• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengaruh Stabilitas Penjualan dan Struktur Aktiva (TANGIBILITY) terhadap Struktur Modal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pengaruh Stabilitas Penjualan dan Struktur Aktiva (TANGIBILITY) terhadap Struktur Modal"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Multi Data Palembang | 145

PENGARUH STABILITAS PENJUALAN, DAN STRUKTUR AKTIVA (TANGIBILITY), TERHADAP STRUKTUR MODAL

Mery Gita Arriyani1*), Siti Khairani2,

1,2Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Multi Data Palembang

1merygita@mhs.mdp.ac.id, 2siti_kh@mdp.ac.id

Kata kunci:

pajak; stabilitas penjualan;

struktur aktiva; struktur modal

Abstract: This research aims to study how the influence of sales stability, and asset structure on capital structure in basic and chemical industry sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2018-2021 period. The sampling method used purposive sampling and involved 32 companies as samples. Data analysis was performed using multiple linear regression analysis.

The results showed that asset structure has an influence on capital structure, while sales stability has no effect.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana pengaruh dari stabilitas penjualan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan sector industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam priode 2018-2021. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan melibatkan 32 perusahaan sebagai sampel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur aktiva memilki pengaruh terhadap struktur modal, sementara stabilitas penjualan tidak memiliki pengaruh.

Arriyani & Khairani (2023). Pengaruh Stabilitas Penjualan, Struktur Modal, dan Pajak Terhadap Struktur Modal. MDP Student Conference 2023.

PENDAHULUAN

Bentuk modal membuktikan dimana suatu perusahaan memodali sesuatu aktivitas operasional atau cara memodali aktiva industri. Pada industry pula membutuhkan anggaran modal asing ataupun modal sendiri [1]. Bentuk modal yang maksimal merupakan bentuk modal yang memaksimalkan penyeimbang antara resiko serta pengembalian maka dari itu memaksimumkan harga saham. Manajemen selaku manager industri pasti wajib bisa menyamakan pemakaian pinjaman serta ekuitas untuk menggapai bentuk modal yang maksimal [2]. Besarnya bentuk modal dalam industry terkait dari banyaknya anggaran yang didapat dari dalam industy ataupun pihak eksternal industry [3].

Pada umumnya pemasukan 15 emiten pabrik kimia terdaftar naik 25, 42 Persen selama tahun kemudian. Persentase perkembangan pemasukan paling tinggi dirasakan oleh PT Surya Satu Bagak Tbk.( ESSA) sebesar 74, 89 Persen( yoy) dari Rp2, 48 triliun jadi Rp4, 33 triliun. Serta PT Barito Pacific Tbk.( BRPT) meraup pemasukan terbanyak senilai Rp45, 03 triliun dalam 2021. Jumlah itu naik 36, 77 Persen dari tahun 2020 yang sebesar Rp32, 92 triliun. Sebaliknya Sedangkan itu, terdapat emiten yang lain sedang hadapi penyusutan keuntungan bersih antara lain PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.( TPIA) menemukan profit paling banyak menggapai Rp2, 17 triliun. Jumlah itu meningkat 199, 68 Persen dari tahun lebih dahulu yang sebesar Rp724, 32 miliyar. Serta PT Bintang Kawan kerja Semestaraya Tbk.( BMSR) sukses membalik cedera Rp1, 28 miliyar jadi keuntungan Rp179, 42 miliyar.

(2)

146 | Universitas Multi Data Palembang

Aspek yang mempengaruhi bentuk modal ialah ada stabillitas penjualan. stabillitas penjualan mendeskripsikan tingkatan kesbtabilan pemasaran pada sesuatu industry. Industry dengan pemasaran yang relaitf normal bisa lebih nyaman mendapatkan lebih banyak pinjaman serta menanggung beban yang lebih besar dibanding dengan industri yang tingkatan penjualannya tidak normal [4]. Sehingga dengan pemasaran yang normal bisa membagikan keuntungan yang lebih besar, dengan sedemikian itu industri hendak lebih nyaman serta memiliki efek yang lebih kecil pada pemakaian banyak hutang serta menanggung bebannya.

Bentuk aktiva mendeskripsikan sebagian jumlah aset yang dijadikan agunan. Bentuk aktiva memastikan besarnya peruntukan masing-masing untuk aset lancar serta aset tetap. Bentuk aktiva ialah penyesuaian antara fixed assets dengan keseluruhan assets. Bentuk aktiva juga memastikan bentuk long term liabilities( pinjaman waktu jauh) serta Current Liabilities( pinjaman waktu pendek) pada industry [5].

Teori Trade-Off

Teori ini pada bentuk modal merupakan menyamakan antara guna serta dedikasi yang mencuat dampak pemakaian hutang. Apabila guna lebih besar sehingga bonus hutang dapat diperkenankan, tetapi bila lebih banyak dedikasi yang disebabkan pemakaian hutang sehingga hutang tidak diperbolehkan [6].

Struktur Modal

Bentuk modal merupakan cerminan dari valuasi keuangan industri, yaitu antara modal yang berasal dari hutang dan modal sendiri yang membiayai industri tersebut. Ini juga mengukur sejauh mana aset atau ekuitas perusahaan dibiayai oleh kewajiban [7].

Stabilitas Penjualan

Jika penjualan stabil dan pemasaran relatif normal, sebuah industri dapat mengambil lebih banyak hutang dan bersedia memikul lebih banyak beban daripada industri dengan penjualan yang tidak menentu [8].

Struktur Aktiva

Bentuk Aktiva merupakan perimbangan ataupun penyesuaian antara aktiva tetap serta keseluruhan aktiva. Bentuk aktiva mendeskripsikan sebagian jumlah aktiva yang bisa dijadikan agunan( collateral value of assets)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan Gambar 1 hipotesis penelitian ini adalah: (1)H1: Stabilitas Penjualan berpengaruh terhadap Struktur Modal dan (2)H2:Struktur Aktiva (Tangibility) berpengaruh terhadap Struktur Modal

METODE

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan memfokuskan pada dua variabel, ialah Stabiltas Penjualan ( X1), dan Struktur Aktiva ( X2), pada perusahaan dalam sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di BEI dalam periode 2018 hingga 2021. Metode purposive sampling dipakai sebagai metode pemilihan sampel, dan metode dokumentasi digunakan sebagai metode pengumpulan data melalui laporan keuangan tahunan

(3)

Universitas Multi Data Palembang | 147 HASILDANPEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Gambar 2. Statistik Deskriptif

Gambar 2 membuktikan informasi statistik deskriptif. Jumlah industri dasar serta kimia merupakan 128 informasi sepanjang 4 tahun. Uraian hasil uji statistik deskriptif: (1)Variabel stabilitas penjualan( X1) membuktikan skala dari perhitungan. Nilai terendah- 0, 382546594 nilai tertinggi 1, 110758725, nilai rata- rata 0, 1082423425 dengan standar deviasi adalah 0, 2262811024. (2)Variabel bentuk aktiva( X2) membuktikan skala dari perhitungan. Nilai terendah 0, 0255100640, nilai tertinggi 0, 8079791330, nilai rata- rata 0, 4978748124 dengan standar deviasi adalah 0, 1860741571. Dan (3)Variabel bentuk modal( Y) membuktikan skala angka minimal 0, 0884861710, nilai tertinggi 5, 442556743, nilai rata-rata 0, 9278945974 dengan standar deviasi adalah 0, 8794559934.

Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Gambar 3. Hasil Uji Normalitas

(4)

148 | Universitas Multi Data Palembang

Gambar 3 diatas menampilkan bahwa nilai Asymp Sig sebesar 0,200 > 0,05 yang berarti data residual berdistribusi normal.

Uji Multikolenieritas

Gambar 4. Hasil Uji Multikolenieritas

Gambar 4 diatas menampilkan bahwa nilai Tolerance dan VIF masing-masing variabel memperoleh nilai tolerance > 0.10 dan VIF < 10 menyatakan nilai yang dihasilkan bahwa regresi yang digunakan tidak terjadinya multikolenieritas.

Uji Autokorelasi

Gambar 5. Hasil Uji Autokorelasi

Angka Durbin-Watson( DW) sebesar 0,666. Berdasarkan hasil pengujian pada Gambar 5, dapat disimpulkan bahwa tidak adanya permasalahan autokorelasi sebab angka DW ada diantara- 2 serta+2.

(5)

Universitas Multi Data Palembang | 149 Uji Heterokedastisitas

Gambar 6. Hasil Uji Heterokedastisitas

Dalam uji White pada Gambar 6 di atas menjelaskan bahwa nilai C2 hitung (n x R Square)= 12 x 0,540= 69,12, dan C2 tabel (df=n-1)=128-1= 127=124, 342 jadi dapat disumpulkan nilai C2 hitung < C2 tabel maka tidak adanya gejala heterokedastisitas.

Uji Hipotesis dan Analisis Linier Berganda

Gambar 7. Hasil Analisis Linier Berganda

Berdasarkan pada Gambar 7 pada uji analisis linear berganda diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

1,676 0,221 1 1,552 2 (1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Gambar 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

(6)

150 | Universitas Multi Data Palembang

Berdasarkan Gambar 8 diatas terlihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,540. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel stabilitas penjualan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal adalah 54%.

Uji Hipotsis Persial (Uji T)

Gambar 9. Hasil Uji T

Berdasarkan Gambar 9, hasil analisis statistik memperoleh bahwa struktur aktiva mempengaruhi struktur modal karena nilai sig-nya 0, 000 < 0, 05. Stabilitas penjualan tidak ada pengaruh terhadap struktur modal karena nilai sig-nya 0,505 > 0,05.

Uji Hipotesis Simultan (F)

Gambar 10. Hasil Uji F

Bersumber pada tabel nilai Fhitung sebesar 8, 293 dengan sig 0,000< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa stabilitas penjualan dan struktur aset secara bersama-sama mempengaruhi struktur modal.

Pembahasan Hasil Uji

Pengaruh Stabilitas Penjualan terhadap Struktur Modal

Stabilitas penjualan tidak mempengaruhi bentuk modal. Hal ini karena penjualan yang stabil tidak menjamin arus kas perusahaan yang cukup untuk membayar bunga dan bobot tetap. Saat menjelaskan teori trade-off, manfaat menggunakan hutang sama dengan membayar kesulitan keuangan. Tentu saja, tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan laba sebanyak mungkin [9]. Namun, karena laba ditahan perusahaan menurun, pertumbuhan penjualan secara keseluruhan tidak berdampak signifikan pada struktur modal, dan

(7)

Universitas Multi Data Palembang | 151 industri di mana pemasaran normal dilakukan memiliki pengaruh yang kecil sebagai sarana penggalangan dana.

Pengaruh Struktur Aktiva (Tangibility) terhadap Struktur Modal

Alasan mengapa jenis aset mempengaruhi jenis modal adalah bahwa perusahaan dengan banyak aset tetap dapat menggunakan hutang dalam jumlah besar, dan teori trade-off bahwa rasio hutang yang optimal ditentukan dengan membandingkan manfaat dan biaya dari menggunakan-off teori). utang. . Struktur aset yang lebih tinggi berarti struktur modal yang lebih tinggi, yang berarti lebih banyak aset tetap yang dapat digunakan perusahaan sebagai jaminan atas kewajibannya.

Hasil ini sejalan dengan penelitian [10] dan [11] Struktur aset yang mempengaruhi struktur modal berarti struktur aset tetap perusahaan tinggi, yang berarti kewajiban yang didukung oleh aset tetap cenderung meningkat.

KESIMPULAN

Variabel struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan di sektor industri dasar dan kimia di BEI, sementara variabel stabilitas penjualan tidak berpengaruh.

DAFTARPUSTAKA

[1] S. Fajrida and N. M. B. Purba, “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia,” J. EMBA J. Ris. Ekon.

Manajemen, Bisnis dan Akunt., Vol. 8, No. 1, pp. 627–636, 2020.

[2] D. Sunaryo, “Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Transportasi di Bursa Efek Asia Tenggara Periode 2012-2018),”

INOBIS J. Inov. Bisnis dan Manaj. Indones., Vol. 3, No. 4, pp. 461–473, 2020, doi:

10.31842/jurnalinobis.v3i4.151.

[3] A. P. Tijow, H. Sabijono, and V. Z. Tirayoh, “Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” Going Concern J. Ris. Akunt., Vol. 13, No. 04, pp. 477–488, 2018, doi:

10.32400/gc.13.03.20375.2018.

[4] B. Sambodo and R. Chartady, “Pengaruh Struktur Aktiva, Stabilitas Penjualan, dan Return on Assets Terhadap Debt To Equity Ratio Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating pada PT.

Bintan Gas Jaya Sakti,” Cash, Vol. 1, No. 02, pp. 71–90, 2021, doi: 10.52624/cash.v1i02.2218.

[5] R. S. Johan and D. Septariani, “Pengaruh Struktur Aktiva, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang listing di BEI Periode 2015 Sampai 2019,” Sosio e-Kons, Vol. 13, No. 1, p. 38, 2021, doi: 10.30998/sosioekons.v13i1.8932.

[6] B. A. B. Ii, “2.1 Trade-off Theory,” No. 1976, 2006.

[7] T. Wulandari and C. D. Wenny, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Opini Audit dan Solvabilitas Terhadap Audit Delay Dengan Reputasi KAP Sebagai Variabel Pemoderasi,” Publ. Ris. Mhs. Akunt., Vol. 3, No. 1, pp. 28–36, 2021, doi: 10.35957/prima.v3i1.1749.

(8)

152 | Universitas Multi Data Palembang

[8] R. Virtiasari and I. Indarti, “Pengaruh Stabilitas Penjualan, Struktur Aktiva danTingkat Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Real Estate and Property yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2009) The Influence of Stability of Sale, Asset Structure and Gr,” Kaji.

Akunt. dan Bisnis, vol. 1, no. 1, pp. 1–19, 2012.

[9] H. Wijaya and S. Khairani, “Pengaruh Leverage, Kepemilikan Keluarga dan Profitabilitas Terhadap Agresivitas Pajak Dengan Kompensasi Ceo Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017 – 2019,” Publ. Ris. Mhs. Akunt., Vol.

2, No. 2, pp. 88–104, 2021, doi: 10.35957/prima.v2i2.921.

[10] J. Abidin and I. Hidayat, “Pengaruh Stabilitas Penjualan dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal,” Owner, Vol. 3, No. 2, p. 329, 2019, doi: 10.33395/owner.v3i2.130.

[11] Fabiana Meijon Fadul, 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk membuktikan mengenai suatu pengaruh dari profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan

Persepsi petani tentang teknologi revolusi industri 4.0 di Desa Tompasobaru Dua, Kecamatan Tompasobaru, Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai peran yang sangat