• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh rentabilitas dalam penggunaan modal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh rentabilitas dalam penggunaan modal"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RENTABILITAS DALAM PENGGUNAAN MODAL TERHADAPKEMAMPUAN MENGHASILKAN LABA PADA PT.

PELABUHANINDONESIA IV (PERSERO) MAKASSAR Kristisen L. Beribe1, Andi Zainal Abidin2, Syahrul Mansyur3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1kristisenberibe30@gmail.com, 2azaypup@gmail.com, 3syahrul.mansur81@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the use of capital on the ability to generate profits in PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar. The research method used is to use descriptive research methods with a quantitative approach, data collection used is observation, interviews and descriptive quantitative and data collection techniques. It is known that there are several types of ratios, namely profitability / profitability ratios, liquidity ratios, activity ratios, solvency ratios and valuation ratios. However, this study only focuses on the profitability ratio. Researchers conducted research at PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar uses data for 2016, 2017, 2018 and 2019 to measure the extent to which capital is used to the ability to generate profits obtained by PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar. This research is a financial statement, especially the balance sheet and income statement of PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar. research using the type of rentability ratio. The profitability ratio uses the Return On Asset (ROA) and Return On Equity (ROE) methods. The results of this ratio show very good results, it can be concluded that the profitability ratio has increased and decreased every year.

Keywords: Profitability, Capital, Ability to Generate Profits.

PENDAHULUAN

Dalam kaitannya dengan periklanan, produksi dan aspek prosonal, manajemen keuangan merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat mengelola keuangannya dengan baik akan mengalami kerugian yang besar yang juga berdampak pada aspek lainnya. Untuk menangani keuangan, perusahaan dapat mengambil tiga keputusan penting, yaitu keputusan investasi, dividen, dan pendanaan. Ketiga keputusan tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan utama organisasi yaitu menghasilkan laba.

Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang di peroleh dalam suatu periode dengan jumlah modal perusahaan tersebut. Rentabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Upaya menciptakan keuntungan yang memadai untuk kepastian komunitas

perusahaan, pengelolaan modal memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena itu, menurut pimpinan perusahaan, permasalahan dalam sebuah perusahaan yang sangat kompleks bukan hanya bagaimana memperoleh dan memilih sumber dana yang dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan, tetapi juga bagaimana mengawasi, mengatur dan mengendalikan masalah penggunaan modal.

Modal perusahaan dipecah menjadi dua, yaitu modal pinjaman (hutang) dan ekuitas.

Modal pinjaman (hutang) adalah ekuitas yang berasal dari luar perusahaan yang bekerja sejenak di dalam perusahaan, modal adalah hutang yang harus dilunasi dalam keadaan perusahaan yang bersangkutan, sedangkan modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan terintegrasi tanpa batas. Tujuan kepemimpinan badan usaha dalam hal tertentu adalah lebih bertujuan untuk mencapai efisiensi sumber dan penggunaan modal yang optimal, yaitu perbandingan antara laba di satu sisi dan jumlah modal di sisi lain yang digunakan untuk menghasilkan laba demi kelangsungan hidup badan usaha dapat

(2)

berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu metode yang digunakan dalam evaluasi penggunaan modal perusahaan.

Analisis profitabilitas yang dapat dicapai oleh perusahaan. Analisis profitabilitas membandingkan jumlah modal yang disediakan oleh industri dengan jumlah keuntungan yang diperoleh selama periode waktu tertentu. Secara umum, masalah profitabilitas lebih penting daripada masalah profit. Karena uang yang besar belum menjadi ukuran bagi organisasi untuk beroperasi secara efektif. Efisiensi baru dapat diidentifikasi dengan membandingkan keuntungan yang diperoleh dengan modal yang digunakan untuk memperoleh manfaat tersebut atau dengan kata lain dengan menghitung profitabilitas.

Menentukan tingkat penggunaan dana tersebut didasarkan atas rentabilitas yang telah dicapai perusahaan pada suatu waktu kemudian dibandingkan dengan rentabilitas sebelumnya. Semakin tinggi rentabilitas berarti semakin tinggi tingkat efesiensi penggunaan dana akan menjamin tingkat kelangsungan hidup bagi perusahaan.

Sehingga tujuan perusahaan tidak hanya bagaimana memperoleh laba yang tinggi tetapi yang lebih penting adalah bagaimana usaha perusahaan untuk meningkatkan rentabilitas dalam setiap periode.

Berdasarkan permasalahan yang dikutip dari wikipedia bahwa PT. Pelabuhan indonesia IV (persero) Makassar dalam kemampuannya mengelolah modal yang diinvestasikan pada tahun 2014 sebesar 77,80% dari modal tersebut dapat menghasilkan laba sebesar 124,55% untuk tahun 2014 namun, pada tahun 2015 terjadi penurunan dalam menghasilkan laba sebesar 120,60% diakibatkan tidak efektif dalam memperoleh laba. Perusahaan juga mencatat laba usaha Rp 316,53 miliar, turun dari Rp 410,27 miliar. Penururunan ini dipengaruhi dari pendapatan non operasional, pemasaran biaya, biaya umum dan administrasi.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rentabilitas Dalam Penggunaan Modal Terhadap Kemampuan Menghasilkan Laba Pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar”

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah penggunaan

modal PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar menghasilkan laba?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan modal pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar berdasarkan rumusan masalah dapat meningkatkan kemampuan menghasilkan laba.

Manfaat penelitian ini adalah: (i) secara teoritis, studi ini memberikan kontribusi terhadap manfaat dan ekonomi khusunya dalam pengukuran kinerja ekonomi melalui laporan keuangan perusahaan dan penerapan teori pembelajaran sudah terkenal. (ii) secara praktis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai cara menganalisis kinerja keuangan perusahaan yang di peroleh dari hasil penelitian utamanya mengenai analisis rentabilitas dalam penggunaan modal terhadap kemampuan mmenghasilkan laba pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar.

TINJAUAN LITERATUR

Aspek keuangan dalam suatu perusahaan merupakan aspek yang sangat penting dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan berbagai fungsi lainnya dalam suatu perusahaan. Masalah pembelanjaan (manajemen keuangan) itu sendiri merupakan masalah yang tidak dapat dilepas dari suatu perusahaan dan memerlukan perhatian yang serius dari pihak pengelolah perusahaan. Hal ini disebabkan karena apabila masalah pembelanjaan tidak dapat dijalankan oleh perusahaan dengan baik maka akan menimbulkan kerugian dan mengganggu aktivitas fungsi-fungsi lain dalam suatu perusahaan.

Menurut Riyanto (2015) memberikan pengertian yaitu pembelanjaan perusaan adalah keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Sedangkan Husnan (2015), mengemukakan manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan.

Sartono (2015) menyatakan manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha

(3)

pengumpulan dana untuk pembiyaan investasi atau pembelanjaan secara efesien.

Menurut Fahmi (2015) laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.

Menurut Sutrisno (2018) laporan keuangan adalah merupakan hasil akhir dari proses akutansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba rugi.

Menurut Sofyan (2015), laporan keuangan yang biasa digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan yaitu laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan arus kas.

Menurut Hanafi (2016) laporan keuangan perusahaan bertujuan meringkaskan kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut untuk jangka waktu tertentu. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input (informasi) yang bisa dipakai untuk pengambilan keputusan.

Pengertian yang diuraikan dapat disimpulkan bahawa laporan keuangan merupakan laporan atas hasil pencapaian kerja dalam satu periode tertentu yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu dalam mengambil keputusan.

Menurut Fahmi (2017) ada tiga bentuk laporan keuangan yang pokok dihasilkan oleh suatu perusahaan yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan aliran kas.

Analisis laporan keuangan melibatkan dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan.

Untuk menelaskan pengertian kata ini, kita dapat menjelaskannya dari masing-masing kata. Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil, dengan mengetahui posisi keuangan setelah dilakukan analisis laporan keuangan.

Menurut Subramanyam (2017) analisis laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dan bagian penting dari analisis bisnis yang lebih luas. Analisis bisnis (busnies analysis) merupakan proses evaluasi prospek ekonomi dan resiko perusahaan. Hal tersebut meliputi analisis atas lingkungan bisnis perusahaan, strategi, serta posisi keuangan dan kinerjanya.

Menurut Kasmir (2019) analisis laporan keuangan adalah menganalisis antara pos-pos yang ada dalam suatu laporan. Atau dapat pula

dilakukan antara satu laporan dengan laporan yang lainnya. Hal ini dilakukan agar lebih tepat dalam menilai kemajuan kinerja manajemen.

Beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan analisa laporan keuangan berfungsi untuk mengkonversikan data yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam, dan lebih tajam dengan teknik tertentu.

Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing- masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.

Menurut Kasmir (2015) rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka- angka yang ada didalam laporan keuangan.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.

Meurut Irham (2016) raiso keungan merupakan suatu perhitungan matematis yang dilakukan dengan cara membandingkan beberapa pos atau komponen tertentu dalam laporan keuangan yang memiliki hubungan untuk kemudian yang ditujukan untuk menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan sebuah perusahaan. Kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan bisa diantisipasi lebih dini resiko yang dapat diproleh dari perusahaan.

Menurut Wiratna (2017) bentuk-bentuk rasio keuangan berdasarkan akunnya yaitu : 1. Rasio Likuiditas

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek.

Rasio ini ditunjukan dari besar kecilnya aset lancar. Seberapa cepat (likuid) perusahaan memenuhi kinerja keuangan, umumnya kewajiban jangka pendek,

(4)

(kewajiban kurang dari satu periode/tahun).

2. Rasio Solvabilitas/Leverage

Rasio ini digunakan mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber sumber daya yang dimiliki, sumber daya yang dimaksud seperti piutang dan modal maupun aset.

3. Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas penggunaan aset kekayaan perusahaan, seberapa jauh aset perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar. Pihak luar disini bisa belum investor maupun bank.

4. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aset, mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aset maupun laba dan modal sendiri.

Menurut Kasmir (2016) rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas, rasio profitabilitas lebih dikenal untuk perusahaan sedangkan rentabilitas lebih dikenal pada bank, rasio ini merupakan salah satu jenis rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank dan kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan atau laba.

Menurut Kasmir (2018) sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa jenis rasio rentabilitas yang dapat digunakan.

Masing-masing jenis rasio rentabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapa periode.

Bila yang digunakan adalah seluruh modal yang tertanam, didalamnya, dalam hal ini seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan maka kita kenal sebagai rentabilitas ekonomi.

Sedangkan bila kita hanya memandang modal sebagai modal sendiri, maka kita kenal sebagai rentabilitas modal sendiri.

1. Rentabilitas Ekonomi (Return on Total Asset /ROA)

Menurut Kasmir (2018) return on total asset yang sering juga disebut dengan return on investment atau earning power adalah menyangkut masalah

kemampuan perusahaan untuk menggunakan seluruh modalnya dalam rangka memperoleh kenuntungan.

dengan kata lain, return on total asset adalah perbandingan antara laba yang diproleh sebelum dikurangi bunga dan pajak dengan modal atau harta yang dipergunakan untuk mendapatkan laba tersebut.

2. Rentabilitas Modal Sendiri (Return on Equity/ROE)

Menurut Kasmir (2018) return on Equity ini sering juga disebut rate of return on net worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri. Ukuran ini penting bagi para pemegang saham, ROE diperlukan demikian penting dalam suatu perusahaan karena ROE merupakan ukuran efesiensi yang dicapai perusahaan dalam mendayagunakan modal para pemilik. Menurut kasmir (2017), modal yaitu baik berupa barang- barang kongkrit yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat disebelah debet, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat disebelah kredit dalam laporan posisi keuangan disebut modal abstrak yang tercatat disebelah debet disebut modal kongkrit. Baker mengartikan modal ialah baik berupa barang-barang kongkrit yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan dan terdapat disebelah debet, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang dicatat disebelah kredit. Jadi yang tercatat disebelah kredit disebut modal abstrak. Modal aktif ialah modal yang tertera disebelah debet dari neraca, yang menggambarkan bentuk-bentuk dimana seluruh dana yang diproleh perusahaan ditanamkan, sedangkan pengertian modal pasif ialah modal yang terterah disebelah kredit dari neraca yang mengambarkan sumber-sumber darimana dana diproleh.

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah, penggunaan modal pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

(5)

Makassar mampu meningkatkan kemampuan menghasilkan laba.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dekskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan menganalisis laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan (neraca dan laporan laba rugi).

Penelitian ini berlokasi di Jl. Soekarno No 1 Makassar 90173: Telepon (0411) 3616549, Faximile (0411)3619044: Website:

www.Inaport.co.Id:Email:Makassar@Inaport4 .Co.Id, Pelabuhan Kota Makassar yang menjadi wilaya kantor PT. Pelindo IV (Persero) cabang Makassar. Waktu penelitian ini dilaksanakan kurang lebih dua bulan.

Data yang digunakan yaitu dekskriptif kuantitatif merupakan suatu penelitian yang mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan suatu fenomena, peristiwa, gejala, dan kejadian yang terjadi secara faktual, sistematis serta akurat. Dengan menganalisis laporan keuangan berupa posisi keuangan (neraca dan laporan laba rugi) untuk mengetahui penggunaan modal terhadap kemampuan menghasilkan laba menggunakan rasio rentabilitas.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Rentabilitas Ekonomi / Return on Assets (ROA)

Artinya, Perbandingan laba operasi modal sendiri dan modal asing digunakan dan dinyatakan dalam proporsi untuk menghasilkan keuntungan ini.

2. Rentabilitas Ekonomi / Return on Assets

(ROA)

Artinya, Perbandingan laba operasi modal sendiri dan modal asing digunakan dan dinyatakan dalam proporsi untuk menghasilkan keuntungan ini.

Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Rentabilitas Ekonomi (Return on Total Assets/ ROA)

Rentabilitas ekonomi mengindikasikan seberapa besar kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat pengembalian atau menghasilkan laba.

ROA menunjukan seberapa besar perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba.

2. Rentabilitas Modal Sendiri (Return on Equity/ ROE)

Rentabilitas modal sendiri, perusahaan akan mengetahui seberapa besar tingkat keuntungan yang akan diproleh dari moda-modal yang telah ditanamkan.

ROE merupakan ukuran yang dicapai perusahaan dalam mendayagunakan modal para pemilik.

HASIL DAN PEMBAHASAN Rentabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam kurun waktu tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Dengan mengamati laporan keuangan PT. Pelabuhan Indonesia IV (persero) makassar pada 4 tahun Terakhir, perhitungan profitabilitas ekonomi (ROA) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut mulai tahun 2016 hingga 2019.

1. Rentabilitas Ekonomi/ ROA 1) Perhitungan ROA Tahun 2016

2) Perhitungan ROA Tahun 2017

3) Perhitungan ROA Tahun 2018

4) Perhitungan ROA Tahun 2019

ROA tahun 2016 sebesar 14,79%, kemudian tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,42% menjadi 56,45%. Tahun 2018

(6)

kembali mengalami peningkatan sebesar 0,11% menjadi 67,92%. Tahun 2019 terjadi penurun sebesar 0,13 menjadi 54,57%.

2. Rentabilitas Modal Sendiri/ROE 1) Perhitungan ROE Tahun 2016

Rasio ini menunjukan setiap Rp. 1 dari ekuitas pemegang saham dapat menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar 0,2977%

2) Perhitungan ROE Tahun 2017

Rasio ini menunjukan setiap Rp. 1 dari ekuitas pemegang saham dapat menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar 0,3201%

3) Perhitungan ROE Tahun 2018

Rasio ini menunjukan setiap Rp. 1 dari ekuitas pemegang saham dapat menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar 0,3420%

4) Perhitungan ROE tahun 2019

Rasio ini menunjukan setiap Rp. 1 dari ekuitas pemegang saham dapat menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar 0,2979%.

ROE tahun 2016 perusahaan sebesar 29,77% kemudian tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,03% menjadi 32,01%.

Tahun 2018 kembali mengalami peningkatan sebesar 0,02% menjadi 34,20%. Tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 0,06% menjadi 29,79%.

Rentabilitas ekonomi atau ROA mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2016 sebesar 14,79%, nilai ROA merupakan tahun rentabilitas ekonomi terendah dibandingkan empat tahun lainnya.

Tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,42% menjadi 56,45% dikarenakan kenaikan total aset diikuti dengan kenaikakn laba bersih setelah pajak. Tahun 2018 kembali mengalami peningkatan sebesar 0,11% menjadi 67,92%

dikarenakan meningkatnya total aset yang tidak sebanding dengan peningkatan laba bersih setelah pajak. Tahun 2019 terjadi

menyusut sebesar 0,13 menjadi 54,57%

diakibat laju peningkatan laba bersih setelah pajak lebih kecil dibandingkan dengan laju total aset. Perusahaan mampu mempertahankan nilai rentabilitas ekonomi selama empat tahun berturut-turut meskipun ditahun terakhir terjadi penurunan akibat peningkatan laba bersih setelah pajak lebih kecil dibandingkan dengan laju total aset namun masih mempunyai nilai lebih besar dibanding tahun 2016.

Tahun 2016 ROE mengalami kenaikan sebesar 29,77%, nilai ROE pada tahun 2016 merupakan tahun rentabilitas modal sendiri terendah dibandingkan empat tahun yang lainnya. Kemudian tahun 2017 meningkat sebesar 0,03% menjadi 32,01% diakibatkan laju peningkatan laba bersih setelah pajak lebih besar serta peningkatan modal sendiri juga mengalami peningkatan. Tahun 2018 kembali mengalami peningkatan 0,02%

sehingga menjadi 34,20% diakibatkan laba bersih setelah pajak terjadi peningkatan namun pada modal sendiri menurun tidak sebanding dengan modal sendiri ditahun 2017. Tahun 2019 kembali menurunan sebesar 0,06%

menjadi 29,79% diakibatkan laba bersih setelah pajak mengalami penurunan dan modal sendiri juga terjadi menurun. Penyebab menurunnya rasio ROE di tahun terakhir diakibatkan laju peningkatan laba bersih setelah pajak tidak seimbang dengan laju peningkatan modal para pemilik saham.

Maka hasil penelitian dari tahun 2016- 2019 menunjukan bahwa PT. Pelabuhan Indonesia IV (persero) Makassar selama 4 tahun terakhir mengalami fluktuasi yang signifikan, pengukuran penggunaan modal dengan menggunakan rasio Rentabilitas yang terdiri dari Return On Asset dinilai dalam keadaan yang baik karena kemampuan aktiva yang diivestasikan untuk berputar dalam menghasilkan laba sangat tinggi dan dengan Return On Equity dinilai dalam keadaan yang baik karena kemampuan Equitas/Modal yang digunakan untuk menghasilkan laba yang sangat tinggi.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Return On Assets (ROA) didapatkan hasil yang sangat baik disebabkan meningkatnya tingkat penggunaan modal

(7)

dalam memenuhi modal dan laba yang ditentukan. Dapat kita lihat pada bab sebelumnya return on assets (ROA) mengalami kenaikan setiap tahunnya walaupun nilainnya tidak terlalu besar.

Sehingga modal kerja tidak selalu bergantung kepada dana ekternal perusahaan, itu semua dapat dilihat dari peningkatan setiap tahunnya.

Pada tahun pertama memperoleh yang cukup rendah, kemudian meningkat ditahun kedua memperoleh angkah yang sangat besar dari tahun pertama, selanjutnya meningkat ditahun ketiga memperoleh nilai angka yang cukup besar, dan ditahun keempat mengalami penurunan meskipun nilainya tidak jauh berbeda dengan tahun ketiga diakibatkan nilai total aset lebih besar dari laba setelah pajak namun, angka masih sangat stabil. Sehingga dapat dikatakan bahwa PT. Pelabuhan Indonesia IV (persero) Makassar penggunaan modal dapat meningkatkan kemampuan menghasilkan laba berdasarkan perhitungan rumus return on assets (ROA). 2) Return On Equty (ROE) didapatkan hasil yang sangat baik pula akibat meningkatnya modal sendiri perusahaan dalam memenuhi modal kerjanya tidak selalu bergantung kepada dana ekternal perusahaan. Sehingga nilai presentase penilaian dari tahun ketahun mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun pertama peusahaan memperoleh angka cukup besar, lalu meningkat ditahun kedua menghasilkan angka yang lebih besar dari tahun pertama, lalu pada tahun ketiga kembali perusahaan mengalami peningkatan dan memperoleh angka yang lebih besar dari tahun sebelumnya, dan ditahun terakhir perusahaan mengalami penurunan yang cukup signifikan sehingga nilainya hampir mendekati angka ditahun pertama. pencapaian perusahaan selama empat tahun terakhir sudah maksimal walaupun mengalami penurunan ditahun terakhir namun angkanya masih cukup stabil.

Sehingga dapat dikatakan bahwa PT.

Pelabuhan Indonesia IV (persero) Makassar penggunaan modal dapat meningkatkan kemampuan menghasilkan laba berdasarkan perhitungan rumus return on equty (ROE). 2).

Return On assets (ROA) selama empat tahun PT. Pelabuhan Indonesia IV (persero) Makassar yang nilainnya stabil diharapkan perusahaan dapat mempertahankan apa yang telah dicapai serta lebih dapat meningkatkan kinerjanya. Untuk meningkatkan return on assers (ROA) kita perlu mengusahakan setiap

aset yang dimiliki perusahaan menghasilkan laba, sehingga nilai return on assers dapat lebih ditingkatlan lagi. Return On Equty (ROE) PT. Pelabuhan Indonesia IV (persero) Dibandingkan ekuitas dengan peningkatan laba bersih yang lebih tinggi, peningkatan laba bersih dapat dicapai dengan meningkatkan pendapatan perusahaan yang tinggi dengan biaya operasional yang rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, I. (2015). Analisis Laporan Keuangan.

Jakarta: Alfabeta.

Fahmi, I. (2015). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, I. (2017). Analisis Laporan Keuangan.

Bandung: Alvabeta.

Fahmi, I. (2018). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Harahap, Sofyan. S. (2015). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Hanafi, MM. (2016). Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: BPFE.

Harsati, D. (2015). Analisis Rentabilitas Pada PT. Ciputara Surya Tbk Tahun 2008- 2012. Jurnal Manajemen. 3(2), 1-14.

Jasasila, J. (2018). Analisis Perkembangan Likuiditas dan Rentabilitas Pada CV.

Mendiho. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 18(1), 51-60.

Kasmir, (2019). Analisis Laporan Keuangan.

Edisi Revisi. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir, (2017). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.

Pernada Media Group.

Kasmir, (2018). Analisis Laporan Keuangan.

Depok: PT. Rajawali Persada.

Luru, P. (2016). Analisis Rentabilitas Usaha Sinar Berkah Di Desa Pancuma Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una. Jurnal Ilmiah Eko Men14(02).

Martini, M., Siregar. SV., Wardani. R., Farahmita. A., & Tanujaya. E.

(2016). Akutansi Keuangan Menengah. Jakarta: Salemba Empat.

Munawir, S. Analisis Laporan Keuangan.

Edisis Keempat. Yogyakarta:

Penerbit Liberty.

STIE YPUP. (2019). Pedoman penulisan Proposal Skripsi. Makassar: Sekolah

(8)

Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.

Sutrisno-Sutrisno (2015). Teori, konsep, dan aplikasi dalam manajemen keuangan.

Yogyakarta: Economia Economia Sutrisno-Sutrisno, (2018). Teori, konsep dan

aplikasi, Hutang. Econosia:

Yogyakarta.

Sartono, A. (2015), Ringkasan Teori Manajemen Keuangan Soal dan Penyelesaian. Yogyakarta: Edisi Ketiga. BPFE.

Sujarweni, V. Wiratna. (2017). Analisis Laporan Keuangan Teori, Aplikasi, dan Hasil Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.

Suad, H. dan Pudjiastuti. (2015). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketujuh. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Subramanyam, KR., & Wild. JJ. (2017).

Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat.

Prasetiyo, L. (2015). Anlisis Rentabilitas Bank Umum Syahria Di Indonesia.

Kodifikasia, 6(1), 1-18.

Ravianto, J. (2019). Produktivitas dan Pengukuran. Jakarta: Binaman Aksara.

Riyanto, B. (2015). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFF.

Riyanto, B. (2015). Analisis Laporan Keuangan.

Edisi Keempat. Cetakan ketujuh.

Yogyakarta: BPPE.

Referensi

Dokumen terkait

The NLA is mounting a major ‘Treasures of the Collection’ exhibition in 2005 and it was considered appropriate to hold the large-scale Grainger exhibition — Facing Percy Grainger— in

Reporter assay 실험 결과 β-galactosidase normalization 전의 경우, hVGF -775/+241 promoter activity를 증가시킨다고 알려진 CREB에 의해 hVGF - 775/+241 promoter luciferase activity가 올라간 것이 확인이 되었고, 그 외에 ELF-1,