• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tangible dan Responsiveness Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Pusat Jantung Terpadu Rumah Sakit Adam Malik Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Tangible dan Responsiveness Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Pusat Jantung Terpadu Rumah Sakit Adam Malik Kota Medan"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

Pengaruh tangibility dan responsiveness terhadap kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit jantung terpadu. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tangible dan Responsiveness terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik Kota Medan”.

Rumusan Masalah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar kepuasan yang dirasakan oleh pasien jantung dan kepuasan pasien dapat disimpulkan dari permasalahan yang ada di RS Pusat Jantung Terpadu Adam Malik yaitu kualitas pelayanan seperti bukti fisik yang terdiri dari sarana dan prasarana. terletak di dalam ruangan untuk menunjang kenyamanan selama pasien dirawat.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pengertian Tangible

Menurut Parasuraman dan Lupioyadi, yang nyata adalah kemampuan perusahaan melengkapi kuantitas dan kualitas fasilitas penunjang kerja. Dengan lengkapnya peralatan dan perlengkapan pelayanan umum, masyarakat merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan rumah sakit dan proses pelayanan menjadi lebih mudah. Menurut Parasuraman, indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan dapat diturunkan dari lima dimensi utama yaitu.

Peralatan dan teknologi modern, yaitu kelengkapan peralatan dan peralatan berteknologi canggih yang digunakan dalam pengobatan pasien. Keadaan sumber daya manusia perusahaan yaitu keterampilan atau keterampilan baik yang dimiliki oleh pekerja atau karyawan pada suatu perusahaan atau rumah sakit. Penyelarasan fasilitas fisik dengan jenis pelayanan yang diberikan yaitu keseimbangan berbagai fasilitas fisik seperti fasilitas pelayanan perusahaan, peralatan dan fasilitas komunikasi dengan penampilan karyawan.

Berkenaan dengan keempat dimensi kualitas pelayanan tersebut, suatu rumah sakit harus mengetahui bagaimana memadukannya dengan baik, jika tidak maka akan terjadi kesenjangan dalam apa yang diberikan rumah sakit kepada pasien.

Ko nsep Tangible

Pasien akan menggunakan keempat indikator tersebut untuk membentuk penilaian mereka terhadap kualitas layanan, yang menjadi dasar untuk membandingkan harapan dan persepsi mereka terhadap layanan yang mereka terima. Kesenjangan ini terjadi akibat kurangnya orientasi riset pemasaran, kurangnya pemanfaatan temuan riset, kurangnya komunikasi antara manajemen dan pelanggan, serta terlalu banyaknya level manajemen. Kesenjangan spesifikasi kualitas, yaitu kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap harapan pengguna jasa dengan spesifikasi kualitas layanan.

Kesenjangan pemberian layanan, yaitu kesenjangan antara spesifikasi kualitas layanan dengan pemberian layanan dan kerja sama tim. Kesenjangan layanan yang dirasakan (perceived service gap), yaitu perbedaan persepsi antara layanan yang mereka alami dengan apa yang diharapkan pelanggan. Namun jika jumlah yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, kesenjangan ini akan menimbulkan masalah bagi perusahaan.

Lobby Tempat menunggu tamu/pasien dimana mereka menerima pelayanan dari resepsionis atau staf rumah sakit.

Pengertian Responsiveness

Keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan merupakan keikutsertaan pasien dalam pengambilan keputusan yang harus diambil pasien di kemudian hari. Komunikasi adalah proses menciptakan hubungan antara tenaga kesehatan dan pasien untuk memahami kebutuhan pasien dan menentukan rencana tindakan serta kolaborasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kenyamanan dan kebebasan dalam memilih fasilitas merupakan keadaan yang dirasakan oleh siapa saja yang merasa nyaman.

Informatif, yaitu perusahaan harus mampu memberikan dan memberi informasi atau petunjuk mengenai situasi dan kondisi rumah sakit. Speed ​​of Service yaitu rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan secara cepat dan tanggap ketika pasien membutuhkan pelayanan pada saat kritis. Kesediaan membantu yaitu rumah sakit harus bersedia membantu pasien dan harus mampu membina hubungan, peduli dan memahami kebutuhan pasien untuk meningkatkan komunikasi terapeutik dan partisipasi pasien dalam pengambilan keputusan pengobatan, serta kebebasan pasien dalam memilih tempat perawatan. perlakuan. dan tenaga kesehatan, serta kemudahan pengobatan rawat inap diperoleh kunjungan keluarga.

Waspada, yaitu perusahaan harus mampu bertindak siap dan memberikan perawatan selama pasien dirawat, serta kecepatan perawat atau rumah sakit dalam memberikan pelayanan.

Kepuasaan Pasien

Pengertian Kepuasan Pasien

Oleh karena itu, instrumen penelitian yang cukup valid disertai metode penelitian yang baik digunakan untuk menilai kepuasan pasien. Menurut Koentjoro, kepuasan terhadap pelayanan keperawatan terbentuk dari penilaian pelanggan terhadap kualitas, hasil kinerja (clinical outcome), dan manfaat yang diperoleh dari produk atau jasa yang diterima. Dengan demikian, kepuasan terjadi karena penilaian terhadap manfaat dan kesenangan yang diperoleh lebih besar dari apa yang dibutuhkan atau diharapkan.

Mutu atau mutu pelayanan dapat dinilai dari tindakan atau sikap para anggota tim medis dalam merawat seluruh pasien. Kepuasan pasien lainnya juga didapat dari perbincangan antar pasien yang menyebarkan informasi tentang pelayanan keperawatan yang baik dan memuaskan di institusi tersebut.

Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pasien

Sikap dan pendekatan perawat terhadap pasien dimana perawat pada suatu fasilitas rumah sakit tertentu dituntut ramah terhadap pasien sehingga mempengaruhi kepuasan pasien. Pengetahuan dari perawat yaitu pasien menerima informasi terkini yang mudah dipahami pasien dari kondisi pasien yang sebenarnya. Prosedur administratif yaitu pasien merasakan kemudahan dalam pelayanan administrasi rumah sakit yang alurnya tidak berbelit-belit.

Fasilitas yang disediakan rumah sakit antara lain peralatan dan kebersihan lingkungan serta ruangan tempat pasien dirawat. Keterampilan keperawatan, dalam memberikan pelayanan kepada pasien, perawat harus terampil dan tangkas, sehingga pasien yang menerima pelayanan keperawatan merasa puas dengan kinerja keterampilan perawat tersebut.

Indikator-indikator Kepuasan Pasien

Relief yaitu perasaan lega yang dirasakan pasien setelah mendapat pelayanan yang baik dari pihak rumah sakit atau perawatnya, sehingga pihak rumah sakit dapat dipercaya dengan jelas dalam memberikan informasi mengenai penyakit dan obatnya kepada pasien. Ambivalensi, yaitu gabungan pengalaman positif dan negatif yang dialami pasien saat menerima pelayanan dari rumah sakit atau perawat. Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kepuasan pasien dalam menggunakan pelayanan keperawatan dapat dilihat dari empat hal diatas, yaitu: berupa kepuasan, kenikmatan, kelegaan emosi dan ambivalensi.

Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kepuasan pasien dalam menggunakan pelayanan keperawatan dapat dilihat dari empat hal diatas, yaitu: berupa kepuasan, kenikmatan, kelegaan emosi dan ambivalensi. perjalanan. Admaja (2011) Analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap survei kepuasan pelanggan tiket Garuda di PT Falah Fantastic Tour Travel Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap survei kepuasan pelanggan tiket Garuda di PT Falah Fantastic.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas nyata dan daya tanggap terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor terhadap pelayanan Samsat di sekitar Balaraja Kabupaten Tangerang.

Kerangka Konseptual

Hipotesis Penelitian

H2 : Daya tanggap berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan rawat inap di Pusat Jantung Terpadu RSUD Adam Malik Kota Medan. H3: Tangibility dan responsiveness berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan rawat inap di Pusat Jantung Terpadu RSUD Adam Malik Kota Medan.

Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel 1.Populasi 1.Populasi

Sampel Jenuh

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling dengan menggunakan metode total sampling yaitu jumlah seluruh anggota populasi yang dijadikan sampel (Hidayat, 2009:14). Berdasarkan penelitian ini karena populasinya sebanyak 100 responden maka penulis mengambil 100% populasi yang ada di rumah sakit jantung terpadu RS Adam Malik yaitu 100 responden. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik yang berjumlah 100 responden.

Defenisi Operasional

Tangible merupakan kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pasien, yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh pelanggan, seperti fisik bangunan rumah sakit, lokasinya, dan penampilan karyawan yang melayani.

Jenis dan Sumber Data .1 Jenis Data .1 Jenis Data

Sumber Data

Sumber Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian pasien rawat inap di Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik dengan cara menyebarkan kuesioner yang kemudian harus diolah kembali untuk mendapatkan data yang akan digunakan. Sumber data sekunder merupakan data berupa jurnal yang berkaitan dengan permasalahan dalam skripsi yang dikumpulkan melalui internet.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Uji Instrumen
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas .1 Uji Normalitas
    • Uji Multikolineritas
    • Uji Heteroskedastisitas
  • Analisis Regresi Berganda
  • Uji Hipotesis
    • Uji t (Secara Parsial)
    • Uji F (Secara Simultan)
    • Uji Koefisien Determinasi (R 2 )

Menurut Sugiyono (2017:60), tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi variabel bebas dan variabel terikat atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sugiyono (2012), tujuan uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah dapat ditemukan korelasi dan hubungan antara variabel independen dengan model regresi. Jika nilai koefisien determinasi (R2) tinggi; dalam uji simultan (uji F) variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen; namun pada uji parsial (uji t) banyak variabel independen secara parsial yang tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel dependen sehingga hal ini menunjukkan adanya multikolinearitas.

Uji statistik t dimaksudkan untuk menguji pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat kepercayaan 5% ((α = 0,05). Nilai koefisien dari determinasi (R2 ) digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberagaman yang dapat dijelaskan oleh variabel independen terhadap variabel dependen, semakin besar nilai R2 (hampir 100%) maka semakin besar pula pengaruh variabel independen dalam penelitian yang digunakan. memodelkan regresi variabel terikat.

Wujud pelayanan pasien jantung di RS Adam Malik sangat baik, dimana RSUP H.

Saran

Selain itu, citra RS H. Adam Malik akan menjadi lebih baik dengan terpenuhinya rasa kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan rumah sakit serta memberikan kepercayaan yang tinggi pada masyarakat yang akan berobat di rumah sakit khususnya di pusat jantung terpadu. .

Bagi Pihak RSUP H. Adam Malik

Perawat Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik Kota Medan diharapkan lebih baik lagi dalam menyelesaikan segala macam tugas dalam perawatan pasien dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memaksimalkan pemberian pelayanan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Lebih memperhatikan fasilitas parkir rumah sakit agar pengunjung merasa nyaman di RS Adam Malik Kota Medan.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Judul skripsi saya adalah “Pengaruh Nyata dan Responsif terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik Kota Medan”. RS Adam Malik Medan peduli dan memahami lingkungan rumah sakit dan pasien. Rumah sakit ini menawarkan fasilitas yang nyaman dan sikap ramah terhadap pasiennya.

Saya yakin pihak rumah sakit menciptakan komunikasi dan kerjasama yang baik untuk memenuhi kebutuhan pasien 4 RS Adam Malik Medan.

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual
Tabel 3.1  Skedule Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien BPJS kesehatan terhadap kualitas pelayanan Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Muhammadiyyah Palembang.. Palembang:

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diatas, persentase nilai rata – rata kepuasan pasien poli ibu terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit