• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Metode Latihan Massed Practice dan Distributed Practice Terhadap Ketepatan Backhand Short Service dan Forehand Short Service Dalam Permainan Bulutangkis Peserta Sekolah Bulutangkis Victory Yogyakarta

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Metode Latihan Massed Practice dan Distributed Practice Terhadap Ketepatan Backhand Short Service dan Forehand Short Service Dalam Permainan Bulutangkis Peserta Sekolah Bulutangkis Victory Yogyakarta"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

SAYEFUDDIN: Pengaruh metode latihan massal dan metode latihan terdistribusi terhadap ketepatan servis pendek backhand dan servis pendek forehand dalam permainan bulu tangkis peserta Sekolah Bulu Tangkis Victory Yogyakarta. Pengaruh Metode Latihan Mass Practice dan Distributed Practice Terhadap Ketepatan Servis Pendek Backhand dan Servis Forehand Pendek Dalam Permainan Bulu Tangkis Di Sekolah Bulu Tangkis Victory Yogyakarta.

IDENTIFIKASI MASALAH

PEMBATASAN PENELITIAN

PERUMSAN MASALAH

Hakikat Bulutangkis

Seperti yang dikemukakan oleh Komari (2018:69) bahwa: “Servis pendek backhand adalah pukulan servis dengan punggung tangan. Servis forehand pendek, yaitu dorongan yang dilakukan dengan telapak tangan ke depan dan memiliki bidang gerak yang lebih luas. .

Gambar 2.1   Net Bulutangkis   Sumber, Dokumentasi pribadi
Gambar 2.1 Net Bulutangkis Sumber, Dokumentasi pribadi

Prinsip-Prinsip Latihan

Latihan ketepatan sasaran termasuk dalam susunan program latihan yang akan diberikan kepada peserta sekolah bulutangkis. Meskipun materi disampaikan sesuai dengan metode permainan, pelatih dan pembina sekolah bulutangkis harus memperhatikan prinsip-prinsip latihan.

Metode latihan

Dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode latihan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang pelatih atau coach untuk berperan sebagai alat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan atlet yang dilatih.

Metode Latihan Massed Practice

Yuyun et.al (Salamun 2012:28) Metode latihan massal adalah prinsip pemberian materi latihan secara bergiliran, dimana siswa melakukan gerakan secara terus menerus tanpa jeda antar gerakan. Suhendro menyatakan, “Dalam metode mass practice, setiap atlet diberikan arahan untuk berlatih terus menerus selama waktu latihan.

Penerapan metode latihan terdistribusi dalam service kartu bulu tangkis adalah peserta melakukan servis dengan maksimal 20 shuttlecock dalam 1 set latihan, dimana pada saat melakukan servis 10 shuttlecock, peserta mendapatkan waktu istirahat selama 60 detik dan selanjutnya melakukan servis 10 shuttlecock setelah istirahat.

Perbedaan Metode Massed Practice dan Distributed Practice Tabel 2.1

Ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain metode latihan massal dan metode latihan terdistribusi. Metode latihan massal adalah metode latihan tanpa ada waktu istirahat seperti yang dikemukakan oleh Suhendro bahwa, “Latihan massal adalah prinsip pergantian latihan yang terkendali dimana atlet melakukan gerakan secara terus menerus tanpa mengganggu istirahat”. Adapun implikasinya, praktik masif. Metode latihan Mass Practice dan Distributed Practice memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akurasi servis pendek dalam permainan bulutangkis peserta Victory Badminton School Yogyakarta.

Metode latihan massal dan metode latihan terdistribusi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan servis pendek advance dalam permainan bulu tangkis peserta Sekolah Bulu Tangkis Victory Yogyakarta. Metode latihan massal memiliki pengaruh yang lebih signifikan daripada latihan terdistribusi terhadap ketepatan servis short backhand dalam permainan bulu tangkis peserta sekolah bulu tangkis juara yogyakarta. Metode latihan massal memiliki pengaruh yang lebih signifikan daripada praktik terdistribusi terhadap ketepatan servis short advance.

Dimana dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui metode latihan massed practice dan distributed practice mana yang lebih berpengaruh terhadap ketepatan pukulan backhand short serve dan forehand short serve pada permainan bulu tangkis kemenangan sekolah bulu tangkis yogyakarta. X : Handling, Backhand Short Service dan Forehand Short Service dengan metode Massed Practice dan Distributed Practice.

Waktu Penelitian

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi

Sampel adalah kumpulan data yang memiliki ruang lingkup lebih kecil dan diambil dari populasi dalam suatu kelompok dan digunakan sebagai data atau objek yang diperlakukan dalam suatu penelitian. Lutan (2007:80) menjelaskan bahwa : “Sampel adalah kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data/informasi diperoleh, dalam penelitian sampel lebih kecil dari populasi”. Mengenai besar sampel menurut Fraenel dan Wallen dalam Ali (2012:62) bahwa: “Jumlah sampel untuk penelitian eksperimen minimal 30 subjek atau 15 subjek dengan kontrol yang sangat ketat.”

Maka sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu peserta Sekolah Bulutangkis Victory Yogyakarta dengan jumlah 20 orang kelas pemula berusia 13-15 tahun, 18 laki-laki dan 2 perempuan.

VARIABEL PENELITIAN

Deskripsi Data Backhand dan Forehand Short Service

Berikut adalah ringkasan hasil perhitungan untuk masing-masing variabel yang tertera pada tabel di bawah ini. Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk pretest kelompok latihan massal dengan sampel 10 diambil total 238, rata-rata 23,8, dan untuk posttest kelompok latihan massal dengan sampel 10, total 279 diambil, rata-rata adalah 27,9. Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk pretest kelompok praktik terdistribusi dengan sampel 10 diambil sebanyak 239, rata-rata 23,9, dan untuk posttest dengan sampel 10. 268 diambil, rata-rata adalah 26,8.

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk pre test kelompok latihan massal dengan sampel 10 diperoleh total 237, mean 23,7 dan untuk post test kelompok latihan massal dengan sampel 10, diperoleh total 273, rata-rata 27,3. Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk pre-test kelompok praktik yang disebar dengan sampel 10 diperoleh sebanyak 235, rata-rata 23,5, dan untuk post-test dengan sampel 10 pada total, kami memperoleh 264, rata-rata adalah 26,4. Dari tabel diatas uji awal dengan taraf signifikan α = 0,05 dan dk n-1 menunjukkan skor peserta dengan Fhitung = 1,39 dan Ftabel = 3,18 karena F (1,39) < F (3,18), maka hipotesis diterima , sehingga data memiliki distribusi yang homogen.

Dari tabel diatas uji awal dengan taraf signifikan α = 0,05 dan dk n-1 menunjukkan penilaian partisipan dengan Fhitung = 1,13 dan Ftabel = 3,18 karena Fhitung (1,13) < Ftabel (3,18) maka hipotesis diterima , sehingga data memiliki distribusi yang homogen. Uji akhir dengan taraf signifikan α = 0,05 dan dk n-1, terlihat penilaian peserta dengan Fhitung = 1,10 dan Ftabel = 3,18 karena F(1,10) < F(3,18 ) maka hipotesis diterima, sehingga data ini memiliki distribusi yang homogen.

Backhand Short Service

Hasil analisis kesamaan dua rata-rata (paired score) merupakan hasil servis backhand dengan menggunakan metode mass training dan distributed training. Dari hasil pengujian data pada tabel 4.12 diperoleh t-score metode latihan massal (15,18) lebih besar dari t-tabel (2,26), sedangkan hasil metode latihan terdistribusi (12,60) lebih besar dari t-tabel -tabel ( 2,26). Dalam hal ini kedua metode pelatihan tersebut > t-tabel yang berarti t-score berada pada area penerimaan Ho, sehingga akhirnya Ho ditolak sehingga metode pelatihan pelatihan massal dan metode pelatihan distribusi memiliki sebuah efek .

Forehand Short Service

Hasil Uji Dua Mean (Two-Sided Test) antara metode latihan massa dan metode latihan terdistribusi pada akurasi forehand. 2𝑎 (terletak di ruang tunggu) artinya tidak ada pengaruh antara metode latihan massal dan metode latihan terdistribusi terhadap akurasi servis pendek dalam permainan bulutangkis peserta Victory Badminton School Yogyakarta. 2𝑎 (di luar ruang tunggu) artinya ada pengaruh yang signifikan antara latihan massal dan metode latihan terdistribusi terhadap ketepatan servis short forehand dalam permainan bulutangkis peserta Victory Badminton School Yogyakarta.

2𝑎= 2.10 dan thitung = 2.84 sehingga nilai thitung berada pada range penolakan, artinya Hi ditolak dan kesimpulannya ada pengaruh antara metode latihan massed practice dan metode latihan terdistribusi terhadap akurasi hasil Servis pendek forehand dalam permainan bulu tangkis sekolah peserta bulu tangkis yogyakarta. Hasil analisis kesesuaian dua cara (paired score) untuk hasil servis short forehand dengan metode massed practice dan distributed. Hasil pengujian data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa t hitung metode latihan massal (13,84) lebih besar dari t tabel (2,26), sedangkan hasil metode latihan terdistribusi (12,60) lebih besar dari t tabel. -tabel ( 2.26).

PEMBAHASAN

Sementara itu, Metode Latihan Interval Suhendra menyatakan bahwa “Latihan interval merupakan prinsip pengendalian gerakan dalam latihan dimana waktu latihan diselingi dengan waktu istirahat”. Perbedaan pengaruh metode latihan massal dan metode latihan terdistribusi terhadap akurasi servis pendek backhand dan forehand pada permainan bulu tangkis. Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh metode latihan massa dan metode latihan terdistribusi terhadap ketepatan servis dalam permainan bulutangkis peserta Sekolah Bulu Tangkis Victory Yogyakarta.

Kelompok peserta yang mendapat perlakuan dengan metode latihan massal memiliki peningkatan akurasi kartu yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat perlakuan dengan metode latihan praktek tersebar. Metode latihan masal lebih baik pengaruhnya dalam meningkatkan ketepatan servis pendek dalam permainan bulu tangkis, karena metode latihan masal memerlukan pengulangan gerakan yang terus menerus. Artinya keterampilan yang dilakukan secara terus menerus akan tersimpan dalam ingatan lebih lama, sehingga siswa akan memiliki konsep gerakan servis yang konsisten.

Sedangkan metode latihan interval adalah latihan keterampilan yang diselingi dengan istirahat di antara latihan. Dalam hal pemrosesan informasi dan sistem memori, metode layanan singkat praktik terdistribusi melibatkan sistem memori jangka pendek atau short term memory.

KETERBATASAN PENELITIAN

RANCANGAN PERLAKUAN (BACKHAND SHORT SERVICE)

8 6-FEB-23 ➢ Latihan servis pendek backhand yang melibatkan target berjejer menggunakan net dimana peserta berusaha melakukan servis melewati net dan memukul target berjejer menggunakan kapur. Melatih servis melewati net dan mencoba memasukkan bola ke kotak 9 8-FEB-23 ➢ Melatih servis pendek dengan punggung, resp. Melatih servis melewati net dan mencoba memasukkan bola ke lapangan 10 10-FEB-23 ➢ Latihan servis singkat dengan punggung, mengenai.

Latihan servis melintasi jaring dan mencoba mengikat tali ke dalam kotak 11 11-FEB-23 ➢ Latihan servis menggunakan tali bersih di atas. 12 13-FEB-23 ➢ Servis bor menggunakan tali bersih di atas jaring, (usahakan menyekop di atas jaring dan masuk ke lapangan. 13 15-FEB-23 ➢ Servis bor menggunakan tali bersih di atas jaring, (coba menyekop melewati net dan mengelilingi target, yang ditandai dengan garis yang ditetapkan.

14 17-FEB-23 ➢ Latihan servis menggunakan garis biasa melewati net, (usahakan shuttlecock melewati net dan mengenai sasaran yang ditandai dengan garis. 15 18-FEB-23 ➢ Latihan servis menggunakan garis bersih di atas jaring, buat celah kecil antara tali bersih dan jaring, (usahakan tulang kapal melewati jaring dan pukul target yang ditandai dengan garis yang ditandai.

RANCANGAN PERLAKUAN (FOREHAND SHORT SERVICE)

Praktek servis dalam kaitannya dengan gawang ditandai dengan garis di dinding diukur setinggi net. 8 6-FEB-23 ➢ Latihan Servis Singkat Forehand, melibatkan target yang ditandai dengan garis, menggunakan net, di mana peserta berusaha melakukan servis melewati net dan memukul target yang ditandai dengan garis kapur. 9 8-FEB-23 ➢ Forehand Short Service Training, melibatkan target yang ditandai dengan garis, menggunakan net, dimana peserta berusaha melakukan servis melewati net dan memukul target yang ditandai dengan garis menggunakan kapur.

16 20-FEB-23 Group A Short Service Final Test Metode Massed Practice Group B Distributed Practice Method.

Artinya ada perbedaan metode latihan massal dan metode latihan terdistribusi terhadap ketepatan pukulan servis pendek forehand dalam permainan kemenangan pertandingan sekolah bulu tangkis.

DAFTAR NILAI DISTRIBUSI F

UNTUK UJI T

Gambar

Gambar 2.1   Net Bulutangkis   Sumber, Dokumentasi pribadi
Gambar 2.2  Shuttlecock  Sumber : Firoz (432)
Gambar 2.3   Raket Bulutangkis  Sumber : Blomstrand (2017:3)
Gambar 2.4   Lapangan Bulutangkis  Sumber, Shishido(2017:114)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Maha Suci Allah SWT Tuhan semesta alam dengan segala keagungan dan kemulian-Nya yang telah memberikan penulis

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya, nikmat kesehatan, serta pemahaman dan kehadirat Allah Subhanhu Wata’ala atas