Padahal informasi akuntansi keuangan mempunyai peranan penting dalam mencapai kesuksesan bisnis, termasuk bagi usaha kecil, Megginson, dkk (2000). Selain itu, dalam hubungan antara usaha kecil dengan pemerintah dan kreditur (bank), juga diperlukan penyediaan informasi akuntansi. Dalam praktiknya, sering dijumpai usaha kecil sering mengalami kegagalan dalam mengajukan kredit ke perbankan karena kurangnya informasi akuntansi.
Di Indonesia, pencatatan informasi akuntansi yang benar sebenarnya merupakan suatu kewajiban bagi usaha kecil; hal ini tersirat dalam UU Usaha Kecil No. Kurangnya penerapan dan penggunaan informasi akuntansi dalam pengelolaan sebagian besar usaha kecil ditentukan oleh persepsi pemilik usaha kecil terhadap informasi akuntansi. Oleh karena itu, mampu mendorong pemilik usaha kecil untuk mengatur dan menggunakan informasi akuntansi tergantung pada persepsi pemilik usaha kecil yang dipengaruhi oleh faktor pembelajaran, motivasi dan kepribadian.
Adakah pengaruh positif antara proses pembelajaran, motivasi dan kepribadian terhadap persepsi pengusaha kecil terhadap informasi akuntansi keuangan. Dalam penelitian ini pemanfaatan informasi akuntansi diukur berdasarkan pengalaman pengusaha kecil dalam menggunakan informasi akuntansi. Persepsi pengusaha kecil terhadap informasi akuntansi juga ditentukan oleh pengalaman mereka. dalam organisasi dan penggunaan informasi akuntansi.
Pengaruh proses pembelajaran, motivasi dan kepribadian terhadap persepsi informasi akuntansi pada UKM di Kota Medan.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dipilih pengusaha kecil yang telah memiliki laporan keuangan untuk dijadikan sampel penelitian. Keberhasilan usaha kecil dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang ekonomi dan sudut pandang sosial. Dari segi keuangan, keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari bertambahnya aset perusahaan di luar pinjaman, misalnya: peningkatan laba, penambahan ekuitas dan angka-angka penting lainnya.
Sedangkan dari segi sosial, keberhasilan perusahaan dilihat dari kelangsungan hidup perusahaan dalam kaitannya dengan kehadiran karyawan perusahaan dan pelayanan pelanggan. Menurut Heckert, bahasa tersebut diterjemahkan oleh Gunawan Hutahuruk. 1995:84) ukuran profitabilitas dan ukuran pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan. Dalam penelitian ini penulis memilih untuk mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan pertumbuhan ekonomi sebagai ukuran, dengan mempertimbangkan.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pengusaha kecil cenderung enggan melakukan pencatatan akuntansi dengan baik. Pemahaman informasi akuntansi tergantung pada persepsi masing-masing manajer terhadap informasi akuntansi yang diterimanya. Penelitian yang dilakukan oleh Ibu Mikail (1998) memberikan bukti bahwa faktor pembentuk persepsi yaitu tingkat pengalaman dan pendidikan mempunyai pengaruh terhadap informasi akuntansi, dan informasi akuntansi juga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan bisnis.
Lebih lanjut Muniarti (2002) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah dapat ditingkatkan dengan lebih memperhatikan faktor-faktor seperti skala usaha, tahun pengelolaan perusahaan, umur perusahaan, sektor industri manufaktur, akuntansi. pelatihan yang diikuti oleh manajer/pemilik dan pendidikan manajer/pemilik. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Woro Idha Lestari (2006) menyatakan bahwa faktor-faktor antara lain sikap, kepribadian, motivasi, minat, pengalaman dan harapan mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan atau parsial terhadap persepsi manajer terhadap informasi akuntansi keuangan. Penelitian Margani Pinasti (2007) dengan menggunakan metode eksperimen menemukan bahwa penerapan dan penggunaan informasi akuntansi terbukti secara empiris memberikan dampak terhadap persepsi pengusaha kecil terhadap informasi akuntansi.
Pengaruh persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi terhadap keberhasilan perusahaan
Hipotesis
- Jenis Kelamin Responden
H1 : Terdapat pengaruh antara proses pembelajaran, motivasi dan kepribadian terhadap persepsi pengusaha kecil terhadap informasi akuntansi keuangan. Usia responden tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada usia produktif, hal ini akan memberikan atribut positif yang dibawa dalam bekerja yaitu pengalaman berbisnis, pertimbangan dalam pengambilan keputusan, etos kerja yang kuat, komitmen terhadap kualitas dan rendahnya tingkat usaha. pengunduran diri.. Responden berdasarkan gender digambarkan mampu membedakan karakteristik dan kemampuan antara laki-laki dan perempuan, misalnya perempuan dianggap lebih ekspresif, lebih emosional, kurang logis, kurang berorientasi dan lebih partisipatif dibandingkan laki-laki.
Di sisi lain, laki-laki dianggap kurang hangat dan kurang sensitif secara interpersonal, kurang ekspresif, lebih otokratis, dan sebagainya. Meskipun terdapat perbedaan pandangan antara laki-laki dan perempuan, namun tidak ada perbedaan dalam pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan pada bidang tertentu. Berdasarkan data pada Tabel 5.2 di atas terlihat bahwa sebagian besar responden penelitian (53,3%) adalah perempuan sedangkan sisanya (46,7%) responden adalah laki-laki.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pemilik UKM adalah perempuan yang memiliki ekspresi dan partisipasi yang lebih baik dibandingkan laki-laki sehingga usahanya akan lebih berkembang. Berdasarkan data pada Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden (41,7%) berpendidikan SMA, sedangkan 23,3% berpendidikan diploma, kemudian 21,7% berpendidikan sarjana, dan 13,3% berpendidikan SMP. sekolah menengah atas. pendidikan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pemilik UKM masih mempunyai pendidikan yang rendah, rendahnya tingkat pendidikan tersebut disebabkan karena sebagian besar pemilik UKM langsung memulai usahanya setelah lulus SMA sehingga tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa Motivasi, Kepribadian, Persepsi Informasi Akuntansi dan Kesuksesan Usaha berada di atas nilai rata-rata dengan nilai masing-masing yaitu: Proses Pembelajaran dengan nilai 2,137, Motivasi dengan nilai 3,723, Kepribadian dengan nilai 3,295, Persepsi informasi akuntansi dengan skor 4,085, dan Keberhasilan usaha dengan skor 3,816. Jadi dapat disimpulkan keberhasilan UKM di Kota Medan sekaligus baik karena berada di atas nilai rata-rata. Secara parsial persepsi terbaik adalah informasi akuntansi dengan nilai mean sebesar 4,085, sedangkan nilai mean terendah adalah proses pembelajaran dengan nilai 2,137.
Hasil analisis regresi pengaruh persepsi informasi akuntansi terhadap keberhasilan bisnis pada UKM di Medan. Dari persamaan regresi linier terlihat konstanta sebesar 9,394 yang berarti dengan asumsi variabel persepsi informasi akuntansi sama dengan nol maka keberhasilan bisnis sebesar 9,394. Sedangkan koefisien persepsi terhadap informasi akuntansi sebesar 0,042 yang berarti jika persepsi informasi akuntansi meningkat sebesar persentase maka kinerja bisnis juga meningkat sebesar 0,042.
Pengaruh Proses Belajar, Motivasi, dan Kepribadian Terhadap Persepsi Atas Informasi Akuntansi Pada UKM Di Kota Medan
Saran
Bagi Pemerintah, mengenai pelatihan atau bimbingan bagi usaha kecil yang ada saat ini, banyak perusahaan yang tidak menerimanya, hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya inisiatif dari pengelola yang menganggap hal tersebut tidak perlu dan sebaliknya, peran pemerintah dalam hal ini. Hal ini perlu dipertimbangkan kembali dari segi politik, hal ini dikarenakan keberhasilan perekonomian suatu negara tidak jauh dari peran serta para pelaku usaha, oleh karena itu peran serta pemerintah untuk selalu memberikan bimbingan dan pelatihan kepada para pengusaha kecil tidak hanya di lapangan saja. akuntansi, tetapi di bidang lain. Pengusaha kecil diharapkan terus meningkatkan proses pembelajaran dengan selalu mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilannya guna mencapai keberhasilan usaha. Bagi peneliti selanjutnya diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan besarnya pengaruh proses pembelajaran, motivasi dan kepribadian terhadap persepsi pengusaha kecil tentang informasi akuntansi adalah sebesar 35,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Heru Sutojo, dkk, 1994, Profil Usaha Kecil di Indonesia dalam Profil Usaha Kecil dan Kebijakan Perkreditan Bank di Indonesia, Jakarta: FE-UI Management Institute Heckert, J.B. 1995, Pengendalian: Tugas Akuntan Manajemen, Diterjemahkan oleh Gunawan. Pusat Penelitian Usaha Kecil Indonesia, 2003, Usaha Kecil Indonesia: Tinjauan 2002 dan Outlook 2003: LP3E- Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Jakarta. Dewan Standar Akuntansi Internasional, 2004, Makalah Diskusi: Pandangan Awal tentang Standar Akuntansi untuk Entitas Kecil dan Menengah, IASB, London, Inggris.
Kiryanto, Dedi Rusdi dan Sutapa, 2000, Pengaruh persepsi manajer terhadap informasi akuntansi keuangan terhadap keberhasilan usaha kecil, Simposium Akuntansi Nasional (SNA) ke-3, Universitas Indonesia, Jakarta.