• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh struktur aktiva, profitabilitas dan likuiditas

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh struktur aktiva, profitabilitas dan likuiditas"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN

GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2015

Tri Wira Nopita1,Lovelly Dwinda Dahen2, Nilmadesri Rosya2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat triwiranopita@gmail.com

ABSTRACT

The study aimed examble the effect of asset structure, profitability and liquidity on the result of the capital structure on textiles and garments compani which are listed in IDX in 2011-2015 periods. The time of this study was conducted in March 2017.

This type of research is the descriptive and asosiative. The population is all textiles and garments companies listed in Indonesia Stock Exchange during the 5 years from 2011 to 2015, while data retrieval by purposive sampling to obtain of 30 data. The analysis technique of research by using multiple regression analysis of panel data, by using program Eviews8. Result research shows that: 1) there is negative and significant between asset structure to the capital structure with tcount (3,737504) >

ttable (2,04227). 2) there is positive and significant between profitability to the capital structure with tcount (8,768995) > ttable (2,04227). 3) there is negative and not significant between liquidity to the capital structure with tcount (0,027158) >

ttable (2,04227). 4) asset structure and profitability togethers influence capital structure with Fcount (31,83785) > Ftable (2,98) with a significant level of 0,0000 <

=0,05. Based on the results of the above research, it is advisable for corporate managers who will do the funding to analyze thoroughly in order to achieve a level of business continuity stability. Is expected to futher researcher use of other variables that may affect the capital structure, such as ownership structure, tax, internal conditions of the company and others that can be used in his research an is expected to further researchers can add the number of samples in the study to be conducted Keywords: Asset Stucture, Profitability, Liquidity and Capital Stucture

PENDAHULUAN

Dewasa ini semakin

berkembangnya Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin keras

membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui

(2)

peningkatan kemakmuran kepemilikan atau para pemegang saham.

Keberadaan para pemegang saham dan manajemennya sangatlah penting untuk menentukan besarnya keuntungan yang nantinya akan diperoleh. Dalam menghadapi situasi seperti ini, setiap perusahaan dianjurkan atau dituntut untuk mampu dan pintar melihat dan membaca situasi yang terjadi sehingga dapat melakukan pengelolaan dengan baik agar dapat menjadi lebih unggul dalam persaingan. Apalagi dalam kondisi ekonomi global yang terus maju pada saat ini, akan dapat menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat.

Hal ini akan mendorong manajer perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kegiatan produksi, pemasaran dan strategi perusahaan.

Kegiatan tersebut berkaitan dengan usaha perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan ditengah persaingan ekonomi global yang sangat ketat. Apalagi persaingan yang terjadi pada perusahaan yang bergerak dibidang Industri, dimana perusahaan

yang bergerak dibidang industri ada 6 subsektor.

perusahaan tekstil dan garmen merupakan salah satu cabang dari perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di BEI.

Perusahaan tekstil dan garmen adalah perusahaan yang proses pembuatannya dari benang hingga kain dan dari kain menjadi baju dengan skala yang besar, dan juga perusahaan tekstil dan garmen dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi, karena dapat menciptakan lapangan kerja dengan jumlah yang cukup besar. Perusahaan tekstil dan garmen merupakan bagian dari kebutuhan primer. Maka untuk perusahaan tekstil dan garmen banyak diminati oleh pengusaha karena tekstil dan garmen menjadi prioritas utama yang akan dikejar oleh konsumen.

Maka untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti perusahaan yang bergerak dibidang sub sektor tekstil dan garmen, karena dari 6 jenis sub sektor indutri di atas perusahaan yang bergerak dibidang tekstil dan garmen yang paling banyak diminati oleh

(3)

pengusaha untuk bergabung di dalamnya.

Kebutuhan dana perusahaan dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu:

sumber dana internal dan dana eksternal. Menurut Riyanto (2001: 21) sumber dana internal adalah sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan (misalnya sumber dana yang berasal dari penggunaan laba, cadangan atau laba yang tidak dibagi di dalam perusahaan). Sedangkan sumber dana eksternal adalah sumber dana yang diambilkan dari sumber-sumber modal yang berasal di luar perusahaan yang terdiri dari pembelanjaan sendiri (misalnya dana yang berasal dari pemilik atau calon pemilik, peserta atau pengambil bagian) maupun pembelanjaan asing, misalnya dana yang berasal dari bank, asuransi, dan kredit lainnya (Riyanto, 2001: 15).

Keputusan pemilihan sumber dana yang digunakan perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal.

Apabila perusahaan menggunakan hutang yang tinggi akan memiliki beban bunga yang tinggi, sehingga

beban berat akan dipikul oleh suatu perusahaan (Riyanto, 2001:297). Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan secara matang pemilihan sumber pemenuhan dananya sehingga dapat menguntungkan perusahaan dalam meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perusahaan.

Struktur modal merupakan perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri lainnya (Riyanto, 2001:

22). Struktur modal dalam penelitian ini diproksikan kedalam Debt to Total Asset (DAR), dimana DAR merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur seberapaa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan

aktiva. Caranya dengan

membandingkan antara total hutang dengan total aset atau aktiva.

Pentingnya struktur modal bagi setiap perusahaan dikarenakan memiliki efek langsung terhadap posisi keuangan perusahaan sehingga manajer keuangan harus mengetahui

(4)

faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal agar dapat memaksimalkan kemakmuran pemegang saham perusahaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi struktur modal diantaranya yaitu struktur aktiva, profitabilitas dan likuiditas.

Berdasarkan uraian di atas, jumlah perusahaan tekstil dan garmen dari tahun 2011-2015 mengalami penurunan, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil jumlah perusahaan pada tahun 2015.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif dan asosiatif.

Dengan teknik analisis penelitian menggunakan teknik analisis kuantitatif. Sumber data yang dijadikan dalam penelitian ini adalah data keuangan masing-masing perusahaan tekstil dan garmen setiap akhir tahun selama periode analisis.

Data keuangan dapat diperoleh melalui situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id.

Data dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI yaitu sebanyak 17 perusahaan dengan tahun penelitian

sebanyak 5 periode (2011-2015).

Maka jumlah populasi diperkirakan sebanyak 85 data. Namun yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel yaitu sebanyak 6 perusahaan dengan tahun penelitian sebanyak 5 peridoe, maka jumlah sampelnya sebanyak 30 data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini mnggunakan estimsi regresi data panel, dimana dalam regresi data panel ada tiga model yaitu common effect, fixed effect dan random effect. Untuk menentkan model yang akan digunakan maka diperlukan uji prasyarat yaitu uji chow dan uji hausman.

Setelah melalukan penelitian terhadap 30 data mengenai struktur aktiva, profitabilitas dan likuiditas terhadap struktur modal perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI periode 2011-2015 maka didapatkan hasil uji chow memperoleh nilai Fhitung (32,375184) dengan Ftabel

(5,21) α=(5%) adalah 2,98, sehingga nilai Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, maka model yang digunakan adalah Fixed Effect Model.

(5)

Sedangkan untuk uji hausman di peroleh nilai Chi-Squares (X2hitung) adalah 2,421824 dengan nilai Chi- Squares (X2tabel) sebesar 7,815 sehingga nilai X2hitung < X2tabel maka Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa model yang dipilih atau digunakan adalah random. effect.

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa struktur aktiva berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI periode 2011- 2015. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien sebesar 1,290903. Nilai koefisien ini signifikan karena t- statistik (3,737504) > ttabel (2,04227) dengan nilai probabilitas sebesar 0,0009 < 0,05. Selain itu, berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R square sebesar 0,761343 yang artinya 76,13%

perubahan pada variabel dependen (struktur modal) dapat dijelaskan oleh variabel independen termasuk didalamnya variabel struktur aktiva

(X1). Hal ini menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Semakin tinggi struktur aktiva atau semakin meningkat aktiva tetap maka penggunaan modal sendiri akan meningkat, sehingga penggunaan modal asing akan menurun atau struktur modal akan semakin menurun.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Verena & Mulyo, 2013:3) struktur aktiva mencerminkan dua komponen aktiva secara garis besar dalam komposisinya, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Pada umumnya perusahaan yang memiliki proporsi struktur aktiva yang lebih besar kemungkinan juga akan lebih mapan dalam industri, memiliki resiko yang lebih kecil, dan akan menghasilkan tingkat leverage yang besar.

Maka berdasarkan teori yang relevan dan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketika perusahaan memiliki proporsi aktiva berwujud meningkat maka perusahaan akan

(6)

mengurangi penggunaan hutangnya.

Rtinya manajemen akan menggunakan posisi aset tetap sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan hutang agar kewajibannya semakin kecil. Semakin tinggi struktur aktiva atau semakin besar jumlah aktiva tetap maka penggunaan modal sendiri akan semakin tinggi, sehingga penggunaan modal asing akan semakin sedikit atau struktur modalnya akan semakin rendah.

Hipotesis kedua yaitu profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI periode 2011- 2015. Hal ini dapa dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien sebesar 2,122294. Nilai koefisien ini signifikan karena t- statistik (8,768995) > ttabel (2,04227) dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000 < 0,05. Selain itu, berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R square sebesar 0,761343 yang artinya 76,13%

perubahan pada variabel dependen (struktur modal) dapat dijelaskan oleh

variabel independen termasuk didalamnya variabel profitabilitas (X2).

Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.

Semakin tinggi profitabilitas atau keuntungan suatu perusahaan maka akan mudah memperoleh pinjaman, dengan perolehan pinjaman tersebut maka struktur modal atau komponen modal suatu perusahaan juga akan bertambah.

Menurut Brigham dan Houston (2001:40) pengamatan yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil dan tidak memerlukan banyak pembiayaan dengan hutang. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan mereka untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka dengan dana yang dihasilkan secara internal.

Maka berdasarkan teori yang relevan dan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa profitabilitas

(7)

berperan secara langsung dalam upaya meningkatkan struktur modal perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.

Karena jika keuntungan perusahaan meningkat maka pinjaman perusahaan memiliki kemungkinan juga akan meingkat. Hal ini didasari karena investor akan percaya dan merasa aman apabila disertai jaminan yang ada sehingga perusahaan memiliki peluang besar untuk menggunakan hutang dalam memenuhi kebutuhan modalnya.

Hipotesis ketiga yaitu likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI periode 2011- 2015. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien sebesar 0,041184. Nilai koefisien ini tidak signifikan karena t- statistik (1,516433) < ttabel (2,04227) dengan nilai probabilitas sebesar 0,1415 > 0,05 yang berarti bahwa H0 diterima dan H3 (likuiditas) ditolak.

Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh secara negatif dan

signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI periode 2011- 2015. Hal ini disebabkan karena tingkat likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari hutang untuk melunasi hutang jangka pendeknya melainkan melalui dana eksternalnya, hal ini disebabkan perusahaan dengan likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal yang lebih besar dibandingkan dengan dan eksternalnya.

Menurut pecking orde theory, perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari hutang karena mempunyai dana yang besar untuk pendanaan internalnya.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI periode 2011- 2015. Hal ini disebabkan karena tingkat likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari hutang untuk melunasi hutang jangka pendeknya

(8)

melainkan melalui dana eksternalnya, hal ini disebabkan perusahaan dengan likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal yang lebih besar dibandingkan dengan dan eksternalnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar -1,290903. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t-

hitung -3,737504 > ttabel sebesar 2,04227.

Artinya apabila sruktur aktiva meningkat sebesar satu persen, maka struktur modal akan menurun 1,290903 dalam setiap persennya.

Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 2,122294. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 8,768995 > ttabel sebesar 2,04227.

Artinya setiap kenaikan profitabilitas sebesar satu persen akan diikuti dengan kenaikan struktur modal

sebesar 2,122294 dalam setiap spersennya.

Likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar -0,041184. Nilai koefisien ini tidak signifikan dikarenakan nilai thitung

-0,027158 < ttabel sebesar 2,04227 berarti terima H0 dan tolak H3.

Struktur aktiva dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Dimana diperoleh nilai Fhitung 31,83785

> ttabel 2,98 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H4

diterima dan H0 ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Brigham & Houston.2011.”Dasar- DasarManajemenKeuangan”.

Buku 2 Edisi 11. Jakarta:

SalembaEmpat

Verena, D. S., & Mulyo, a. H. (2013).

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Likuiditas Terhadap Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010.

Diponegoro Journal of Management, 2(3), 1–11.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4.Yogyakarta: BPFE.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan yang diharapkan pada penelitian ini adalah: 1 Menguji dan menganalisis pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada