• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Stress Kerja dan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Stress Kerja dan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Stres merupakan masalah yang penting karena dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan produktivitas kerja. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai tambahan informasi atau masukan mengenai dampak stres kerja terhadap produktivitas kerja dan kepuasan karyawan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya. Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai dampak stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan melalui kepuasan kerja.

Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaannya (Handoko, 2012). Hasil penelitian ini adalah stres kerja berhubungan positif dengan kepuasan kerja karyawan, hal ini tidak mendukung penelitian Caplan (1991) dan Keller (1975) serta Mansoor & Sabtain (2011) tentang stres. Berbeda dengan penelitian Rida Hapsari, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Bakso Bakar Pahlawan Trip.

Metode yang digunakan untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja pegawai terhadap produktivitas pegawai adalah metode Partial Least Square. Penelitian ini dilakukan oleh Peni Tunjungsari (2011) dengan judul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Kantor Pusat PT. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan sebesar 0,585.

Berdasarkan kriteria keeratan hubungan, diketahui hubungan stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan kantor pusat PT.

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uji kausalitas diperoleh bahwa stres kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap produktivitas kerja, stres kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja, dan stres kerja berpengaruh signifikan. pada produktivitas kerja melalui kepuasan kerja. Roosalina Hera Lucia, Lotje Kawet dan Irvan Trang, 2015 dengan judul Pengaruh Konflik dan Stres Kerja Terhadap Produktivitas Kerja yang Dimediasi Kepuasan Kerja Karyawan Universitas Katolik De La Salle Manado, dengan jumlah sampel sebanyak 103 orang, Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitiannya menunjukkan hasil bahwa Konflik Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja, Stres Kerja Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja, Konflik Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja, Stres Kerja Tidak Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja, dan Kepuasan Kerja Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja Universitas Katolik De La Salle Manado.

Perhatian kami terfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi stres dan kepuasan kerja, seperti jumlah jam kerja, hubungan baik antara manajemen dan karyawan, berfungsinya kelompok dengan baik, dan bidang pelatihan karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan. Analisis faktor pertama kali digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang bertanggung jawab atas hubungan antara sejumlah besar variabel kualitatif dan kuantitatif serta pengaruhnya terhadap produktivitas. Faktor-faktor yang diekstraksi menunjukkan kepada kita bahwa produktivitas merupakan elemen yang dipengaruhi oleh dua faktor kualitatif, stres dan kepuasan.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden penelitian secara terstruktur mengenai tanggapannya terhadap berbagai variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini stres kerja merupakan perasaan tertekan yang dialami karyawan sehubungan dengan pekerjaannya ketika berinteraksi dengan orang lain di lingkungan kerja. Produktivitas kerja merupakan suatu sikap pegawai yang selalu berusaha menghasilkan atau meningkatkan hasil kerja dan menggunakan waktu secara efisien sesuai dengan tujuan organisasi.

Validitas variabel menunjukkan seberapa konsisten hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran dengan teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu variabel. Cronbach's alpha berfungsi untuk mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu variabel dan dikatakan reliabel jika nilainya > 0,6. Fungsinya untuk mengukur nilai sebenarnya dari reliabilitas suatu variabel dan metode ini diyakini lebih baik dalam memperkirakan konsistensi internal suatu variabel dan dikatakan reliabel jika nilainya > 0,7.

Nilai R2 digunakan untuk mengukur derajat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen, semakin tinggi nilai R2 berarti model prediksi model penelitian yang diusulkan semakin baik. Metode statistik inferensial yang digunakan dalam analisis data penelitian adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendekatan PLS (Partial Least Square). Berdasarkan kerangka konseptual yang dikembangkan berdasarkan hasil kajian teoritis dan hipotesis yang akan diuji, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM-PLS dengan menggunakan WarpPLS 5.0.

Secara umum model analisis SEM-PLS menggunakan dua tahapan dalam mengevaluasi hasil analisis, yaitu estimasi model pengukuran (model eksternal) dan estimasi model struktural (model internal). Evaluasi model pengukuran (model eksternal) dilakukan dengan melihat reliabilitas konsistensi internal, validitas konvergen dan validitas diskriminan, sedangkan evaluasi model struktural (model internal) dilakukan dengan melihat nilai koefisien determinasi. (R-Square), signifikansi dan besaran prediksi. efek (f-kuadrat, ukuran efek). Variabel mediasi atau variabel intervening adalah variabel yang memediasi hubungan antara variabel penjelas dengan variabel terikat.

Cara mempelajari variabel-variabel mediasi dengan pendekatan selisih koefisien adalah sebagai berikut: (a) mempelajari pengaruh langsung suatu variabel bebas terhadap variabel terikat dalam model yang memuat variabel mediasi, (b) mempelajari pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel mediasi. variabel terikat dalam suatu model tanpa menyertakan variabel mediasi, (c) menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel mediasi dan (d) menguji pengaruh variabel mediasi terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel mediasi termediasi dengan kriteria, jika (c) dan (d) signifikan, dan (a) tidak signifikan maka dianggap mediasi lengkap. variabel (mediasi penuh). Jika (c) dan (d) signifikan dan (a) juga signifikan, serta koefisien (a) hampir sama dengan (b), maka dikatakan bukan variabel mediasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah singkat perusahaan

Keinginan abadi Gorontalo berkaitan dengan stres kerja, kepuasan kerja dan produktivitas kerja yang dirasakan karyawan. Nilai mean dari variabel penelitian yang meliputi stres kerja, kepuasan kerja dan produktivitas kerja yang dicapai karyawan kemudian diinterpretasikan. Berdasarkan tabel, nilai akar AVE konstruk Stres Kerja sebesar 0,598, kepuasan kerja sebesar 0,670, dan produktivitas kerja sebesar 0,897.

Dengan kata lain kontribusi variabel eksogen termasuk stres kerja terhadap variabel endogen kepuasan kerja dalam model penelitian adalah sebesar 18,6%. Dengan kata lain kontribusi variabel eksogen termasuk stres kerja termasuk variabel mediasi kepuasan kerja terhadap variabel endogen produktivitas kerja dalam model penelitian adalah sebesar 48,5%. Sedangkan untuk variabel laten eksogen kepuasan kerja terhadap variabel laten endogen produktivitas kerja mempunyai besar pengaruh sebesar 0,487 termasuk kategori Besar.

Artinya jika kepuasan kerja meningkat atau bernilai positif maka terdapat kecenderungan produktivitas kerja meningkat dan sebaliknya. Berdasarkan tabel 4.14, pengaruh tidak langsung stres kerja terhadap produktivitas kerja melalui kepuasan kerja dicapai dengan koefisien pengaruh sebesar 0,29. Pengaruh langsung stres kerja terhadap kepuasan kerja mempunyai pengaruh signifikan sebesar 0,44 dan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja mempunyai pengaruh signifikan sebesar 0,67.

Maka dapat disimpulkan hipotesis (H4) diterima atau didukung yang artinya stres kerja berpengaruh tidak langsung terhadap produktivitas kerja melalui kepuasan kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja, stres kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja, kepuasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja, dan stres kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja melalui kepuasan kerja. Apabila pekerjaan yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat.

Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhania (2010) yang menjelaskan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Luthans Kreitner dan Kinicki mengemukakan bahwa kepuasan kerja yang tinggi akan mempengaruhi pula produktivitas kerja yang tinggi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Lindu Prabowo (2012) Kepuasan kerja mempunyai pengaruh langsung dan positif terhadap produktivitas kerja karyawan PR Dollar Prima Utama.

Artinya semakin besar stres di tempat kerja maka akan meningkatkan kepuasan kerja dan semakin meningkatkan produktivitas kerja. Stres yang lebih besar di tempat kerja dapat menurunkan kepuasan kerja dan selanjutnya menurunkan produktivitas kerja.

Tabel 4.13 Pengaruh Langsung Hipotesi
Tabel 4.13 Pengaruh Langsung Hipotesi

KESIMPULAN

Robbins dan Judge (2008) juga menyatakan bahwa kepuasan kerja mempunyai hubungan positif dengan produktivitas karyawan. Pengujian hipotesis dengan analisis SEM dengan WarpPLS 5.0 menghasilkan nilai beta pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas kerja dari kepuasan kerja sebesar 0,29 atau 29% dan menunjukkan p-value signifikan sebesar 0,001. Artinya, semakin tinggi stres kerja yang dirasakan karyawan maka akan semakin tinggi produktivitas kerja jika karyawan tersebut mempunyai kepuasan kerja, dan sebaliknya, semakin rendah stres kerja yang dirasakan karyawan maka akan semakin rendah produktivitas kerjanya jika karyawan mengalami ketidakpuasan dalam bekerja.

Hal ini dikarenakan indikator stres kerja yaitu perilaku pribadi, dukungan sosial, konflik peran, lingkungan yang buruk, tekanan kerja, serta situasi rumah dan kerja yang muncul akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Keinginan abadi masyarakat Gorontalo untuk lebih memperhatikan faktor-faktor stres kerja khususnya dukungan sosial, perilaku pribadi dan beban kerja mempunyai nilai paling besar dalam membentuk stres kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan komunikasi antar anggota tim/kelompok kerja dengan melakukan penilaian bersama setelah jam kerja (shift) selesai, berlibur bersama atau mengajak karyawan jalan-jalan bersama keluarganya.

Selain itu, budaya organisasi dan gaya manajemen yang baik juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Keinginan Gorontala Abadi juga untuk meningkatkan kepuasan pegawai dalam bekerja, dimana pihak manajemen harus memperhatikan indikator kepuasan kerja yang kelima yaitu pekerjaan itu sendiri, karena indikator ini mempunyai nilai kontribusi yang paling kecil terhadap kepuasan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian Penulisan Tesis Magister, Tesis Magister dan Disertasi Bidang Ilmu Manajemen, Badan Penerbit Universitas. Penerbit BPFE : Yogyakarta Harrisma, Okta Wisudawati dan Andre Dwijanto Witjaksono (2013) Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Melalui Kepuasan Kerja, Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 2 Maret 2013. Hidayat, Laurie N.M 2013 Hubungan Stres Kerja dengan Karyawan Produktivitas di Cv.Kombos Kota Manado Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Manado : Universitas Sam Ratulang.

Husein Umar, 2003, Metode Penelitian Skripsi dan Tesis Bisnis, Cetakan ke-6, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Artikel jurnal Dampak stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada studi di sektor telekomunikasi oleh. Roosalina Hera Lucia, dkk. 2015 Pengaruh konflik kerja dan stres terhadap produktivitas kerja yang dimediasi oleh kepuasan kerja pada karyawan Universitas Katolik De La Salle Manado.

Tsai, Ming-Tien dan Chun-Chen Huang (2008) Hubungan jenis iklim etika, aspek kepuasan kerja dan ketiganya. Raja Grafindo Persada Yuli, Sri Budi Cantika, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama, UMM Press, Malang, 2005 Wibowo, 2011. Manajemen.

Gambar

Tabel 4.13 Pengaruh Langsung Hipotesi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan : a Kemampuan kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di lingkungan yayasan perguruan al-inayah banjarmasin; b