• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh status kepegawaian terhadap kinerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh status kepegawaian terhadap kinerja"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perbedaan tersebut dapat menimbulkan diskriminasi antara pegawai tetap dan pegawai kontrak, sehingga dapat timbul permasalahan dalam perusahaan. Keadaan dimana pegawai tetap dan pegawai kontrak dapat menyebabkan setiap individu dalam organisasi atau perusahaan mempunyai motivasi yang berbeda-beda dalam melakukan pekerjaannya.

Rumusan Masalah

Seperti halnya pada penelitian Tri Setno Anjanarko dan Anis Kurlilah (2020) yang menyatakan bahwa status pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Status Kepegawaian Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sumber daya manusia saat ini dianggap semakin penting karena mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana status kepegawaian mempengaruhi kinerja karyawan pada PT.

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Sumber Daya Manusia

Semakin baik suatu organisasi atau perusahaan mengelola sumber daya manusianya, maka semakin cepat tujuan organisasi atau perusahaan tersebut dapat tercapai. Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) sangat diperlukan agar efektivitas sumber daya manusia dapat meningkat.

Status Kepegawaian

Pekerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan pemerintah, swasta, atau tempat kerja. Pekerja yang telah mengikuti program pemagangan berhak mendapat pengakuan kompetensi kerja dari perusahaan atau lembaga sertifikasi.

Kinerja

Menurut Mangkunegara (2012:67), penilaian kinerja harus bermanfaat bagi organisasi atau perusahaan untuk memberikan manfaat bagi karyawan. Sebagai indikator untuk mengetahui kebutuhan pelatihan bagi karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Tinjauan Empiris

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah “Diduga status pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Koefisien regresi bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel status pekerjaan (X) berpengaruh positif berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, variabel status kepegawaian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa status pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Gudang. 2019, Analisis pengaruh status kepegawaian dan komitmen organisasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja pada UPTD Puskesmas Kajuara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Status Kepegawaian Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Gambar 2.1  Kerangka Pikir  F.  Hipotesis
Gambar 2.1 Kerangka Pikir F. Hipotesis

Kerangka Pikir

Hipotesis

Hasil analisis regresi linier sederhana ini akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang menjadi kajian utama peneliti yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh status pekerjaan terhadap kinerja pegawai. Dibuktikan pada nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa status pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima atau variabel status pekerjaan (X ) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) karena didukung data yang sesuai dengan harapan penelitian ini. Koefisien regresinya bernilai positif, sehingga dapat dikatakan arah pengaruh status pekerjaan (X) terhadap kinerja pegawai (Y) adalah positif dengan nilai korelasi/hubungan (R) sebesar 0,692.

Koefisien determinasi R2 sebesar 0,479 yang berarti status pekerjaan mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 47,9% dan sisanya sebesar 52,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Koefisien determinasi menunjukkan nilai (R2) sebesar 0,479 yang berarti 47,9% menunjukkan bahwa kinerja pegawai dipengaruhi oleh variabel status kepegawaian. Masa kerja: <5 tahun 5 – 10 tahun >10 tahun Status pekerjaan: Pegawai tetap Pegawai tidak tetap (kontrak).

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan bentuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian dengan memperoleh data berupa angka-angka atau data. Penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian khusus yang bersifat sistematis, terencana, dan terukur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitian. Menurut Sugiyono (2013;8), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen penelitian, yang analisisnya bersifat statistik dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti dan hubungan antara variabel dengan objek yang harus diselidiki.

Menurut Sugiyono (2013:50) populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasi pegawai tetap sebanyak 152 pegawai dan pegawai tidak tetap (kontrak) sebanyak 155 pegawai. Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 76 pekerja yang terdiri dari 38 pekerja tetap dan 38 pekerja tidak tetap (kontrak).

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Teknik Pengumpulan Data

Metode Analisis Data

Pada Tabel 4.10 yaitu uji validitas status pekerjaan diketahui 16 item pernyataan yang diuji valid karena 16 item pernyataan tersebut mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,320. Hal ini juga dapat diartikan bahwa semakin baik/tinggi status kepegawaian seseorang dalam organisasi atau perusahaan maka akan semakin baik/tinggi pula kinerja yang dihasilkan. Dari segi status kepegawaian, jumlah pegawai tidak tetap lebih banyak dibandingkan dengan pegawai tetap. Oleh karena itu, sebaiknya pihak manajemen perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan upgrade pegawai yang berstatus tidak tetap menjadi tetap, sehingga diharapkan kinerja pegawai tersebut dapat meningkat.

Pengaruh Status Kepegawaian Kontrak dan Tingkat Pendidikan Terhadap Komitmen Organisasi Pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Universitas Bangka Belitung. Gigih Wibowo, Soewito, 2018, Pengaruh status pekerjaan dan strata pendidikan terhadap disiplin kerja perawat dan bidan di ruang rawat inap RS Trikora Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

17, status Perusahaan Tenaga Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Tenaga Listrik Umum Negara dan sebagai Pemegang Izin Pengelolaan Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik untuk kepentingan umum. Melaksanakan kegiatan penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dalam jumlah dan kualitas yang cukup serta meningkatkan keuntungan dan melaksanakan tugas negara di bidang ketenagalistrikan untuk menunjang pembangunan dengan prinsip perseroan terbatas. Mengembangkan hubungan kolaboratif dengan pihak lain dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung pengelolaan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik serta distribusinya, termasuk koordinasi perizinan. h) Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia di bidangnya dengan memberikan pembinaan, pendampingan dan konsultasi (CMC) sesuai dengan kebijakan SDM-BK.

Mengembangkan hubungan kolaboratif dengan pihak lain dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung pengelolaan pasokan listrik. h) Mengelola dan mengembangkan SDM di unit dengan melaksanakan pembinaan, pendampingan dan konseling (CMC) sesuai dengan kebijakan SDM-BK. Mengembangkan hubungan kolaboratif dengan pihak lain dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung pengelolaan pasokan listrik. h) Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia di unit dengan melaksanakan pembinaan, pendampingan dan konseling (CMC) sesuai dengan kebijakan SDM-BK. RKA) Unit Pelaksana. Mengembangkan hubungan kolaboratif dengan pihak lain dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung pengelolaan operasional Unit. . h) Mengelola dan mengembangkan SDM di unit dengan melaksanakan pembinaan, pendampingan dan konseling (CMC) sesuai dengan kebijakan SDM-BK.

Gambar 4.1  Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Karakteristik Responden

Berdasarkan Tabel 4.1, karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa proporsi terbesar responden berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 48 orang (63,2%) dan perempuan sebanyak 28 orang (36,8%). Karakteristik responden berdasarkan usia dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi responden berusia 21-25 tahun, 26-30 tahun, 31-35 tahun, 36-40 tahun, dan di atas 40 tahun. Berdasarkan Tabel 4.2 yaitu karakteristik responden berdasarkan umur, dimana kelompok umur responden terbanyak pada penelitian ini adalah responden umur 21-25 tahun sebanyak 27 orang sebanyak 13 orang (17,2%).

Berdasarkan tabel 4.3 yaitu karakteristik responden menurut jenis pendidikan terlihat responden dengan tingkat pendidikan menengah sebanyak 0 responden (0%). Karakteristik responden berdasarkan senioritas menggambarkan senioritas dan dedikasi responden terhadap tempat kerjanya. Berdasarkan tabel 4.4 yaitu karakteristik responden berdasarkan senioritas terlihat sebanyak 26 responden dengan masa kerja 1-5 tahun (34,2%).

Deskripsi Variabel

Saya merasakan syarikat akan memberikan saya jawatan/jawatan yang lebih tinggi sekiranya saya bekerja dengan tekun (X6). Saya bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh syarikat kepada saya (X12). Seramai 25 orang menjawab sangat setuju (65.8%). Saya bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh syarikat kepada saya (X12). Seramai 28 orang menjawab sangat setuju (73.7%).

Kinerja pegawai merupakan hasil kinerja seseorang atau kelompok secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Berdasarkan jawaban responden mengenai kinerja pegawai tetap, terdapat 38 responden yang teliti dalam pernyataannya.

Hasil Analisis Data

Pada Tabel 4.9 yaitu uji validitas kinerja pegawai diketahui 16 item pernyataan yang diuji valid, karena 16 item pernyataan tersebut mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,320. Uji t digunakan untuk menunjukkan besarnya pengaruh suatu variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Berdasarkan tabel diatas nilai signifikan yang diperoleh adalah = 0,000 yang berarti dibawah < 0,05 dan t hitung sebesar 8,242 lebih besar dari t tabel sebesar 1,665.

Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan model dalam menjelaskan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi (R2) yang mendekati salah satu variabel independen akan mampu menjelaskan hampir seluruh informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi ditentukan oleh nilai Adjusted R-squared seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4.9  Hasil Uji Realibitas
Tabel 4.9 Hasil Uji Realibitas

Pembahasan Hasil Penelitian

Keadaan dimana pegawai tetap dan pegawai tidak tetap dapat menyebabkan setiap individu dalam organisasi atau perusahaan mempunyai motivasi yang berbeda-beda dalam melaksanakan pekerjaannya. Karyawan tidak tetap hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari perusahaan sehingga mungkin membuat mereka merasa tidak nyaman dalam menjalankan pekerjaannya. Berbeda dengan pegawai tetap yang mendapat berbagai tunjangan dan tunjangan dari perusahaan, selain itu pegawai tidak tetap bekerja hanya pada saat perusahaan membutuhkannya dan dapat dipecat sewaktu-waktu oleh perusahaan tanpa adanya gaji atau kompensasi yang layak dari perusahaan. menyebabkan pegawai tidak tetap tersebut merasakan ketidaknyamanan dan ketidaknyamanan yang maksimal dalam melaksanakan pekerjaannya.

Perbedaan mendasar yang terjadi antara pegawai tetap dan pegawai tidak tetap dapat mempengaruhi kinerja pegawai tersebut. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Tri Setno Anjanarko dan Anis Kurlilah yang berjudul Pengaruh Status Kepegawaian, Kompetensi Pegawai Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai PT Gudang. Koefisien regresi

PENUTUP

Saran

Dengan adanya pelatihan, diharapkan setiap pegawai memperoleh pemahaman dan pengetahuan yang luas mengenai tugas dan tanggung jawabnya, sehingga dapat bekerja lebih baik. Analisis hubungan status kepegawaian, komitmen organisasi dan kinerja pegawai pada Yayasan Dharma Widyaulangun Denpasar. Semua data dan informasi yang diperoleh dari kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian yang bersifat rahasia.

Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan waktu Anda untuk mengisi kuesioner ini. Anda tinggal menjawab langsung sesuai dengan apa yang pertama kali terlintas di pikiran Anda. Saya merasa perusahaan akan memberi saya posisi yang lebih tinggi jika saya bekerja keras.

Saya selalu aktif dan ikut membantu rekan-rekan yang saya rasa membutuhkan bantuan istirahat 15.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi……………………………………………………...38
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Kerangka Pikir  F.  Hipotesis
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
+6

Referensi

Dokumen terkait

THE ANALYSIS OF LAPSE RATE PROFILE IN THE SITE CANDIDATE OF NUCLEAR POWER PLANT (NPP) AT GOSONG BEACH, BENGKAYANG REGENCY– WEST KALIMANTAN.. Deni Septiadi1*,