• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)PENGARUH STRATEGI PENYELESAIAN KREDIT MACET TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)PENGARUH STRATEGI PENYELESAIAN KREDIT MACET TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PENYELESAIAN KREDIT MACET TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIATBK

MAKASSAR CABANG SUNGAI SADDANG Hilarius Singkang1, Andi Zainal Abidin2, M.Ihsan Malik3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1singkangaris17@gmail.com, 2aza,ypup@gmail.com, 3ihsan.ypup25@gmail.com

ABSTRACT

This research aims at finding out how PT. Bank BRI Makassar’s method of setting bab credit. This research was descriptive qualitative research by using interviews, observations, and documentation.

Based on the results of the research showed that the level of bad credit experienced by PT. Bank BRI Branch Makassar for the last three years from 2016-2018 was Rp.2.971.840.200.

Keywords: settling bad credit, credit default.

PENDAHULUAN

Praktik perbankan sebenarnya sudah ada sejak zaman Babilonai, Yunani, dan Romawi.

Bank melakukan transaksi dengan peminjam emas dan perak di antara para pedagang yang membutuhkan bunga 20 persen per bulan selama periode Babel (200 SM). Pada saat itu, praktik perbankan menghasilkan setoran uang publik dan menyalurkannya kembali kepada orang yang membutuhkannya. Era perbankan modern dimulai di Inggris, Belanda, Belgia pada abad ke-16. Pada saat itu, koin (emas dan perak) dikeluarkan oleh pandai emas. Oleh sebab itu, perkembangaan perbankan menunjukan dinamika dalam kehidupan ekonomi. Banyak permasalahan yang berkaitan dengan perbankan, Mengatur, antara lain, sistem keuangan terkait dengan pilihan jumlah uang yang dihabiskan untuk persiapan.

Seiring berkembangnya sistem globalisasi, maka sistem perbankan juga ikut berkembang, salah satu yang berkembang pada saat ini adalah bank. Bank adalah lembaga keuangan yang menerima dana dari pemerintah dalam bentuk tabungan dan mendistribusikannya dalam bentuk kredit atau cara lain kepada masyarakat untuk kehidupan orang lain yang lebih baik.sehingga uang yang mereka simpan dibank dapat dicaikan lagi melalui kegiatan perkreditan

Untuk menyimpan dananya, baik itu badan-badan pemerintahan maupun perusahaan swasta, bank menjadi tempat untuk

menyimpan uang mereka. mulai dari kegiatan pinjaman, pembiayaan, perkreditan dan bermacam-macam jasa yang ditawarkan oleh bank.Sehinggaseiring berjalannya waktu, bank telah menjadi kebutuhan hidup. Di suatu negara, seiring berjalannya waktu, bank telah menjadi kebutuhan hidup bagi masyarakatnya

Prinsip-prinsip ajaran islam adalah landasan dari bank syariah, sedangkan keuntungan umum adalah landasan dari bank konvensional. Sebagai perantara keuangan, bunga kredit atau bunga yang diterima dari peminjam dan bunga simpanan atau bunga yang diberikan kepada penyimpan adalah selisih dari keuntunga yang didapat oleh bank konvensional Salah satu contoh bank konvensional yang ada di Indonesia adalah Bank BRI

Sumber pendapatan dan kredit kredit terbesar. Keberhasilan perusahaan Data yang saya dapat dari IDX Makassar, bahwa kredit yang diluncurkan oleh PT.BRI Unit Sungai Saddang untuk 3 tahun terakhir yakni tahun 2016, 2017 dan 2018 sebesar RP.

30.055.805.000 dengan masing-masing kredit yakni, untuk tahun 2016, total kredit yang di luncurkan sebesar RP.9.465.216.000, dan untuk kredit macetnya sebesar RP.2.156.349.000, kredit diragukan sebesar RP.1.076.100.000 dan untuk kredit lancarnya sebesar RP. 6.232.767.000, dan untuk mencari persentase dari kredit macet ditahun 2016 adalah RP.2.156.349.000 /9.465.216.000= 0, 22ᵡ100%= 2,2%, kredit diragukan

(2)

RP.1.076.100.000/9.465.216.000= 0,11ᵡ100%

= 1,1%, kredit lancarnya

RP.6.232.767.000/9.465.216.000= 0,65ᵡ100%

= 6,5% Tahun 2017 jumlah kredit yang diluncurkan oleh PT. BRI Unit Sungai Saddang sebesar RP.7.238.589.000 dengan masing-masing kredit yakni, kredit macetnya sebesar RP.1.854.912.000, kredit lancarnya sebesar RP.3.289.146.245, kredit diragukan sebesar RP.2.094.853.755. untuk mencari persentase dari kredit macet di tahun 2017 adalah RP.1.854.912.000/ RP.7.238.589.000=

0,25ᵡ100%= 2,5%, kredit diragukan RP.2.094.853.755/7.238.589.000= 0,28ᵡ100%

= 2,8%, kredit lancarnya RP.3.289.146.245/

7.238.589.000= 0,45ᵡ100%= 4,5%. Tahun 2018 total kredit yang diluncurkan sebesar RP.13.352.000.000. Untuk kredit Macetnya sebesar RP.630.000.000, untuk kredit diragukan sebesar RP.222.000.000 dan untuk Kredit lancarnya sebesar RP.12.500.000.000 dan untuk mencari persentase dari kredit macetnya adalah RP.630.000.000/

13.352.000.000= 0,04ᵡ100%= 4,71%, untuk kredit diragukan adalah RP.222.000.000/

13.352.000.000= 0,01ᵡ100%= 1,66% dan untuk kredit lancarnya RP.12.500.000.000 /13.352.000.000= 0,93 ᵡ100%= 93,61%. Ini artinya ditahun 2018 persentase kredit macet yang dialami oleh Bank BRI Makassar unit Sungai Saddang sangat rendah, sehingga tidak mempengaruhi kinerja keuangan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul ”Pengaruh Strategi Penyelesaiaan Kredit Macet Terhadap Kinerja Keuangan pada PT. Bank rakyat indonesia.

Tbk yang tercatat di Bursa Efek Makassar Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Strategi apa yang digunakan dalam menyelesaikan kredit macet dan Apakah kredit macet mempengaruhi kapasitas Finansial PT.Bank BRI Makassar cabang Sungai?.

TINJAUAN LITERATUR

Menurut (Kasmir, 2015) Bank adalah iembaga keuangan yang menerima dana dari pemerintah dalam bentuk deposito dan mendistribusikannya dalam bentuk kredit atau sarana lain kepada masyarakat untuk meningkatkan kehidupan orng lain. Bank digambarkan sebagai lembaga keuangan yang

umumnya mengumpulkan dana publik dan mendistribusikan dana ini ke layanan perbankan lainnya juga.Dan resolusi bank lainnya adalah entitas yang bertanggung jawab untuk meminta atau mendistribusikan permintaan kredit yang ditawarkan pada waktu yang ditentukan (Suyatno, 2015).

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menjadi bank pegawai, bank lumbung desa dan bank pasar serta bank desa, Bank umum berubah fungsinya menjadi bank tabungan. Sesuai dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 Pengertian bank umum dan bank perkreditan rakyat adalah sebagai berikut: 1) Bank Umum;

Bank Umum adaalah bank yng melaksanakkan keglatan usaha secara konvenslonal yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2) Bank Perkredltan Rakyat; Bank Perkredltan Rakyat adalah bank yang melaksanakan keglatan usahanya secara konvensional atau berdasrkan prinsip-prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan lalu lintas pembayaran. Artinya disini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank

Menyalurkan kembali kepada masyarakat dan menghimpun dana dari masyarakat adalah fungsi secara umum dari bank.financial intermediary bertujuan untuk menyalurkan kembalikepada masyarakat.

Agent of services, Agen of development dan dan agent of trust adalah fungsi dari bank yang lebih spesifik yaitu: 1) Trust of agent; Cara yang dilakukan atau dibuat oleh pihak bank kepada nasabah dalam rangkan untuk Penyaluran dana maupun penghimpun dana dalam hal kepercayaan (trust) adalah kegiatan perbankan yang utama. 2) Agent of development; Aktivitas bank tersebut kemungkinan adanya penggunaan uang yang tidak terlepas dari kegiatan konsumsi, disrtibusi dan investasi, serta kegiatan distribusi barang dan jasa melalui masyarakat.

3) Services of Agent; Dalam menjalankan kegiatannya yakni menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah melalui jasa perbankan. Darl fungsl tersebut dlharapkan dapat memberlkan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenal fungsl bank dalam perekonomlian, sehingga bank tidak dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution

(3)

Kata “kredit” berasal dari bahasa latin credo yang berarti “saya percaya“,yang merupakan kombinasi dari bahasa sansekerta cred yang artinya “kepercayaan”, dan bahasa latin do yang artinya “saya tempatkan.

Memperoleh kredit berarti memperoleh kepercayaan atas dasar kepercayaan kepada seseorang yang memerlukannya maka diberikan uang, barang atau jasa dengan syarat membayar kembali atau memberikan penggantiannya dalam suatu jangka waktu yang telah diperjanjikan. yang terpenting dalam praktik perbankan adalah penyerahan uang, karena uang merupakan pengganti barang atau jasa dan telah luas dipergunakan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kredit diartikan sebagai pinjaman atau utang menurut Prathama Rahardja. (2015)

Pengertlan kredlt menurut undang- undang 10/1998 tentang Perbankan, pasal 1 angka 11 adalah “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”

Peraturan tentang pengkreditan disektor perbankan diatur dalam UU Perbankan dan peraturan BI atau peraturan OJK. Peraturan BI masih berlaku selama belum digantikan oleh peraturan OJK. Selaln ltu, pengaturaan perkredltan juga diatur secara internal dimasing-masing bank dalam bentuk Pedoman Perkreditan.UU Perbankan(UU 10/1998) pasal 8 ayat (2) secara tegas menyatakan bahwa

“Bank Umum wajib memiliki dan menerapkan Pedoman Perkreditan dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesi”.

Pedoman perkreditan yang harus ada di masing-masing Bank Umum berdasarkan penjelasan Pasal 8 Ayat (2) dari UU 10/1998 harus memuat aturan tentang: 1) Bank wajib menyusun dan menerapkan prosedur pemberian kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. 2) Bank wajib memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur dan persyaratan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

Perjanjian kredit harus dibuat dengan mempeerhatlkan semua aspek hukum perjanjian, terutama asas-asas hukum perjanjian dan syarat-syarat sahnya perjanjian.

Jika perjanjian kredit terbukti tidak mematuhi asas-asas hukum perjanjian kredit tidak memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian, maka perjanjian kredit tersebut “dapat dibatalkan”atau dapat dinyatakan “batal demi hukum”.

Pemberian kredit dari bank kepada nasabah debitor, selain harus didasari adanya unsur kepercayaan juga harus didasari adanya sebuah perjanjian kredit yang bersifat tertulis dan pada umumnya diikat dengan akta notariil agar kepastian hukumnya lebih terjamin. UU Perbankan (UU10/1998), Pasal 8 Ayat (2) secara tegas mensyaratkan keharusan bank membuat Perjanjian Kredit secara tertulis yaitu; 1) Pemberian Kredit harus dibuat dalam bentuk perjanjian tertulis. 2) Bank harus memiliki keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah debitor untuk melunasi utangnya

Menurut Latif Adam (2015) dampak kredit macet terhadap kinerja keuangan pada perbankan. data terbaru Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa kualitas kredit perbankan cendrung mengalami pembusukan.

Restrukturisasi kredit dilakukan oleh perbaikan bank dalam pemberian pinjaman kepada debitur yang mengatasi kesulitan dalam memenuhi kewajibannya yang dilakukan oleh: 1) Penurunan tingkat pinjaman. 2) Perpanjangan jangka waktu pinjaman. 3) Pengurangan tunggakan pinjaman bunga. 4) Pengurangan tunggakan kredit utama.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka rumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini:Bahwa Kredit Macet dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan Restrukturisasi kredit adalah Strategi Pnyelesalan kredit macet paada PT.

Bank BRI Makassar Cabanng Sungai Saddang.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitain adalah proses atau langkah-langkah yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakn suatu penelitian, sehingga peneliti dapat dilaksanakan secara sistematis untuk mencapai hasil yang diinginkan

Guna memperolah data yang dibutuhkan yaitu laporan keuangan pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk maka penelitian ini dilaksanakan dikantor IDX yang bralamat di Jl. Ratulangi No.124, Makassar–Sulawesi

(4)

Selatan. Waktu penelitian selama 2 (dua) bulan yaitu Juli sampai Agustus 2019

Jenis data dalam penelitian ini adlah:

Data Kualltatlf, yaitu data yang diperoleh dari bank dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun secara tulisan, seperti sejarah singkat berdiri perusahaan, struktur organisasi dan kegiatan usaha.

Sumber data yang digunakan dalam penelitan ini adalah: 1) Data primer; 2) Data Sekunder.

Teknlk Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Observasi; 2) Wawancara; 3) Dokumentasi

Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan rumus:

Rasio NPL=( )

Dimana: NPL= Non Perfoming Loan adalah Salah satu indikator kesehatan aset suatu bank

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah kredit yang di salurkan oleh PT.

BRI Makassar unit Sungai Saddang adalah, untuk tahun 2016 total kredit yang diasalurkan sebesar RP.9.465.216.000, meliputi kredit macetnya sebesar RP.2.156.349.000, yang terdiri dari Kredit UMKM sebesar RP.834.276.000, Kredit Modal kerja sebesar RP.401.277.479, dan Kredit Perumahan sebesar RP.920.795.521, sedangkan kredit diragukan sebesar RP.1.076.100.000, yang terdiri dari Kredit Usaha Rakyat RP.8.965.743 dan Kredit Usaha Pedesaan RP.1.067.134.257 Tahun 2017 total kredit yang disalurkan sebesar RP.7.238.589.000, meliputi kredit macet sebesar RP.1.854.912.000, yang terdiri dari Kredit investasi RP.5.231.411 dan Kredit Perumahan sebesar RP. 3.690.700, Kredit Modal Kerja RP.1.845.989.889. sedangkan kredit diragukannya sebesar RP.2.094.853.755 yang terdiri dari Kredit golongan ekonomi Lemah (usaha salon kecantikan) RP.421.537.200, Kredit Kendaraan (Mobil Baru) RP.753.894.250 dan Kredit Perumahan RP.919.422.305. Tahun 2018 total kredit yang disalurkan sebesar RP.13.352.000.000. yang terdiri dari, kredit macetnya sebesar RP.630.000.000, yang terdiri dari Kredit jaminan efek RP.275.890.000, Kredit Jaminan

barang sebesar RP.178.543.700, Kredit Jaminan Dokumen RP.175.566.300 sedangkan kredit diragukan sebesar RP.222.000.000, yang terdiri dari Kredit Usaha Rakyat RP.113.806.240, Kredit Modal Kerja dan UMKM RP.108.193.760

Penyebab terjadinya kredit macet tahun 2016 dan 2017 disebabkan oleh 3 faktor yakni:

Adanya ingkar janji antara pihak debitur dan pihak bank dalam hal pelunasan pembayaran .

Penyebab Kredit Diragukan pada tahun 2016 dan tahun 2017 adalah: Penyalah gunaan kredit. artinya Tujuan awalnya adalah membuka usaha, tetapi dana tersebut digunakan untuk membayar biaya pendidikan

Sedangkan untuk tahun 2018 Penyebab untuk kredit macet di PT. Bank BRI unit Sungai Saddang Makassar adalah Faktor Intern. Faktor internnya adalah: 1) Bank tidak melakukan penyebaran risiko dalam kebijakan pemberian kredit. 2) Kelemahan pada tahap Analisis kredit yang dilakukan oleh PT. Bank BRI cabang Sungai Saddang

Jenis kredit yang ada di BRI Makassar cabang Sungai Saddang adalah, Kredit Macet, kredit lancar, dan kredit yang diragukan.

Untuk memperbaiki atau untuk menyelesaikan masalah kredit, Diragukan yakni tahun 2016-2017 dan 2018, maka pihak bank lebih khusus pihak BRI unit Sungain Saddang menerapkan Restrukturisasi Kredit melalui: 1) Penurunan suku bunga. 2) Pengurangan pokok tunggakan kredit. 3) Pengambilan aset debitur sesuai keuntungan yang berlaku

Non Performing Loan (NPL) Tahun 2018

NPL= Total Non Performing Loan ᵡ100%

Total kredit

kredit yang diluncurkan oleh pada tahun 2018 sebesar RP.13.352.000.000. untuk kredit macetnya= RP.630.000.000.

NPL=630.000.000= 0,04×100%= 4,71%

13.352.000 Untuk diragukan

NPL=222000000 = 0,01×100%= 1,66%

13.352.000.000 Untuk Lancarnya

NPL=12500000000 = 0,93×100% =93,61%

13.352.000.000

Non Performing Loan (NPL) Tahun 2016 Total Kredit yang diluncurkan sebesar RP.9.465.216.000.

NPL= Total Non Performing Loan ᵡ100%

Total kredit

(5)

Kredit macetnya= 2.156.349 = 0,22×100%

9.465.216

=2,2%

Kredit ragukan= 1.076.100. = 0,11×100%

9.465.216

=1,1%.

Kredit lancarnya= 6.232.767. = 0,65×100%

9.465.216

=6,5%

Non Performing Loan Tahun 2017

Total Kredit yang diluncurkan sebesar RP.7.238.589.000

NPL= Total Non Performing Loan ᵡ100%

Total kredit

Kredit macet= 1.854.912.000 = 0,25×100%

7.238.589.000

= 2,5%

Kredit ragukan= 2.094.853.755= 0,28×100%

7.238.589.000

=2,8

Kredit Lancar = 3.289.146.245 =0,45×100%

7.238.589.000

= 4,5

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV penulis dapat menarik kesimpulan mengenai strategi penyelesaiaan kredit macet terhadap kinerja keuangan pada PT. Bank BRI unit sungai Saddang yaitu: Perkembangan kredit pada PT.

Bank BRI unit sungai Saddang mengalami kenaikan ditahun 2016, 2017, dan 2018, untuk kredit macet di tahun 2016 sebesar 2,2%,dan kredit diragukan sebesar1,1%, kredit lancarnya sebesar 6,5%. Sedangkan untuk kredit macet tahun 2017 sebesar 2,5%,kredit diragukan sebesar 2,8% dan untuk kredit macetnya sebesar 4,5%. Dan untuk ditahun 2018 kredit macetnya 4,71%,kredit lancar sebesar 93,61%

dan untuk kredit diragukan sebesar 1,66% . Sebagai upaya untuk meminimalisir permasalahan yang timbul dalam penyelesaiaan kredit bermasala, sebaiknya: 1) Tingkat suku bunga bank jangan terlalu tinggi dan Jadwal pertemuan debitur lebih ditingkatkan agar kegiatan usaha debitur lebih tingkat juga. 2) Pihak bank semestinya rekrut perbanyak tenaga kerja, supaya bisa memanimalisir masalah kredit.

DAFTAR PUSTAKA

Antony. Wiliam P. (2015). Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal, Agromedia Group. Jakarta.

Baron, Angela. (2016). Buku Pintar Pasar Uang. Pustaka Utama. Jakarta.

Calquit, Michael. (2017). Capital Market Top Secret. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Cita Yustisia Serviani. (2018). Credit Top Secret. Andi. Yogyakarta

Hermansyah. (2015). Hukum Perbankan.

Penerbit Sinar Grafika.

Johannes Ibrahim. (2015). Hukum Bisnis.

Penerbit Refika Aditama.

Kasmir, (2015). Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya

Kasmir, (2015), Dasr-Dasar Perbankan, Penerbit Raja Grafindo Persada

Kuncoro, (2016), Metode Riset, Penerbit Erlangga.

Malayu S. P. Hasibuan. (2015). Dasar-Dasar Perbankan, Penerbit, Bumi Aksara.

Muhardi, Werner R. (2016). Analisis Saham Pendekatan Fundamental. Penerbit Jakarta:

Indeks.

Prathama Rahardja. (2015). Ekonomi Makro, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Prihadi, Toto. (2017). Analisis Laporan Keuangan Lanjutan: Proyeksi Dan Valuasi.

Penerbit Jakarta: PPM

Rachmadi Usman. (2017). Perjumpaan Utang, Lembaga. Penerbit Sinar Grafika

R. Subekti. (2016). Wanprestasi, Penerbit, PT, Intermasa

Referensi

Dokumen terkait

also describe that women favour online methods for advertising and recruitment for weight manage- ment trials.13 Athletes equally prefer the internet and dieti- tians as their nutrition