• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK (STUDI PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2020-2022)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK (STUDI PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2020-2022)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

55

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Leverage Terhadap Agresivitas Pajak (Studi Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2020-2022

Muhammad Hidayatullah1,Muthia Hanida2,Siti Mardah3 E-mail : sitimardah27@gmail.com

1,2,3Universitas Islam Kalimantan MAB

Diterima Perbaikan Diterbitkan 5 September 2023 29 September 2023 29 Oktober 2023

ABSTRACT

Indonesia is one of the largest countries in the world. The main source of state income comes from taxes. Therefore, the aim of this research is to find out how much influence of profitability, liquidity and leverage have on tax aggressiveness in mining sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2020-2022 period. The design of this research is a quantitative research. The research population used is all mining sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2020-2022 and the research sample was taken using purposive sampling, namely taking samples from the population based on certain criteria and the number were 11 companies in 2020-2022.

This research uses descriptive statistical analysis, namely looking for the influence or relationship among variables. The measuring tool used in this research is SPSS 29 IBM Version. In this research, multiple linear analysis is used. The analytical methods used in this research are descriptive statistics, classical hypothesis testing, regression linear and hypothesis testing.

From the research carried out, it was concluded that the profitability ratio is 0.008

<0.05, which means it has a significant influence. For the liquidity ratio, the value is 0.898 >

0.05, meaning that variable X2 has no effect on variable Y (Tax Aggressiveness). And the leverage ratio has a significance value of 0.169 > 0.05, which means it has no effect on tax aggressiveness. The results of the simultaneous test show that the three independent variables (X1, X2 and X3) have a joint influence on the dependent variable (Y). So the conclusion is that H1 is accepted, H2 and H3 are rejected and H4 is accepted.

Keywords: Tax Aggressiveness, Profitability, Liquidity, Leverage PENDAHULUAN

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang individu yang bersifat wajib menurut Undang-Undang serta tidak menemukan imbalan dan digunakan buat keperluan Negeri untuk kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak ialah perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta warga negara sebagai Wajib Pajak (WP) untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan bagi pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

Pajak dalam perekonomian Indonesia cukup signifikan karena penerimaan negara cukup besar, salah satunya adalah dari penerimaan pajak. Hukum Republik Indonesia no.28

(2)

56

(2007) pasal 1 ayat 1 dari perintah perpajakan Kementerian Keuangan tahun 2007, yang menyatakan bahwa pajak adalah bentuk penyertaan wajib dan wajib bagi negara,di mana suatu badan atau orang berutang untuk untuk merealisasikan manfaat tanpa kompensasi segera agar terjadi kemakmuran negara yang makmur.

Penghindaran pajak adalah upaya untuk menghindari pajak yang dilakukan secara sah dan aman wajib pajak karena tidak kontroversial peraturan pajak,jika metode dan tekniknya digunakan berupaya memanfaatkan kelemahan (grey area) yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan perpajakan itu sendiri, mengurangi utang pajak (Anggraeni and Oktaviani 2021).

Bagi Indonesia, penerimaan pajak pemerintah tetap menjadi sumber penerimaan terbesar. Hal ini terlihat pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dapat mencakup lebih dari 80% zona pajak,sedangkan sisanya berasal dari sumber lain,termasuk pendapatan bebas pajak dan subsidi.Oleh sebab itu,fokus pemerintah pada pajak menjadi fokus terbesar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Berikut adalah tabel realisasi penerimaan negara dan sumbangan pajak tahun 2020- 2022

Tabel 1.

Realisasi Penerimaan Negara (Triliun Rupiah) Tahun 2020-2022

Tahun Penerimaan Pajak

Realisasi Penerimaan Negara (Pajak,Non Pajak

dan Hibah)

Persentase Penerimaan Pajak

Pada Realisasi Penerimaan Negara

2020 Rp 1.698,65 Rp 1.034,27 61%

2021 Rp 1.743,65 Rp 1.177,61 68%

2022 Rp 2.266,20 Rp 2.377,50 105 %

Sumber : (Indonesia, n.d.)

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwasanya setiap tahun pajak memberikan pemasukan lebih dari 75% dalam APBN.Pada tahun 2020,penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.698,65 dengan realisasi penerimaan negara (pajak,non pajak dan hibah) sebesar Rp 1.034,27 menghasilkan presentasi penerimaan pajak pada realisasi penerimaan anggaran sebesar 61% pada tahun 2021. Penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.743,65 dengan realisasi penerimaan negara (pajak,non pajak dan hibah) sebesar Rp 1.177,61 menghasilkan presentasi penerimaan pajak pada realisasi penerimaan negara sebesar 68%.Dan pada tahun 2022,penerimaan pajak sebesar Rp 2.266,20 dengan realisasi penerimaan negara (pajak, non pajak dan hibah) sebesar Rp 2.377,50 menghasilkan prosentasi penerimaan pajak pada realisasi penerimaan negara sebesar 105%.

Pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan penerimaan pajak dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan peraturan-peraturan perpajakan yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan melalui pembayaran pajak.

Agresivitas pajak merupakan tindakan perencanaan pajak yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi kewajiban membayar pajak,baik secara legal maupun ilegal.Setiap

(3)

57

perusahaan yang memiliki penghasilan kena pajak wajib membayar dan melaporkan pajaknya kepada Direktorat Jenderal Pajak(DJP).Maka muncullah praktik agresivitas pajak untuk menekan kewajiban pajak(Fitriya 2020).Penghindaran pajak merupakan salah satu bentuk agresivitas pajak yang dilakukan dengan cara tang tidak melanggar atau berangan dengan aturan perpajakan.Metode dan teknik yang digunakan cenderung mengeksploitasi kelemahan peraturan perpajakan.Meskipun penghindaran dalam undang-undang atau peraturan perpajakan,pemerintah enggan melakukannya.Namun,penggelapan pajak (tax evasion) adalah suatu rencana untuk memperkecil pajak yang terutang dengan cara melanggar peraturan perpajakan yang adaseperti tidak melaporkan penjualan tertentu atau menambah pengeluaran dengan cara fiktif.

Perusahaan yang menerapkan pajak ini secara agresif tentunya dengan kebijakan yang diikuti oleh perusahaan.Tujuannya adalah untuk memaksimalkan keberhasilan pemilik perusahaan (pemegang saham).Namun dalam praktiknya,tujuan tersebut jarang tercapai karena manajer memiliki tujuan sendiri yang bertentangan dengan tujuan tersebut atau tujuan pemegang saham.Seorang direktur bertindak sebagai agen yang dipilih oleh agen harus bertindak atas nama prinsipal untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham,tetapi agen sering bertindak untuk kepentingan pribadi.Situasi ini menciptakan konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham yang mana disebut dengan konflik keagenan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga melihat sektor pertambangan merupakan sektor yang rawan dengan praktik korupsi,salah satunya adalah agresivitas pajak.KPK pernah mencatat kekurangan pembayaran pajak tambang di Kawasan hutan sebesar Rp 15,9 triliun per tahun.Bahkan hingga tahun 2017,tunggakan penerimaan bukan pajak (PNBP) di sektor mineral dan batubara mencapai Rp 25,5 triliun.Hal tersebut menunjukkan banyaknya potensi pendapatan negara yang hilang dari tahun ke tahun.

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang bersumber dari asset yang dimiliki seperti harta, modal dan penjualan. Return on Assets (ROA) yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilki untuk menghasilkan laba setelah pajak. ROA menunjukkan tingkat efisiensi aktiva (Siswanto 2021).

Sementara itu, menurut Masyitah et al. (2022) profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap agresivitas pajak. Hal ini memperlihatkan bahwa jika jumlah laba yang diperoleh perusahaan semakin besar maka itu tidak akan menjadi penyebab perusahaan akan melakukan tindakan agresivitas pajak, sementara menurut Herlinda and Rahmawati (2021) likuiditas berpengaruh dan memiliki arah negatif agresivitas pajak. Penelitin Affiza (2022) menemukan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak. Hal ini menunjukkan bahwa leverage memiliki andil besar dalam mempengaruhi perusahaan untuk melakukan tindakan agresivitas pajak.

Hasil penelitian terdahulu begitu bervariasi sehingga memberikan peluang dan mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Mariana,Yuesti dan Shinta.Perbedaannya terletak pada objek penelitian yaitu menggunakan perusahaan sektor pertambangan.Berdasarkan uraian di atas,penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas,Likuiditas dan Leverage Terhadap Agresivitas Pajak (Studi Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020-2022).”

(4)

58 TINJAUAN TEORITIS

Menurut Sartono (2010) rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang berhubungan dengan penjualan,total aktiva dan modal sendiri. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang paling sering digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Laba merupakan hal yang paling penting untuk diperhatikan. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah menghasilkan laba yang maksimum. Begitu juga dengan para investor dimana sebelum mereka memutuskan untuk berivestasi disuatu perusahaan maka akan melihat prospek laba yang akan diperoleh oleh suatu perusahaan. Laba perusahaan yang tinggi akan memberikan kesempatan yang tinggi pula untuk memperoleh dividen. Tingginya rasio ini menggambarkan bahwa perusahaan dalam kondisi yang sehat. Sebaliknya, semakin kecil nilai rasio profitabilitas maka semakin kecil pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Jenis-jenis rasio profitabilitas yaitu Profit margin, Return on Investment, Return on Equity, dan Laba per lembar saham(Kasmir 2019).

Menurut Darmawan and Ab ( 2020), profitabilitas adalah rasio yang mengevaluasi kemapuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode waktu tertentu dan memberikan wawasan tentang keberhasilan manajemen dalam operasi bisnis.Keberhasilan manajemen perusahaan ditunjukkan dengan keuntungan dari penjualan dan investasi.Salah satu landasan untuk mengevaluasi kesehatan perusahaan adalah profitabilitasnya,yang mana evaluasinya membutuhkan alat analisis.Indikator keuangan adalah teknik analisis yang dimaksud.Rasio laba yang didasarkan pada laba atas penjualan dan investasimengukur efisisensi manajemen. Profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan memiliki peluang masa depan yang menjanjikan,juga memainkan peran penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan.

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan asset yang diperdagangkan di pasar aktif sehingga dapat dikonversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku.Sedangkan posisi likuiditas suatu perusahaan berkaitan dengan pertanyaan apakah perusahaan mampu melunasi hutangnya ketika hutang tersebut jatuh tempo ditahun berikutnya.Suatu analisis penuh membutuhkan penggunaan anggaran kas,tetapi dengan pendekatan menghubungkan kas dengan asset lancar lainnya dengan kewajiban lancar,analisis rasio memberikan ukuran likuiditas yang cepat dan mudah digunakan(Hariyani 2021).

Rasio Leverage

Menurut Harahaf and Syafri (2013), rasio yang menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal.Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemapuan perusahaan yang digambarkan oleh modal.Di dalam manajemen keuangan umumnya dikenal dua macam leverage,yaitu leverage operasi dan leverage keuangan.Penggunaan kedua leverage ini dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya asset dan sumber dananya.Penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham,sebaliknya leverage juga dapat meningkatkan rasio kerugian jika perusahaan mendapat keuntungan yang lebih rendah

(5)

59

dibandingkan dengan biaya tetap maka penggunaannya akan menurunkan keuntungan pemegang saham.

Agresivitas Pajak

Agresivitas pajak adalah tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk mengurangi kewajiban pajaknya.Keagresifan pajak adalah tindakan perencanaan pajak yang dilaksanakan secara sah atau tidak sah untuk mengurangi manfaat pajak.Namun tidak semua perusahaan perencanaan pajak dianggap agresif.Menurut Pohan (2016),salah satu upaya pengusaha adalah dengan meminimalkan beban pajak dalam batas-batas yang tidak melanggar aturan,karena pajak merupakan faktor yang mengurangi keuntungan.Tujuan petugas pajak adalah memenuhi kewajiban perpajakan sedemikian rupa sehingga dapat dipenuhi secara efektif dan efisien,namun jumlah pajak yang dibayarkan diupayakan sekecil mungkin untuk mencapai keuntungan yang diharapkan.

Menurut Pohan (2016),strategi yang digunakan untuk mengurangi beban pajak secara legal adalah dengan cara pajak, penghindaran pajak, keterlambatan pembayaran pajak, mengoptimalkan manfaat perpajakan yang diperbolehkan,menghindari pemeriksaan pajak dengan menghindari pembayaran yang berlebihan,dan menghindari pelanggaran pajak terhadap peraturan tabungan yang ada.Tax evasion adalah penggelapan pajak yang dilakukan secara legal dan aman bagi wajib pajak karena tidak bertentangan dengan peraturan perpajakan,dimana metode dan Teknik yang digunakan cenderung memanfaatkan kelemahan perpajakan (grey area),undang-undang dan peraturan perpajakan itu sendiri sehingga jumlah pajak diminimalkan (Pohan 2016).

HIPOTESIS

H1: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak H2: Likuiditas berpengaruh terhadap agresivitas pajak

H3: Leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak

Model penelitian ini melibatkan hubungan antar variabel bebas yaitu profitabilitas,likuiditas dan leverage dengan variabel dependen yaitu agresivitas pajak.Dengan demikian model penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

H1

H2 H3---

Gambar 1.Model Penelitian Profitabilitas

(X1) Likuiditas

(X2) Leverage

(X3)

Agresivitas Pajak (Y)

(6)

60 Sumber : Data Diolah Peneliti Tahun 2023 Keterangan:

: Pengaruh parsial --- : Pengaruh Simultan

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia selama periode Tahun 2020-2022. Dan sampel perusahaan diperoleh sebanyak 11 perusahaan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

Definisi Operasional Variabel - Profitabilitas

Return on asset (ROA) diukur dengan rumus berikut:

- Likuiditas

Rumus current ratio saat ini adalah:

- Leverage

Rumus Debt to Total Asset Ratio (DAR) adalah sebagai berikut:

- Agresivitas Pajak

Rumus CETR itu sendiri adalah sebagai berikut:

Teknik Analisis Data

Data dianalisis dengan regresi linier berganda menggunakan SPSS 29 Versi IBM.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi statistik deskriptif, Uji asumsi klasik, uji hipotesis yakni uji t dan uji F (Basuki, 2020)

ROA= LabaBersih TotalAse 100%

t

CurrentRatio= AsetLancar HutangLancar

DAR=

TotalHutang

100Tot alAset

ETR = PajakYangDibayar LabaSebelumPajak 100%

(7)

61 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Hasil Analisis Statistik Deskriptif.

Tabel 2.

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Variance

X1 33 61 0 62 16.89 16.610 275.903

X2 33 934 73 1007 193.43 157.986 24.959.677

X3 33 99 9 107 44.11 24.407 595.693

Y 33 2667 -207 2460 196.33 693.793 481.348.953

Valid N 33

Sumber: Data Diolah Peneliti Dari Output SPSS Tahun 2023 Dari tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa untuk:

Variabel profitabilitas (X1) adalah variabel yang pengukurannya menggunakan rumus return on assets (ROA),yaitu dengan membagi laba bersih dan total asset. Dari hasil deskriptif statistic variabel profitabilitas tahun 2020-2022,menunjukkan nilai minimum sebesar 0,00, nilai maksimum sebesar 0,62,nilai mean 16,89, dan nilai standar deviasi sebesar 16,610.

Variabel likuiditas (X2) ,variabel ini pengukurannya menggunakan rumus rasio lancar (current ratio), yang mana membagi antara asset lancar dan hutang lancar. Berdasarkan dari hasil analisis di atas untuk tahun 2020-2022 menunjukkan nilai minimum sebesar 0,73,nilai maksimum sebesar 0,107,nilai mean 193,43, dan nilai standar deviasi sebesar 157,986.

Untuk variabel Leverage (X3) adalah variabel yang pengukurannya menggunakan rumus debt to total asset ratio (DAR) yang membagi total hutang dan total asset. Dari hasil analisis yang sudah dilakukan diperoleh hasil dimana untuk variabel leverage tahun 2020- 2022 menunjukkan nilai minimum sebesar 0,9, nilai maksimum sebesar 0,1007,nilai mean 44,11, dan nilai standar deviasi sebesar 24,407.

Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Tabel 3

Hasil Uji normalitas Kolmogorov Smirnov Tahun 2020-2022

Unstandardized Residual

N 8

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 305.127.823 Most Extreme

Differences Absolute .187

(8)

62

Positive .180

Negative -.187

Test Statistic .187

Asymp. Sig. (2-tailed)c .200d

Sumber: Data Diolah Peneliti Dari Output SPSS Tahun 2023

Hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-smirnov di atas menunjukkan bahwa data variabel berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikansi 0,2> 0,05.

2. Hasil Uji Multikolinearitas

Tabel 4

Hasil Uji Multikolinearitas Tahun 2020-2022

Sumber:DataDiolahDariOutputSPSSTahun2023 3. Uji Heterokedastisitas

Tabel 5

Hasil Uji Heteroskedastisitas Tahun 2020-2022 Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoe fficients

Standardized Coefficients

CollinearityStatistics B Std.Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -453.983 403.403

Profitabilitas 19.693 6.948 .471 .943 1.060 Likuiditas -.106 .819 -.024 .749 1.334

Leverage 7.664 5.440 .270 .712 1.404

a.DependentVariable:AgresivitasPajak

(9)

63

Sumber: Data Diolah Peneliti Dari Output SPSS Tahun 2023

Uji heteroskedastisitas diatas digunakan untuk mengetahui adanya ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain pada model regresi.Dari output Scatter Plot di atas diketahui:

Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, Titik-titik tidak mengumpul hanya diatas dan dibawah

Titik-titik tidak membentuk pola 4. Uji Autokorelasi

Tabel 6

Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) Tahun 20202-2022 Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .493a .243 .165 633.934 1,651

a. Predictors: (Constant), Leverage, Profitabilitas, Likuiditas b. Dependent Variable: Agresivitas Pajak

Sumber: Data Diolah Peneliti Dari Output SPSS Tahun 2023 Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Uji t

Tabel 7

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber:Data Diolah Peneliti (2023)

Dari tabel 7 diatas maka diketahui untuk persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

CETR=-453,983 +19,693ROA- -0,106CR +7,664DAR Interpretasi dari persamaan regresi linear bergandanya:

Profitabilitas (ROA) memiliki koefisien regresi sebesar 19,693. Hal ini menunjukkan bahwa dengan meningkatnya profitabilitas X1 maka akan meningkatkan nilai CETR sebesar 19,693. Semakin tinggi nilai CETR maka agresivitas pajak akan semakin rendah sehingga Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -

453.983 403.403 -

1.125 .270

Profitabilitas 19.693 6.948 .471 2.834 .008 .943 1.060

Likuiditas -.106 .819 -.024 -.129 .898 .749 1.334

Leverage 7.664 5.440 .270 1.409 .169 .712 1.404

a. Dependent Variable: Agresivitas Pajak

(10)

64

disimpulkan setiap kenaikan satu satuan variabel profitabilitas akan berdampak pada penurunan variabel agresivitas pajak 19,693.

Likuiditas (current ratio) memiliki koefisien regresi sebesar -0,106. Maka setiap kenaikan satu satuan Likuiditas X2 akan berdampak pada penurunan nilai CETR sebesar 0,106. Semakin rendah nilai CETR maka agresivitas pajakakan semakin tinggi,sehingga disimpulkan setiap kenaikan satu satuan variabel likuiditas akan berdampak padakenaikan variabel agresivitas pajak sebesar 0,106.

Leverage (DAR) memiliki koefisien regresi sebesar 7,664. Hal ini menunjukkan bahwa dengan meningkatnya leverage X3 maka akan meningkatkan nilai CETR sebesar 7,664. Semakin tinggi nilai CETR maka agresivitas pajak akan semakin rendah,sehingga disimpulkan setiap kenaikan satu satuan variabel leverage akan berdampak pada variabel agresivitas pajak sebesar 7,664.

Berdasarkan tabel 7 di atas dapat disimpulkan uraian hasil uji hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

Hipotesis pertama (H1) menyatakan profitabilitas berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Pada tabel tersebut hasil uji t menunjukkan nilai sig.sebesar 0,008 <0,05 dan t hitung variabel profitabilitas sebesar 2,834 >2,045 sehingga hipotesis pertama diterima. Yang artinya profitabilitas berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak.

Hipotesis kedua (H2) menyatakan likuiditas berpengaruh terhadap agresivitas pajak.Hasil uji t menunjukkan nilai sig.sebesar 0,898 >0,05 dan thitung variabel likuiditas sebesar -0,129 <2,045 sehingga hipotesis kedua ditolak. Yang artinya likuiditas berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak.

Hipotesis ketiga (H3) menyatakan Leverage berpengaruh terhadap agresivitas paja.Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t menunjukkan nilai sig.sebesar 0,169 >0,05 dan t- hitung variabel leverage 1,409 <2,045 sehingga ketiga hipotesis ditolak. Yang artinya leverage berpengaruh negative terhadap agresivitas pajak.

2. Hasil Uji F

Tabel 8 Hasil Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 3.748.863.700 3 1.249.621.233 3.109 .042b Residual 11.654.302.808 29 401.872.511

Total 15.403.166.507 32

Sumber :Data Diolah Peneliti Dari Output SPSS 29(2023)

Berdasarkan output pada tabel 8 di atas diketahui nilai p-value untuk pengaruh Profitabilitas(X1), Likuiditas (X2), Leverage (X3) secara simultan terhadap Agresivitas Pajak (Y) adalah sebesar 0,042<0,05 dan nilai Fhitung 3,109>Ftabel 2,92, sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 diterima yang berarti terdapat pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage secara simultan terhadap Agresivitas Pajak.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

(11)

65 Tabel 9

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .493a .243 .165 633.934

Sumber:Data Diolah Peneliti Dari Output SPSS Tahun 2023

Dari data output diatas didapatkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,165 yang artinya variabel independent (X) terhadap variabel dependen (Y) sebesar 16,5% dan sisanya yaitu sebesar 83,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model penelitian ini.

PEMBAHASAN

Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat analisis SPSS 29 Versi IBM diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 10

Kesimpulan Hasil Penelitian

Hipotesis Uraian Kesimpulan

H1 Profitabilitas berpengaruh terhadap agresivitas pajak Diterima H2 Likuiditas berpengaruh terhadap agresivitas pajak Ditolak H3 Leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak Ditolak H4 Profitabilitas(X1),Likuiditas(X2),Leverage (X3)

berpengaruh secara simultan terhadap agresivitas pajak(Y)

Diterima

Sumber:Data Diolah Peneliti (2023)

Pengaruh profitabilitas terhadap agresivitas pajak berdasarkan tabel 9 dapat disimpulkan profitabilitas terbukti memiliki pengaruh terhadap agresivitas pajak,semakin tinggi nilai profitabilitas maka tingkat agresivitas pajak yang dilakukan perusahaan semakin tinggi. Profitabilitas adalah ukuran kinerja yang digunakan oleh manajemen untuk mengelola kekayaan perusahaan yang tercermin dalam laba yang dihasilkan.Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi memiliki kesempatan untuk melakukan perencanaan pajak (tax planning) guna mengurangi bahwabeban kewajiban perpajakan. Dengan melakukan Ttax Planning yang optimal, perusahaan dapat meminimalkan jumlah pembayaran pajak yang harus dilakukan.Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan olehIsmail and Cahyaningsih (2020) yang juga menyatakan bahwa tingkat profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap agresivitas pajak.

Pengaruh likuiditas terhadap agresivitas pajakpada tabel 7 dapat disimpulkan likuiditas terbukti tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak,jadi dari data di atas hipotesis kedua ditolak. Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi cenderung memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk memenuhi kewajiban pajak mereka tanpa perlu melakukan tindakan agresif untuk menghindari atau mengurangi pembayaran pajak. Perusahaan memiliki cukup likuiditas yang dapat digunakan untuk membayar pajak dan lebih mengutamakan reputasi dan kepatuhan perpajakan yang baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Hidayat and Muliasari (2020) yang menyatakan likuiditas tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak.

Pengaruh levetage terhadap agresivitas pajak dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa leverage terbukti tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak,sehingga hipotesis ketiga ditolak.Artinya semakin tinggi kewajiban jangka panjang perusahaan,semakin rendah kemungkinan perusahaan melakukan tindakan agresivitas pajak. Leverage adalah rasio yang

(12)

66

menggambarkan kewajiban jangka Panjang perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

Rasio leverage dihitung dengan membagi hutang dengan total aset perusahaan dan bertujuan untuk menggambarkan struktur modal perusahaan serta keputusan pembiayaannya. Semakin besar utang perusahaan,laba kena pajak akan semakin kecil, karena ada insentif pajak atas bunga utang yang semakin besar. Dalam hal ini,biaya bunga yang tinggi dapat mengurangi beban pajak perusahaan. Oleh karena itu,semakin tinggi rasio leverage tarif pajak yang diterapkan semakin rendah. Temuan penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh (Masyitah et al. 2022).

Pengaruh Profitabilitas,Likuiditas, dan Leverage terhadap agresivitas pajak berdasarkan tabel 8 dapat disimpulkan bahwa variabel X1, X2, dan X3 terbukti berpengaruh secara simultan terhadap agresivitas pajak. Jadi berdasarkan data di atas hipotesis 4 diterima.

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel memiliki efek bersama terhadap variabel dependen (Ghozali 2016). Menurut Zsazya (2019) faktor likuiditas, probabilitas (Return on Assets) dapat mempengaruhi agresivitas pajak perusahaan dan dapat dilakukan melalui akuisisi tanggung jawab perusahaan.Temuan penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hidayat and Muliasari 2020).

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data yang dilakukan,dihasilkan beberapa temuan yang menarik seperti berikut ini:

Hasil analisis data menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak pada perusahaan sektor pertambangan. Perusahaan yang mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung lebih mungkin untuk melakukan tindakan agresif dalam mengelola kewajiban pajak mereka.

Dari penelitian menunjukkan likuiditas tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak pada perusahaan sector pertambangan. Dalam konteks ini, tingkat likuiditas perusahaan tidak menjadi faktor kunci dalam keputusan perusahaan untuk melakukan tindakan agresif terkait pajak.

Hasil analisis untuk variabel X3 menunjukkan bahwa variabel leverage juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak pada perusahaan di sektor pertambangan. Tingkat leverage perusahaan tidak menjadi faktor utama yang memepengaruhi kecenderungan perusahaan untuk melakukan tindakan agresif terhadap pajak.

Pengaruh Profitabilitas (X1), Likuiditas(X2), Leverage (X3) terhadap agresivitas pajak menunjukkan bahwa hasilnya terbukti berpengaruh secara simultan terhadap agresivitas pajak pada perusahaan di sektor pertambangan.

Jadi secara keseluruhan temuan dari penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memepengaruhi agresivitas pajak di sektor pertambangan, serta membrikan kontribusi dalam pengembangan kebijakan perpajakan dalam industri tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Adiyani, Novita, and Rananda Septanta. 2017. “Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Agresivitas Pajak Dengan CSR Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014).” Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas Pamulang 5 (1): 17–35.

http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JIA/article/view/555.

Agung Widhi Kurniawan, Zarah Puspitaningtyas. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif.

Cetakan Pe. Yogyakarta: Pandiva Buku.

Anggraeni, Tesa, and Rachmawati Meita Oktaviani. 2021. “Dampak Thin Capitalization,

(13)

67

Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tindakan Penghindaran Pajak.” Jurnal Akuntansi Dan Pajak 21 (02): 390–97. https://doi.org/10.29040/jap.v21i02.1530.

Ardyansyah, D. 2014. “Pengaruh Size,Leverage,Profitability,Capital Intensity,Ratio,Dan Komisaris Independen Terhadap Effective Rax Rate (ETR)(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Selama Periode 2010-2012).Universitas Diponegoro Semarang.”

Basuki, 2020, Pengantar Metode Penelitian Kuantitatif, Media Sains Indonesia, Bandung Darmawan, M, and Ab. 2020. Dasar-Dasar Memahami Rasio Dan Laporan Keuangan.

Faradillah, Dianty. 2021. “Pengaruh Likuiditas Dan Leverage Terhadap Agresivitas Pajak.”

Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas Pamulang 5 (1): 1–93.

Fitriya. 2020. “Agresivitas Pajak, Pahami Dan Ketahui Untung-Ruginya.”

https://klikpajak.id/blog/berita-regulasi/agresivitas-pajak-pahami-dan-ketahui-untung- ruginya/.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahaf, and S Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jilid II. Jakarta:

Rajawali Pers.

Hariyani, Diyah Santi. 2021. Manajemen Keuangan 1. Edited by Hendra Harmain. Medan:

Madenatera. http://eprint.unipma.ac.id/168/1/82. repository diyah santi.pdf.

Herlinda, Annisa Rachma, and Mia Ika Rahmawati. 2021. “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak.” Ilmu Dan Riset Akuntansi 10: 18.

Hidayat, Angga, and Riri Muliasari. 2020. “Pengaruh Likuiditas,Leverage Dan Komisi Independen Tehadap Agresivitas Pajak Perusahaan.” SULTANIST:Jurnal Manajemen Dan Keuangan 8. https://doi.org/10.37403/sultanist.v8i1.183.

Indah, Hildyawati. 2022. “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresifitas Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Food and Beverage Yang Listing Di BEI Periode 2018-2020).”

Indonesia, Bursa Efek. n.d. “Laporan Keuangan Tahunan 2020,2022.” www.idx.co.id.

Ismail, IFP, and Cahyaningsih. 2020. “Pengaruh Intensitas Modal,Profitabilitas,Likuiditas Dan Leverage Terhadap Agresivitas Pajak.” Jurnal 7 (2).

Kasmir. 2019. Analisis Laporan Keuangan. Pertama, C. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Makhanifunnisa, D. 2019. “Pengaruh Likuiditas,Leverage,Intensitas Persediaan,Intensitas Aset Tetap,Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak(Pada Perusahaan MAnufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2014- 2108)Universitas Pancasila Tegal.”

Masyitah, Emi, Eka Purnama Sari, Anggraini Syahputri, and Julyanthry. 2022. “PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK (Studi Empiris Perusahaan Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2016-2020).” Jurnal Akuntansi Dan Pajak 23(01), (5).

Nugraha, Meiranto. 2015. “Diponegoro Journal of Accounting.” Diponegoro Journal of Accounting Vol. 4 No. (PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN CAPITAL INTENSITY TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK): 1–14. http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/accounting.

Pohan, C.A. 2016. Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak Dan Bisnis. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

Ramanda, Ikfan, Rahmi Widyanti, Basuki, 2021, Faktor-faktor Rasio yang mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun, Al Kalam Vol. 7 No. 2

(14)

68

Sahir, Syafrida Hafni. 2022. Metodologi Penelitian. Edited by M.Si Dr. Ir. Try Koryati.

Cetakan I. Jogjakarta: PENERBIT KBM INDONESIA.

Sartono, A. 2010. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. 4th ed. Yogyakarta: BPFE.

SHEILA MARIA BELGIS PUTRI AFFIZA. 2022. “PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, CAPITAL INTENSITY, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2020-2021).”

http://digilib.unila.ac.id/66774/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf.

Siswanto, Ely. 2021. Manajemen Keuangan Dasar. 1st ed. Semarang: Universitas Negeri Malang. http://manajemen.fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2021/06/Buku-Ajar- Manajemen-Keuangan-Dasar-E-BOOK.pdf.

Sitanggang, J.P. 2017. Manajemen Keuangan. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

———. 2022. Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan ke. Bandung: Alfabeta.

Suroiyah. 2018. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage Dan Likuiditas Terhadap Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-20.”

Zsazya. 2019. “Agresivitas Pajak,Simak Pemahaman Dan Resikonya Disini!”

https://www.online-pajak.com/tentang-pph-final/agresivitas pajak.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian mengenai Pengaruh Current Ratio dan Debt to

Berdasarkan tabel 12 nilai signifi kansi sebesar 0.9193 &gt; 0.05 dengan nilai thitung sebesar 0.101780 &lt; ttabel sebesar 2.00404 berdasarkan hasil diatas maka H1 ditolak dan

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Kuriah &amp; Asyik (2016) serta Charisma dan Dwimulyani (2019) yang menemukan bahwa struktur kepemilikan

Dependent Variable: Return saham Sumber: Data diolah dengan SPSS 25 Pada tabel tersebut, dilihat pengaruh variabel Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage akan Return Saham bernilai

Uji T Tabel 9 Hasil Uji T Sumber: Data dikelola oleh SPSS 25 Pengaruh profitabilitas terhadap tax avoidance Dari hasil di atas, nilai signifikasi yang dicapai oleh variable

Sumber: Hasil Data Diolah SPSS Versi 25 nilai Kolmogorov-Smirnov Z pada variabel Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, serta Leverage pada Integritas

Berdasarkan hasil uji hipotesis variabel Perencanaan pajak yang diproksikan dengan tax retention tax memiliki nilai koefisien 0,009 tingkat signifikansi 0,316 > 0,05 dan memiliki

Uji Hipotesis 1 Uji Parsial Uji T Hasil olah data Uji Parsial Uji T dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Uji Parsial Uji T Sumber: Penulis, 2023 Hasil pengujian untuk