IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
(LIFE SKILL) BERBASIS FULL DAY SCHOOL
DI SD MUHAMMADIYAH 1 BABAT LAMONGAN
SKRIPSI
OLEH :
AHMAD HAFIDH IMADUDDIN
NIM: 201210430311177
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
LEMBAR PENGESAHAN
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
(LIFE SKILL) BERBASIS FULL DAY SCHOOL
DI SD MUHAMMADIYAH 1 BABAT LAMONGAN
Oleh: Ahmad Hafidh Imaduddin (201210430311177)
Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima
untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Mengesahkan:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 2 Mei 2016
Dekan FKIP,
Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes
Dewan Penguji: Tanda Tangan
1. Dian Ika Kusumaningtyas, M.Pd 1. ...
2. Bahrul Ulum, M.Pd 2. ...
3. Drs. Rohmad Widodo, M.Si 3. ...
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Ilahi yang telah menganugerahkan segala macam bentuk kenikmatan, baik nikmat Islam, Iman dan Ihsan, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) Berbasis Full Day School di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan”. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Muhammad ﷲﷶ pembawa risalah kenabian yang telah menuntun ummat manusia menuju jalan yang diridhoi Allah ﷻ.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini bukanlah hasil jerih payah yang dilakukan penulis sendiri, melainkan atas pertolongan Allah melalui makhluk-Nya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian. 2. Bapak Dr. H. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar yang telah banyak memberikan nasihat dan masukan kepada penulis selama studi.
3. Bapak Drs. Rohmad Widodo, M.Si, selaku pembimbing I yang telah sabar memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi dalam membimbing penulis. 4. Bapak Puji Sumarsono, M.Ed, selaku pembimbing II yang telah berkenan
meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Erna Yayuk, M.Pd, selaku dosen wali yang telah memberikan berbagai nasehat dan arahan kepada penulis selama melakukan studi.
7. Kepala SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan beserta dewan guru, karyawan dan siswa-siswi yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis.
8. Ayahanda Djaswadi dan Ibunda Asmirah tercinta, serta kakak-kakakku tersayang dan segenap keluarga yang dengan tulus mendoakan dan memberikan bantuan secara moril maupun materiil kepada penulis.
9. Keluarga besar PGSD D‟12, dan teman-teman Angkatan 23 Ma‟had Abdurrahman bin „Auf Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan semangat dan motivasinya kepada penulis.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan atas bantuan dan jasa-jasa semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dan dorongan, penulis ucapkan jazakumullah khairan katsiran, semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak dapat diterima oleh Allah ﷻ sebagai amal ibadah. Seiring do‟a dan ucapan terima kasih penulis, kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca yang budiman. Penulis hanya bertawakkal kepada Allah, karena penulis sadar bahwa hanya kepada Allah-lah semuanya akan kembali. Wallahu a’lam bis showab.
Malang, 5 April 2016
DAFTAR ISI
Halaman Persembahan ... vii
Abstrak ... viii
1. Tinjauan Tentang Pendidikan Kecakapan Hidup ... 10
a. Pengertian Kecakapan Hidup ... 10 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 33
B. Kehadiran dan Peran Peneliti ... 34
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ... 36 F. Prosedur Penelitian ... 38 G. Teknik Analisa Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 44 1. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Berbasis Full Day School di SD Muhammadiyah 1 Babat
Lamongan ... 46 a. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Pada Aspek Kecakapan Personal di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ... 48 b. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Pada Aspek Kecakapan Sosial di SD Muhammadiyah
1 Babat Lamongan. ... 56 c. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Pada Aspek Kecakapan Akademik di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ... 57 d. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Pada Aspek Kecakapan Vokasional di SD
Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ... 59 2. Kendala Dalam Pengimplementasian Pendidikan Kecakapan
Hidup (Life Skill) Berbasis Full Day School di SD
Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ... 60 3. Solusi Untuk Mengatasi Hambatan-hambatan Dalam
Pengimplementasian Pendidikan Kecakapan Hidup
(Life Skill) Berbasis Full Day School di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ... 64 B. Pembahasan ... 67
1. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) Berbasis Full Day School di SD Muhammadiyah 1 Babat
Lamongan ... 67 a. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Pada Aspek Kecakapan Personal di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ... 69 b. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Pada Aspek Kecakapan Sosial di SD Muhammadiyah
1 Babat Lamongan. ... 71 c. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Pada Aspek Kecakapan Akademik di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ... 72 d. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Pada Aspek Kecakapan Vokasional di SD
Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ... 74 2. Kendala Dalam Pengimplementasian Pendidikan Kecakapan
Hidup (Life Skill) Berbasis Full Day School di SD
3. Solusi Untuk Mengatasi Hambatan-hambatan Dalam
Pengimplementasian Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) Berbasis Full Day School di SD Muhammadiyah 1 Babat
Lamongan ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 81
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Internalisasi kecakapan hidup dalam perilaku keseharian ... 19
Gambar 2.2 Hubungan kehidupan nyata, kecakapan hidup dan mata pelajaran . 23 Gambar 2.3 Kerangka pikir ... 32
Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data ... 42
Gambar 4.1 Kegiatan sholat dhuha ... 49
Gambar 4.2 Kegiatan ekstrakurikuler hizbul wathan ... 51
Gambar 4.3 Pembelajaran diluar kelas ... 53
Gambar 4.4 Karya siswa membuat periskop dari bahan bekas ... 54
Gambar 4.5 Kegiatan out bond ... 55
Gambar 4.6 Kegiatan di kelas olimpiade ... 58
Gambar 4.7 Anggota tim robotik sedang mencoba kinerja robot ... 59
Gambar 4.8 Praktek berwirausaha melalui program bazar sekolah ... 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Profil Sekolah ... 84
Lampiran 2 Data Prestasi Siswa ... 89
Lampiran 3 Data Pengkodingan ... 92
Lampiran 4 Pedoman Observasi ... 93
Lampiran 5 Kisi-kisi Wawancara Kepala Sekolah ... 94
Lampiran 6 Kisi-kisi Wawancara Guru Kelas ... 96
Lampiran 7 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ... 99
Lampiran 8 Pedoman Wawancara Guru Kelas ... 100
Lampiran 9 Hasil Wawancara Kepala Sekolah ... 101
Lampiran 10 Hasil Wawancara Guru Kelas II-A ... 104
Lampiran 11 Hasil Wawancara Guru Kelas V-A ... 107
Lampiran 12 Hasil Wawancara Siswa Kelas II-A ... 110
Lampiran 13 Hasil Wawancara Siswa Kelas V-A ... 111
Lampiran 14 Pedoman Dokumentasi ... 112
Lampiran 15 Catatan Lapangan ... 113
Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian ... 116
Lampiran 17 Dokumentasi ... 117
DAFTAR PUSTAKA
Al-qur‟an dan Terjemahnya. 2005. Bandung: CV Penebit Diponegoro.
Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup, Konsep dan Aplikasi. Bandung: CV Alfa Beta.
Asmani, Jamal Ma‟mur 2009. Sekolah Life Skill Lulus Siap Kerja. Yogyakarta: Diva Press.
Basuki, Sukur. Harus Proporsional sesuai Jenis dan Jenjang Sekolah. (Online), (http://www.smkn1lmj.sch.id) diakses tanggal 10 Nopember 2015. Depdiknas. 2002. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education).
Jakarta: Team Broad Based Education.
Depdiknas. 2007. Konsep Pengembangan Integrasi Kurikulum Pendidikan Kecakapan Hidup.
Departemen Agama. 2003. Pedoman Integrasi Life Skills Dalam Pembelajaran, Madarasah Aliyah. Jakarta: Direktoral Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Ghony, M Djunaidi. Almanshur Fauzan. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.
Handayani, Sri. Jurnal. MuatanLife Skill Dalam Pembelajaran di Sekolah: Upaya Meningkatkan Sumber Daya Manusia Yang Bermutu. Universitas Pendidikan Indonesia.
Hilalah, Nur. 2012. Faktor Pendukung dan Penghambat Full Day School. Diakses dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2246211-faktor-faktor-pendukung-dan-penghambat/. Diakses pada tanggal 20 Desember 2015.
Mawardi, Imam. 2012. Jurnal. Pendidikan Life Skill Berbasis Budaya Nilai-Nilai Islami. Surabaya. UIN Sunan Ampel.
Moleong. Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Musafaah. 2007. Skripsi. Pendidikan Kecakapan Hidup (Studi Kasus Tentang Upaya Mewujudkan Pendidikan Kecakapan Hidup Di Panti Asuhan Sunan Kalijogo Kelurahan Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang). Jurusan Pendidikan Islam. UIN Malang.
Musyaffa‟, Akhmad. 2014. Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life
Skill) dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam di MA “Darul Ulum”
Jetis Kabupaten Mojokerto. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Surabaya:
Prabowo, Sugeng Listyo. Nurmaliyah, Faridah. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Malang: UIN Maliki Press.
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta Pusat.
Setiyarini, Ida Nurhayati, dkk. 2014. Jurnal. Penerapan Sistem Pembelajaran
“Fun & Full Day School” Untuk Meningkatkan Religiusitas Peserta
Didik di SDIT Al Islam Kudus. Magister Teknologi Pendidikan UNS. Sudjana, Nana & Awal Kusumah. 2000. Proposal Penelitian di Perguruan
Tinggi. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. 2012. Meotode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sulistyaningsih, Wiwik. 2008. Full Day School dan Optimalisasi Perkembangan
Anak. Yogyakata: Pradigma Indonesia.
Sumarni, Sri. 2002. Jurnal. Ilmu Pendidikan Islam, Kajian Tentang Konsep, Problem dan Prospek Pendidikan Islam. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga.
The United Nations Children‟s Fund. 2005. Life Skills-Based Education in South Asia. UNICEF: Kathmandu.
Tirtarahardja, Umar & S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan. Pendidikan sangat diperlu-kan dalam memajudiperlu-kan kehidupan bangsa. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 memuat arti pendidikan sebagai berikut :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Lembaga pendidikan merupakan suatu jasa serta proses pelayanan untuk mentransfer pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik. Karena kemajuan bangsa dimasa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi oleh sektor pendidikan. Dengan adanya bantuan pendidikan, maka setiap individu akan dapat berkembang lebih baik. Lewat pendidikan pula semua orang mengharapkan supaya semua bakat dan kemampuan serta perilaku yang dimiliki bisa dikembangkan secara maksimal, salah satunya melalui pendidikan kecakapan hidup (life skill).
2
Pendidikan kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan intra dan ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, bakat, dan minat peserta didik.
Dalam mewujudkan tujuan tersebut, banyak sekali usaha-usaha yang dilakukan lembaga-lembaga pemerintah ataupun swasta dengan menerapkan system atau kurikulum yang dirasa pas untuk mewujudkan tujuan tersebut. Salah satu diantaranya ialah sistem full day school. Full day school sendiri merupakan istilah dari proses pembelajaran yang dilaksanakan secara penuh, aktifitas anak lebih banyak dilakukan di sekolah dari pada di rumah. Dapat dikatakan bahwa sistem pembelajaran full day school ialah sebuah sistem yang dilakukan secara sadar untukmengatur adanya tindak belajaryang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi dengan cara yang menyenangkan sehingga peserta didik tidak merasa takut dan bosan walau mereka belajar seharian. (Setiyarini, 2014:7). Di mana dalam full day school proses pembelajarannya tidak hanya bersifat formal, tetapi juga banyak suasana yang bersifat informal, tidak kaku, menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan kreativitas dan inovasi bagi guru.
Melalui penerapan full day school yang memberikan kesempatan belajar lebih lama di sekolah, guru diharapkan dapat mengoptimalkan kecerdasan dan kecakapan hidup siswa. Dengan adanya pendidikan kecakapan hidup untuk menyalurkan bakat peserta didik, dan diharapkan dapat memberi manfaat bagi generasi muda untuk menjadi pribadi yang mandiri, kreatif serta memberi faedah untuk siap menjalani hidup serta menghadapi perannya dimasa yang akan datang.
3
hidup memang bukan sesuatu yang baru.Pendidikan berorientasi kecakapan hidup bagi peserta didik adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara. Apabila hal ini dapat dicapai, maka ketergantungan terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan, yang berakibat pada meningkatnya angka pengangguran dapat diturunkan, yang berarti produktivitas nasional akan meningkat secara bertahap.
Kecakapan hidup (life skill) merupakan modal yang perlu dimiliki setiap orang, baik itu orang bekerja, pelajar atau ibu rumah tangga, karena life skill
merupakan kemampuan dan keberanian untuk menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya.” Setiap orang tentu mempunyai problem dalam kehidupan, baik itu
masalah ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan masalah lainnya. Dengan memiliki kecakapan hidup yang memadai, segala masalah kehidupan akan dapat dihadapi dan diatasi dengan baik.
4
Sekolah diharapkan bisa menghasilkan output (manusia) yang mem-punyai kecakapan hidup (life skill). Menurut Prabowo (2010:199) Kecakapan hidup merupakan satu unsur penting dalam pendidikan yang harus dikuasai oleh siswa dalam jenjang pendidikan apapun. Secara umum pendidikan berorientasi pada kecakapan hidup bertujuan untuk memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi perannya di masa datang.
Sejalan dengan tujuan pendidikan untuk menciptakan peserta didik yang memiliki keterampilan dan pendidikan bermutu/berkualitas. Pendidikan berbasis
life skill (kecakapan hidup) memang perlu dikenalkan kepada peserta didik sejak jenjang sekolah dasar supaya peserta didik mampu mengembangkan potensi diri dengan lembaga sekolah sebagai fasilitator untuk usaha mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Pada kenyataanya pendidikan life skill ini belum merata dikenalkan kepada peserta didik melalui mata pelajaran wajib, hanya mata pelajaran muatan lokal saja yang sudah diselipkan, karena pendidikan berbasis life skill bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri melainkan hanya muatan saja yang di selipkan di mata pelajaran, maka sulit di implementasikan.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 18 Januari 2016 melalui wawancara kepada Ibu SS selaku guru kelas II-A di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan menyatakan bahwa SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan merupakan sekolah full day. Pelaksanaan pembelajaran program
5
penuh dalam penerapan full day school, dengan harapan pendidikan tidak hanya meningkatkan daya pikir, tetapi juga meningkatkan kemampuan dan menanamkan kecakapan hidup sesuai dengan bakat dan daya perkembangan peserta didik.
Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 21 Januari 2016 menyatakan bahwa pembelajaran full day school tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi juga di luar kelas seperti out bond, mengunjungi tempat-tempat industri, dan mengunjungi tempat tertentu untuk membekali siswa keterampilan hidup untuk terjun di masyarakat. SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan telah meraih banyak prestasi. Salah satu prestasi siswa yang merupakan yang masuk dalam jenis kecakapan akademik seperti ekstrakurikuler robotik, salah satu dari kelompok atau tim robotik SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan telah menjuarai lomba robotik tingkat internasional di Malaysia.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah:
1. Bagaimana implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skill) berbasis
full day school di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ?
2. Kendala apa saja yang menghambat pengimplementasian pendidikan kecakapan hidup (life skill) berbasis full day school di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam imple-mentasi pendidikan kecakapan hidup (life skill) berbasis full day school
di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skill)
berbasis full day school di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan. 2. Mendeskripsikan kendala apa saja yang menghambat
pengimple-mentasian pendidikan kecakapan hidup (life skill) berbasis full day school
di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan.
3. Mendeskripsikan bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pengimplementasian pendidikan kecakapan hidup (life skill)
7
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan di bidang kecakapan hidup di sekolah full day, yang berkaitan dengan implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skill) siswa di full day shcool SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menumbuhkan kemandirian siswa. Untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan keilmuan penulis tentang pendidikan kecakapan hidup berbasis full day school. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi karya ilmiah yang dapat menambah khasanah pustaka dunia pendidikan.
2. Secara Praktis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pembimbing yang dalam hal ini ialah guru mengenai implementasi pendidikan kecakapan hidup (life skill) di full day school. Sebagai bahan evaluasi bagi sekolah atau lembaga pendidikan dalam pelaksanaan dan pengimplementasian pendidikan kecakapan hidup (life skill) untuk meningkatkan kemandirian dan kreatifitas siswa di full day school SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan.
E. Ruang Lingkup Penelitian
8
1. Pendidikan di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan meliputi :
Ruang lingkup penelitian ini mengacu pada implementasi pendidikan kecakapan hidup berbasis full day school di pada kelas bawah (kelas II-A) dan kelas atas (kelas V-A). maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:
a. Penerapan pendidikan kecakapan hidup berbasis full day school di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan.
b. Bentuk pendidikan kecakapan hidup berbasis full day school di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan.
c. Tujuan implementasi pendidikan kecakapan hidup di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan.
d. Respon guru dan siswa terhadap pengimplementasian pendidikan kecakapan hidup berbasis full day school di SD Muhammadiyah 1 Babat. e. Hambatan-hambatan dalam pengimplementasian pendidikan kecakapan
hidup berbasis full day school di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan. f. Upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan pada implementasi
pendidikan kecakapan hidup berbasis full day school di SD Muhammadiyah 1 Babat Lamongan.
2. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mempersiapkan kecakapan
hidup berbasis full day school :
a. Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
b. Meningkatkan kinerja guru dalam memberikan pendidikan kecakapan hidup kepada siswa.
9
F. Definisi Istilah
1. Implementasi
Implementasi adalah aktifitas atau pelaksanaan dari suatu kebijakan yang telah dirumuskan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan sebelumnya, untuk mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan.
2. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup dapat dipahami sebagai usaha untuk membantu dan membimbing potensi peserta didik untuk mencapai sejumlah kompetensi, baik berupa pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai, yang bertujuan untuk membekali peserta didik terhadap kemampuan memecahkan permasalahan hidup, menjalani kehidupan secara mandiri, serta proaktif dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapi
3. Full Day School