• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROGRAM FULL DAY SCHOOL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM PEMESINAN SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PROGRAM FULL DAY SCHOOL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM PEMESINAN SISWA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

E-ISSN. 2623-1271 Volume 6, Nomor 1, Juni 2023 Halaman: 1 – 10

Pengaruh Program Full Day School Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Psikomotorik Praktikum Pemesinan Siswa

Sande Setya Pradana1*, Abdul Qolik2, Basuki3

1,2,3Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang, 65145, Indonesia

e-mail: sande.setya.1605116@students.um.ac.id1, abdul.qolik.ft@um.ac.id2, basuki.ft@um.ac.id3

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh program full day school terhadap kemampuan kognitif dan psikomotorik paktikum pemesinan siswa kelas XII Teknik Pemesinan di SMK Negeri 3 Boyolangu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deksriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket/kuisoner dan dokumentasi. Besar subjek penelitian adalah 107 responden siswa kelas XII Teknik Pemesinan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara program full day school terhadap kemampuan kognitif dan psikomotorik paktikum pemesinan siswa kelas XII Teknik Pemesinan di SMK Negeri 3 Boyolangu.

Kata kunci:.Program Full Day School, Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik

Abstract: This study aims to determine the effect of theprogram full day school on the cognitive and psychomotor abilities of machining class XII students of Mechanical Engineering at SMK Negeri 3 Boyolangu. The research method used is descriptive method using a quantitative approach. The research instrument used is a questionnaire/questionnaire and documentation. The research subjects were 107 respondents of class XII Mechanical Engineering students. The results of this study indicate that there is an influence between theprogram full day school on the cognitive and psychomotor abilities of machining class XII students of Mechanical Engineering at SMK Negeri 3 Boyolangu.

Keywords—Program Full Day School, Cognitive Ability and Psychomotor

Program full day school ialah sekolah yang melakukan aktifitas medidik siswa selama seharian penuh dimulai dari pagi hari dan diakhiri pada sore hari dengan sebagian waktu pembelajaran dipakai untuk pelajaran informal, tidak kaku, dan menyenangkan siswa dalam kegiatan tersebut membutuhkan sifat kreatif dan pemikiran inovatif dari guru (Wicaksono, 2017).

Program full day school juga bisa dimaknai sebagai sesuatu cara mendidik siswa yang aktifitas siswa secara penuh dilaksanakan di sekolah daripada dilaksanakan di rumah (Siregar, 2017). Atau secara singkat program full day school ialah mekanisme kegiatan mengajar dan belajar yang dilakukan pada pagi hari dan diakhiri sore hari (Baharun dan Alawiyah, 2018).

Sehari penuh ini dapat diartikan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah itu dilaksanakan mulai pagi dan diselesaikan menjelang sore hari. Dengan demikian program full day school ialah program pendidikan menggunakan sistem waktu pembelajaran yang lebih lama.

Penerapan program full day school pada sekolah formal di Indonesia mungkin masih dibutuhkan di daerah perkotaan saja. Hal ini sesuai dengan keadaan di daerah perkotaan. Dimana kebanyakan orang tua di daerah perkotaan disibukan dengan pekerjaanya. Sehingga waktu mereka untuk anak-anaknya sangat terbatas. Dengan pengaplikasian program full day school di sekolah, menjadi solusi bagi orang tua dalam mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan anak lebih terorganisir di sekolah dan orang tua dapat fokus ke pekerjaan mereka. Akan tetapi, bukan berarti program full day school ini hanya sesuai diaplikasikan pada daerah perkotaan dengan pertimbangan kesibukan orang tua. Program full day school masih dapat dianggap relevan

(2)

school.

Pada pengaplikasian program full day school, kesiapan murid perlu diperhatikan. Karena peserta didik akan belajar berdasarkan waktu pembelajaran di sekolah yang akan lebih panjang dari waktu pembelajaran yang sebelumnya. Hal tersebut akan membuat siswa merasa jenuh dan mengganggu siswa ketika berkonsentrasi untuk belajar di sekolah. Berkenaan dengan hal itu, siswa di sekolah kejuruan juga akan merasa lelah karena jadwal praktik yang juga semakin lama. Di sekolah kejuruan siswa akan diberikan materi tentang ilmu pengetahuan umum dan melaksanakan praktik sesuai dengan jurusan yang diminati.

Hal ini dimaksudkan untuk memberikan bekal terhadap siswa berupa wawasan yang luas dan keterampilan (skill).

Peran sekolah pun juga berpengaruh terhadap pelaksanaan program full day school ini. Selain megatur jadwal pelajaran, sekolah harus memfasilitasi berupa sarana dan prasarana yang menunjang sesuai kebutuhan aktifitas pembelajaran dan pengajaran. Misalnya sekolah harus menyiapkan jumlah ruang kelas yang seimbang dengan jumlah peserta didik yang belajar. Kemudian penyediaan sarana dan prasarana lainnya seperti perpustakaan, tempat/lapangan olahraga, ruang kesenian, ruang keterampilan, dan ruang laboratorium guna menunjang kegiatan belajar dan mengajar agar terlaksana lebih baik.

Pentingnya pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ialah agar tetap terpelihara dan penggunaannya tidak sembarangan (Megasari, 2014). Sehingga mampu meminimalisir gangguan terhadap aktifitas belajar ketika berlangsung. Di dalam program full day school hubungan antara siswa dengan guru lebih sering terjadi. Dengan demikian akan memungkinkan siswa untuk lebih dekat dengan guru dan diharapkan mampu menyerap ilmu yang diajarkan oleh tenaga pendidik.

Adapun kesulitan-kesulitan dalam belajar atau sulit memahami ilmu yang disampaikan oleh guru dapat diselesaikan langsung di sekolah dengan didampingi oleh guru. Kegiatan dan aktifitas peserta didik di sekolah lebih terkendali sesuai dengan penjadwalan yang ditetapkan sekolah. Karena dengan pengelolaan sistem kegiatan belajar yang baik dan benar akan menimbulkan peningkatan kemampuan murid lebih baik lagi. Kekurangan dari program ini adalah siswa terkadang merasa jenuh dan lelah karena lamanya waktu pelaksanaan praktikum pemesinan di bengkel mesin. Di sisi lain, siswa juga harus mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran teori. Sehingga hal tersebut akan menguras tenaga siswa. Rasa jenuh dan lelah ini akan menggangu konsentrasi siswa dalam melaksanakan praktikum dan memengaruhi kemampuan kognitif dan psikomotorik praktikum siswa. Sedangkan kelebihannya adalah siswa memiliki banyak kesempatan untuk lebih mendalami dan meningkatkan keterampilannya.

METODE

Tempat pelaksanaan penelitian dan pengambilan data ini berlokasi di SMKN 3 Boyolangu yang beralamatkan di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Subjek penelitian ialah sesuatu hal, benda, atau orang yang dijadikan tempat diambilnya data berdasarkan variable dan permasalahan yang dilakukan penelitian (Arikunto, 2006). Subjek penelitian juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengandung permasalahan yang diteliti dan dijadikan tempat mendapatkan data penelitian (Rahmadi, 2011). Merujuk pada pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek penelitian adalah sesuatu hal (benda atau orang) yang digunakan untuk mendapatkan informasi atau data penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan responden adalah siswa kelas XII TPM SMKN 3 Boyolangu. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan keseluruhan responden untuk diteliti. Sehingga peneliti akan melakukan penelitian terhadap ketiga kelas XII TPM, yaitu kelas XII TPM 1 terdapat 35 siswa, XII TPM 2 terdapat 36 siswa kemudian XII TPM 3 terdapat 36 siswa.

Dengan demikian total keseluruhan subjek penelitian adalah 107 siswa.

Variabel penelitian ialah titik perhatian atau objek dari suatu penelitian (Arikunto, 2010). Penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan dua variabel terikat. Variabel bebas ialah variabel yang memberikan pengaruh kepada variabel lainnya dan biasanya disimbolkan dengan “x” (Rahmadi, 2011). Variabel bebas pada penelitian ini adalah program full day school.

Sedangkan variabel terikat ialah variabel yang memeroleh pengaruh dari variabel bebas dan biasanya disimbolkan dengan “y”

(Rahmadi, 2011). Variabel terikat pada penelitian ini ialah kemampuan kognitif dan kemampuan psikomotorik praktikum pemesinan siswa Kelas XII TPM.

Metode penelitian memiliki arti sebagai dasar dari sesuatu hal yang menjadi dasar dalam berfikir dan melakukan tindakan ketikan melakukan sebuah penelitian (Noor, 2011). Penelitian deskriptif ialah penelitian yang digunakan untuk menjelaskan suatu kejadian yang berlangsung secara nyata dan sedang terjadi pada saat ini (Rukajat, 2018). Penelitian kuantitatif yaitu suatu macam pendekatan penelitian agar diperoleh, ditemukan, dan dikembangkannya pengetahuan dengan cara yang sistematis dan sesuai dengan kaidah ilmiah (Mukhadis, 2016). Penelitian kuantitatif sering menggunakan angka, yang

(3)

E-ISSN. 2623-1271 Volume 6, Nomor 1, Juni 2023 Halaman: 1 – 10 Instrumen penelitian ialah suatu media atau alat yang berfungsi untuk mengumpulan data atau informasi ketika melakukan penelitian di lapangan. Instrumen penelitian merupakan alat yang dipergunakan pada saat penelitian yang pengunaannya dengan suatu metode (Arikunto, 2006). Untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh program full day school terhadap kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa kelas XII TPM SMKN 3 Boyolangu, instrumen atau alat penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah angket/kuisoner. Angket/kuisoner yang akan digunakan peneliti yaitu angket/kuisoner tertutup dengan skala likert. Skala lingkert berfungsi sebagai pengukur pendapat, persepsi, dan sikap individu atau kelompok mengenai gejala-gejala sosial (Riduwan, 2006). Pertanyaan atau pernyataan yang akan disusun pada instrument menggunakan 5 (lima) pilihan jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Kelima pilihan jawaban tersebut disusun menjadi pilihan ganda. Kemudian siswa akan diminta agar memberikan pilihan dari salah satu jawaban dengan melakukan pemilihan salah satu dari huruf yang ada. Dokumentasi ialah cara pemungutan informasi dengan mempelajari informasi yang berupa dokumen-dokumen. Dokumen-dokumen tersebut diperlukan peneliti untuk menunjang penelitian ini. Seperti jadwal pelajaran siswa selama pelaksanaan program full day school dan nilai hasil belajar siswa.

Validitas ialah sebuah penilaian supaya dapat diketahuinya tingkat kevalidan suatu isntrumen (Arikunto, 2006).

Kuisoner yang dibuat peneliti terdiri dari 40 butir pernyataan yang diisi oleh 35 responden dari Kelas XII TPM 1. Dari 40 butir pernyataan tersebut, 20 butir pernyataan adalah pernyataan untuk variabel X yaitu full day school, 10 butir pernyataan untuk variabel Y1 yaitu kemampuan kognitif dan 10 butir peryataan untuk variabel Y2 yaitu kemampuan psikomotorik praktikum pemesinan siswa Kelas XII TPM. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi IBM SPSS Statistic 26, dari 20 butir pernyataan untuk variabel X terdapat 2 butir pernyataan yang tidak valid dan terdapat 18 butir pernyataan yang valid. Dari 10 butir pernyataan untuk variabel Y1 terdapat 1 butir pernyataan yang tidak valid dan terdapat 9 butir pernyataan yang valid.

Kemudian dari 10 butir pernyataan untuk variabel Y2 semua pernyataannya valid. Sehingga terdapat 37 butir pernyataan valid yang dapat dipergunakan untuk dijadikan instrumen penelitian.

Untuk mengetahui tingkat dapat dipercayanya sebuah intrumen, maka perlu dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas instrumen memberitahukan tingkatan dapat dipercayanya suatu instrument (Arikunto, 2006). Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan metode alpha. Semua item kuisoner yang valid selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Pada variabel X, berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi IBM SPSS Statistic 26, diperoleh 𝑟11 = 0,857. Dari hasil tersebut maka variabel X termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Pada variabel Y1, berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, diperoleh 𝑟11 = 0,810. Maka, dari hasil tersebut variabel Y1 termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Kemudian pada variabel

Y2, berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, diperoleh 𝑟11 = 0,885. Maka, dari hasil tersebut variabel Y2 termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Berikut ialah tabel hasil uji reliabilitas:

Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X, Y1, dan Y2

Variabel 𝒓𝟏𝟏 Keterangan

X (Full Day School) 0,873 Sangat Kuat

Y1 (Kemampuan Kognitif Praktikum) 0,849 Sangat Kuat

Y2 (Kemampuan Psikomotorik Praktikum) 0,885 Sangat Kuat HASIL

Peneliti telah melakukan penelitian di SMKN 3 Boyolangu, namun ada hambatan-hambatan yang harus dilalui oleh peneliti karena pelaksanaan penelitian ini bersamaan dengan pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia bahkan dunia. Namun peneliti masih tetap bisa melakukan penelitian dan mendapatkan data-data yang diperlukan. Pengambilan data ini dilakukan secara daring atau online. Untuk pengambilan data melalui kuisoner dilakukan menggunakan google form sedangkan data-data lain berupa dokumen dikirimkan melalui WhatsApp. Kuisoner yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari 37 butir pernyataan yang sudah melalui uji validitas dan reliabilitas, maka layak dipergunakan sebagai instrumen penelitian. Kuisoner ini diisi oleh siswa Kelas XII TPM di SMKN 3 Boyolangu yang berjumlah 107 siswa, yang terbagi dalam tiga kelas. Yaitu kelas XII TPM 1, XII TPM 2, dan XII TPM 3. Berikut adalah hasil kuisoner per-indikator variabel X, Y1, dan Y2 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(4)

Variabel Indikator Rata-rata per-indikator

X (Full Day School)

Pelaksanaan Program Full

Day School 80

Peran guru 80

Penjadwalan 64

Kepribadian siswa 75

Antusias siswa dalam belajar 77 Sarana dan prasarana sekolah 81 Y1 (Kemampuan

Kognitif Praktikum Siswa)

Pemahaman materi 75

Kemampuan berpikir siswa 76

Keaktifan belajar 75

Y2 (Kemampuan Psikomotorik Praktikum Siswa)

Kemampuan praktik siswa 80

Keaktifan praktikum 75

Keterampilan siswa 76

Jumlah 914

Rata-rata 76

Agar dapat mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antar variabel-variabel, bisa dilakukan pengujian data menggunakan metode regresi linier. Regresi linier ialah persamaan regresi yang menunjukkan hubungan linier variabel yang memberikan pengaruh (variabel bebas) terhadap variabel yang dipengaruhi (variabel terikat) (Firdaus, 2021). Regresi linier segerhana ialah metode pengolahan data yang menyatakan adanya hubungan linier dau variabel yang salah satu dari kedua variabel tersebut memberikan pengaruh terhadap variabel yang lain (Suyono, 2018). Metode ini akan peneliti gunakan untuk mengetahui pengaruh program full day school (variabel x) terhadap kemampuan kognitif praktikum siswa (variabel y1). Untuk pengambilan keputusan peneliti menggunakan tingkat signifikansi 0,05, sehingga: a) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan variabel x terhadap variabel y. b) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel x terhadap variabel y.

Agar memudahkan dalam melakukan uji regresi linier sederhana ini, peneliti menggunakan bantuan SPSS dengan versi IBM SPSS Statistic 26. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 0.267 2.308 0.116 0.908

Program Full Day

School 0.486 0.035 0.801 13.698 0.000

a. Dependent Variable: Kemampuan Kognitif

Merujuk pada tabel diatas didapatkan nilai koefisien sebesar 0,486 dan bernilai positif. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa arah pengaruh program full day school (variabel x) terhadap kemampuan kognitif praktikum siswa (variabel y1) ialah positif. Berdasarkan tabel diatas juga menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang didapat adalah sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari pada 0,05 atau 0,000 < 0,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari program full day school (variabel x) terhadap kemampuan kognitif psikomotorik siswa (variabel y1).

Regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan linier beberapa variabel bebas yang memberikan pengaruh terhadap satu variabel terikat yang mendapatkan pengaruh (Firdaus, 2021). Metode ini akan peneliti gunakan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel x (program full day school) terhadap variabel y2 (kemapuan psikomotorik). Namun peneliti juga ingin mengetahui pengaruh variabel y1 (kemampuan kognitif) terhadap variabel y2 (kemapuan psikomotorik).

Sehingga secara ringkasnya, metode ini akan digunakan untuk melihat pengaruh variabel x (program full day school) dan variabel y1 (kemampuan kognitif) terhadap variabel y2 (kemapuan psikomotorik). Untuk pengambilan keputusan peneliti

(5)

E-ISSN. 2623-1271 Volume 6, Nomor 1, Juni 2023 Halaman: 1 – 10

Hasil dari uji regresi linier berganda menggunakan SPSS dengan versi IBM SPSS Statistic 26 adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.330 2.269 2.790 0.006

Program Full Day

School 0.192 0.058 0.313 3.309 0.001

Kemampuan Kognitif 0.552 0.096 0.544 5.756 0.000

a. Dependent Variable: Kemampuan Psikomotorik

Merujuk pada data tabel diatas didapatkan nilai koefisien program full day school (variabel x) sebesar 0,192 bernilai positif dan kemampuan kognitif praktikum siswa (variabel y1) sebesar 0,552 bernilai positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arah pengaruh variabel x dan variabel y1 terhadap variabel y2 (kemampuan psikomotorik praktikum siswa) adalah positif. Kemudian dari data tabel diatas juga menunjukkan nilai signifikansi variabel x adalah 0,001 dan variabel 0,000. Kedua nilai tersebut mempunyai nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Maka dapat diambil keputusan bahwa terdapat pengarun antara program full day scholl (variabel x) dan kemampuan kognitif praktikum siswa (variabel y1) terhadap kemampuan psikomotorik (variabel y2). Atau apabila dijabarkan per variabel adalah sebagai berikut: a) Terdapat pengaruh yang signifikan dari program full day scholl (variabel x) terhadap kemampuan psikomotorik (variabel y2). b) Terdapat pengaruh yang signifikan dari kemampuan kognitif praktikum siswa (variabel y1) terhadap kemampuan psikomotorik (variabel y2).

Untuk mengetahui apakah hipotesis yang peneliti ajukan dapat diterima atau tidak, maka perlu diadakan uji hipotesis.

Untuk menguji hipotesis ini, peneliti akan melakukan uji-f, uji-t, dan uji koefisien determinasi. Agar dapat diketahuinya variabel bebas memberikan pengaruh terhadap variabel terikat secara simultan, maka dapat dilakukan pengujian dengan uji-f.

Uji-f untuk uji regresi linier berganda (pengaruh program full day school dan kemampuan kognitif praktikum siswa terhadap kemampuan psikomotorik praktikum siswa) yang diolah menggunakan SPSS dengan versi IBM SPSS Statistic 26 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Uji-F Regresi Linier Berganda

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2326.401 2 1163.201 103.938 0.000b

Residual 1163.898 104 11.191

Total 3490.299 106

a. Dependent Variable: Kemampuan Psikomotorik

b. Predictors: (Constant), Kemampuan Kognitif, Program Full Day School

Merujuk pada tabel diatas, didapatkan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05.

Kemudian didapatkan nilai Fhitung sebesar 103,938. Untuk Ftabel adalah sebagai berikut : 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= (𝑘; 𝑛 − 𝑘) = (2; 107 – 2) = 2; 105. Kemudian distribusikan ke Ftabel didapatkan nilai 3,09. Sehingga nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel atau 103,938 >

3,09. Maka, dengan ini peneliti dapat mengambil keputusan bahwa Ho2 dan Ho3 ditolak sedangkan Ha2 dan Ha3 diterima.

Atau dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan dari program full day school dan kemampuan kognitif praktikum siswa terhadap kemampuan psikomotorik praktikum siswa.

Uji-t ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berikut adalah hasil uji-t yang dilakukan menggunakan SPSS dengan versi IBM SPSS Statistic 26 adalah sebagai berikut :

Yang pertama adalah uji-t untuk pengaruh program full day school (variabel x) terhadap kemampuan kognitif praktikum siswa (variabel y1), berikut adalah tabel hasil uji-t dari uji regresi linier sederhana:

(6)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 0.267 2.308 0.116 0.908

Program Full Day

School 0.486 0.035 0.801 13.698 0.000

a. Dependent Variable: Kemampuan Kognitif

Merujuk pada tabel diatas didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05.

Kemudian didapatkan pula nilai thitung sebesar 113,698. Untuk mendapatkan nilai ttabel maka perlu dicari sebagai berikut:

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= (𝑎

2; 𝑛 − 𝑘 − 1) = (0,05

2 ; 107 − 1 − 1) = 0,025 ; 105 = 1,985. Sehingga nilai thitung lebih besar dari ttabel atau 113,698 > 1,985. Maka, berdasarkan data tersebut dapat diambil keputusan bahwa Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Atau dapat dikatan terdapat pengaruh yang signifikan dari program full day school terhadap kemampuan kognitif praktikum siswa.

Berikutnya adalah tabel uji-t untuk regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Uji-t Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.330 2.269 2.790 0.006

Program Full Day

School 0.192 0.058 0.313 3.309 0.001

Kemampuan Kognitif 0.552 0.096 0.544 5.756 0.000

a. Dependent Variable: Kemampuan Psikomotorik

Merujuk pada tabel diatas didapatkan bahwa nilai signifikansi dari program full day school adalah sebesar 0,001 lebih kecil daripada 0,05 atau 0,001 < 0,05. Kemudian untuk ttabel adalah sebagai berikut: 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= (𝑎

2; 𝑛 − 𝑘 − 1) = (0,05

2 ; 107 − 2 − 1) = 0,025; 104 = 1,985. Sedangkan nilai thitung berdasarkan tabel diatas adalah sebesar 3,309 lebih besar dari 1,985 atau thitung > ttabel. Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Atau dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari program full day school terhadap kemampuan psikomotorik praktikum siswa.

Selanjutnya berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi kemampuan kognitif praktikum siswa (variabel y1) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05. Untuk nilai ttabel adalah sebesar 1,985 sedangkan nilai thitung adalah sebesar 5,756, maka thitung > ttabel. Berdasarkan hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa bahwa Ho3 ditolak dan Ha3 diterima.

Atau dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari kemampuan kognitif psikomotorik siswa terhadap kemampuan psikomotorik praktikum siswa.

Agar bisa diketahui seberapa besar (dalam satuan persen) pengaruh yang diberikan variabel x terhadap variabel y.

Berdasarkan uji regresi linier sederhana dan berganda menggunakan SPSS dengan versi IBM SPSS Statistic 26 adalah sebagai berikut:

Hasil uji koefisien determinasi (R2) yang pertama adalah untuk melihat besar pengaruh program full day school terhadap kemampuan kognitif praktikum siswa.

Tabel 8. Uji Koefisien Determinasi (R2) Regresi Linier Sederhana Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 0.801a 0.641 0.638 3.404

(7)

E-ISSN. 2623-1271 Volume 6, Nomor 1, Juni 2023 Halaman: 1 – 10 Merujuk pada data tabel diatas menunjukkan bahwa nilai R Square atau R2 adalah sebesar 0,641 atau sebesar 64,1%.

Dengan demikian pengaruh program full day school terhadap kemampuan kognitif praktikum siswa adalah sebesar 64,1% dan terdapat pengaruh lain sebesar 35,9% yang memengaruhi kemampuan kognitif praktikum siswa. Pengaruh lain itu kemungkinan dari pengaruh orang tua atau keluarga, teman sebaya, maupun guru les atau guru bimbingan belajar diluar sekolah yang memberikan motivasi kepada siswa untuk giat belajar.

Hasil uji koefisien determinasi (R2) yang kedua adalah untuk melihat besar pengaruh program full day school dan kemampuan kognitif praktikum siswa terhadap kemampuan psikomotorik praktikum siswa.

Tabel 9. Uji Koefisien Determinasi (R2) Regresi Linier Berganda Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 0.816a 0.667 0.660 3.345

a. Predictors: (Constant), Kemampuan Kognitif, Program Full Day School

Merujuk pada data tabel diatas menunjukkan besar nilai R2 adalah sebesar 0,667 atau sebesar 66,7%. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh program full day school dan kemampuan kognitif praktikum siswa terhadap kemampuan psikomotorik praktikum siswa adalah sebesar 66,7% dan terdapat pengaruh lain sebesar 33,3% yang memengaruhi kemampuan psikomotorik praktikum siswa.

PEMBAHASAN

Kesiapan SMKN 3 Boyolangu Terhadap Pelaksanaan Program Full Day School

Merujuk pada jadwal pelajaran yang diperoleh peneliti, SMK Negeri 3 Boyolangu menerapkan 5 hari sekolah dalam seminggu. Dimulai pada hari Senin berlangsung sampai pada hari Jum’at. Kemudian hari Sabtu digunakan untuk kegiatan ekstrakulikuler. Sehingga siswa pada 5 hari sekolah dapat fokus belajar di kelas maupun di bengkel, dan pada hari Sabtu siswa mendapatkan kesempatan untuk melatih bakat dan minat yang mereka miliki.

Kemudian merujuk pada tabel 2. hasil kuisoner per-indikator, telah memberikan informasi bahwa pelaksanaan program full day school di SMKN 3 Boyolangu telah terlaksana dengan baik. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada pagi hari kemudian diakhiri ketika sore hari. Selaras dengan hal ini, di dukung pula oleh pendapat Wicaksono (2017) dan Baharun dan Alawiyah (2018) mengenai pelaksanaan waktu aktifitas belajar pada program full day school yang dilaksanakan mulai pagi hari dan diakhiri pada sore hari. Kemudian didukung pula dari data dokumen yang peneliti peroleh berupa jadwal pelajaran siswa yang menunujukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan mulai pagi kemudian berakhir ketika sore hari.

Merujuk pada tabel 2. hasil kuisoner per-indikator, siswa merasa jenuh dan kelelahan karena jadwal pelajaran yang dirasa terlalu lama. Kemudian didukung dengan data dokumen yang peneliti dapatkan berupa jadwal pelajaran siswa yang menunjukkan dalam satu hari siswa harus belajar selama kurang lebih 10 jam. Tentunya ada kalanya siswa merasa lelah atau merasakan jenuh karena lamanya belajar yang mereka tempuh. Hal tersebut selaras dengan pendapat Hasan (2006) bahwasanya kekurangan program full day school ialah menimbulkan kebosanan terhadap siswa.

Merujuk pada tabel 2. hasil kuisoner per-indikator, peran guru dalam mengkondisikan kelas dan menyampaikan materi pelajaran sudah baik. Peran guru ini sangat penting dalam kesiapan siswa menerima program full day school di sekolah. Hal ini disebabkan program full day school, ketika guru di dalam kelas diharuskan untuk selalu memiliki kekreatifitasan dan mempunyai inovasi dalam menyampaikan pelajaran namun siswa mendapatkan kebebasan dalam memilih atau menentukan tempat belajar (Wicaksono, 2017).

Merujuk tabel 2. hasil kuisoner per-indikator, sarana dan prasaran yang telah disediakan sekolah untuk memfasilitasi dan menunjang belajar siswa sudah sangat baik. Hal ini adalah upaya dari sekolah untuk mempersiapkan siswa dalam melaksanakan program full day school. Di dukung pula dengan data dokumentasi berupa foto yang peneliti ambil pada saat penelitian, memperlihatkan sarana dan prasarana yang disediakan sekolah baik di kelas maupun di bengkel mesin sudah masuk dalam ketegori baik serta peralatan yang dimiliki layak pakai. Hal tersebut selaras dengan apa yang dikemukakan oleh Siregar (2017) bahwa pengaplikasian progam full day school membutuhkan dukungan dari guru dan fasilitas belajar yang mencukupi kebutuhan pendidikan.

(8)

oleh Wicaksono (2017) yaitu mendahulukan tingkah laku, prestasi akademik, pengadaan ekstrakurikuler, metode mengajar yang menyenangkan, guru yang profesional, kurikulum yang baik dan membekali siswa dengan pengetahuan dan pengalaman yang luas. Hal tersebut juga di dukung oleh pernyataan Soapatty & Suyanto (2014) penataan jadwal yang baik, motode pembelajaran yang baik, fasilitas berupa sarana dan prasarana yang menunjang dan pendalaman materi.

Pengaruh Program Full Day School Terhadap Kemampuan Kognitif Praktikum Pemesinan Siswa

Merujuk pada tabel 3. Hasil Uji Regresi Sederhana dan tabel Tabel 6. Uji-t Regresi Linier Sederhana menunjukkan adanya pengaruh antara program full day school terhadap kemampuan kognitif siswa. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program full day school mampu meningkatkan kemampuan kognitif atau kemampuan berfikir siswa. Atau dengan kata lain, program full day school ini mampu memberikan keuntungan kepada siswa dalam peningkatan prestasi siswa di bidang akademik. Hal ini selaras dengan pendapat Wicaksono (2017) bahwa program full day school adalah solusi dalam menyelesaikan bermacam permasalahan pendidikan, baik berupa prestasi, moral, dan akhlak. Kemudian didukung pula oleh pernyataan Soapatty & Suyanto (2014) bahwa program full day school, murid akan diberikan keuntungan pada akademiknya, sebab panjangnya waktu kegiatan belajar murid mampu memperbanyak pengalaman dan sosialnya.

Penerapan program full day school di SMKN 3 Boyolangu telah dilaksanakan secara baik sehingga menghasilkan dampak yang baik terhadap hasil belajar siswa. Peryataan tersebut didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soapatty & Suyanto (2014) di SMP Jati Agung Sidoarjo yang menyatakan bahwasanya program full day school terdapat peningkatan maka prestasi akademik siswa juga terdapat peningkatan. Dalam hasil penelitian lain yang mendukung tentang peningkatan kemampuan kognitif siswa selama penerapan program full day school menyatakan bahwa peningkatan pengetahuan siswa kelas X di SMK Negeri 2 Kendari terus mengalami peningkatan (Bakar dkk, 2020).

Pengaruh Program Full Day School Terhadap Kemampuan Psikomotorik Praktikum Pemesinan Siswa

Merujuk pada Tabel 4. Hasil Uji Regresi Linier Berganda, Tabel 5. Uji-F Regresi Linier Berganda dan Tabel 7. Uji-t Regresi Linier Berganda menunjukkan adanya pengaruh antara program full day school terhadap kemampuan psikomotorik praktikum siswa. Berdasarkan data tersebut juga menunjukkan secara tidak langsung terdapat pengaruh kemampuan kognitif praktikum siswa terhadap kemampuan psikomotorik praktikum siswa. Dengan mengambil dasar hasil temuan penelitian tersebut bisa dikatakan bahwa selain terdapat peningkatan pada kemampuan kognitif siswa, juga terdapat peningkatan pada kemampuan psikomotorik siswa. Penerapan program full day school di SMK Negeri 3 Boyolangu ini telah berhasil menjadikan siswa memiliki keterampilan dasar pemesinan yang kuat dan berkompeten dalam bidang pemesinan.

Hal tersebut sesuai dengan tujuan program full day school yang memberikan dasar pengetahuan yang kuat kepada siswa, pengembangan minat dan bakat siswa dan peningkatan kecerdasan yang dimiliki siswa dalam berbagai aspek (Wicaksono, 2017). Selain itu, didalam penerapan program full day school ini siswa mendapatkan pengalaman praktikum pemesinan yang lebih banyak dari hasil belajar disekolah karena mendapatkan waktu yang lebih longgar. Berkaitan dengan hal tersebut sesuai dengan pendapat Soapatty & Suyanto (2014) bahwa program full day school, murid akan diberikan keuntungan pada akademiknya, sebab panjangnya waktu kegiatan belajar murid mampu memperbanyak pengalaman dan sosialnya. Dalam hasil penelitian yang relevan, yang mendukung peryataan peningkatan kemampuan psikomotorik siswa selama penerapan program full day school, menyatakan bahwa ada peningkatan kemampuan psikomotorik yang baik terhadap siswa kelas X di SMKN 2 Kendari terus mengalami peningkatan (Bakar dkk, 2020).

Persentase Pengaruh dari Program Full Day School Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikomotorik Praktikum Pemesinan Siswa

Merujuk pada Tabel 8. Uji Koefisien Determinasi (R2) Regresi Linier Sederhana dan Tabel 9. Uji Koefisien Determinasi (R2) Regresi Linier Berganda menunjukkan besar pengaruh program full day school terhadap kemampuan kognitif praktikum siswa sebesar 64,1% dan terhadap kemampuan psikomotorik praktikum siswa sebesar 66,7%. Terdapat pengaruh lain sebesar 35,9% yang memengaruhi kemampuan kognitif praktikum siswa dan sebesar 33,3% yang memengaruhi kemampuan psikomotorik praktikum siswa. Kemudian kemampuan kognitif praktikum siswa juga memberikan pengaruh sebesar 66,7% terhadap kemampuan psikomotorik praktikum siswa sebesar dan terdapat 33,3% pengaruh lain yang memengaruhi kemampuan psikomotorik praktikum siswa. Pengaruh lain itu kemungkinan dari pengaruh orang tua atau keluarga, teman sebaya, maupun guru les atau guru bimbingan belajar diluar sekolah yang memberikan motivasi kepada siswa untuk giat belajar.

Peryataan peneliti tersebut didukung dari penelitian Soapatty & Suyanto (2014) yang memberikan hasil bahwa ada

(9)

E-ISSN. 2623-1271 Volume 6, Nomor 1, Juni 2023 Halaman: 1 – 10 yang disediakan untuk belajar siswa secara bersama-sama mengkontribusi sebesar 79,2% pada prestasi belajar siswa kelas X dan XI SMKN 2 Jiwan Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2019/2020.

Adanya pengaruh tersebut menunjukkan bahwa program full day school telah memberikan andil yang besar terhadap hasil belajar siswa. Karena dalam penerapannya, program full day school memberikan kesempatan kepada siswa untuk memaksimalkan waktu belajar di sekolah agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Hal ini selaras dengan yang dikemukakan oleh Baharun dan Alawiyah (2018) bahwa program full day school membuat siswa mendapatkan banyak kesempatan membenahi hal-hal yang belum dikuasai secara maksimal menjadi dikuasai secara maksimal agar tercapainya tujuan pendidikan.

PENUTUP

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa SMKN 3 Boyolangu sangat memerhatikan kesiapannya dalam menerapkan program full day school. Pelaksanaan program tersebut sudah berjalan dengan lancar namun terdapat kendala seperti jadwal pelajaran yang dirasa terlalu padat dan siswa merasa jenuh. Program full day school yang dilaksanakan di SMKN 3 Boyolangu telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan kognitif dan juga kemampuan psikomotorik praktikum siswa kelas XII TPM di SMKN 3 Boyolangu. Secara tidak langsung kemampuan kognitif praktikum siswa juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan psikomotorik praktikum siswa kelas XII TPM di SMKN 3 Boyolangu.

DAFTARRUJUKAN

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Baharun, H. & Alawiyah, S. 2018. Pendidikan Full Day School dalam Perspektif Epistemologi Muhammad ‘Abid Al- Jabiri.

Jurnal Kependidikan Islam, 4 (1), 1-22. Daring

http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/potensia/article/vi ew/4362

.

Bakar, A., Yuli, H. Asrul, Jaya, H. N. 2020. Implementasi Full Day School dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran (JPP), 1 (2), 95-105. (Online) (

https://lp3m- umkendari.ac.id/index.php/jpp/articl

e/view/59/97). Diakses 16 April 2020.

Firdaus. 2021. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Analisis Regresi IBM SPSS Statistics Version 26.0. Bengkalis:

DOTPLUS Publisher.

Hasan, N. 2006. Full Day School (Model Alternatif Pembelajaran Bahasa Asing). Jurnal Pendidikan Islam, 1 (1), 109-118.

(Online) (

http://www.ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/tadris/article/view/194/185)

. Diakses 28 Agustus 2020.

Megasari, R. 2014. Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukittinggi. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2 (1), 636-831. (Online) (http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/view/3 808). Diakses 1 Juli 2021.

Mukhadis, A. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Malang: Aditya Media Publishing.

Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Permana, D. I., Utomo, S. W., & Murwani, J. 2020. Pengaruh Program Full Day School dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMKN 2 Jiwan Kabupaten Madiun. Jurnal Pendidikan Akuntansi, 8 (1). 217-226. (Online) (http://prosiding.unipma.ac. id/in dex.php/FIPA/article/view/1686). Diakses 18 Juni 2021.

Rahmadi. 2011. Pengantar Metodologi Penelitian. Banjarmasin: Antasari Press.

Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Muda. Bandung: Alfabeta.

Rukajat, A. 2018. Pendekatan Penelitian Kuantitatif, Quantitative Research Approach. Yogyakarta: Deepublish.

Siregar, L. Y. S. 2017. Full Day School Sebagai Penguat Pendidikan Karakter (Perspektif Psikologi Pendidikan Islam). Jurnal

Pendidikan dan Manajemen Islam, 5 (2), 306-309. (Online)

(

https://media.neliti.com/media/publications/264594-full-day-school-sebagai-penguatan-pendid- fc9f47ee.pdf

). Diakses 30 Juni 2020.

Soapatty, L. & Suyanto, T. 2014. Pengaruh Sistem Sekolah Sehari Penuh (Full Day School) terhadap Prestasi Akademik Siswa SMP Jati Agung Sidoajo. Jurnal Kajian Mora dan Kewarganegaraan, 2 (2), 719-733. (Online)

(10)

Juni 2021.

Suyono. 2018. Analisis Regresi untuk Penelitian. Yogyakarta: Deepublish.

Wicaksono, A. G. 2017. Fenomena Full Day School dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 1 (1),

10-18. (Online)

(

https://www.researchgate.net/publication/335213857_fenomena_full_day_school_dalam_sistem_p

endidikan_indonesi a)

. Diakses 20 Juni 2020.

Referensi

Dokumen terkait

Biaya satuan di tingkat sekolah merupakan aggregate biaya pendidikan tingkat sekolah, baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua, dan masyarakat, yang dikeluarkan untuk

“Materi” 6 July 17, 2016 kompas.com H6 Full Day School Dinilai Sebagai Langkah Mundur 7 July 14, 2016 tempo.co H7 Full Day School Bertentangan Dengan Undang-Undang 8 July 15, 2016