PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIS SISWA KELAS XI.IPA SMAN 2 SOLOK TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Oleh:
Desi Hazumi*), Yulia Haryono**), Anny Sovia**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The research was background by an understanding of mathematical concepts students are still low and the students did not dare to ask the teacher. The purpose of this research was understanding of mathematical concepts students by using active learning type The Learning better than understanding of mathematical concepts students with conventional learning. Kind of this research is experiment with plan random on subyek. The population is XI.IPA SMAN 2 Solok and sample it XI.IPA 5 as experiment class and XI.IPA 3 as control class. This research use instrument is essay, that test about understanding of mathematical concepts students consist of 7 item with reliability test 0,891. By virtue of data analysis get average of result learning of student experiment class better than control class. Hypothesis use test t-one way result with Because , then reject H0 the real level So the conclusion understanding of mathematical concepts students by using active learning type The Learning Cell better than understanding of mathematical concepts students with conventional learning at XI.IPA SMAN 2 Solok 2015/2016 academic year.
Key Words :Active Learning Type The Learning Cell, Understanding of Students Mathematic Concept
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam dunia pendidikan. Matematika juga membiasakan seseorang berfikir logis, analisis, sistematis dan kreatif
dalam menghadapi suatu persoalan.
Mengingat penting peranan matematika sudah seharusnya kualitas pembelajaran matematika ditingkatkan. Kualitas pembelajaran matematika akan meningkat jika siswa menguasai berbagai kemampuan matematis.
Depdiknas dalam Shadiq (2009: 13) menyatakan ”tiga aspek kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam mempelajari matematika yaitu kemampuan pemahaman konsep, kemampuan penalaran dan komunikasi serta kemampuan pemecahan masalah”.
Berdasarkan kutipan di atas salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa yaitu kemampuan pemahaman konsep. Kemampuan pemahaman konsep sangat diutamakan dalam mencapai proses pembelajaran matematika.
Berdasarkan observasi tanggal 8 Januari 2015 di SMAN 2 Solok, proses pembelajaran cenderung terpusat pada guru. Siswa kurang aktif selama proses pembelajaran, ini dibuktikan banyak siswa yang diam saat ditanya oleh guru. Siswa hanya menerima dan mencatat apa yang disampaikan guru tanpa memahami terlebih dahulu materi yang disampaikan. Siswa banyak yang keluar masuk serta bermain-main selama proses pembelajaran. Siswa tidak berani bertanya kepada guru, tetapi bertanya serta mengutarakan pendapatnya kepada teman. Siswa
banyak yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan latihan, sehingga pada saat guru memberikan latihan banyak siswa yang tidak mampu mengerjakan soal latihan, terlihat saat pemberian latihan yang berbeda dengan contoh soal, siswa tidak bisa menjawab latihan yang diberikan disebabkan pemahaman konsep siswa yang masih rendah.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru matematika SMAN 2 Solok, bahwa sudah dilakukan pembelajaran kelompok namun dengan cara tersebut masih belum efektif dalam proses pembelajaran. Guru telah memberikan kesempatan untuk bertanya terhadap konsep-konsep yang belum dipahami, namun hanya beberapa siswa yang berani untuk bertanya. Beberapa siswa bahkan mengatakan matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan.
Salah satu alternatif yang dapat menjadikan matematika pelajaran yang menyenangkan dan mengaktifkan siswa serta meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa adalah
Srategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell. Menurut Zaini (2005:
90) The Learning Cell merupakan salah satu dari beberapa sistem terbaik untuk membantu pasangan peserta didik belajar dengan lebih efektif dimana peserta didik bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasarkan pada materi bacaan yang sama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif Tipe The Learning Cell lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di kelas XI.IPA SMAN 2 Solok.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh “Dewi Fitria Sani (2012) dengan judul Pengaruh Penerapan Strategi The Learning Cell dalam Pembelajaran Matematika terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Pariaman Tahun Pelajaran 2011/2012”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Solok pada tanggal 3 Agustus sampai 19 Agustus 2015. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek (Arikunto, 2010: 126). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI.IPA SMAN 2 Solok yang terdaftar pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan sampel kelas XI.IPA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI.IPA 3 sebagai kelas kontrol.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essai, yaitu tes pemahaman konsep matematis siswa yang terdiri dari 7 butir, yang diuji cobakan di kelas XI.IPA 3 SMAN 3 Solok dengan 32 orang siswa pada tanggal 11 Agustus 2015.
Hasil uji coba menunjukkan semua soal diterima/baik soal dengan reliabilitas tes sebesar 0,891.
Menurut kriteria dalam Arikunto (2010: 228) instrumen tersebut reliabel.
Teknik analisis data menggunakan uji t-satu pihak. Kriteria pengujian adalah Terima H0: Jika thitung ttabel ,
dengan derajat kebebasan dk=n1+n2- 2 selain itu H0 ditolak. Sudjana (2005: 239).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tes akhir dengan indikator pemahaman konsep matematis diperoleh data seperti pada Tabel 1:
Kelas
Sampel ̅ S Xmak
Xmin
Eksperimen 75,06 10,03 93,54 51,61 Kontrol 68,77 10,86 84,94 45,61
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai tes akhir kelas eksperimen lebih baik dari nilai tes akhir kelas kontrol.
Hasil uji hipotesis dapat dilihat bahwa diperoleh dengan Karena maka tolak H0 pada taraf nyata . Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Tipe The Learning Cell lebih baik daripada pembelajaran konvensional siswa kelas XI.IPA SMAN 2 Solok.
Peningkatan pemahaman konsep siswa dapat dilihat dari Gambar 1.
Indikator yang diamati adalah menyatakan ulang sebuah konsep
dan mengaplikasikan konsep kepemecahan masalah.
Gambar 1 Hasil tes akhir siswa kelas eksperimen.
Berdasarkan jawaban siswa pada pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah, dimana siswa sudah mampu menentukan rumus rataan tiga dan mengaplikasikan konsep kepemecahan masalah.
Sedangkan hasil tes akhir siswa kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2 Hasil tes akhir siswa kelas kontrol.
Berdasarkan gambar 2 terlihat bahwa siswa salah dalam menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah, dimana jawaban siswa salah menentukan rumus dari rataan tiga.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif Tipe The Learning Cell lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas XI.IPA SMAN 2 Solok.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2001. Penyusunan Butir Soal dan Instrumen
Penilaian. Jakarta:
Diknasmen.
Sani, DewiFitria. 2012. “Pengaruh Penerapan Strategi The Learning Cell Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Pariaman Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi Tidak diterbitkan. STKIP PGRI Sumatera Barat.
Sudjana. 2005. Metode Statistik.
Bandung: Tarsito.
Zaini, Hisyam dkk. 2005. Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Indah Madani.
