PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Untuk menguji efektivitas penggunaan modal kerja, analis dapat menggunakan perputaran modal kerja. Variabel perputaran modal kerja dan spread hasil dengan tingkat signifikansi tertinggi akan diregresi pada indeks likuiditas perusahaan. Ho : b1,b2,b3 = 0 yang berarti perputaran modal kerja dan spread imbal hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas fraksional pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Ha : b1,b2,b3 ≠ 0 yang berarti perputaran modal kerja dan return dispersion berpengaruh signifikan terhadap likuiditas secara parsial pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perputaran modal kerja dan spread imbal hasil secara simultan berpengaruh signifikan terhadap likuiditas. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS Versi 18.0 dapat disimpulkan bahwa turnover dan return dispersion secara parsial bernilai negatif.
Hal ini menunjukkan bahwa jika tingkat perputaran modal kerja dan tingkat pengembalian meningkat maka tingkat likuiditas dan rasio lancar akan menurun. Korelasi atau hubungan antara perputaran modal kerja dan return spread dengan likuiditas perusahaan mempunyai korelasi yang tinggi.
TINJAUAN PUSTAKA
Modal kerja
- Pengertian Modal Kerja
- Jenis – jenis Modal Kerja
- Fungsi Modal Kerja
- Sumber Modal Kerja
- Perputaran Modal Kerja
Modal kerja permanen adalah modal kerja yang harus tetap berada pada perusahaan untuk menjalankan fungsinya. Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus dimiliki suatu perusahaan untuk menjamin kelangsungan usahanya. Modal kerja normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk melaksanakan suatu area produksi normal.
Modal kerja variabel adalah suatu cara pengoperasian yang besarnya berubah-ubah menurut perubahan keadaan, dan modal kerja ini berbeda-beda antara lain. Mengontrol jumlah modal kerja yang tepat akan memastikan operasi perusahaan yang efisien dan ekonomis. Keuntungan dari penjualan surat berharga tersebut menjadi sumber peningkatan modal kerja.
Perubahan dan perubahan aset menjadi kas atau piutang ini akan menyebabkan peningkatan modal kerja sebesar penjualan. d.Dari uraian di atas dapat ditentukan sumber modal kerja yang akan menambah modal kerja adalah.
Return Spread
Likuiditas
- Pengertian Likuiditas
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Likuiditas
- Cara Meningkatkan Tingkat Likuiditas
- Rasio Likuiditas
Jika dana perusahaan semakin banyak digunakan untuk aktiva tetap, maka dana yang tersisa untuk membiayai kebutuhan jangka pendek akan sedikit sehingga rasio likuiditas menurun. Penurunan ini hanya dapat dicegah dengan meningkatkan dana jangka panjang untuk menutupi kebutuhan aset tetap yang semakin meningkat. Namun hal lain tetap konstan, investasi jangka panjang untuk membiayai tambahan kebutuhan modal kerja sangat diperlukan agar rasio tersebut dapat dipertahankan.
Jika pengendalian yang buruk atas jumlah investasi dalam persediaan dan piutang menyebabkan investasi melebihi jumlah yang dibutuhkan, maka rasio tersebut akan turun tajam lagi, kecuali tersedia lebih banyak dana jangka panjang. Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, Rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi modal kerja yaitu aset lancar dan kewajiban lancar. Semakin besar rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya.
Rasio cepat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset yang paling likuid (cepat). Rasio kas mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan dapat segera ditagih.
Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread
Tinjauan Penelitian Terdahulu,,,,
22 Perputaran modal kerja menunjukkan perbandingan modal kerja terhadap penjualan dan menunjukkan jumlah penjualan yang dapat dicapai suatu perusahaan (jumlah rupee) untuk setiap modal kerja. Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan kelebihan modal kerja, yang mungkin disebabkan oleh rendahnya perputaran persediaan, piutang, atau saldo kas yang berlebihan. Perputaran modal kerja menunjukkan perbandingan modal kerja terhadap penjualan dan menunjukkan jumlah penjualan yang dapat dicapai suatu perusahaan (jumlah rupiah) untuk setiap modal kerja.
Untuk menguji apakah data grafik variabel Perputaran Modal Kerja, Return Spread dan Likuiditas (Current Ratio) berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan menggambar kurva histogram seperti di bawah ini. Dari hasil pengujian terlihat bahwa angka toleransi peredaran modal kerja dan peredaran selisih return > 0,10 masing-masing 0,861 dan VIF < 10 masing-masing 1,161. Nilai konstanta tersebut menunjukkan bahwa jika tidak ada nilai variabel independen yaitu perputaran modal kerja dan diferensial return, maka perubahan nilai likuiditas yang dilihat dari nilai Y akan tetap sebesar 1,983.
Berdasarkan hasil uji F sebelumnya dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yaitu perputaran modal kerja dan return spread berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen likuiditas yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi F (0,000) < 0,05 dan F hitung 12,968 > F tabel 3,225684. Selain bukti di atas, hal ini juga didasarkan pada hasil analisis koefisien korelasi antara variabel independen dan dependen. Koefisien standar perputaran modal kerja sebesar -0,724 dan spread of return sebesar 0,212 yang berarti terdapat korelasi Dan hubungan antara variabel terikat dan bebas adalah hubungan negatif atau berbanding terbalik (lemah). Hal ini sesuai dengan hasil uji statistik yang membandingkan t hitung dengan t tabel -5,074< maka ho diterima dan ha ditolak yang berarti perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas parsial pada sektor barang konsumsi. perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perputaran modal kerja dan return dispersion secara simultan berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan yang ditunjukkan dengan F hitung > F tabel gt dan signifikansi penelitian < 0,05) maka H1 diterima. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang disajikan pada bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengaruh perputaran modal kerja dan return dispersi terhadap likuiditas perusahaan baik secara parsial maupun simultan adalah: 1. Berbeda dengan penelitian hasil Novrida Fransisca S (2009) menyimpulkan bahwa secara parsial perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap likuiditas; hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar gt; T.
Penelitian sebaiknya dilakukan pada sampel yang lebih besar dengan karakteristik yang lebih beragam untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja dan spread hasil terhadap likuiditas perusahaan bila diterapkan pada perusahaan yang berbeda. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Investasi Aktiva Tetap dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Go Public di Indonesia, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
- Kerangka Konseptual
- Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Sumber Data
- Populasi dan Sampel Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Identifikasi Variabel Penelitian
- Variabel Dependen
- Definisi Operasional Variabel Penelitian
- Metode Analisis Data
- Pengajuan Asumsi Klasik
- Pengujian Hipotesis
- Koefisien Determinasi
- Jadwal Penelitian
Return spread = imbal hasil atas aset yang dihasilkan perusahaan (ROA) - imbal hasil atas aset bebas risiko (suku bunga SBI). Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan t hitung dengan t tabel 1,483<2,016692 yang berarti bahwa spread imbal hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas fraksional pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan t hitung dengan t tabel 1,483<2,016692 yang berarti bahwa spread imbal hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas fraksional pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2009) menyimpulkan bahwa secara parsial return spread tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas, hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Data Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, setelah pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling diperoleh 26 perusahaan. Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean (rata-rata), dan nilai simpangan baku variabel bebas dan variabel terikat.
Pengujian Asumsi Klasik
- Uji Normalitas…
- Uji Autokorelasi
- Uji Multikolinaritas
- Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil plot kurva histogram diatas terlihat bentuk kurvanya cenderung ke kiri, hal ini menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Terlihat titik-titik tersebar menjauhi garis diagonal yang menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Menurut Ghozal, untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas pada model regresi dapat dilihat dari: . 1) nilai toleransi dan kebalikannya, 2) Variance Inflation Factor (VIF). Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan perputaran return spread sebesar 1 satuan, maka likuiditas akan mengalami penurunan sebesar 0,133 satuan atau 13,3% dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai persentase koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,420 atau 42%. Hasil penelitian ini juga sama dengan hasil penelitian Hendra Pandapotan Sinaga (2011), hal ini dimungkinkan. Hasil penelitian ini juga sama dengan hasil penelitian Hendra Pandapotan Sinaga (2011), hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 0,959 > t tabel 0,053 maka dapat disimpulkan H1 ditolak.
Sebaiknya kita melihat faktor-faktor lain yang mempunyai dampak lebih besar terhadap likuiditas untuk menentukan faktor mana yang paling besar pengaruhnya terhadap upaya peningkatan likuiditas.
Pengujian Hipotesis
- Metode Regresi Linear Berganda
- Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)
- Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Jika nilai R-squared mendekati satu, maka variabel independen memberikan seluruh informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R-squared maka semakin terbatas kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Namun untuk regresi berganda sebaiknya menggunakan adjusted R-squared atau tertulis adjusted R-squared karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini.
Angka tersebut menunjukkan bahwa variasi kedua variabel independen (perputaran modal kerja dan return dispersion) hanya mampu menjelaskan variasi variabel dependen (likuiditas) sebesar 42%, dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. model.
Pembahasan Hasil Penelitian
Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah populasi sebanyak 37 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 26 perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Keterbatasan Penelitian
Saran