• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL "

Copied!
55
0
0

Teks penuh

3 Apakah terdapat hubungan antara profesionalisme guru dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar PAI? Oleh karena itu, guru harus mempunyai perilaku dan kompetensi yang baik dan memadai untuk mengembangkan peserta didik secara utuh. Guru yang termasuk dalam kelompok elit di lingkungan sekolah – yaitu kelompok yang mempunyai kekuasaan menentukan materi pelajaran dan memberdayakan siswa di kelas – hendaknya dibekali dengan ketegasan, kekuatan karakter, visi sosial dan tanggung jawab moral untuk berkomitmen terhadap masa depan. untuk mendidik pemikiran dan menciptakan kebijakan perilaku di kalangan siswa.siswa.28.

Dalam upaya mencapai hasil belajar yang maksimal, metode pembelajaran yang dipilih menekankan pada kreativitas dan imajinasi siswa. Misalnya; Jika seorang siswa dewasa dihukum dengan berdiri dan mencubit telinganya sendiri serta mengangkat salah satu kakinya, maka ia tidak akan lagi menghormati guru/pengawas dan mungkin juga materinya. Siswa seperti ini secara alamiah terutama fokus dalam menghadapi permasalahan kehidupannya yang kacau balau.

Jika pengawas/guru menegur tanpa pengertian, maka siswa dewasa tersebut akan merasa bingung dan mempunyai berbagai prasangka yang pada akhirnya menjadi salah satu faktor menurunnya motivasi belajarnya. Misalnya, seorang guru yang merasa kesal karena siswanya terlambat, cepat-cepat mengacungkan jari ke arah siswanya. Siswa dewasa itu pasti bingung dan bertanya-tanya ada apa dengan dirinya dan dia mengambil inisiatif.

Siswa yang bersikap jujur ​​merasa tidak adil terhadap siswa yang menyontek dan mendapat nilai bagus, padahal mereka serius dalam belajar, namun nilainya hanya standar saja. Jika tidak, siswa dewasa akan cepat bosan dan kehilangan motivasi belajar. Jika tidak, siswa dewasa akan menganggap materi tersebut tidak relevan dan membosankan.

Misalnya, seorang tutor yang hanya mengajar dengan metode ceramah tanpa memimpin diskusi dan bertanya, serta tidak memperhatikan siswanya (mengabaikan) tidak akan mendapatkan feedback yang diperlukan untuk melihat seberapa baik siswanya menguasai materi. Begitu pula dengan siswa yang melihat tidak ada kesempatan untuk bertanya dan berpendapat serta mengkritik materi. Jika hal ini terjadi, siswa dewasa akan bertindak tidak sesuai dengan kepribadiannya dan hal ini akan menimbulkan gejolak di hatinya dan mungkin mereka akan meninggalkan kelas selamanya.

Misalnya seorang siswa dewasa yang cerdas dan terbiasa mengutarakan pemikirannya secara jernih dan selalu kritis, dalam suatu pembelajaran guru berharap tidak ada satupun peserta didik yang berbicara, berpendapat atau bertanya dan mengkritiknya di kelas. Siswa dewasa masa kini menganggap dan menduga bahwa guru bersifat otoriter dan memiliki kemampuan argumentatif yang rendah serta mengembangkan motivasi keagamaan siswa melalui pembelajaran kontekstual dalam pendidikan agama Islam dan juga memiliki kemampuan pemahaman materi yang rendah. Siswa tersebut juga akan dapat dengan sukarela meninggalkan kelas secepatnya dan tidak akan pernah kembali lagi.76 Keberhasilan seseorang sangat dipengaruhi oleh motivasi, tingkat motivasi sangat mempengaruhi hasil yang dicapai.

Keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil belajar yang baik sangat bergantung pada bimbingan gurunya di sekolah.

SMA DAN SMK NEGERI

Identifikasi Masalah

Oleh karena banyaknya permasalahan, maka dalam skripsi ini kami akan membatasi diri hanya pada permasalahan yang sesuai dengan judul yaitu pengaruh profesionalisme guru dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PAI. Guru sebagai pendidik dituntut kreatif, profesional dan menyenangkan36, namun kenyataannya masih banyak guru yang tidak kreatif, tidak profesional dan tidak menyenangkan. Misalnya mengajar dengan aturan yang ketat dan siswa tidak boleh bertanya, nyatanya masih ada guru yang mengajar dengan memberikan catatan kepada siswa dan kemana perginya sendiri.

Guru yang profesional akan mempersiapkan peserta didik yang berkompeten dan mandiri agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peserta didik mempunyai minat belajar yang besar, namun pada kenyataannya masih banyak peserta didik yang belum memahami perkembangan tersebut dan tidak memiliki semangat. untuk belajar namun selalu banyak siswa yang tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Tugas seorang guru tidak hanya sekedar mengajar, tetapi juga mendidik dan membimbing, mengajar berarti mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, dan mendidik atau membimbing bukan sekedar mentransfer. Guru profesional menggunakan berbagai metode pengajaran dan alat peraga seperti teknologi modern (perangkat komputer) untuk memudahkan penyampaian ilmu dan membantu daya ingat siswa untuk belajar, namun kenyataannya masih banyak guru yang fokus pada hafalan dan buku pelajaran, LKS untuk siswa. (LKS) sepertinya buku yang wajib dibaca untuk dipelajari sepanjang waktu.

Pemanfaatan teknologi modern saat ini dirasa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga dapat merangsang siswa untuk meningkatkan daya ingat dan semangat belajar siswa. Namun yang terjadi adalah terdapat perangkat yang berbeda-beda, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Motivasi belajar siswa belum berkembang secara maksimal, mereka masih bermain, ngobrol dan banyak bercanda di kelas. Aturan yang ketat tidak menjamin siswa dapat meningkatkan hasil belajar, namun kreativitas dan motivasi guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Itulah beberapa permasalahan yang sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran di SMPS PGRI 1 Ciputat Kota Tangsel dan terjadi hampir setiap tahunnya. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan langkah-langkah konkrit dari para pemimpin dan penumbuhan kesadaran diri bersama mengenai hak dan kewajiban masing-masing, serta pengendalian diri. Pendidikan merupakan suatu proses dimana kita ingin mempengaruhi peserta didik agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya sebaik mungkin.37 Pendidikan juga merupakan hal yang paling esensial dalam upaya memanusiakan seseorang, salah satu komponen yang sangat penting adalah pendidik.38 Pendidik adalah yang paling manusiawi. bertanggung jawab atas pendidikan, mempengaruhi perkembangan siswa, 39 Relat.

Rumusan masalah

22. Dengan banyaknya permasalahan yang ditemui maka peneliti hanya membahas tentang sikap profesionalisme guru dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa di SMP PGRI 1 Ciputat. Pengaruh profesionalisme guru dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PAI. 23. Penelitian lebih mendalam tidak hanya sebatas yang diperlihatkan. Untuk membuktikan kebenaran motivasi belajar siswa yang sebenarnya tidak hanya berdasarkan raport atau wawancara saja, melainkan penulis terjun langsung ke lapangan.

Diharapkan hasil penelitian tentang hubungan profesionalisme guru dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa di SMA PGRI 1 Ciputat dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

Sistematika penulisan

Pada Bab II, penulis memuat kerangka teori yang memuat beberapa gagasan pokok, antara lain: A) Profesionalisme guru, yang meliputi: pengertian profesionalisme guru, prinsip-prinsip profesionalisme guru, kriteria dan profesionalisme guru, pengembangan profesionalisme guru, serta tugas dan peran. guru, B) Motivasi, yang meliputi: pengertian motivasi belajar, macam-macam motivasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, fungsi motivasi belajar dan motivasi menurut pandangan Islam, dan C. Tiga hipotesis yang diuji meliputi (1) dampak pengaruh profesionalisme guru terhadap hasil belajar PAI siswa, (2) motivasi belajar siswa dan (3) hasil belajar PAI siswa. Hipotesis pertama yang menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keahlian guru terhadap hasil belajar PAI siswa, secara empiris diterima dalam penelitian ini.

Dengan demikian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar PAI siswa di SMPS PGRI 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Hipotesis kedua yang menyatakan “Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar PAI terhadap hasil belajar siswa” juga diterima dalam penelitian empiris. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa pada siswa SMP PGRI 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.

Berdasarkan hipotesis pertama dan kedua, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan “Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara profesionalisme guru dengan motivasi belajar PAI siswa terhadap hasil belajar siswa”, dapat diterima secara empiris pada siswa SMPS PGRI. 1 Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui sikap profesional guru, baik secara individu maupun kelompok yang dilakukan secara bersamaan. Yang dimaksud dengan profesionalisme guru dalam konteks ini adalah guru yang benar-benar mempunyai kemampuan untuk bekerja sebagai guru, bukan guru yang hanya bisa mengajar.

1 Upaya peningkatan motivasi belajar dapat ditingkatkan melalui kualitas guru yang profesional, sehingga kegiatan pembelajaran yang berlangsung di sekolah dapat berjalan lancar dan lebih baik serta tercipta kondisi lingkungan belajar yang kondusif. Sikap guru yang profesional mempunyai pengaruh yang besar terhadap motivasi belajar anak, juga di lingkungan sekolah. Pengaruh guru yang profesional akan mampu membimbing anak mencapai pembelajaran yang optimal 2 Profesionalisme guru dapat meningkatkan motivasi belajar.

Tesis ini dibuat bukan sekedar untuk tugas akhir saja, namun untuk mengetahui secara empiris hubungan antara profesionalisme guru dengan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. 2 Sebagian besar sekolah kita masih menggunakan laporan hasil belajar siswa dengan menggunakan nilai ujian. 4 Semangat belajar siswa harus ditingkatkan, agar hasil belajar meningkat, dan mutu pembelajaran dapat ditingkatkan, sehingga tidak ada lagi peningkatan nilai karena naik kelas atau lulus ujian nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, Departemen Agama Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan, Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Republik Indonesia, 2006. Studi Kasus pada Fakultas Ekonomi, Bidang Bisnis & Manajemen Bukhari Alma, Guru Penguasaan metode yang profesional dan terampil. Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, Departemen Agama Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, 2006.

Sayyid Muhammad Az-Zabalawi, Pendidikan Pemuda antara Islam dan Humaniora, Jakarta: Gema Insani Press, 2007. Punjabi Arko, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa: Studi Kasus Fakultas Ekonomi, in. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja.

Zaenal Abidin, Strategi Motivasi Belajar Menggunakan Pendekatan ARCS Jurnal Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, Vol.

Referensi

Dokumen terkait