PERSEPSI SISWA KELAS XI TENTANG PROGRAM FULL DAY SCHOOL (SEKOLAH SEHARI PENUH)
DI SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO
JURNAL
R. Ady Negoro NIM 10030149
Pembimbing I Pembimbing II
Widya Prari Keslan, S.Si, M.Si Nefilinda, SE, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMBAR
PADANG
2014
1
Persepsi Siswa Kelas XI Tentang Program Full Day School
(Sekolah Sehari Penuh) di SMA Negeri 2 Sawahlunto
Oleh:R. Ady Negoro* Widya Prari Keslan** Nefilinda**
Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*
Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**
ABSTRAC
The research have purpose for to know and analayze how to student perception class XI about full day school programme in senior high school 2 Sawahlunto to observe from motivation aspect and interest student. This research to classify in qualitie research. This informan about research to take from purposive sampling and the informan in the research is the student of class XI senior high school 2 Sawahlunto to show the first student and the students. In the result in freid: 1) full day school programme done in senoir high school 2 Sawahlunto very useful likes get to know leclge, and then the student can get memorite the last lesson. The parents, the teacher and colleague give motivation. Like sugest for study hard and the parents prepare breakfast and their necessang so from their motivation is give bring into their ideal, and the next level school. 2) during do programme full day school, the students feel happy and unhappy. The student can be happy if the implementation great with other people, add kown ledge and can develop their talent their se if like sport, act and other lesson. The student can be unhappy like some teacher nervous say their lesson, the theacher still focus to lesson book and then don’t enough facility and school necessary can make full day school activity not be durring activity. The parent, the teacher and colleague for give motivation and is hoped for necessary school in the school be prefect .
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sektor pentingnya dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia. Karena itu pendidikan sangatlah penting. SMA Negeri 2 Sawahlunto telah menjalankan program full day school lebih kurang 5 tahun. Pemerintah kota sawahlunto melihat melihat bahwa program tersebut dapat meningkatkan mutu pendidikan di kota Sawahlunto. Kota Sawahlunto merupakan salah satu kota yang memiliki mutu pendidikan yang cukup tinggi.
Ini di buktikan dengan jumlah siswa yang masuk ke Peguruan Tinggi Negeri (PTN) dari tahun ke tahun meningkat. pada tahun 2009 jumlah siswa tingkat SLTA sederajat baik SMA, MA, SMK yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) sebanyak 178 siswa. Pada tahun 2010 siswa yang diterima dalam
perguruan tinggi negeri sebanyak 222 siswa.
Pada tahun 2011 siswa yang diterima dalam PTN sebanyak 251 siswa, pada tahun 2012 jumlah siswa yang diterima di PTN sebanyak 277 dan pada tahun 2013 jumlah siswa yang masuk kedalam perguruan tinggi negeri (PTN) sebanyak 326 siswa (Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto 2014). Full day school pada awalnya muncul pada awal tahun 1980-an di Amerika Serikat.
Pada waktu itu full day school dilaksanakan untuk jenjang sekolah Taman Kanak-kanan dan selanjutnya meluas pada jenjang yang lebih tinggi mulai dari SD sampai dengan menengah atas. Guna untuk dapat memperbaiki nilai akademik dan sebagai persiapan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan sukses. Adapun munculnya sistem pendidikan full day school di Indonesia
2 diawali dengan menjamurnya istilah sekolah
unggulan sekitar tahun 1990-an. Yang banyak dipelopori oleh sekolah-sekolah swasta termasuk sekolah-sekolah yang berlabel Islam, dimana sekolah yang fokus pada kualitas proses pembelajaran, bukan pada kualitas input siswanya dan Kualitas proses pembelajaran bergantung pada sistem pembelajarannya.
Berdasarkan observasi awal peneliti melihat bahwa program full days school ini belum terlalu maksimal memberi manfaat bagi siswa SMA Negeri 2 Sawahlunto. Dengan adanya full days school diharapkan mutu pendidikan dapat ditingkatkan namun malah kenyataannya full day school belum terlalu memicu semangat belajar siswa. Dengan jadwal siswa yang begitu padat, siswa diwajibkan untuk berperan dalam organisasi yang ada di sekolah serta siswa harus mengikuti kegiatan-kegiatan baik yang ada di dalam sekolah maupun di luar sekolah seperti mengikuti lomba-lomba, kegiatan seminar, pelatihan dan lain-lainnya. Peneliti masih melihat ada beberapa siswa yang kurang setuju dengan program tersebut. Masalah ini tidak hanya dirasakan bagi siswa saja, melainkan orang tua siswa yang khawatir tentang kesibukan anak mereka. Karena orang tua siswa merasa khawatir dengan kondisi anaknya, dimana orang tua melihat anaknya terlalu sibuk dengan kegiatan ataupun urusan yang ada di sekolah. Sehubungan dengan masalah tersebut penulis tertarik melakukan penelitian “ Persepsi Siswa Kelas XI Tentang Program Full Days School (Sekolah Sehari Penuh) Di SMA Negeri 2 Sawahlunto”
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah, jenis penelitian ini tergolong kedalam penelitian kualitatif yang bermaksud untuk memahami masalah atau gejala yang dialami oleh subjek penelitian yang dilakukan secara natural dan alamiah.
Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi siswa kelas XI tentang program full day school (sekolah sehari penuh) di SMA Negeri 2 Sawahlunto yang ditinjau dari segi motivasi dan minat siswa.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sawahlunto dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sawahlunto dengan informan penelitan yang diambil secara Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal.
Maksudnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan (dalam Sugiyono 2012).
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan informan penelitian, serta dilihat dari fokus masalah penelitian yaitu bagaimana persepsi siswa kelas XI tentang program full day school (sekolah sehari penuh) di SMA Negeri 2 Sawahlunto yang ditinjau dari segi motivasi dan dari segi minat dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari segi motivasi siswa, persepsi siswa kelas XI tentang program full day school dimana motivasi yang dibagi menjadi dua bagian yaitu motivasi intrinsik yang berasal dari dalam maupun motivasi ekstrinsik yang berasa dari luar diri induvidu:
a. Motivasi intrinsik. Dimana dengan adanya full day school (sekolah sehari penuh) dapat memberikan dukungan maupun dorongan bagi diri siswa.
Disini siswa bisa melihat dan merasakan manfaat selama menjalankan program tersebut.
Diantaranya dari segi mata pelajaran, mereka mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih, dengan adanya full day school dapat menggulang pembelajaran yang lalu,
3 full day school juga merupakan sarana
tambahan bagi siswa yang dianggap sebagai tempat les, dan lain-lainnya.
Dari sisi kesenian, dengan adanya full day school dapat mengembangkan bakat dalam diri siswa baik menyanyi, menari dan teater, begitu juga yang dilihat dari sisi olahraga. Selain itu dangan adanya full day school dapat memotivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi yang berguna untuk mencapai cita- cita. Selama menjalan program full day school, ada hal-hal yang menarik yang dirasakan oleh siswa selama menjalankan program tersebut.
Diantaranya yaitu dapat meningkatkan silaturahmi dengan warga sekolah baik guru, siswa, pegawai sekolah dan lain- lainnya. Dari hal yang menarik siswa juga mempersiapkan hal-hal selama menjalankan program tersebut seperti, membawa bekal dari rumah, membawa buku tambahan, membawa baju ganti, dan hal-hal yang dirasa perlu lainnya. Dari hal yang telah diuraikan di atas maka siswa termotivasi sehingga hasil belajar mereka juga meningkat. Jadi dengan adanya manfaat yang dirasakan oleh siswa dapat mendorong siswa untuk menjadi yang terbaik dan salah satunya dapat mewujudkan cita-cita siswa atau melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Menurut Syukur dalam Meliza (2013) mengatakan bahwa progam full day school memiliki dampak positif bagi perkembangan anak. Diantara dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak, menangani beragam kebutuhan belajar anak yang berbeda kemampuan, memberikan efek (pengaruh dan manfaat) yang lebih besar bagi anak yang kurang mampu serta mengurangi kesenjangan prestasi.
b. Motivasi ekstrinsik merupakan dorongan yang menggerakan
seseorang untuk melakukan sesuatu itu bersumber pada sesuatu kebutuhan yang harus dipenuhi (Sardiman: 2005).
Jadi selama menjalankan program full day school banyak dukungan maupun dorongan dari luar yang diberikan kepada siswa, seperti guru, keluarga, maupun teman-teman sekitar. Dimana guru selalu dorongan maupu dukungan yang terbaik kepada siswanya.
Dorongan dan dukungan yang diberikan seperti memotivasi siswa agar tetap semangat belajar, memberikan saran agar tetap fokus selama menjalankan program full day school tersebut. Dan guru juga memberikan trik-trik atau kiat-kiat agar mereka berhasil menjalankan program tersebut seperti mengikuti dan mematuhi setiap perintah guru, harus membawa bekal dari rumah agar tidak kelaparan selama program full day berlangsung dan lain-lainnya.
Selain guru, orang tua juga memberikan dorongan dan dukungan yang begitu besar kepada siswa.
Dimana orang tua selalu menginginkan anaknya untuk suksek dalam berbagai hal dan orang tua memberikan saran-saran agar mereka sukses. Disini orang tua juga mendorong dengan menyiapkan perbekalan untuk anaknya ke sekolah dan memberikan uang tambahan apa bila perbekalan belum sempat disiapkan. Jadi hal-hal yang diberikan oleh guru dan orang tua seperti saran dan lain-lainnya sangat mendorong maupun mendukung siswa untuk mewujudkan cita-cita siswa itu sendiri.
2. Kemudian dari segi minat. Menurut Slameto (2003) minat adalah suatu rasa lebih sukaan dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa adanya yang menyuruh. Dalam menjalankan program full day school siswa merasa dengan menjalankan program full day school merasakan manfaat diantaranya dapat
4 menambah ilmu pengetahuan. Disini dari
segi rasa senang, siswa merasakan hal yang senang dan hal tidak senang, dilihat dari hal yang senang disini dengan adanya program full day school dapat menambah wawansan bagi siswa dan sebagai sarana belajar tambahan, selain itu juga bisa mendalami program yang dipilih, baik itu mata pelajaran, kesenian maupun olahraga. Waktu bermain juga digantikan dengan belajar bahkan dengan adanya program full day school dapat meningkatkan silaturahmi dengan teman- teman dan guru seperti lebih lama berkumpul bersama teman-teman, makan bersama belajar bersama dan lain-lainnya.
Kemudian dilihat dari rasa tidak senang yaitu masih belum lengkapnya fasilitas maupun perlengkapan sekolah seperti ruang belajar, kipas angin, alat-alat kesenian dan lain-lainnya. Dimana ruang kelas atau ruang belajar yang ada di SMA Negeri 2 Sawahlunto berjumlah 13 ruang kekurangan ruang belajar di SMA Negeri 2 Sawahlunto disiasati dengan adanya pindah-pindah kelas atau yang disebut moving class. Dari kurangnya fasilitas sekolah maupun perlengkapan sekolah membuat siswa kurang tertarik menjalankan program tersebut.
Tetapi dilihat dari cara guru menyampaikan pembelajaran dengan menggunakan metode-metode pembelajaran serta menggunakan alat media dan fasilitis maupun perlengkapan sekolah. Mereka senang dengan cara guru menyampaikan pembelajaran, dimana guru dalam memberikan pembelajaran menggunakan metode yang membuat siswa tidak merasa bosan salah satunya guru menggunakan cara bermain sambil belajar agar siswa tidak bosan selama menjalankan pembelajaran walaupun masih ada beberapa guru yang belum menggunakan menggunakan metode yang berbeda seperti masih berpatokan pada buku. Dan guru sudah mulai menggunakan media dan fasilitas maupun
perlengkapan sekolah seperti praktek ke labor, menggunakan infokus untuk menampilkan gambar-gambar yang dibutuhkan dan lain-lainnya. Dan siswa pun sudah mempersiapkan diri mereka dengan membawa bekal, buku tambahan, alat-alat tulis, dan mematuhi serta mengikuti dengan hikmat.
Dari hal yang telah diuraikan di atas bahwa full day school yang dirasakan siswa ada memiliki manfaat, dapat menambah wawasan dan sebagainya sehingga program full day school dapat dilanjutkan karena selama program tersebut selain merasakan manfaat siswa juga merasakan hal yang menarik selama program tersebut berlangsung serta dapat meningkatkan silaturahmi dengan warga sekolah dan lain-lainnya. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa program full day school atau sekolah sehari penuh memiliki kelebihan dan kekurangan. Diantaranya adalah dapat meningkatkan potensi maupun bakat yang dimiliki siswa dari segi mata pelajaran, seni dan olahraga, menambah wawasan dalam belajar, bisa mengulang pelajarang kalau kurang paham, bisa meningkatkan hasil belajar, dan dapat melanjutkan cita- cita serta pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta dapat meningkatkan silaturahmi dengan warga sekolah. Kalau kekurangannya seperti fasilitas dan perlengkapan yang belum lengkap.
Contohnya buku, lokal, sarana prasarana lainnya dan waktu istirahat yang perlu ditambah agar tidak lelah untuk melanjutkan pembelajaran selanjutnya.
Syukur dalam Meliza (2013) penerapan full days school perlu dilengkapi dengan program rekreatif dalam pembelajaran agar tidak timbul kebosanan bagi siswa. Program tersebut juga perlu dilengkapi sistem komunikasi serta koordinasi antara sekolah dengan orang tua di rumah melalui buku penghubung karena dalam full days school anak menghabiskan banyak waktu
5 di sekolah, harus diupayakan agar guru
merupakan uswatun hasanah, menjadi contoh dan model perilaku sosial, emosional, serta spiritual yang baik bagi anak. Untuk itu, sekolah yang melaksanakan full day school perlu mempertimbangkan, antara lain:
1. Jarak rumah kesekolah serta kelancaran transportasi menuju sekolah
2. kesiapan atau ketersediaan sarana - prasarana dan kesiapan fisik lainnya 3. pola manajemen sekolah (mbs)
4. penerapan pembelajaran berciri pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (pakem)
5. memahami pengaruh perubahan pola belajar dan pola hidup siswa
6. melakukan sosialisasi kepada orang tua dan masyarakat untuk kelancaran program peningkatan mutu pendidikan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas sehubungan dengan persepsi siswa kelas XI tentang program full day school (sekolah sehari penuh) di SMA Negeri 2 Sawahlunto dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Persepsi siswa selama menjalankan program full day school yaitu siswa merasakan manfaat selama full day school berlangsung seperti dapat mengulang pelajarat, dapat menambah ilmu pengetahuan dari segi mata pelajaran juga mengalami manfaat dan di lihat dari hasil belajar sudah mulai mengalami peningkatan walaupun peningkatan yang dirasakan tidak terlalu drastis.
2. Bahwa selama menjalankan program full day school siswa merasakan hal yang senang dan hal yang tidak senang. Hal senang yang dirasakan oleh siswa seperti dapat mengulang pembelajaran, menambah ilmu pengetahuan dapat mengembangkan bakat baik itu kesenian, olahraga dan mata pelajaran. Program full day school juga merupakan sarana tambahan bagi siswa, serta dapat mempererat hubungan
silaturahmi dengan warga sekolah seperti guru, teman-teman dan lain-lainnya.
Sedangkan hal tidak senang yang dirasakan oleh siswa seperti kurangnya ruang belajar, dan media penunjang lainnya. Sehingga siswa ingin melanjutkan program tersebut dengan beberapa ketentuan seperti harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi sekolah, fasilitas maupun perlengkapan yang ada di sekolah harus dilengkapi, guru harus mampu menciptakan susana yang kondusif selama pembelajaran full day berlangsung, guru haruslah memvariasikan metode pembelajaran selama pembelajaran berlangsung dan lain-lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada siswa SMA Negeri 2 Sawahlunto untuk tetap serius dan sungguh-sungguh selama menjalankan program full day school karena dapat meningkatkan mutu pendidikan di Kota Sawahlunto. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting.
2. Diusahakan kepada guru, orang tua, teman-teman dan lain-lainnya untuk tetap memberikan dukungan dan dorongan kepada siswa, agar mereka tetap semangat selama menjalankan aktifitas di sekolah.
3. Diharapkan kepada guru untuk dapat memvariasikan cara menyampaikan pembelajaran atau metode selama pelajaran berlangsung agar siswa merasa senang selama belajar atau kegiatan sekolah berlangsung.
4. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk dapat melengkapai fasilitas maupun perlengkapan yang ada di sekolah. Agar kegiatan atau aktifitas selama pembelajaran kegiatan full day school dapat berjalan dengan lancar dan terkendali.
6 DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.
AM, Sardiman. 2005. Jenis-Jenis Motivasi, (Online),
http://andijosua.blogspot.com/2013/05/j enis-jenis-motivasi.html, diakses pada hari selasa 14 Februari 2014.
Arikunto, Suharmisi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).
Jakarta. PT Rineka Cipta.
Arivin, Imron. 2011. Mengindentifikasi Perkembangan Peserta Didik, (Online), http://vita-fitriyatul-
ulya.blogspot.com/2011/12/mengidentif ikasi-perkembangan-peserta.html, diakses Pada hari 28 Mei 2014.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto. 2014.
Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta.
PT Bumi Aksara.
Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2002.
Psikologi Pendidkan. Jakarta. PT Grasindo.
Jasmaini, 2013. Minat siswa kelas VII untuk mengunjungi Perpustakaan di SMP Negeri 9 Padang, Skripsi Pendidikan Sejarah. STKIP PGRI PADANG.
Meliza, 2013. Persepsi Orang Tua Tentang Program Sekolah Sehari Penuh (Full Days School) Pada Siswa SMP N 5 SAWAHLUNTO Di Kota Sawahlunto, Skripsi Pendidikan Geografi. STKIP PGRI PADANG.
Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Sismanto, 2013. Referensi Makalah, (Online), http://www.referensimakalah.com/2013/
01/pengertian-full-day-school.html,
diakses pada hari selasa 14 Februari 2014.
Susanti, 2010. Penerapan Sistem Full Days School Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan kualitas Pendidikan Di Mts Lubang Panjang Kota Sawahlunto, Skripsi Pendidikan Agama Islam. IAIN Imam Bonjol Padang.
Sucipto, Heri. 2012. Pengertian dan Tujuan Full Day School, (Online), http://id.shvoong.com/social-
sciences/education/2244857-pengertian- dan-tujuan full day-school, diakses pada hari Selasa 20 Desember 2013.
Sudarsono. 2012. Pengertian Minat Menurut
Para Ahli, (Online),
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pen gertian-minat-menurut-para-ahli.html, diakses pada hari selasa 14 Februari 2014.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung.
Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
Thoha, Miftah. 2008. Pelaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta.
PT RajaGrafindo Persada.
Wahid, Abdul. 2011. Minat Belajar Siswa (Online),
http://bagawanabiyasa.wordpress.com/2 013/05/12/minat-belajar-siswa/, diakses pada hari selasa 21 Januari 2014.