diatas dapat dilihat pada tahun 2013 nilai variabel perputaran kas menurun, sedangkan variabel lainnya tetap meningkat, pada tahun 2014 nilai perputaran persediaan mengalami peningkatan sedangkan variabel lainnya mengalami penurunan, pada tahun 2015 perputaran persediaan masih meningkat sedangkan variabel lainnya masih saja mengalami penurunan, pada tahun 2016 perputaran kas masih menurun sedangkan variabel lainnya sudah meningkat, pada tahun 2017 semua variabel independen meningkat sedangkan variabel dependen masih tetap diposisi yang sama, pada tahun 2018 variabel perputaran piutang dan varaibel return on asset mengalami penurunan sedangakan varaibel lainnya tetap saja meningkat dan pada tahun 2019 masih saja variabel perputaran piutang dan return on asset sama-sama mengalami penurunan, untuk mengetahui pengaruhnya secara pasti maka akan dilakukan uji dengan analisis regresi , sebelum melakukan analisis regresi syaratnya adalah dengan melakukan uji asumsi klasik pertama- tama adalah uji normalitas.

Tabel 2 . Hasil uji normalitas

Dalam uji normalitas jika signifikansi pada tabel Kolmogorov smirnov diatas 0,05 maka dapat dinyatakan data terdistribusi dengan normal dan jika sebaliknya maka data tersebut tidak terdistribusi dengan normal. Pada tabel 2 dapatdilihat nilai signifikan perputaran kas 0,200

> dari 0,05, perputaran piutang 0,162 > dari 0,05, perputaran persediaan 0,200 > dari 0,05 dan return on asset ,0,054 > dari 0,05.berdasarkan beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa semua data dalam penellitian ini terdistribusi dengan normal. Dan penelitian dapat dilanjutkan ketahap selanjutnya yaitu uji multikolinearitas

(4)

Tabel 3

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Sumber:Bursa efek Indonesia Diolah (2020)

Dalam uji mulikolinearitas jika nilai tolerancenya lebih besar dari > 0,1 dan nilai tolerancenya lebih kecil dari < 10 maka dapat dinyatakan tidak ada gejala multikolinearitas pada regresi tersebut pada tabel 3 dapat dilihat nilai perputaran kas tolerancenya adalah 0,237 > dari 0,1 dan vifnya adalah 4,288 < 10.nilai perputaran persediaan tolerancenya adalah 915 > 0,1 dan vifnya adalah 1.093 < 10. Nilai perputaran persediaan tolerancenya adalah 0,238 > 0,1 dan vifnya adalah 4,210 < 10. Berdasarkan ketiga pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolineartias dalam regresi ini. Artinya penelitian dapat dilanjutkan ketahap selanjutnya yaitu uji autokorelasi.

Tabel 4

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : Hasil olahan spss 23(2020)

Dalam uji autokorelasi jika nilai asym sig (2 tailed) < 0,05 maka terdapat gejala autokorelasi dan jika sebaliknya maka tidak ada gejala autorkorelasi. Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa niali asym sgi (2 tailed) adalah 0,252 > lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada gejala autokorelasi dalam regresi tersebut. Jadi penelitian dapat dilanjutkan ketahap selanjutnya yaitu uji heteroskedastisitas

Gambar 2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber:Bursa efek Indonesia Diolah (2020) Dalam uji heteroskedastisitas jika titik-titik pada gambar scaterplotnya membentuk suatu pola maka dapat dinyatakan adanya gejala heteroskedastisitas dan jika titik-titiknya menyebar dari sumbu x dan y maka dapat dinyatakan tidak ada gejala heteroskedastisitas.

Pada gambar 1 diatas dapat dilihat titik-titiknya menyebab dan tidak beraturan melewati sumbu x dan y maka dapat disimpulkan tidak ada gejala heteroskdastisitas pada regresi ini. Jadi penelitian dapat dilanjutkan ke uji t.

Tabel 5 Hasil Uji T

Sumber:Bursa efek Indonesia Diolah (2020) Dalam uji t yang perlu dicari adalah nilai t tabel untuk menentukan standar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mecari standarnya adalah dengan mengguankan rumus (a/2 ; n-k-1) jadi (0,05/2 ; 8-3-1) hingga menghasilkan (0,025:4) jadi t tabelnya adalah 2,77645. Jika nilai t-hitung > t tabel dan sig <

(5)

0,05 maka variabel indepen tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.berdasarkan tabel 5 diatas dapat dilihat nilai perputaran kas adalah t hitung 0,363 <

2,77645 dan sig nya adalah 0,735 > 0,05 berdasarkan kedua pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa perputaran kas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas(ROA) yang berarti H1 ditolak. Nilai perputaran piutang adalah t hitung 11,886 > 2,77645 dan sig nya adalah 0,00 < 0,05 berdasarkan kedua pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif dan siginifikan terhadap profitabilitas (ROA) yang berarti H2 diterima. Nilai perputaran persediaan adalah t hitung -1,120 < 2,77645 dan signya adalah 0,325

> 0,05.berdasarkan kedua pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) yang berarti H3 ditolak.

Berdasarkan hasil dari uji hipotesis pada tabel 5 diatas dapat dinyatakan bahwa perputaran kas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas ROA, perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas ROA dan perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas ROA. Dan dapat dinyatakan nilai koefisien regresinya adalah Y = 0,060 + 0,06X1 +0,45X2 + 0,00X3 jadi nilai a atau constannya adalah 0,060 artinya jika tidak terjadi perubahan terhadap variabel perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan (X1,X2,X3) maka profitabilitas PT.

Telkom adalah 0,60. Nilai koefisien regresi pada perputaran kas adalah 0,006 artinya jika variabel perputaran kas meningkat 1% dengan asumsi perputaran piutang dan perputaran persediaan dan konstanta adalah 0 maka profitabilitas (ROA) akan meningkat sebesar 0,006 hal tersebut menunjukan bahwa perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) PT.

Telkom. Nilai koefisien regresi pada perputaran piutang adalah 0,045 artinya jika variabel perputaran piutang meningkat 1% dengan asumsi perputaran kas dan perputaran persediaan dan konstanta adalah 0 maka profitabilitas (ROA) akan meningkat sebesar 0,045 hal tersebut menunjukan bahwa perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) PT. Telkom. Nilai koefisien regresi pada perputaran persediaan adalah 0,00 artinya tidak

ada pengaruh peningkatan atau pun penurunan perputaran persediaan terhadap profitabilitas (ROA) terhadap PT. Telkom.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

variabel perputaran kas (X1) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel Return on Asset (Y) disebabkan pengaruh perputaran kas terhadap variabel (Y) Return on Asset sangat kecil karena perputaran kas berasal dari aktivitas investasi perusahaan seperti hasil dari bunga simpanan atau kenaikan kurs pada mata uang asing.variabel perputaran piutang (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Asset (Y). disebabkan perputaran piutang sangat berpengaruh terhadap Variabel Return on Asset (Y) ini karena profit PT. Telkom berasal dari piutang karena piutang adalah hasil murni dari aktivitas operasional perusahaan.perputaran persediaan (X3) tidak berpengaruh terhadap Return on Asset (Y) disebabkan perputaran persediaanya baik sehingga tidak bepengaruh negatif terhadap Return on Asset

Saran

Perputaran kas PT. Telkom sudah baik karena manajemen perusahaan tersebut melakukan aktivitas investasi sehingga nilai kas perusahaan tidak menganggur dan mengakibatkan penurunan yang parah pada ROA. Jadi manajemen perlu mempertahankan dan meningkatkan kinerja perputaran kasnya

Perputaran Piutang PT. Telkom memburuk disebabkan lambatnya perputaran piutang yang mengakibatkan nilai piutang menumpuk dikolom aktiva dan berpengaruh pada penurunan ROA.

Jadi manajemen perlu memperbaiki kinerja perputaran kasnya dengan cara mempercepat penagihannya agar piutang bisa cair dan aktif berputar lagi untuk meningkatkan laba yang memperbaiki ROA.

Perputaran persediaan PT. Telkom baik, dengan baiknya perputaran persediaan, maka aktivitas operasional yang lainnya juga baik karena persediaan adalah sarana untuk meningkatkan dan menjaga kualitas layanan, jika perputaran persediaan buruk maka akan berpengaruh buruk pada pelayanan yang menyebabkan pelanggan

(6)

berkurang dan tingkat piutang juga menurun yang secara langsung berpengaruh terhadap ROA. Jadi manajemen perlu mempertahankan dan meningkatkan kinerja perputaran persediaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Arfan Ikshan, 2016. Analisis Laporan Keuangan.

Medan: Mandenatena.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arthur J.Keown 2018. Manajemen Keuangan.

PT. INDEKS, Jakarta.

Bursa Efek Indonesia, 2020, Laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk,ticmi.co.id,Jakarta selatan

Djarwanto, 2011. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. BPFE Yogyakarta.

Hery, 2015. Pengantar Ankuntasi.

Jakarta:PT.Grasindo

Harmono, Cetakan Ketujuh, 2018.Manajemen keuangan. PT.Bumi Aksara.

Imam Ghozali, 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23. STIE YPKN Yogyakarta.

Haryono, Jusup 2011. Dasar-Dasar Akuntansi.

STIE YPKN Yogyakarta.

Irham Fahmi, 2017. Analisis Kinerja Keuangan.

Alfabeta Bandung.

, 2016. Analisis Kinerja Keuangan.

Alfabeta Bandung.

Jumingan, Cetakan Ketujuh 2019. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta PT Bumi Aksara.

, Cetakan Keempat 2011. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta PT Bumi Aksara.

Kasmir, Cetakan Kesebelas 2018. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo

Persada, Depok.

, Cetakan Kesembilang 2016.

Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada, Depok.

, Cetakan Kesebelas 2011. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo

Persada, Depok.

, Cetakan Kesatu 2010. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada, Depok.

,2014. Analisis Laporan Keuangan. PT.

Raja Grafindo Persada, Depok.

Mamduh M, Hanafi, 2012.Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta UPP. STIM

YKPN.

Mia Lasmi Wardiah, 2017, Analisis Laporan Keuangan, Pustaka Setia Bandung

Munawir, 2014. Analisis Laporan Keuangan.

Gadjah Mada.

Muhardi, 2013. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.

Priyanto, 2014. SPSS 22 Pengola Data Terpraksi.

Yogyakarta: Andi Offest.

Rudianto, 2012. Pengantar Ankuntasi. Jakarta:

Erlangga.

Setia Mulyawan, 2015. Manajemen Keuangan.

Pustaka Setia Bandung.

Subramanyam, John.J Wild, 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10 Jakarta:

Salempa Empat.

Sugiono, A.,& Untung, E, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta PT.Grasindo.

Sutrisno, 2017. Manajemen Keuangan Teori Konsep Aplikasi Yogyakarta.

Cetakan Kedelapan, 2012. Manajemen Keuangan Teori Konsep Aplikasi Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dependent Variable: Kepuasan Kerja Sumber: Data Diolah dengan SPSS, 2018 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai thitung variabel lingkungan kerja sebesar 1,518 < ttabel

1 the following definition:- "appointed member" means a member of the board appointed by the Governor pursuant to the provisions of this Act:; b by inserting after the definition of