• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Self Esteem, Self Efficacy, dan Transformasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Self Esteem, Self Efficacy, dan Transformasional"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar belakang

Selain kedua hal tersebut, gaya kepemimpinan transformasional juga berdampak terhadap kepuasan kerja (J. Nugroho & Suwarti, 2005). Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui pengaruh harga diri, efikasi diri dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja pada perusahaan Jakarta Convention Center Convention Center, karena perusahaan ini merupakan venue yang banyak dikenal dan digunakan untuk skala besar. peristiwa, yaitu mengundang keingintahuan peneliti mengenai kepuasan kerja pada perusahaan.

Ruang Lingkup Penelitian

Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka peneliti mengajukan judul Pengaruh Harga Diri, Efikasi Diri dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Tetap Jakarta Convention Center Convention Center. . melakukan tugas tertentu). Variabel independen dalam penelitian ini adalah harga diri, efikasi diri, dan kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja.

Perumusan Masalah

Burns menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan yang menekankan pentingnya pemimpin menciptakan visi dan lingkungan yang memotivasi bawahan untuk mencapai lebih dari harapannya adalah gaya kepemimpinan transformasional (Dewi, 2012).

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan Penelitian

Bab ini menjelaskan tujuan penelitian, metode pengumpulan data, metode pengambilan sampel dan metode analisis data dalam penelitian ini. Bab ini menjelaskan tentang pengujian hipotesis yang dihasilkan dan pemaparan hasil pengujian tersebut, serta pembahasan analisis terkait teori yang berlaku.

LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

  • Manajemen Sumber Daya Manusia ( Human Resource
  • Kepuasan kerja ( Job Satisfaction )
  • Self Esteem
  • Self Efficacy
  • Gaya Kepemimpinan ( Leadership Style )

Efikasi diri merupakan salah satu aspek pengetahuan diri yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari. Pengamatan individu terhadap keberhasilan individu lain dalam bidang tertentu akan meningkatkan self- efikasi diri individu dalam bidang yang sama.

Rerangka Konseptual

  • Pengaruh Self Esteem terhadap Job Satisfication
  • Pengaruh Self Eficacy terhadap Job Satisfication
  • Pengaruh Transformasional Leadership terhadap Job Satisfication 29

Efikasi diri didefinisikan sebagai keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk melakukan aktivitas atau perilaku dengan sukses. Dalam penelitian yang dilakukan (Judge & Bono, 2001) dikatakan bahwa self-efisiensi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja. Penelitian (Judge & Bono, 2001) didukung oleh (Engko, 2008) yang menyatakan bahwa efikasi diri berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja.

Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja Gaya kepemimpinan adalah cara mengarahkan semua kekuatan Gaya kepemimpinan adalah cara mengarahkan semua kekuatan yang ada di bawahnya agar bersama-sama mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam penelitian yang dilakukan (Tondok dan Andarika, 2004) dikatakan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Senada dengan penelitian sebelumnya, penelitian (Kaihatu dan Rini, 2007) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

METODELOGI PENELITIAN

  • Jenis dan Desain Penelitian
  • Objek Penelitian
  • Metode Penghimpunan Data
  • Populasi dan Sampel
  • Operasionalisasi Variabel
  • Metode Analisis Data
    • Spesifikasi Model ( Spesification Model )
    • Identifikasi ( identification )
    • Estimasi (Estimation)
    • Uji Kecocokan (Testing Fit)

Skor terendah adalah SES4 dengan skor rata-rata 3,43 yaitu “Saya yakin dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik”. Skor terendah adalah SEF4 dengan skor rata-rata 3,64 yaitu “Saya yakin dengan kemampuan saya dalam mencapai tujuan”. Skor terendah adalah TL1 dengan skor rata-rata 3,51 yaitu “Saya mempunyai seorang pemimpin yang dapat membantu saya menyelesaikan pekerjaan saya”.

Sedangkan nilai mean tertinggi adalah TL4 dengan nilai mean 3,73 yaitu “Saya mempunyai pemimpin yang bersedia melakukan pekerjaan bersama-sama”. Sedangkan skor rata-rata tertinggi adalah SEF3 “Saya memiliki pemimpin dan kolega yang berkomunikasi dengan baik.” Variabel kepemimpinan transformasional indikatornya berada di bawah rata-rata yaitu 'Saya mempunyai pemimpin yang dapat membantu saya menyelesaikan pekerjaan'.

Diagram lintasan juga dapat membantu mempermudah konversi model ke dalam  perintah  atau  sintak  dari  SEM  software  (Wijanto,  2008)
Diagram lintasan juga dapat membantu mempermudah konversi model ke dalam perintah atau sintak dari SEM software (Wijanto, 2008)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

  • Profile Jakarta Convention Center

Jakarta Convention Center Convention Center juga memiliki pusat bisnis untuk menunjang pertemuan yang diadakan di lokasi ini. Convention Hall Jakarta Convention Center juga terhubung dengan Hotel Hilton (sekarang Hotel Sultan) Jakarta melalui terowongan bawah tanah yang dilengkapi traveler (tangga datar). Jakarta Convention Center Convention Center merupakan fasilitas penyelenggaraan bisnis MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) yang berlokasi di kawasan Senayan, dekat Sudirman Business Center (SCBD) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jakarta Convention Center Convention Center juga menawarkan fasilitas katering, layanan desain panggung dan tim yang khusus merangkai bunga dan tanaman. Salah satu Convention Hall Jakarta Convention Center digunakan pada KTT Gerakan Non-Blok ke-10 pada tahun 1992. Sejak 1 Januari 2006, pengelolaan Jakarta Convention Center Convention Hall berada di bawah pengelolaan Singgasana Hotels &.

Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas (Pre-Test)

  • Hasil Uji Validitas (Pre-Test)
  • Hasil Uji Reliabilitas (Pre-Test)

Pekerjaan renovasi besar-besaran pada Jakarta Convention Center Convention Center selesai pada bulan Agustus 1992 dan diresmikan pada tanggal 25 Agustus 1992 oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, yang kemudian diberi nama Jakarta Hilton Convention Center (JHCC). Berdasarkan peraturan pemerintah yang mewajibkan setiap nama gedung atau perusahaan menggunakan bahasa Indonesia, maka pada tahun 1995 Jakarta Convention Center kembali berganti nama menjadi Jakarta Convention Center Convention Center di bawah kepemilikan dan pengelolaan PT. Dalam 20 tahun terakhir, Jakarta Convention Center Convention Center telah menyelenggarakan acara-acara baik lokal maupun global, seperti pertemuan kenegaraan, konferensi internasional, simposium, pameran di berbagai bidang dan lain-lain.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa item-item indikator (pertanyaan-pertanyaan) dalam kuesioner terhadap keempat variabel tersebut benar-benar mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini. Dengan melihat batas nilai Cronbach’s alpha ≥ 0,7 maka indikator pernyataan dalam kuesioner dinyatakan reliabel, konsisten dan relevan terhadap variabel (Malhotra, 2010). Hasil tersebut menyatakan bahwa jika item-item indikator pernyataan dalam kuesioner ditanyakan kepada responden yang sama dan berbeda, maka hasilnya cenderung konstan dan konsisten.

Profil Responden

  • Jenis Kelamin
  • Umur
  • Tingkat Pendidikan
  • Lama Bekerja

Pada grafik 4.2 di atas terlihat bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah responden berusia 31 – 40 tahun yang berjumlah 61 orang, disusul oleh responden berusia 41 – 50 tahun yang berjumlah 40 responden, kemudian responden berusia 20 – 30 tahun dengan jumlah 23 orang dan sisanya 6 responden berusia di atas 50 tahun. Berdasarkan grafik 4.3 di atas terlihat bahwa tingkat pendidikan responden mayoritas adalah Jenjang 1 (S1) dengan jumlah 89 orang, diikuti oleh responden dengan tingkat pendidikan tertinggi yaitu SMA atau sederajat, dengan jumlah berjumlah 30 orang, kemudian responden dengan tingkat pendidikan berjumlah 7 orang untuk S2 – S3 dan 6 orang untuk D1 – D3. Berdasarkan grafik 4.4 di atas terlihat bahwa masa kerja responden di Jakarta Convention Center sebagian besar adalah di atas 15 tahun dengan jumlah 79 orang, disusul oleh responden dengan masa kerja 10-15 tahun sebanyak 36 orang. rakyat.

Hasil Analisis Data

  • Spesifikasi Model
  • Identifikasi
  • Uji Pengukuran Model
  • Estimasi
  • Hasil Uji Model Keseluruhan (Overall Model Fit)

Tahap pengujian model keseluruhan bertujuan untuk memperkirakan keseluruhan goodness of fit (GOF) antara data dan model. Model umum adalah semua hubungan antar konstruk mempunyai hubungan sebab akibat (sebab akibat), oleh karena itu akan terdapat variabel laten eksogen dan variabel endogen. Analisis model secara keseluruhan berkaitan dengan koefisien atau parameter yang menunjukkan hubungan sebab akibat atau pengaruh variabel laten terhadap variabel laten lainnya, sesuai dengan kerangka konseptual penelitian.

Oleh karena itu, harga diri mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan kepuasan kerja, dan hipotesis dapat diterima. Hal ini membuktikan bahwa Self Efficacy mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan hipotesis dapat diterima. Berdasarkan nilai-nilai tersebut, Kepemimpinan Transformasional mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan hipotesis dapat diterima.

Model Hasil Pembahasan

Pembahasan

  • Self Esteem terhadap Job Satisfaction
  • Self Efficacy terhadap Job Satisfaction
  • Transformational Leadership terhadap Job Satisfaction

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kilapong (2013), berdasarkan penelitiannya bahwa adanya citra diri yang baik menjamin seorang karyawan mempunyai kepuasan kinerja yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja pada karyawan di JCC. Pentingnya peningkatan self-eficacy pegawai sehingga menjamin pegawai bekerja dengan motivasi yang berasal dari dirinya sendiri dan bagaimana mereka dapat mengambil tindakan yang baik dan tepat.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Judge & Bono (2013), berdasarkan penelitiannya bahwa dengan adanya efikasi diri yang baik akan terjadi. Penelitian ini didukung oleh penelitian Engko (2008) yang menyatakan bahwa efikasi diri meningkat karena setiap karyawan dapat memotivasi dirinya sendiri dan memikirkan bagaimana mengambil tindakan yang baik dan tepat, guna mencapai kepuasan kinerja yang maksimal. Andarika (2014) berdasarkan penelitiannya menunjukkan bahwa dengan adanya kepemimpinan transformasional yang baik akan menjadikan kepuasan kinerja seorang pegawai menjadi baik.

Statistik Deskriptif

Hasil statistik deskriptif variabel efikasi diri menunjukkan bahwa indikator tersebut mempunyai nilai lebih rendah dari nilai rata-rata variabel yaitu 3,74 dan perlu ditingkatkan. Indikator selanjutnya yang berada di bawah rata-rata adalah SEF2 dengan nilai mean 3,73 yaitu “Saya melakukan pekerjaan saya dengan motivasi dari individu sukses lainnya”. Sedangkan nilai rata-rata tertinggi adalah SEF3 dengan nilai rata-rata 3,83 yaitu “Saya mempunyai manajer dan rekan kerja yang dapat berkomunikasi dengan baik”.

Indikator lain yang berada dibawah rata-rata adalah TL3 dengan nilai rata-rata sebesar 3,56 yaitu “Saya mempunyai manajer yang menerima masukan dan motivasi dari karyawan”. Indikator lain yang berada di bawah rata-rata adalah JS3 dengan nilai rata-rata 3,56 yaitu “Saya merasa diberi tugas yang adil oleh atasan manajerial saya”. Sedangkan rata-rata nilai tertinggi adalah JS6 dengan rata-rata nilai 3,86 yaitu “Saya merasa prosedur dalam bekerja sudah jelas”.

Implikasi Manajerial

  • Implikasi Manajerial Untuk Jakarta Convention Center

Profil responden menunjukkan bahwa pegawai JCC didominasi oleh pegawai yang berlatar belakang pendidikan sarjana dengan persentase sebesar 67,4%, hal ini menunjukkan bahwa efikasi diri juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan pegawai. Sedangkan nilai rata-rata tertinggi adalah SES3 “Saya merasa dihargai dan dihormati di tempat kerja saya”. Peneliti menduga hasil tersebut karena profil responden yang diperoleh menunjukkan bahwa karyawan JCC secara persentase didominasi oleh karyawan laki-laki.

Profil responden menunjukkan bahwa karyawan JCC didominasi oleh karyawan yang berlatar belakang pendidikan sarjana dengan persentase sebesar 67,4% yang menunjukkan bahwa harga diri juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan karyawan. Nilai terendah adalah JS5 “Saya mendapat apresiasi ketika mampu menyelesaikan dan melampaui target kerja.” Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa kurang dihargai apabila pekerjaannya telah selesai dan melebihi target. Profil responden menunjukkan bahwa pegawai JCC didominasi oleh pegawai yang berlatar belakang pendidikan sarjana dengan persentase sebesar 67,4% yang menunjukkan bahwa kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan pegawai.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh harga diri, efikasi diri dan kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja pada perusahaan Jakarta Convention Center Convention Center. Hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis SEM menunjukkan bahwa seluruh hipotesis mempunyai pengaruh positif.

Saran

Pengaruh efikasi diri kreatif terhadap kreativitas dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada PT. Pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja individu dengan harga diri dan efikasi diri sebagai variabel intervening.

Pengaruh Harga Diri, Efikasi Diri Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Perawat Rumah Sakit Siloam Manado), 12–. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja berdasarkan motivasi kerja pada pegawai administrasi Universitas Eleven March Surakarta, 27–35. Pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan dan kinerja karyawan (studi kasus pada departemen pertambangan PT. Inco Sorowako), 1–16.

Gambar

Diagram lintasan juga dapat membantu mempermudah konversi model ke dalam  perintah  atau  sintak  dari  SEM  software  (Wijanto,  2008)
Tabel 4.7 menunjukkan statistik deskriptif dari hasil penyebaran kuesioner  yangdilakukan peneliti melalui  google form kepada 132 orang karyawan Jakarta  Convention Center

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap organizational citizenship behavior, kepuasan kerja

melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL DENGAN SELF ESTEEM DAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ”..

LAMPIRAN 7 Kuisioner Penelitian PENGARUH SELF ESTEEM, SELF EFFICACY, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Studi Pada

Hasil penelitian ini menunjukan variabel kepemimpinan transformasional berpengaruh positif signifikan pada kinerja karyawan, hal ini menunjukkan jika

Hal ini berarti bahwa variabel bebas (self esteem, self efficacy dan keterlibatan kerja) mampu menjelaskan kinerja karyawan karyawan sebesar 64,4% sedangkan sisanya sebesar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, kepemimpinan transaksional berpengaruh

Dari hasil uji F diatas dapat diketahui bahwa semua variabel independen yang terdiri dari self esteem dan self efficacy secara bersama-sama (simultan) berpengaruh

Berdasarkan penelitian ini diketahui jika self-esteem berpengaruh positif terhadap burnout, sehingga dapat disimpulkan self-esteem yang dimiliki mahasiswa mengakibatkan peningkatan