• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Relaksasi Imajinasi Terbimbing pada Pasien Post Op Apendiktomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Relaksasi Imajinasi Terbimbing pada Pasien Post Op Apendiktomi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

56 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian yang dilaksanakan di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon dengan menerapkan teknik relaksasi imajinasi terbimbing (guided imagery) pada pasien post op apendiktomi dapat disimpulkan sebagai berikut.

5.1.1 Karakteristik dari kedua pasien pada penelitian ini berjenis kelamin perempuan, beragama islam, pasien-1 berusia 17 tahun, belum menikah dan masih sekolah SMA sedangkan pasien-2 berusia 39 tahun, sudah menikah dan pendidikan terakhir SMP. Kedua pasien dengan diagnosa medis apendisitis dilakukan tindakan operasi apendiktomi. Keluhan yang dirasakan kedua pasien post op apendiktomi yaitu nyeri dibagian perut sebelah kanan bawah karena terdapat luka bekas operasi.

5.1.2 Nyeri yang dirasakan kedua pasien post op apendiktomi pada hari pertama sebelum dilakukan intervensi imajinasi terbimbing (guided imagery) yaitu kategori nyeri berat (skala 7-10). Pada pasien-1 skala nyeri 9 sedangkan pasien-2 skala nyeri 10. Kedua pasien tampak lemas, meringis dan gelisah.

Setelah dilakukan intervensi imajinasi terbimbing (guided imagery) selama tiga hari dengan frekuensi sebanyak satu kali dalam sehari didapatkan hasil nyeri yang dirasakan kedua pasien berkurang dan mengalami penurunan skala nyeri menjadi nyeri ringan (skala 1-3). Pasien-1 menunjukan skala

(2)

57

nyeri 1 dan pasien-2 menunjukkan skala nyeri 3. Pasien terlihat lebih nyaman dan rileks, meringis dan gelisah sudah berkurang, dan bisa berkonsentrasi dengan baik.

5.1.3 Terdapat perebedaan penurunan skala nyeri pada kedua pasien sesudah dilakukan intervensi selama tiga hari berturut-turut yaitu pasien-1 mengalami penurunan sebanyak 8 skala nyeri sedangkan pasien-2 mengalami penurunan sebanyak 7 skala nyeri dari hari pertama sampai dengan hari ketiga. Meskipun berbeda tetapi keduanya mengalami penurunan skala nyeri.

5.1.4 Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan intervensi teknik relaksasi imajinasi terbimbing (guided imagery) dapat menurunkan skala nyeri pada dua pasien post op apendiktomi di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut.

5.2.1 Bagi Profesi Keperawatan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bidang keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan secara mandiri untuk mengkombinasikan antara terapi farmakologi dengan terapi nonfarmakologi sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan.

(3)

58

Salah satu terapi non farmakologi yang dapat digunakan yaitu teknik relaksasi imajinasi terbimbing (guided imagery) untuk mengatasi nyeri pada pasien post op apendiktomi.

5.2.2 Bagi Rumah Sakit

Penelitian mengenai teknik relaksasi imajinasi terbimbing (guided imagery) diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan dalam memberikan intervensi kepada pasien khususnya pasien yang sedang mengalami keluhan nyeri.

5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat memperbanyak sumber bacaan baik buku, jurnal maupun literature lainnya mengenai keperawatan khususnya yang berkaitan dengan penggunaan dan manfaat teknik relaksasi imajinasi terbimbing (guided imagery) untuk dunia kesehatan.

5.2.4 Bagi Pasien

Penerapan teknik relaksasi imajinasi terbimbing (guided imagery) dalam penelitian ini dapat menurunkan nyeri yang dirasakan pasien post op apendiktomi, sehingga diharapkan pasien bisa menerapkan terapi ini dengan dibantu oleh keluarga agar pasien dapat meminimalisir nyeri yang dirasakan.

5.2.5 Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian yang dilakukan pada pasien post op apendiktomi harus dapat melakukan pendekatan dengan menyesuaikan kondisi pasien dan memperhatikan lingkungan sekitar. Tindakan disarankan bisa dilakukan

(4)

59

dihari yang sama dan menempatkan pasien pada satu ruangan yang sama sehingga diperoleh hasil yang lebih spesifik. Penelitian terkait imajinasi terbimbing (guided imagery) juga diharapkan bisa dimodifikasi atau dikembangkan lagi untuk indikator lainnya, sehingga tidak hanya untuk nyeri saja namun bisa untuk memperbaiki kualitas tidur, menurunkan tekanan darah, stress maupun kecemasan.

Referensi

Dokumen terkait

Guide Imagery adalah teknik relaksasi yang digunakan untuk mengurangi perasaan stress, kecemasan dan nyeri dengan menggunakan imajinasi seseorang dengan tujuan pasien

Penerapan teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea dapat dilakukan sesuai dengan SOP agar tidak

Hasil uji hipotesis menunjukkan ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi imajinasi terbimbing pada Lansia yang menderita

Hasil pengukuran nyeri pada pasien post op apendisitis di RSUD Sleman Yogyakarta Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai nyeri sebelum dilakukan intervensi terdiri

Dari tabel 5.3 juga dapat dilihat hasil uji statistik terhadap perbedaan rata-rata penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan perlakuan terapi imajinasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery terbukti efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi

Penerapan teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea dapat dilakukan sesuai dengan SOP agar tidak

Teknik relaksasi lima jari secara signifikan dapat menurunkan gejala yang dirasakan pasien seperti nyeri, fatigue dan gangguan tidur, namun meski diyakini dapat menurunkan berbagai