PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(STUDI KASUS PADA PT ASTRA AGRO LESTARI TBK PERIODE 2012-2021)
Azahra Hofa Zela1), Dona Elvia Desi2) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sakti Alam Kerinci
Email:
ABSTRACT
This study aims to determine: 1). Is there any influence between Profitability on Debt Policy partially at PT. Astra Agro Lestari Tbk. 2). Is there any influence between Company Size on Debt Policy partially at PT. Astra Agro Lestari Tbk. 3). Is there any influence between Profitability on Debt Policy which is moderated by Company Size at PT. Astra Agro Lestari Tbk. The object used in this research is a company engaged in the plantation sector, namely PT Astra Agro Lestari Tbk with data taken from financial reports obtained from the official website of the related company starting from 2012-2021.
The analysis tool used is Moderation Regression Analysis at the Alpha level of 0.05. Based on the results of the study, it shows that: Profitability has no effect on Debt Policy, Company Size has no effect on Debt Policy, and Company Size is not able to moderate the influence of Profitability on Debt Policy.
Keywords: Profitability, Company Size, Debt Policy
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Apakah Apakah terdapat pengaruh antara Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang secara parsial pada PT. Astra Agro Lestari Tbk. 2). Apakah terdapat pengaruh antara Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang secara parsial pada PT. Astra Agro Lestari Tbk. 3). Apakah terdapat pengaruh antara Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang yang dimoderasi oleh Ukuran Perusahaan pada PT. Astra Agro Lestari Tbk. Objek yang dipakai dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk dengan data-data yang diambil dari laporan keuangan yang di dapat dari website resmi perusahaan terkait dimulai dari tahun 2012-2021. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Moderasi pada tingkat Alpha 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Kebijakan Hutang, Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Kebijakan Hutang, dan Ukuran Perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh antara Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang.
Kata Kunci: Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kebijakan Hutang
PENDAHULAN
Pendanaan merupakan masalah yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena melibatkan banyak pihak, seperti pemegang saham, kreditur, serta pihak manajemen peerusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan juga menentukan keberlangsungan operasional perusahaan. Suatu proses pembangunan dapat diartikan sebagai “upaya yang sistematik dan berkesinambungan untuk menciptakan keadaan yang dapat menyediakan berbagai alternatif yang sah bagi pencapaian aspirasi setiap warga yang paling humanistik”, sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu (Rahayu, 2022).
Menurut Fahmi (2015) dalam (Stofya, 2023a) Hutang adalah kewajiban (liabilities). Maka liabilities atau hutang merupakan kewajiban yang dimiliki oleh pihak perusahaan yang bersumber dari dana eksternal baik yang berasal dari sumber pinjaman perbankan, leasing, penjualan obligasi dan sejenisnya. Sedangkan Menurut Kasmir (2016) dalam (M. A. C. Perdana, Sihombing, et al., 2023) Kebijakan Hutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktivitas perusahaan dibiayai dengan hutang. artinya, seberapa besar beban hutang yang ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.(Budaya, Haryono, et al., 2022) (Ernita, n.d.)(Budaya, Bustami, et al., 2022)(Ernita, n.d.)(Rahayu & Yadewani, 2023)
Menurut Fahmi (2015) dalam (Ernita, 2021) Kebijakan Hutang dapat diukur dengan rasio hutang, dimana rasio tersebut digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan mengandalkan hutang untuk membiayai asetnya. Debt To Assets Ratio dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan dengan aset yang di miliki.
Adapun rumus Debt To Assets Ratio adalah dimana perbandingan antara total hutang dengan total asset (Rahayu, 2023).
Tabel 1.1
Gambaran Hutang PT. Astra Agro Lestari Tbk periode 2012 – 2021 (Dalam Jutaan Rupiah)
TAHUN TOTAL
HUTANG PERTUMBUHAN
2012 3.054.409 0
2013 4.695.331 53,72%
2014 6.720.843 43,14%
2015 9.813.584 46,02%
2016 6.632.640 -32,41%
2017 6.398.988 -3,52%
2018 7.382.445 15,37%
2019 7.995.597 8,30%
2020 8.533.437 6,73%
2021 9.228.733 8,15%
Jumlah 70.456.007 145,24%
Rata-Rata 7.045.600,70 14,52%
Sumber Data : Laporan Keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk
Agro Lestari 2012-2021 mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Tahun 2012 Total Hutang Rp.3.054.409, tahun 2013 naik menjadi Rp.4.695.331 atau mengalami kenaikan sebesar 53,72%, tahun 2014 naik menjadi Rp.6.720.843 atau mengalami kenaikan sebesar 43,14%, tahun 2015 kembali naik menjadi Rp.9.813.584 atau mengalami kenaikan sebesar 46,02%, tahun 2016 turun menjadi Rp.6.632.640 atau mengalami penurunan sebesar 32,41%, tahun 2017 kembali turun menjadi Rp.6.398.988 atau mengalami penurunan sebesar 3,52%, tahun 2018 naik menjadi Rp.7.382.445 atau mengalami kenaikan sebesar 15,37%, tahun 2019 naik menjadi Rp.7.995.597 atau mengalami kenaikan sebesar 8,30%, tahun 2020 naik menjadi Rp.8.533.437 atau mengalami kenaikan sebesar 6,73%, dan tahun 2021 naik menjadi Rp.9.228.773 atau mengalami kenaikan sebesar 8,15%.
Kenaikan Total Hutang terbesar terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp.9.813.584 sedangkan total aktiva terendah pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp.3.054.409. Kenaikan pertumbuhan terbesar terjadi pada tahun 2013 yaitu Rp.4.695.331 atau naik 53,72% dari tahun sebelumnya sedangkan penurunan pertumbuhan terkecil terjadi pada tahun 2016 yaitu Rp.6.632.640 atau turun -32,41% dari tahun sebelumnya (Rosi, 2022).
Menurut Hanafi (2004) dalam (O. H. Putri, 2023b), terdapat beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang antara lain: NDT (Non-Debt Tax Shield), struktur Aktiva, Profitabilitas, Risiko Bisnis Dan Kondisi Internal perusahaan. Adapun menurut Brigham dan Houtson (2001) dalam (Zasriati, 2022) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan hutang adalah sebagai berikut: Stabilitas Penjualan, Struktur Aktiva Perusahaan, Leverage keuangan, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Pajak, Pengendalian, Sikap Manajemen, Sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, Kondisi pasar, Kondisi internal perusahaan dan Fleksibilitas Keuangan.
Menurut Kasmir (2015) dalam (N. J. Putri, 2023) Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
Menurut Kasmir (2019) dalam (Kusmila, 2023) dan (Syofya, 2022b)terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapa peiode. Return On Equity (ROE) hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Adapun rumus untuk mencari ROE dapat diguunakan perbandingan antara laba tahun berjalan dengan Total Equity (O. H. Putri, 2022).
Tabel 1.2
Gambaran Laba Bersih PT. Astra Agro Lestari Tbk periode 2012 – 2021 (Dalam Jutaan Rupiah)
TAHUN LABA BERSIH PERTUMBUHAN
2012 1.971.365 0
2013 1.801.397 -8,62%
2014 2.503.695 38,99%
2015 619.107 -75,27%
2016 2.006.973 224,17%
2017 2.010.332 0.17%
2018 1.438.511 -28,44%
2019 211.117 -85,32%
2020 833.090 294,61%
2021 1.971.365 136,63%
Jumlah 15.366.952 481,80%
Rata-Rata 1.536.695,20 48,18%
Sumber Data : Laporan Keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk
Berdasarkan Tabel 1.2 diatas, terlihat bahwa Laba Bersih yang dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari 2012-2021 mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Tahun 2012 Laba Bersih Rp.1.971.365, tahun 2013 turun menjadi Rp.1.801.397 atau mengalami penurunan sebesar 8,62%, tahun 2014 naik menjadi Rp.2.503.695 atau mengalami kenaikan sebesar 38,99%, tahun 2015 turun menjadi Rp.619.107 atau mengalami penurunan sebesar 75,27%, tahun 2016 kembali naik menjadi Rp.2.006.973 atau mengalami kenaikan sebesar 224,17%, tahun 2017 naik menjadi Rp.2.010.332 atau mengalami kenaikan sebesar 0,17%, tahun 2018 turun menjadi Rp.1.438.511 atau mengalami penurunan sebesar 28,44%, tahun 2019 turun menjadi Rp.211.117 atau mengalami penurunan sebesar 285,32%, tahun 2020 naik menjadi Rp.833.090 atau mengalami kenaikan sebesar 294,61%, dan tahun 2021 naik menjadi Rp.1.971.365 atau mengalami kenaikan sebesar 136,63% (Syofya, 2022a).
Kenaikan Laba Bersih terbesar terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp.2.503.695 sedangkan total aktiva terendah pada tahun 2019 yaitu sebesar Rp.211.117. Kenaikan pertumbuhan terbesar terjadi pada tahun 2020 yaitu Rp.833.090 atau naik sebesar 294,61%
dari tahun sebelumnya sedangkan penurunan pertumbuhan terkecil terjadi pada tahun 2019 yaitu Rp.211.117 atau turun -85,32% dari tahun sebelumnya (Bustami et al., 2023).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif Kuantitatif
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk mencadarkan karakteristik individu atau kelompok.
Penelitian ini menilai sifat dari kondisi-kondisi yang tampak.
2. Analisis Deskriptif Kualitatif
Metode ini yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data keuangan yang ada didalam laporan keuangan dengan cara menggunakan konsep sebagai acuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) merupakan perusahaan yang terbentuk atas penggabungan (merger) dari beberapa perusahaan yang mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Berawal dari perkebunan ubi kayu, kemudian mengembangkan tanaman karet, hingga pada tahun 1984, dimulailah budidaya tanaman kelapa sawit di Provinsi Riau dan di tahun 1988, Perseroan resmi menjadi industri yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit serta terus berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar dengan memiliki manajemen yang baik. Sampai dengan tahun 2021, luas area yang dikelola Perseroan mencapai 286.727 hektar yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Hasil Analisis Data
Moderated Regression Analysis (MRA) Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,602 4,790 2,005 0,092
Profitabilitas -47,595 27,045 -53,855 -1,760 0,129 Ukuran
Perusahaan
-0,543 0,281 -2,584 -1,936 0,101
Interaksi 2,778 1,595 51,632 1,742 0,132
a. Dependent Variable: Kebijakan Hutang Sumber: Data olahan SPSS 26
Dari table 4.6 diatas maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y=9,602 - 47,595 - 0,543Z + 2,778 X*Z
Keterangan:
1. Nilai konstanta sebesar 9,602 artinya apabila variable Profitabilitas (ROE) dan Ukuran Perusahaan M=0, maka Kebijakan Hutang sebesar 9,602.
2. Variable Profitabilitas (ROE) mempunyai koefisien nilai koefisien bertanda negatif (-).
Artinya semakin semakin besar nilai Profitabilitas (ROE) maka akan menurunkan nilai Kebijakan Hutang pada PT Astra Agro Lestari Tbk Periode 2012-2021. Dengan kata lain setiap kenaikan 1 satuan variable Profitabilitas (ROE) maka akan terjadi penurunan Kebijakan Hutang sebesar 47,595 dengan asumsi semua variable lain dianggap konstan . 3. Variable Ukuran Perusahaan mempunyai koefisien nilai koefisien bertanda negatif (-).
Artinya semakin semakin besar nilai Profitabilitas (ROE) maka akan menurunkan nilai Kebijakan Hutang pada PT Astra Agro Lestari Tbk Periode 2012-2021 (Syofya & P, 2022). Dengan kata lain setiap kenaikan 1 satuan variable Profitabilitas (ROE) maka akan terjadi penurunan Kebijakan Hutang sebesar 0,543 dengan asumsi semua variable lain dianggap konstan.
4. Variable interaksi mempunyai koefisien nilai koefisien bertanda positif (+). Artinya semakin semakin besar nilai variable interaksi maka akan bertambahnya nilai Kebijakan Hutang pada PT Astra Agro Lestari Tbk Periode 2012-2021. Dengan kata lain setiap kenaikan 1 satuan variable interkasi maka akan terjadi kenaikan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang 2,778 dengan asumsi semua variable lain dianggap konstan (Yelnim &
Kartawijaya, 2021).
Perusahaan yang mempunyai tingkat pengembalian tinggi atas investasi, menggunakan hutang yang relative kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Perusahaan yang tumbuh dengan pesat akan membutuhkan sumber dana dari modal ekstern yang lebih besar (Rosi, 2023a).
Uji Koefisien Determinasi Model Summary
Model R R
Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .640a 0,409 0,114 0,05827
a. Predictors: (Constant), Interaksi, UkuranPerusahaan, Profitabilitas
Sumber: Data olahan SPSS 26
Berdasarkan table 4.7 diatas terlihat R Square (determinasi) adalah 0,409 (adalah pengkuadratan dari koefisien kolerasi 0,640) atau KD = r2 × 100% = 0,17 atau 17%. Hal ini menunjukkan bahwa 17% merupakan kontribusi variable Profitabilitas (ROE) terhadap Kebijakan Hutang yang dimoderasi oleh Ukuran Perusahaan (DAR) pada PT Astra Agro Lestari Tbk Periode 2012-2021, sedangkan sisanya 83% (100% - 17%) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variable peneliti (Ernita, 2023).
Uji t (Uji Parsial) Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,602 4,790 2,005 0,092
Profitabilitas -47,595 27,045 -53,855 -1,760 0,129 Ukuran
Perusahaan
-0,543 0,281 -2,584 -1,936 0,101
Interaksi 2,778 1,595 51,632 1,742 0,132
a. Dependent Variable: Kebijakan Hutang
Dari tabel 4.8 diatas terlihat dari uji coefficient atau uji t dengan taraf signifikan 0,05%, jumlah data 10 (sepuluh) dan jumlah variable yang digunakan ada 3 (tiga) variable, dengan melakukan uji dua arah, maka didapatkan ttabel adalah df= n – k (10 – 3 = 7). Sehingga diperoleh ttabel = 2,36462 dengan hasil sebagai berikut:
1. Pengaruh Profitabilitas (ROE) terhadap Kebijakan Hutang secara parsial diketahui dengan thitung < ttabel (-1,760 < 2,36462) dengan nilai signifikan (0,129 > 0,050). Nilai signifikan >
0,050 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh antara Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang pada PT Astra agro Lestari Tbk Periode 2012 – 2021 (Rosi, 2023b).
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang (DAR) secara parsial diketahui dengan thitung < ttabel (1.742 < 2,36462) dengan nilai signifikan (0,132 > 0,050). Nilai signifikan > 0,050 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh antara Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada PT Astra agro Lestari Tbk Periode 2012 – 2021 (Stofya, 2023b).
Perusahaan sebagai variable moderasi secara parsial diketahui dengan thitung < ttabel (-1,936 <
2,36462) dengan nilai signifikan (0,101 > 0,050). Nilai signifikan > 0,050 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya, Ukuran Perusahaan memperlemah hubungan moderasi antara Profitabilitas (ROE) dengan Kebijakan Hutang (DAR) (M. A. C. Perdana, Sulistyowati, et al., 2023).
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi Pada PT Astra Agro Lestari Tbk Periode 2012 – 2021 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh antara Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang diketahui dari thitung < ttabel (-1,760 < 2,36462) dengan nilai signifikan (0,129 > 0,050). Nilai signifikan >
0,050 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh antara Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang pada PT Astra agro Lestari Tbk Periode 2012 – 2021(A. C. Perdana & Rahayu, 2022).
2. Tidak terdapat pengaruh antara Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang diketahui dari thitung < ttabel (1.742 < 2,36462) dengan nilai signifikan (0,132 > 0,050). Nilai signifikan
> 0,050 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh antara Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada PT Astra agro Lestari Tbk Periode 2012 – 2021 (O. H. Putri, 2023a).(Efdison et al., 2022)
3. Ukuran Perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh antara Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang dilihat dari hasil persamaan regresi pertama, kedua dan ketiga yang menyatakan bahwa semua menunjukkan indeks yang tidak berkolerasi. Artinya bahwa dapat dismpulkan bahwa Ukuran Perusahaan. tidak mampu memoderasi atau memperlemah hubungan antara variable Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang pada PT Astra Agro Lestari TBK Periode 2012 – 2021(Rahayu, 2021) .
DAFTAR PUSTAKA
Budaya, I., Bustami, E., & Sherlin, I. (2022). PRICE DISCOUNT , BONUS PACK , AND HEDONIC VALUE TOWARDS ONLINE SHOP IMPULSE BUYING : A CASE STUDY ON PRIVATE COLLEGE STUDENTS IN SUNGAI PENUH CITY. 5(2), 242–247.
Budaya, I., Haryono, G., Perdana, A. C., & Desi, D. E. (2022). Marketing Communication For Colleges Through The Word- Of-Mouth Method. 0(1).
https://doi.org/10.29099/ijair.v6i1.403
Efdison, Z., Yadewani, D., Harahap, E. F., & Dharma, A. (2022). Pengaruh perceived value , kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen terhadap minat beli ulang pada Distro Agung Sungai Penuh. 4(8), 3604–3609.
Ernita, D. (n.d.). Analisis Dampak Faktor- faktor yang mempengaruhi Pengangguran Terhadap Pertumbuhan ekonomi di Provinsi jambi. 2023.
Rahayu, S., & Yadewani, D. (2023). Analisis Tipologi Sektor Ekonomi Potensial Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. 9(3).
Brigham, Eugene F, Houston Joel F. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 8. Buku. Jakarta:
Erlangga.
Bustami, E., Budaya, I., Regen, R., Zasriati, M., Nusantara Sakti Sungai Penuh, S., Sakti Alam Kerinci, S., &
KBP Padang, S. (2023). Analysis of Factors Influencing Customer Behavioral Intentions to Use Mobile Banking. International Journal of Artificial Intelligence Research, 6(1.1), 2579–7298.
http://ijair.id/index.php/ijair/article/view/690
Ernita, D. (2021). Analisis Pengaruh Inflasi Dan Produk Domestik Regional Bruto Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kerinci. Bussman Journal : Indonesian Journal of Business and Management, 1(1), 63–73. https://doi.org/10.53363/buss.v1i1.23
Ernita, D. (2023). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Pengetahun Pajak Dan Kualitas Layanan Fiskus Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendraan Bermotor Di Kota Sungai Penuh. JEMSI: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi, 9(3), 916–929.
Kusmila, Z. (2023). Pengaruh PAD, Belanja Modal Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2020. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 9226–9234.
Perdana, A. C., & Rahayu, S. (2022). Analisis Efisiensi Kinerja Agroindustri Kopi di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, Indonesia. Agro Bali : Agricultural Journal, 5(2), 322–330.
https://doi.org/10.37637/ab.v5i2.941
Perdana, M. A. C., Sihombing, T. M., Chrisinta, D., Sahala, J., & Budaya, I. (2023). Pengaruh Dukungan Pemerintah, Infrastruktur, dan Akses Pasar terhadap Pertumbuhan Usaha Kewirausahaan di Wilayah Perkotaan. Sanskara Ekonomi Dan Kewirausahaan, 1(03), 149–161.
https://doi.org/10.58812/sek.v1i03.121
Perdana, M. A. C., Sulistyowati, N. W., Ninasari, A., Jainudin, & Mokodenseho, S. (2023). Analisis Pengaruh Pembiayaan, Skala Usaha, dan Ketersediaan Sumber Daya Manusia terhadap Profitabilitas UMKM.
Sanskara Ekonomi Dan Kewirausahaan, 1(03), 135–148. https://doi.org/10.58812/sek.v1i03.120 Putri, N. J. (2023). Pengaruh Independensi dan Objektivitas Auditor Terhadap Kualitas Audit di Lingkungan
Kabupaten Kerinci. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 9235–9242.
Putri, O. H. (2022). Produk Domestik Regional Bruto Dan Jumlah Pengangguran Terhadap Garis Kemiskinan Di Kabupaten Muaro Jambi. Yudishtira Journal: Indonesia Journal of Finance and Strategy Inside, 2(3), 338–348.
Putri, O. H. (2023a). Analisis Ekspor Komoditas Pertanian di Indonesia. JEMSI (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi), 9(3), 937–942.
Putri, O. H. (2023b). Peta Perbandingan Kemampuan Keuangan Daerah pada Pemerintahan Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Jurnal Ekonomi Dan Manajemen Teknologi (EMT), 7(1), 191–197.
https://doi.org/10.35870/emt.v7i1.834
Rahayu, S. (2021). Penentuan Agribisnis Unggulan Komoditi Pertanian Berdasarkan Nilai Produksi di Kabupaten Kerinci. J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 6(1), 154.
https://doi.org/10.33087/jmas.v6i1.242
Rahayu, S. (2022). Potensi Ekonomi Sektor Pertanian, Kehutanan Dan Perikanan Kabupaten Merangin.
Bussman Journal : Indonesian Journal of Business and Management, 2(1), 147–163.
https://doi.org/10.53363/buss.v2i1.45
Rahayu, S. (2023). Model Pengembangan Kawasan Renah Kayu Embun Kota Sungai Penuh sebagai Destinasi Wisata. Jurnal Ekonomi Dan Manajemen Teknologi (EMT), 7(1), 198–207.
https://doi.org/10.35870/emt.v7i1.835
Rosi, A. I. (2022). Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Laba BUMD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kerinci. Agregate, 5(2), 63–71.
Rosi, A. I. (2023a). Penentuan Prioritas Pembangunan Melalui Analisis Sektor-Sektor Potensial Di Kabupaten Kerinci. Pendidikan Tambusai, 7(2), 9243–9251.
Rosi, A. I. (2023b). Penentuan Prioritas Pembangunan Melalui Analisis Sektor-Sektor Potensial Di Kabupaten Kerinci. Pendidikan Tambusai, 7(2), 9243–9251.
Stofya, H. (2023a). The Effect of Environmental Sustainabiity and Value Chain Concept in the Context of Local Economy on Value Added of Coffee Commodities in Kerinci. West Science Business and Management, 1(03), 107–117. https://doi.org/10.58812/wsbm.v1i03.84
Stofya, H. (2023b). The Effect of Environmental Sustainabiity and Value Chain Concept in the Context of Local Economy on Value Added of Coffee Commodities in Kerinci. West Science Business and Management, 1(03), 107–117. https://doi.org/10.58812/wsbm.v1i03.84
Syofya, H. (2022a). Model Persamaan Simultan Ekspor dan Inflasi Negara Malaysia. Journal on Education, 05(01), 547–554.
Syofya, H. (2022b). Modeling Analysis of Economic Growth in Asia with a Dynamic Panel Approach
Generalized Method of Moment (GMM). IJEBD (International Journal of Entrepreneurship and Business Development), 5(4), 716–725. https://doi.org/10.29138/ijebd.v5i4.1900
Agricultural Value Added in Jambi Province. IJEBD (International Journal of Entrepreneurship and Business Development), 5(2), 246–252. https://doi.org/10.29138/ijebd.v5i2.1746
Yelnim, Y., & Kartawijaya, S. (2021). Improving Student’s Listening Skill by Using Song at Second Semester of STIE-SAK Academic Year 2021/2022. JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 2(5), 431. https://doi.org/10.36418/syntax-imperatif.v2i5.109
Zasriati, M. (2022). Analisis Ketimpangan Pembangunan Di Indonesia Tahun 2010-2020. Al-Dzahab, 3(2), 119–131. https://doi.org/10.32939/dhb.v3i2.1494